NovelToon NovelToon
KETIKA SECUIL CINTA TUMBUH

KETIKA SECUIL CINTA TUMBUH

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Wanita Karir
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: julius caezar

Riana, seorang CEO wanita yang memegang kendali beberapa perusahaan, bertemu dengan Reyhan, anak muda yang masih sangat....sangat idealis, dengan seribu satu macam idealisme di kepalanya, pada sebuah pesta ulang tahun anak Pak Menteri. Keduanya harus berhadapan dengan wajah garang ibu kota dan menaklukkan ganasnya belantara Jakarta dengan caranya masing masing. Bisnis, intrik dan perasaan bergulung menjadi satu. Mampukah keduanya? Dan bagaimanakah kelanjutan kisah diantara mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julius caezar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26 : DIANDRA BUKAN ANAK PAK DAN BU MENTERI?

Persoalan Reyhan ini siapa sebenarnya sehingga pengaruhnya demikian besar, benar benar menyita perhatian dan pikiran Riana. Dia jadi tambah bertanya tanya ketika melihat ada telepon masuk di ponselnya. Muncul nama yang sangat dikenalnya. Diandra.

    "Lho kamu dimana sekarang, Di? Memangnya di States jam berapa ini? Bukannya masih tengah malam ya? Belum tidur juga kamu?" Apa Diandra lupa ya kalau aku pernah sekolah di States, pikir Riana.

    "Aku di Jakarta, Ria," terdengar tawa Diandra.

    "Lho? Baru juga beberapa hari, kok sudah kembali? Ada masalah di sana?"

    Padahal upacara mengantar kepergian Diandra masih berbekas. Dan beberpa peristiwa yang terjadi belakangan ini juga dimulai setelah dia ikut mengantarkan Diandra dan Bu Menteri ke bandara.

    "Tidak ada masalah yang berarti kok. Aku cuma tidak kerasan saja di sana."

    "Ada kabar apa, Diandra?"

    "Bagaimana kabar ke dua proyek itu? Aku dengar dari Pak Wirata, belum juga kamu kerjakan ya?"

    "Sudah dimulai kok. Aku sudah bertemu dengan Pak Wirata dan sudah kusampaikan progres masing masing proyek. Tapi pengerjaan fisiknya memang belum dimulai. Ada beberpa hal yang masih harus diselesaikan. Nanti akan ditangani oleh Pak Malik Setiabudi."

    "Lho kenapa bukan kamu, Ria?"

    "Aku mengundurkan diri, Di....."

    "What? Apa aku ga salah dengar, Ria? Coba kamu ulangi sekali lagi."

    Riana tertawa.

    "Aku mundur sebagai CEO, Diandra. Proyek itu nanti akan ditangani oleh Malik. Dia orang lama yang sangat berkompeten di bidangnya. Nanti dia juga yang akan menanda tangani semua dokumen dan perjanjian untuk ke dua proyek tersebut. Aku akan kenalkan dia kepadamu dan kepada Pak Wirata. Jadi aku tidak terlibat lagi di sana, Di."

    "Kenapa, Ria? Bukankah kamu sudah berusaha mati matian untuk memperjuangkan ke dua proyek itu kembali? Kok sekarang malah mundur?"

    "Sulit bagi aku, Diandra. Kalau bukan karena Malik yang sudah berusaha keras menangkal berita gosip beberapa hari yang lalu dan aku belum memaparkan progresnya kepada Pak Wirata, pasti aku kembalikan ke dua proyek tersebut. Aku tidak mau kalau itu ternyata belas kasihan, karena nama seorang Reyhan. Aku tidak mau."

    "Berita gosip apa?"

    "Wah kamu belum tahu ya? Satu hari setelah keberangkatanmu ke Amerika, muncul berita di media bahwa aku memperoleh ke dua proyek tersebut karena permainan kotor. Sumber beritanya disebutkan Reyhan. Padahahal aku tahu pasti, tidak mungkin Reyhan. Bahkan Malik sampai menyelidiki ke sana dan bertanya langsung kepada Reyhan. Cuma kata Pak Wirata, berita seperti itu sudah biasa, tidak perlu digubris."

    "Benar! Buat apa kamu pusing dengan gosip gosip murahan seperti itu?"

    "Tapi proyek itu aku dapatkan kembali karena permintaanmu kepada Pak Menteri kan? Setelah ada surat dari Reyhan. Berarti aku memperoleh kembali ke dua proyek itu karena belas kasihan Reyhan. Dan aku tidak mau, Di. Jadi aku harus mundur. Paling tidak, tidak lagi menangani proyek itu."

    "Kamu sudah sama gilanya dengan Max, Riana."

    "Mungkin iya, mungkin tidak, Di."

    "Dia menolak untuk diberi fasilitas, menolak pengakuan, dan macam macam sarana yang memudahkan hidup. Max itu benar benar saraf berat tujuh turunan."

    "Heiiiii.....bukankah dia itu saudaramu, Diandra?"

    "Tidak!"

    "O, kalau begitu apakah ia sopir kamu? Atau sopir Bu Menteri, seperti pengakuannya?"

    "Tidak."

    Riana makin bingung.

    "Kalau begitu, apakah kamu naksir dia, Diandra?"

    "Tidak. Sekarang ini tidak."

    "Kalau begitu, apakah sebaliknya? Reyhan yang naksir kamu?"

    "Tidak."

    "Aku jadi tidak mengerti, Di. Jadi mana yang benar? Pengakuan Reyhan sangat berarti buat kamu. Kalau begitu, kenapa Diandra?"

    Tidak ada jawaban.

    "Diandra, please.... kamu percaya aku deh. Aku tidak akan merebut Reyhan...."

    Benarkah? Riana sendiri sebenarnya ragu ragu dengan ucapannya. Beberapa hari ini, ia selalu memikirkan Reyhan. Tapi sudah terlanjur diucapkan! Apa boleh buat.

    "Mungkin saja, Ria...."

    "Aku terlalu tua untuk dia...." Riana tidak bilang 'Reyhan terlalu muda untuk ku" karena artinya bisa berbeda bila dilihat sudut pandangnya. Untung Diandra tidak menyadari.

    "Dia suka yang lebih tua...."

    "Tapi bukan sebagai pacar atau kekasih tetap. Mungkin ia menyukai kamu. Hanya keras kepala."

    Diam lagi. Tidak ada jawaban.

    "Ria, aku ke sana aja sekarang. Kamu di rumah kan?"

    Diandra menutup telepon. Dua puluh lima menit kemudian, sudah kelihatan mobilnya masuk halaman rumah Riana. Tergesa gesa turun dan langsung masuk ke dalam kamar Riana. Yang punya kamar santai saja karena memang sudah demikian adat anak Pak Menteri yang manja ini.

    Belum juga mengucap salam, Diandra langsung memberondong Riana dengan pertanyaan.

    "Jawab pertanyaanku, Ria. Jawab dengan jujur! Apa betul Reyhan menyukaiku?"

    "Menurut penglihatanku, iya."

    "Dari alasan mana atau apa, maka kamu bisa bilang demikian?"

    "Perasaan. Wanita punya perasaan."

    "Tapi kenapa tak pernah diutarakan?"

    "Karena kamu membunuh perasaanmu. Perasaan kewanitaanmu."

    "Oh ya? Dari alasan mana lagi kamu berkesimpulan demikian?"

    "Bukankah kamu sengaja membuat orang lain jengkel dengan sikapmu? Kamu sengaja bikin pesta ulang tahun besar besaran dengan alasan itu pesta kemauan Pak Menteri, membuat upacara keberangkatan besar, agar kamu nampak kekanak kanakan. Dan orang membencimu. Kamu tentu tak sebodoh itu, kan Diandra? Kamu itu anak Pak Menteri yang terkenal."

    "Ada benarnya dan ada tidaknya."

    "Mana yang benar dan mana yang tidak?"

    "Aku tidak sebodoh dan semanja dan sekampungan yang disangka banyak orang. Memang benar bahwa semua itu kulakukan untuk menarik perhatian Reyhan. Agar ia mau berkomentar, agar ia memakiku atau menasehatiku. Tapi tak pernah ada satu katapun yang keluar dari mulutnya. Salah atau benar yang kulakukan, ia diam aja. Cuek dan seolah tidak perduli. Sampai akhirnya, karena kamu dan lewat kamu, ia mau menulis surat kepadaku. Sekalipun mungkin surat itu untuk kepentinganmu."

    "Jadi kamu ingin diperhatikan oleh Reyhan? Aku bisa menyampaikannya."

    "Tidak!"

    "Lho? Aku sungguh tidak mengerti kamu, Di."

    "Aku benci diamnya dia. Semua yang kulakukan, baik atau buruk, tidak bisa membuatnya bicara. Itulah sebabnya aku sangat berterima kasih kepadamu karena akhirnya dia mau menulis surat juga kepadaku. Dan itulah sebabnya maka aku percaya dan bisa bercerita panjang lebar kepadamu, Ria."

    "Lalu?"

    "Nah, bagian tidak benarnya adalah aku bukan anak Pak dan Bu Menteri."

    "Haaa......?" Riana melongo

    "Benar, Ria. Aku bukanlah anak Pak dan Bu Menteri seperti yang kamu dan banyak orang ketahui selama ini."

    "Kamu bukan anaknya Pak Menteri atau Bu menteri. Reyhan juga bukan. Lalu bagaimana sebenarnya?"

-----------------------------------------

Ya, bagaimana sebenarnya? kalau demikian, apakah Diandra naksir setengah mati kepada Reyhan? Atau sebaliknya? Lalu bagaimana sebenarnya riwayat Pak dan Bu Menteri?

Jangan lupa dukungannya ya guysss..........

1
Nay'anna
lanjutannya mana kak
julius: Sudah up date ep 30 kak. Ep 31 otw ya kak. Terima kasih sudah mendukung author
total 1 replies
aca
lanjut kan
aca
Q kasih giv bunga
julius: terima kasih kak
total 1 replies
aca
masih penasaran rehan siapa
julius: lanjut baca terus ya kak 🙏🙏🙏
total 1 replies
aca
lanjuttt baca
Griselda Nirbita
siapakah Rayhan??? jadi penasaran
julius: Sabar kak. Pelan pelan makin jelas kok 🙏
total 1 replies
Griselda Nirbita
aku mampir kak... semangat
julius: Terima kasih dukungannya kak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!