" Apakah tuan putri akan menolak saya?" tanya seorang pria yang saat ini tengah duduk sambil minum teh yang disuguhkan oleh Lyra.
" Sebaliknya, saya dengan senang hati menerima anda." ujar Lyra sambil tersenyum penuh maksud karena ini adalah langkah awal nya untuk mengubah takdir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
09
Lyra dan Tara sedang berada di dalam sebuah ruangan penginapan seseorang yang telah menolong mereka dan membawa mereka ke tempat itu.
" S-saya pikir anda dan pangeran Tristan sudah pulang ." Ujar Lyra yang memulai percakapan.
"Belum,kami masih memiliki beberapa urusan di sini dan Pangeran juga masih ingin menikmati liburan nya." Ucap Duke Miller.
Orang yang telah membawa Lyra dan Tara ke penginapan itu adalah Pangeran Tristan.
Sebelumya ketika Sir Mathius hampir saja menemukan jejak mereka,Lyra langsung meminta tolong kepada pangeran Tristan yang tak sengaja ia tabrak.
Untung nya pangeran yang baik hati dan tampan itu bersedia membantu Lyra.
Namun, Lyra di buat kebingungan karena dia dan Tara malah di bawa ke sebuah penginapan, tapi saat bertemu dengan Duke Miller. Lyra jadi tau jika ternyata Duke dan pangeran sedang tinggal di penginapan itu.
Pangeran Tristan pun langsung menitipkan Lyra dan Tara kepada Duke Miller dan segera bergegas pergi.
Dengan memberikan alasan jika dirinya telah melupakan belanjaan yang telah ia beli.
Padahal Duke Miller sudah tau jika itu adalah alasan saja dan Pangeran Tristan akan pergi ke tempat tunangan nya yang memang tinggal di kerajaan Emerald.
" Sebenarnya anda mau pergi kemana putri?." Tanya Duke Miller.
" Saya hanya bosan di istana dan ingin berjalan-jalan saja sebenarnya ." Jawab Lyra.
" Lalu, bagaimana anda bisa bertemu pangeran?"
" maaf tuan. Ada orang asing yang mengikuti kami tadi, dan untunglah kami bertemu dengan pangeran lalu beliau membawa kami ke sini." Ujar Tara yang menjelaskan.
" Orang asing?." Heran Duke Miller.
Dia heran Karena pada dasarnya seorang putri ataupun keluarga kerajaan pasti memiliki pengawal yang akan menjaga dan mengikuti mereka kemana pun.
Seperti pangeran Tristan,meski pengawal nya tidak terang-terangan menunjukan diri disisi pangeran. tapi adalah lebih dari 10 orang pengawal yang terus mengawasi dan menjaga keamanan pangeran Tristan.
Bahkan Duke Miller sendiri juga mengirimkan pengawal terlatih nya untuk menjaga pangeran, oleh karena itu Duke bisa duduk tenang di penginapan.
" Apa anda kabur dari istana?." Tanya Duke Miller curiga.
" Apa, tidak." Bantah Lyra.
" Saya tidak kabur, saya benar-benar hanya ingin berjalan-jalan ke luar dari lingkungan istana saja."
" Lalu mengapa anda tidak bersama pengawal anda putri?." Tanya Duke Miller.
" Itu, saya memang pergi diam-diam tanpa ketauan mereka." Ucap Lyra yang sejujurnya.
" Itu berarti anda memang kabur yang mulia." Ujar Duke Miller.
" Tapi..." Saat Lyra akan membantah lagi Duke Miller berdiri dari duduknya dan mengambil jubahnya.
" Mari saya antar anda pulang yang mulia." Ujar Duke Miller dengan mengulurkan tangan nya di depan Lyra.
Di dalam kereta kuda hanya ada Duke Miller dan Lyra saja karena Tara lebih memilih duduk di depan dengan kusir nya.
" Apa anda suka membaca buku?." tanya Duke Miller ketika melirik ke arah buku yang tengah di bawa oleh Lyra.
Lyra mengangguk, dan keduanya terdiam cukup lama untuk beberapa saat. Sampai kemudian Duke Miller kembali bersuara.
" Saya juga suka." Ucap Duke Miller.
" Apa?." Tanya Lyra.
" Buku ." Tunjuk duke Miler pada buku.
" Oh, saya kira apa." Ujar Lyra dengan sedikit malu karena telah salah sangka.
Diam-diam Duke Miller tersenyum tipis dan ia juga terus menatap wajah cantik Lyra yang berada di depan matanya saat ini.
Saat Lyra melihat ke arah Duke, di situlah Duke memalingkan pandangan nya ke arah lain.
Dan hal tersebut terus terjadi selama di perjalanan.
Ketika mereka sampai istana, Duke Miller juga membantu putri Lyra untuk turun dari kereta kuda.
" Terimakasih karena anda sudah mengantar kami Duke." Ucap Lyra.
" Tidak masalah yang mulia putri." Ujar Duke Miller.
Setelah itu, Duke Miller langsung pamit untuk kembali ke penginapan.
Lyra dan Tara juga segera masuk ke dalam istana karena mereka takut ketahuan karena telah keluar diam-diam.
Sialnya, saat sedang di jalan untuk menuju ke kamarnya . Lyra malah bertemu dengan kakaknya yaitu putra mahkota yang tengah bersama dengan Sir Mathius.
" Yang mulia, sir Mathius.." sapa Lyra.
Sir Mathius menyapa balik dengan tersenyum, senyuman yang terlihat menyebalkan di mata Lyra.
" Apa kau dari luar istana?." tanya Putra mahkota.
" Hah, t-tidak yang mulia. Saya habis berkebun di taman." jawab Lyra.
Untung saja, Lyra dan Tara sudah melepaskan jubah mereka.
" Kembalilah ke kamarmu dan istirahat, kau pasti lelah." ujar putra mahkota.
" Terimakasih atas perhatian anda, kalau begitu saya permisi." pamit Lyra dan Tara lalu mereka bergegas pergi dari sana.
