NovelToon NovelToon
Ujung Cerita

Ujung Cerita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: .Esperanza.

Dia menyukai hujan. Namun tidak semua tentang hujan bisa ia terima. Ia tidak suka kehujanan. Ia pun tidak suka kedinginan. Ia hanya suka ketenangan dibalik berisiknya tiap tetes air hujan yang luruh ke bumi. Sama halnya dengan hujan. Dia menyukai Raka. Namun ia menyukai semua tentang Raka . Tentang cara tersenyum yang justru lebih tenang dari berisiknya air hujan. Tentang mata yang jauh lebih teduh dari langit abu sehabis hujan. Ia hanya mengikuti alur hati yang jatuh cinta. Ia tidak menolak ataupun menahan perasaan itu. Ia menikmati semua cinta dan luka yang ia peroleh dari jatuh cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon .Esperanza., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 27

Setelah mengantar Raka, untuk menghilangkan sedihnya ia pergi ke kampus yang sudah ia daftar untuk melihat-lihat sekaligus mengenal lingkungan kampus.Sekar belum memiliki teman di kampus jadi ia keliling sendirian saja.Kampusnya cukup luas hingga ia harus beristirahat sejenak dibawah naungan pohon besar yang sangat sejuk. Sekar memejamkan matanya menikmati angin yang menerpa wajahnya dengan sangat lembut.

Seseorang dari kejauhan memperhatikan gadis yang tengah duduk dibawah pohon dengan hati berdebar. Ia memicingkan matanya untuk memastikan siapa gadis itu.Ia melangkahkan kakinya menuju gadis itu.Sekar.Tidak salah lagi gadis itu adalah Sekar. Gadis yang selalu mampu membuatnya berdebar.

"Sekar" panggil nya dengan pelan takut mengagetkan gadis itu.

Sekar membuka matanya begitu mendengar namanya dipanggil seseorang.Ia menoleh untuk mencari sumber suara yang memanggilnya.

"Astaga Zidan, lo disini juga?"

"Iya, lo juga?"

"Iyah"

"Serius Kar?"

"Ya iyalah masa gue becanda sih"

" Gue kira bakal sendirian loh disini" Zidan sudah duduk disebelah Sekar yang dengan senang hati memberi ruang untuk lelaki itu.

"Sama gue juga mikir gitu, btw lo ngapain disini? Kampusnya kan belom mulai"

"Gue mau ngurus berkas Kar tapi sekarang udah kelar kok,lo sendiri?"

"Oh gitu,gue abis nganter Raka tadi ke bandara terus mampir deh sekalian mau liat-liat"

"Raka berangkat hari ini? Sama Sena juga?"

"Iya ,lo kok tau dia berangkat sama Sena?"

"Ya setau gue Sena udah dari lama ngejar beasiswa disana jauh sebelum Raka mau kuliah disana"

"Gitu ya,kok gue baru tau ya. Terus lo ambil jurusan apa di sini?"

"Gue farmasi Kar, lo sendiri ambil apa?"

"Wih the real keberuntungan, sama gue juga ambil farmasi"

"Serius Kar, thank you god. Emang beruntung banget sih gue "

"Hahah iya ya, lo udah liat prodinya?"

"Belum sempat Kar, ini baru kelar ngurus berkas"

" Liat bareng yok, gue juga belum liat"Keduanya berjalan menyusuri kampus tersebut hingga tengah hari yang semakin terik.Keduanya mampir ke minimarket untuk beli minuman. Seperti biasa, bercerita dengan Zidan selalu menyenangkan. Hari itu Sekar sedikit melupakan tentang Raka yang kini berada jauh darinya. Sekar kembali mengelilingi kota yang kali ini bukan bersama Raka melainkan bersama Zidan.Sekar tidak keberatan, ia juga sedang tidak ingin berada di rumah karena orang tuanya masih bekerja.

" Kar, gue nggak nyangka ternyata lo asyik juga" ujar Zidan dengan suara keras

"Hahahahah gue emang sedikit asyik"

" Ini udah mau langsung pulang apa mau keliling dulu?"

"Ke gramedia dulu boleh nggak? Mau nyari stok buku baru"

" Boleh mumpung masih sore kan enak suasananya"

Keduanya meluncur ke gramedia tempat favorit Sekar. Ini pertama kalinya Zidan mengunjungi gramedia.Ia tidak suka membaca jadi wajar jika tempat itu bukan tongkrongan nya. Sementara Sekar yang asyik mencari buku seolah lupa dengan keberadaan Zidan. Zidan tersenyum kecil melihat ekspresi Sekar yang serius mencari buku.

" Udah balik yuk Dan, nggak ada yang baru" Setelah menelusuri semua rak buku Sekar minta pulang saja karena ia juga cukup lelah.Zidan mengiyakan karena ia ada jadwal latihan sore itu. Jadi ia mengantar Sekar pulang, sebelum pulang ia mengelus rambut Sekar pelan.Kali ini Sekar terdiam cukup lama.Ia mulai berpikir apakah Zidan menaruh hati padanya. Tapi Zidan orangnya memang penyayang perempuan dan menghargai perasaan perempuan.Sekar menyingkirkan pikiran bodohnya, masa hanya mengelus rambut artinya suka. Ia melangkah masuk ke halaman rumahnya dan duduk sebentar di teras rumah yang terasa sejuk. Ia membuka ponselnya untuk melihat kabar dari Raka.

Raka: Sayang kita udah nyampe nih

Raka: Sayang

Raka: Lagi ngapain sih

Sekar tersenyum melihat pesan dari Raka yang mencarinya sedari tadi.

Sekar: Aku baru pulang liat kampus bareng Zidan

Raka: Zidan? Kenapa sama Zidan?

Sekar: Iya.Kita kampusnya sama loh Ka.

Setelah itu Raka tidak lagi membalas pesannya.Sekar tidak masalah karena ia tahu Raka butuh banyak waktu untuk beradaptasi dengan dunia barunya.Sekar tidak mau ambil pusing meskipun ia sangat merindukan Raka.Ia tidak ingin mengganggu waktu lelaki itu.Sekar kembali mematikan ponselnya dan melanjutkan aktivitas yang lain.

......................

Beberapa minggu setelahnya, dunia perkuliahan pun mulai berjalan.Sekar sibuk sana sini karena masa pkkmb yang membuatnya mumet seharian.Orang tuanya tidak banyak ikut campur dengan urusan Sekar.Mereka melatih Sekar untuk selalu mandiri namun jika permasalahannya cukup besar mereka selalu siap turun tangan.Sekar sudah lelah seharian menyiapkan segala keperluan yang diutuhkan.Kali ini Sekar keluar sendirian karena ia sudah berlatih mengendarai sepeda motor yang dibeli papa nya beberapa hari yang lalu.Sekar senang karena akhirnya ia tidak perlu merepotkan orang lain. Karena cukup lelah, ia berbaring di sofa. Tiba-tiba ia merasa perutnya mules dan ingin muntah.Sekar mengira itu hanya sebentar karena efek kelelahan .Jadi ia kembali memejamkan matanya. Namun rasa mual itu semakin menjadi-jadi hingga Sekar harus berlari-lari menuju kamar mandi.Sekar terduduk lemas di lantai setelah memuntahkan semua makanan yang ia makan hari itu.Ia mengira ia terlalu kelelahan hingga seluruh badannya terasa sakit.Setelah merasa sedikit enakan, Sekar pergi ke kamarnya.Ia ingin beristirahat di kamar saja.

Sementara Raka tengah asyik jalan-jalan mengelilingi kota baru yang sedari dulu dia incar.Ia menikmati tempat itu bersama Sena yang selalu mengikutinya.Raka memilih apartemen yang cukup jauh dari Sena karena ia ingin bebas melakukan apapun yang ia inginkan.Tetapi nyatanya gadis itu selalu minta ditemani ketika jalan-jalan keluar. Raka sebenarnya tidak keberatan karena ia sudah terbiasa dengan kehadiran Sena tetapi ia juga butuh waktu sendiri.

" Cantik banget ya Ka pemandangan nya" ujar Sena ketika keduanya duduk di tepi danau menatap angsa putih yang tengah bermesraan.Raka mengangguk sebagai jawaban.

" Mau gue fotoin?" tanya Raka karena ia tahu persis kelakuan perempuan jika melihat tempat yang indah pasti ingin mengabadikan momen kemudian upload di medsos.

"Ih peka banget sih, ya udah buruan"

Mereka bergantian memotret karena Raka ingin menunjukkan itu pada Sekar yang pastinya akan suka dengan pemandangan itu.Ia baru menyadari belakangan ini mereka sudah jarang komunikasi .Tapi Raka tidak khawatir karena ia tahu Sekar tidak akan berani meninggalkan dirinya.Karena Sekar sekarang telah menjadi miliknya seutuhnya .Jadi Sekar tidak akan berani meninggalkannya.Sena menatap Raka yang sibuk melihat hasil fotonya tadi.Dalam hati ia merasa senang akhirnya bisa berduaan dengan Raka tanpa ada orang lain. Ia memang sahabatan dengan Raka sedari kecil.Namun itu harga persahabatan.Mereka pernah menjalin hubungan asmara namun tidak berlangsung lama karena Raka mengaku tidak nyaman. Maka dari itu mereka kembali sahabatan meskipun seiring waktu semakin terasa hambar karena Raka telah mengenal banyak teman baru termasuk Sekar.

1
✨♡vane♡✨
Wah!
Murasaki Kuhouin
Gak nyangka bakal terbawa banget sama ceritanya... ❤️
Hujan: stay terus ya⚘️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!