NovelToon NovelToon
VOYAGE

VOYAGE

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Perperangan / Persahabatan / Romansa / Roh Supernatural / Penyelamat
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sweety Pearl

Persahabatan adalah yang segalanya dalam hidupnya saat ini, berkuliah di salah satu Universitas besar dan terkenal di dunia adalah impiannya sejak dahulu. Bersama dengan 7 sahabat lainnya yang setanah air di sinilah dirinya berada, Oxford University.

Bangunan tua dengan seribu rahasianya, banyak rumor tersebar kalau setiap tahun akan terbuka sebuah pintu ajaib yang akan menarik beberapa mahasiswa ke dunia Fantasi yang tidak diketahui lokasi pastinya.

Mendengar rumor tersebut mereka berdelapan sepakat untuk mencari tau dan ingin membuktikan kebenarannya, apakah memang benar tentang rumor tersebut atau memang hanyalah rumor angin?

Yuk kepoin ceritanya di sini!

[JANGAN LUPA LIKE, SHARE, DAN KOMEN]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweety Pearl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabar Gembira.

Enjoy!

"Jurylis Lullayva aku ingin menanyakan sesuatu." Falisya maju mendekat ke Desya semua pandangan mengarah ke arahnya. "Kapan tuan Putri Ayruila akan pulang? Kami mendengar dari Mr. Willow bahwa tuan Putri sedang melakukan perjalanan berkunjung ke beberapa Kerajaan."

"Besok sebenarnya tepat sebulan perginya ia melakukan kunjungan entahlah kapan pastinya tuan Putri akan pulang karena selama ia melakukan perjalanan ia sama sekali tidak akan mengirimkan pesan apapun ke Kerajaan," penjelasan Jurylis menurut Falisya sedikit kurang memuaskan tapi ia memilih mengangguk saja.

Setelahnya Lullayva menggunakan kekuatannya membuka tirai sehingga ruangan langsung terang seperti sebelumnya lalu Jurylis menghunus pedangnya menghilangkan peta yang ada di lantai tadi.

Tak lama kemudian beberapa pengawal Falcon berlari masuk ke ruang perpustakaan dengan nafasnya yang terlihat terengah-engah, AHAETULLA berbalik melihat kedatangan seekor Falcon yang berbulu berwarna coklat pekat tersebut mendekat ke Jurylis dan Lullayva.

"Raja memerintahkan kepadaku untuk menyampaikan kabar ke kalian agar segera mempersiapkan sebuah pesta penyambutan," ucapnya menyampaikan pesan, Lullayva mengerjapkan matanya bingung.

"Memangnya siapa yang akan datang?"

"Tuan Putri Ayruila mengirimkan pesan dan pesannya baru saja tiba, ia berpesan kalau beberapa jam ke depan ia akan segera pulang ke Istana," jawaban dari Falcon tersebut membuat Lullayva membelalak kaget dan seketika langsung menghilang.

Jurylis memerintahkan para pengawal Falcon untuk segera keluar membantu pelayan istana mempersiapkan penyambutan. "Kalian bisa pergi kembali ke kamar sambil bersiap, saat semua persediaan untuk penyambutan tuan Putri selesai dan ia sampai ke Istana aku akan memanggil kalian untuk menemuinya."

Tanpa berkomentar apapun lagi mereka langsung beranjak keluar dari perpustakaan berjalan beriringan menuju ke kamar, tidak ada candaan apapun seperti biasanya mereka seolah saling mendiamkan.

Danelyn yang sangat tidak terbiasa dengan keadaan yang baginya terasa sangat canggung ini hendak mencairkan suasana tapi Brandon menahannya saat melihat ia ingin melakukan sesuatu, akhirnya niat awalnya tadi diurungkan dan Danelyn diam sampai mereka tiba di depan pintu kamar.

Leyna mendorong pintu dengan keras sehingga menghantam dinding dan suaranya menggema di seluruh kamar mereka hingga terdengar ke kamar para pria di depan sana.

Frederick, Damian, dan Gavino langsung menghampiri hendak mengintip apa yang sedang terjadi tapi Falisya mendorong ketiganya menjauh dari depan pintu, setelah memastikan semua gadis sudah masuk barulah ia menutup pintunya.

"Hari ini tuan Putri Ayruila pulang dari perjalanannya dan mungkin besok atau lusa kita akan langsung memulai perjalanan mencari tiga keutamaan dari ramalan Starybulla," Neisha merebahkan tubuhnya di atas ranjang sambil memijit pelipisnya perlahan.

"Lu pada mungkin gak bakalan percaya kalau tadi Artyfleyda komunikasi sama gua lewat telepati," Desya berucap lirih saat merebahkan tubuhnya di ranjang, mereka semua menatap ke arahnya.

"Telepati? Kok bisa?" Danelyn berjalan mendekat ke arahnya lalu duduk di bagian kosong ranjangnya.

Desya duduk kembali memijit dahinya yang terasa sedikit sakit secara tiba-tiba entah apa penyebabnya Falisya, Leyna, dan Lilyana datang menghampiri lalu ikutan duduk berkumpul di ranjang Desya.

Neisha, Meisie, dan Ryah duduk di ranjang Leyna yang ada di samping kiri ranjang Desya. Gadis itu terheran kenapa tiba-tiba semua sahabatnya datang mengerumuninya.

"Napa?" tanya Desya lirih menatap wajah sahabatnya satu persatu.

"Kita semua sebenarnya ragu buat melangkah meneruskan ramalan ini, Desya. Kita cuma remaja yang tanpa sengaja mendapatkan kesempatan untuk ke sini, kita gak tau apapun tentang apa yang akan terjadi di sini kita juga ..."

Desya mengulurkan jari telunjuknya di depan bibir Leyna yang berceloteh panjang lebar di depannya, ditatapnya satu persatu wajah sahabatnya lalu menarik nafas dalam-dalam kemudian menghelanya perlahan.

"Kita berdelapan adalah para calon pemilik kekuatan elemental, para penguasa kekuatan alam yang ada di negeri ini dan akan menjadi pengendara dari para Naga Elemen, percayakan semua sepenuhnya kepada diri kalian masing-masing kalau kita bisa melewati ini bersama-sama."

Desya mengulurkan tangannya menunggu sahabatnya yang lain untuk membalas uluran tosnya, walau ragu-ragu mereka sepakat untuk meneruskan semua yang sudah terlanjur terjadi.

"Saat telepati bersama dengan Artyfleyda tadi dia mengatakan kalau kita semua harus pergi menemui para saudaranya, ini tidak mengartikan hal lain kalau memang kitalah yang akan mendapatkan kekuatan elemen para Naga saudaranya,"

"Bilang ke gua kalau kita bakalan tetap bersama setelah peperangan selesai kita lakukan hingga berhasil kembali ke dunia asal kita," Danelyn mengangkat kepalanya menatap penuh harapan ke Desya.

Matanya sudah berkaca-kaca dengan wajahnya yang sudah memerah Falisya menarik kepala Danelyn untuk dirangkulnya lalu diusapnya perlahan, Desya merasakan nafasnya seketika tersengal.

Leyna menarik tangannya membuat pandangannya menoleh ke samping gadis itu juga sama terlihat menatap ke Desya penuh harapan. "Yakinkan kita semua, Desya. Apapun yang terjadi lu gak bakalan biarkan sahabat-sahabat lu gak ada yang gak berhasil pulang ke dunia asal kita,"

"Apapun yang akan terjadi kalian hanya harus yakin dengan segala tantangan yang akan kita hadapi kita bakalan lewatin dengan mudah,"

Tos mereka layangkan ke udara lalu berpelukan beramai-ramai di atas ranjang Desya, menyakinkan tekad dalam hati masing-masing kalau mereka bisa melewati semua tantangan di waktu mendatang.

Lilyana sebagai yang tertua mengusap kepala mereka satu persatu seketika terdengar suara isak tangis sayup-sayup yang berasal dari Danelyn, gadis itu menangis dalam pelukan Falisya hingga suranya meredam.

Cukup lama mereka menghabiskan waktu berpelukan tersebut hingga ketukan pintu dari luar membuyarkan perhatian mereka semua, Ryah turun untuk menghampiri dan saat membuka pintu seorang pengawal Falcon berdiri di sana.

"Kedatangan tuan putri Ayruila sudah selesai dipersiapkan kalian semua diharapkan berkumpul di ruang singgasana untuk menyambut tuan putri," ucapnya dengan tegas, Ryah mengangguk lalu pengawal itu pergi.

"Yaa, tuan putri sudah pulang sudah saatnya sekarang kita menyambut kepulangannya kenakanlah dress terindah yang ada di lemari kalian dan kita harus bersikap ramah dengan tuan putri Ayruila," Desya menyemangati mereka semua yang ada di sana dan dengan segera mereka beranjak ke lemari masing-masing.

Falisya pergi menemani Danelyn untuk mencuci muka, Ryah dan Meisie berdebat kecil memilih warna dress yang pas untuk mereka kenakan, Lilyana sedang menata rambut Neisha, lalu Leyna menarik tangannya untuk dibantu memilih perhiasan.

Suasana yang selalu Desya sukai saat melihat semua sahabatnya sibuk untuk membuat penampilan terbaik, dalam lubuk hati terdalam Desya sebenarnya ia juga bimbang tentang peperangan dengan penyihir nantinya.

Akankah ia dan tujuh sahabatnya akan berhasil selamat melawan penyihir dan sekutunya, lalu bagaimana dengan para pria yang akan membangkitkan kekuatan para Naga awal, dan terakhir tentang pertemuan menghadap empat kaum terkuat di negeri bagaimana juga caranya mendapatkan wujudnya.

Itu semua memutar terus-menerus di benak Desya tanpa henti, belum lagi niatnya yang tadi ingin mencari sebuah buku bersama Lloyd jadi terlupakan. Desya hilang fokus sesaat hingga Leyna menggoyangkan tubuhnya.

"Jangan terlalu dipikirin, Desya."

Continue.

1
halooooo kaka aku mampir yh, cemangat terus bikin karya nya/Hey/
Lolly_Fyalin: makasih kak udah mampir🌹
total 1 replies
viverryn
uwah, sebetulnya aku suka konsepnya, tapi karena masih pemula banyak yang harus kakak perhatiin ya. Cuma ini lebih baik dari aku kok, mungkin dikonsisten 'kan lagi aja biar makin banyak yang penasaran sama ceritanya kaya aku. Oh iya, End itu berarti selesai kak, jadi kalau di akhir bab dikasih notice "end" dan bukannya "to be continue" yang artinya bersambung, berarti bab ini sama bab setelahnya enggak berhubungan lagi.

Maaf kalau terkesan menggurui ya😥 aku cuma merasa sayang karena lihat karya ini punya potensi karena udah lumayan. semangat terus, aku bakal sering mampir kok!
Lolly_Fyalin: WAH KAK TERIMAKASIH BANYAK SUDAH MAMPIR DN BERKENAN MEMBERIKAN KOMENTAR🫂🫂

noted! ak terima masukan dari kakak, trimakasih sudah memberi tahu yaa kak🫂🫂🫂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!