Sekuel (My Cantik)
Victor Valdes Dewangga,pria mapan berusia 37 tahun.Pria yang gila kerja hingga diusianya yang hampir kepala empat tak kunjung memiliki kekasih.Namun sebuah insiden membuatkannya harus menikahi gadis belia yang masih di bawah umur yaitu Yohanna Revalia Kenzani cucu bungsu dari keluarga Aditama.
Bagaimanakah kelanjutan pernikahan mereka?yuk simak kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34.Pertunangan Anna
Anna begitu cantik dengan gaun yang membalut tubuhnya. Semua mata tertuju pada Anna yang di apit oleh kedua orangtuanya menuju panggung di mana pertunangan akan di langsungkan. Anna melirik sekilas pada mantan ayah mertuanya yang berdiri tidak jauh darinya. Tampak mantan ayah mertuanya mengangguk pelan memberikannya dukungan malam ini.
Diatas panggung Justin sudah berdiri menunggu kedatangan Anna. Pria yang tampan itu tampak tersenyum lebar karena berhasil mempersunting gadis yang diincarnya saat masih sekolah dulu.
Dan pertukaran cincin itu berlangsung dengan lancar dan resmi sudah Anna menjadi tunangan Justin. Sesuai rencana dua keluarga pernikahan mereka akan dilangsungkan satu tahun lagi setelah keduanya menyelesaikan pendidikannya.
Anna melempar senyuman pada para tamu yang hadir yang terdiri dari rekan bisnis dua keluarga dan juga teman-teman sekolah dari keduanya.
"Anna akhirnya... kamu dan Justin bertunangan. Aku doakan semoga hubungan kalian berakhir di pelaminan,"ucap Ella yang juga turut hadir di hari pertunangan Anna.
"Terimakasih Ella ucapannya,"kali ini Justin lah yang menjawab sementara Anna hanya tersenyum saja menanggapi guyonan temannya itu.
"Iya Justin..,"jawab Ella tersenyum tipis.
Anna melemparkan tatapan pada seluruh tamu undangan yang datang.Gadis itu tidak menyangka jika hubungannya dengan Justin sudah sejauh ini. Satu tahun lagi mereka akan menikah dan tinggal jauh dari keluarganya.
Anna terlihat menghela nafas beratnya, meski ia mencintai Justin tapi ia belum kunjung move on dari Victor. Meski berkali-kali sepupunya mengatakan jika ia terlalu bodoh tapi yang namanya perasaan sekuat apapun ia mencoba melupakannya ia tetap tidak bisa melakukannya.
Anna meminta izin pada Justin untuk menghampiri para sepupunya yang juga ikut hadir kecuali Alan yang berada di Amerika. Anna langsung bergabung dengan sepupunya yang tampak bersenda gurau.
"Ehem....kamu ngapain kesini Anna. Harusnya kamu itu bersama Justin. Kamu tidak takut jika Justin ada yang melirik,"ujar Arumi menghentikan tawanya saat Anna langsung duduk di sebelahnya dengan wajah datarnya.
"Biarkan saja,"jawab Anna dengan asal lalu menenggak minuman yang ada di atas meja hingga tandas.
"Anna... itu alkohol. Kamu bisa mabuk,"teriak Alana. Minuman itu adalah milik kekasih Arumi tapi pria itu saat ini pergi ke toilet.
"Ya ampun Anna. Kamu bisa mengacaukan semuanya disini jika kami mabuk,"timpal Arumi.
"Kak Alana bagaimana ini,"tanya Arumi melihat Anna yang mulai terlihat pusing.
"Ck...cowok kamu aku Arumi ninggalin minumannya disini,"gerutu Alana berusaha untuk berpikir apa yang harus ia lakukan sementara acara malam ini adalah milik Anna. Tidak mungkin Anna tetap disini dalam keadaan mabuk. Lagian entah kenapa Unclenya karena menyediakan minuman alkohol di acara ini.
"Kamu bawa Anna ke kamarnya, aku akan mengatakan pada Aunty jika Anna tidak enak badan,"sambung Alana.
"Baiklah...,"jawab Arumi memapah Anna masuk ke kedalam untuk membawanya ke kamar.
Arumi berdecak kesal karena Anna tiba-tiba saja menyebut nama Victor. Beruntung saat ini mereka sudah berada di dalam rumah. Jika sampai Anna meracau seperti ini di hadapan tamu undangan bisa hancur semuanya.
"Kamu kapan move on nya sih Anna dari Uncle Victor. Kamu itu tunangan orang sekarang,"gerutu Arumi berusaha menahan tubuh Anna saat akan menaiki tangga.
"Rumi...bawa ke kamar kita saja,"ujar Alana tiba tiba saja datang dari luar.
"Iya Kak...,"angguk Arumi lalu memapah tubuh Anna yang sudah sempoyongan menuju kamar mereka.
***
Sementara itu di luar pagar terjadi keributan kecil antara Arsen dan Victor. Keduanya tampak saling melemparkan tatapan tajamnya.
"Pergi dari sini Uncle sebelum orang-orangku menyeret Uncle dengan kasar,"ucap Arsen.
"Aku tidak akan pergi dari sini,"jawab Victor.
"Uncle...kamu dan Anna sudah tidak memiliki hubungan apapun. Kalian sudah bercerai tiga tahun yang lalu. Biarkan Anna melanjutkan hidupnya,"ucap Ar.
"Kenapa kamu takut aku masuk ke dalam,hum?. Asal kamu tahu Arsen ancaman kamu itu tidak ada lagi pengaruhnya untukku,"jawab Victor dengan tatapan tajamnya.
"Apa kamu tidak takut Uncle jika rahasia kelammu itu di ketahui oleh Anna?,"ucap Arsen
"Kau-- kau tidak akan bisa mengancamku lagi Arsen. Dan sekarang aku juga ingin bertanya padamu. Bagaimana tanggapan keluargamu jika dalang dari perpisahan ku dengan Anna adalah dirimu?. Kamu bisa membayangkannya bukan bagaimana kecewanya keluargamu bahkan adikmu sendiri sementara mereka mengharapkan pernikahan kami sampai akhir,"jawab Victor.
"Hahaha...itu tidak akan terjadi Uncle. Aku tidak akan mengizinkanmu untuk mendekati keluargaku lagi,"ucap Arsen dengan tatapan tidak kalah tajamnya.
"Pergilah dari sini Uncle...!,"teriak Arsen.
"Victor sebaiknya kita pergi dari sini.Usahamu ini akan sia-sia saja. Lihatlah penjagaan begitu sangat ketat dan kita tidak mungkin menghadapi mereka semua. Kamu tau sendiri bukan?. Black Warauw begitu ditakuti,"bisik Albert yang ikut menemani Victor.
"Tapi Al--
"Ingat Anna itu masih istrimu. Dan saat ini baru pertunangannya bukan pernikahannya. Kamu masih memiliki banyak waktu Victor.Jangan gegabah,"bisik Albert.
Victor akhirnya memutuskan untuk pergi dari sana. Albert benar ia tidak akan bisa melawan orang-orang Arsen dengan tangan kosong. Orang orang Arsen merupakan orang-orang terlatih.
"Memangnya rahasia apa yang kamu sembunyikan Victor sehingga Arsen dengan mudahnya mengancammu?,"tanya Albert.
Victor menghela nafas beratnya."Arsen tahu jika aku
dulunya pernah hampir tidur dengan seorang wanita. Saat itu di acara malam ulangtahun perusahaaan MJ Group tiba tiba saja ada yang menjebakku. Dan Arsen menggunakan itu untuk mengancamku,"jawab Victor.
"Dan kamu benar-benar tidur dengan wanita itu?,"tanya Albert.
"Tidak...itu hanya jebakan dari saingan bisnisku. Wanita itu mengakui semuanya,"jawab Victor.
"Kamu bisa meminta wanita itu untuk berbicara jujur kepada Anna Victor,"ucap Albert.
"Bagaimana caranya Al?. Wanita itu sudah meninggal,"jawab Victor.
"Lalu bagaimana Arsen bisa tahu Victor?,"tanya Albert.
"Ternyata ada yang mengambil gambarku,"jawab Victor.
"Dan gambar itu ada bersama Arsen?,"tanya Albert.
"Oh shitt...anak itu benar benar tidak bisa di biarkan Victor,"umpat Albert.
"Dari awal Arsen memang tidak pernah setuju dengan pernikahanku dan Anna. Maka dari itu ia mencari cara untuk memisahkan kami. Saat itu hanya dengan mengatakan jika aku masih mencintai Cia pada Anna agar gadis itu tidak terlalu terluka Al. Aku saat itu tidak memiliki bukti, dan aku benar-benar bodoh tidak merekam pengakuan wanita itu,"jawab Victor.
"Andai kamu jujur pada Anna semua ini tidak akan terjadi Victor. Dan aku rasa Anna akan jauh lebih percaya sama kamu dibandingkan Arsen,"ucap Albert.
"Arsen Kakaknya Al, jelas Anna akan mempercayai Kakaknya,"jawab Victor.
"Jika Anna benar benar mencintaimu dia pasti akan mempercayaimu,"ucap Albert.
Victor menghela nafas beratnya lalu membuang muka ke arah jendela mobil. Ia benar-benar menyesalinya sekarang.
...****************...
bikin ana hamil thor ank kembar biar bersaing sama arsen