NovelToon NovelToon
Beringin : The Sacred Tree System

Beringin : The Sacred Tree System

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Spiritual / Mengubah Takdir
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

*Untuk mengerti alurnya di sarankan membaca terlebih dahulu Nightmare system sampai selesai*

Kisah seorang pemuda yang memiliki cita cita untuk menjadi seorang atlet mma, terpaksa harus meninggalkan cita citanya karena dia harus bekerja menghidupi ketiga adiknya dan dirinya sendiri akibat ayahnya menghilang. Di usia 10 tahun, dia mengalami sebuah kejadian yang membuatnya mengalami amnesia ringan dan tidak sadar dirinya pernah menolong sesuatu yang sekarang kembali membantu dia menyelesaikan masalah yang sedang di hadapinya.

Genre : Fantasi, fiksi, action, comedy, drama, super heroes, mystery.

Mohon tinggalkan jejak ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 27

Setengah jam kemudian, setelah berputar putar di sekitar kampus mencari alamat, akhirnya Ardo sampai di depan kos kosan Desi, dia langsung mengambil smartphone dari stang motornya dan menelpon Desi. Ardo melihat ke ujung jalan,

"Pantes tadi pagi dia makan di resto padang itu, kos kosannya deket rupanya," ujar Ardo dalam hati.

Tak lama kemudian, Desi yang sudah berganti pakaian membuka pintu dan meminta Ardo memarkir motornya di dalam. Setelah parkir, Desi mengatakan kalau Adel, Andin dan Anisa menyewa kamar sendiri.

“Oh gitu, bagus deh, kasih tau ya kamarnya, gue langsung ke kamar ade gue,” ujar Ardo.

“Iya, tapi sebelum itu, bisa lo ceritain semuanya ama gue, apa sebenarnya yang terjadi ama bokap lo dan nyokap gue,” ujar Desi.

“Hmm...gimana ya, mau ke cafe di sebrang kampus ? di sana ada tempat ngobrol dan buka 24 jam, tapi gue naik dulu bilang ke ade ade gue,” balas Ardo.

“Ok, gue juga naik dulu, ganti baju, oh ya....sini kuping lo,” balas Desi sambil berjinjit.

“Ada apa ?” tanya Ardo.

Desi langsung berbisik di telinga Ardo, kemudian Ardo menoleh melihat Desi dengan wajah yang sedikit berubah karena kaget tapi Desi menggelengkan kepalanya sambil tersenyum dan minta Ardo memaklumi nya saja. Keduanya langsung naik ke lantai dua, Desi menunjukkan kamar Adel, Andin dan Anisa, kemudian Ardo langsung masuk ke dalam. Di dalam, terlihat Adel dan Andin masih duduk mengawasi Anisa yang tertidur, keduanya langsung berdiri ketika melihat Ardo membuka pintu dan menghampiri Ardo.

“Kakak ga apa apa kan ?” tanya Adel.

“Iya kak, trus gimana ?” tambah Andin.

“Aku ga apa apa, yah untuk sementara kita tinggal di sini dulu, oh bener juga,”

Ardo mengambil tas punggungnya dan membukanya, dia mengeluarkan kota besi yang dia bawa dari rumah kemudian memberikannya kepada Adel.

“Tolong simpen, di sini aja ga apa apa,” ujar Ardo.

“Iya kak, trus om Irwan gimana ?” tanya Adel.

“Untuk sementara dia ku kirim ke rumah nenek dulu, demi keamanan, tadi dia kesana naik taksi online (yah cuman teknisnya aja yang bohong kan),” jawab Ardo.

“Oh ya udah, tapi dia sendirian di sana ga apa apa tuh ?” tanya Adel.

“Ga apa apa sih, besok kan jumat, sabtu kita kesana aja gimana ? hari senin kan tanggalan merah,” tanya Ardo.

“Boleh juga, tapi kalau Nisa udah sembuh ya kak,” jawab Andin.

“Iya dong, kita lihat dulu aja besok, karena besok aku juga ga ada kuliah, Anisa libur aja, aku yang jaga dia di sini, sekalian besok aku bicara sama wali kelasnya,” balas Ardo.

“Ya udah, boleh aja kak,” ujar Andin.

Ardo dan Andin menoleh melihat Adel yang terlihat sedang berpikir sejak mendengar pertanyaan Ardo, alisnya menyatu di tengah kedua matanya dan dahinya mengerut, dia meletakkan kepalan tangannya di dagu. Ardo menoleh melihat Andin yang mengangkat kedua bahunya, kemudian dia menoleh lagi melihat Adel.

“Kenapa Del ?” tanya Ardo.

“Eh...enggak kak hehe,” jawab Adel.

“Oh...bener juga, barusan pacarnya kak Adel dateng kak, dia ngajak kak Adel, aku dan Nisa jalan jalan sabtu, katanya dia mau bawa mobil,” celetuk Andin.

“Hah...siapa ?” tanya Ardo.

“Ih kamu tuh ya Ndin, bisa ga mulut nya ga ngomong macem macem,” ujar Adel sambil menoleh melihat Andin dengan wajah geram.

“Kak Desi juga tau kok, soalnya dia juga kesini tadi buat liat kondisi Nisa, pacar kak Adel ganteng loh kak hehe,” tambah Andin dengan suara sedikit kencang.

“Hoho...begitu rupanya,” balas Ardo sambil melirik Adel yang salah tingkah sambil tersenyum.

“Apaan sih kak, aku yang panggil kak Helmi kesini, abisnya kita cuman bertiga di sini dan cewe semua, jujur aja aku takut tadi walau ada kak Desi, lagian kak Desi kan juga cewe, kebetulan rumah kak Helmi dekat kalau kesini, wajar dong aku minta bantuan dia,” protes Adel menatap Ardo.

“Oh jadi si Helmi ya, trus Desi di kenalin juga ?” tanya Ardo sambil memegang dagu nya sambil tersenyum.

“Eh...aduh....i..iya kak Helmi, abisnya gimana, pas kak Helmi dateng ada kak Desi di sini,” jawab Adel yang sadar kalau dia baru saja mengatakan semuanya.

“Ya udah, ajak aja si Helmi sekalian ke rumah nenek, dia pasti mau lah, aku juga mau ngobrol sama dia, lagian biar ada cowo lain selain aku kan,” balas Ardo tersenyum.

“Eh...ajak dia kak ? serius ? beneran cuman ngobrol ?” tanya Adel menatap Ardo dengan wajah serius.

“Ya bener lah, emang mau ngapain ?” tanya Ardo bingung.

“Takut kak Helmi di ajak berantem ya kak Adel hehe,” celetuk Andin sambil membetulkan kacamata nya dan tersenyum meledek.

“Ih rese lo Ndin,” balas Adel mendorong Andin di sebelahnya.

“Ya udah, aku keluar bentar, suruh si Helmi keluar dari kamar mandi,” balas Ardo sambil berdiri.

“Loh....ng...kok kakak tau ?” tanya Adel.

“Ya tau lah, sebelum masuk ada sepatu cowo di depan kamar dan Desi juga sudah memberitahu aku di bawah tadi, (menoleh ke kamar mandi) oi Hel, keluar aja napa, ngapain lo ngumpet di kamar mandi,” jawab Ardo.

“Kreek,” pintu kamar mandi di buka, Helmi keluar dari dalam kamar mandi dengan wajah penuh senyum walau sedikit pucat karena takut melihat Ardo walau dia sudah pernah bertemu. Tapi Ardo langsung berjalan ke arah Helmi dan mengangkat tangannya. Helmi menutup matanya, namun tak di sangka Ardo langsung merangkulnya dan menariknya ke tengah tengah Adel dan Andin supaya duduk bersama mereka. Setelah Helmi duduk, dia menoleh melihat Ardo yang berdiri di sebelahnya,

“So..sorry ya kak, gue kesini tengah malem,” ujar Helmi.

“Santai aja, dah ya, gue tinggal dulu bentar, titip mereka bentar,” balas Ardo.

“I...iya kak, aman,” balas Helmi.

“Mang mo kemana kak ?” tanya Adel.

“Mau ngobrol bentar ama Desi, ga lama kok,” jawab Ardo.

“Ngobrol apa kak ?” tanya Andin.

Ardo berjalan mendekati Andin dan berbisik kepada Andin, Adel melihat Andin mengangguk dan menoleh melihat dirinya sambil tersenyum dan membetulkan kacamatanya.

“Siap kak, beres,” jawab Andin sambil mengacungkan jempolnya.

“Hah...apanya yang beres ?” tanya Adel bingung.

“Dah ya, pergi dulu, titip bentar ya Hel,” jawab Ardo mengacuhkan Adel dan menoleh kepada Helmi.

“Iya kak, tenang aja,” balas Helmi.

Ardo melangkah keluar dari dalam kamar kos kosan, setelah pintu di tutup, Adel langsung bergeser duduk di sebelah Andin.

“Tadi kak Ardo bisik bisik apaan ?” tanya Adel.

“Oh itu, gini nih,” jawab Andin.

Dia langsung membisiki kakaknya, kemudian sekarang Adel yang mengangguk angguk, setelah itu Adel bergeser kembali.

“Trus kalau gitu apanya yang beres ?” tanya Adel bingung.

“Kalau yang itu rahasia hehe, (menoleh ke Helmi sambil memegang kacamatanya) iya kan kak Helmi,” jawab Andin tersenyum.

“Eh...i..iya hehe,” balas Helmi dengan wajah yang sedikit terpaksa tersenyum dan penuh dengan tanda tanya di kepalanya.

1
Ellya Syaji'ah
bagus... lanjut...
Mobs Jinsei: makasih dukungan nya kakak
total 1 replies
Razali Azli
wow! menarik. masih awal chapter. terlalu banyak persoalan. mungkinkah bapa mereka telah ditransmirgasi ke dunia kultivator?
Mobs Jinsei: terima kasih dukungannya kakak
total 1 replies
Linna_Naa^•^
tamatin ya thor, seru banget soalnya
Mobs Jinsei: siap kak, makasih dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!