Kathryn Levina Alexander gadis berusia 24 tahun yang dijadikan boneka oleh ayahnya dalam mengembangkan Perusahaan. Meski berusaha begitu banyak untuk Perusahaan tetap tidak membuat sang ayah puas.
Dia juga harus terpaksa bertunangan dengan seorang pria yang tidak dia cintai dan bahkan pria itu selingkuh di belakangnya.
Mengetahui perselingkuhan dari pria yang akan bertunangan dengannya bukan malah membuat Kathryn membatalkan pertunangan itu malah tetap bertunangan.
Kathryn seakan tidak mempunyai ketegasan dalam diri sendiri. Bodyguard baru yaitu Marvel berusia 30 tahun yang mengawal Kathryn membuat Katherine ternyata memiliki perasaan kepada Bodyguard tersebut.
Kathryn yang merasa terkhianati oleh sang tunangan dan merasa hidupnya Yang selalu diatur membuat Kathryn menciptakan hubungan dengan Marvel.
Kathryn bahkan mengajak Marvel untuk tidur bersama untuk meluapkan segala amarah yang terpendam.
Bagaimana hubungan Kathryn dan Marvel antara Bodyguard dan majikan dalam scandal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31 Meminjam.
Kathryn yang terlihat mengobrol bersama Gavin dengan Marvel dan Gita yang berdiri di samping Kathryn. Mereka hanya mengawasi tempat sekitar. Memang mereka berdua tidak boleh jauh-jauh dari Kathryn yang pasti mengkhawatirkan sesuatu hal terjadi dan Gavin tidak mempermasalahkan hal itu. Itu memang sudah menjadi kebiasaan jika Bodyguard selalu berada di sekitar majikannya.
"Baiklah Kathryn, terima kasih kamu sudah meluangkan waktu kamu untuk sarapan bersama saya, semoga saja kamu tidak bosan dengan hal ini dan terima kasih untuk masukan kamu. Kamu sebenarnya bukanlah saingan bisnis tetapi kamu adalah penasehat bisnis yang baik untuk saya," ucap Gavin yang memberikan pujian.
"Kak Gavin bisa saja, selalu saja memberikan saya pujian dan memang sejak awal Kakak tidak pernah menganggap saya sebagai saingan dalam bisnis. Jika kita berdua butuh sharing untuk masalah bisnis kenapa tidak dan jika saya memiliki pendapat Apa salahnya saya keluarkan dan syukur-syukur diterima dan kalau tidak diterima juga tidak apa-apa," ucap Kathryn.
"Tetapi pendapat kamu sangat membantu, kamu benar-benar sangat cerdik dan pintar dalam segala hal," ucap Gavin.
Kathryn hanya tersenyum saja mendengar apa yang dikatakan Gavin. Gavin mungkin mempunyai catatan setebal mungkin atas pujian yang diberikannya kepada calon adik iparnya itu.
"Ya sudah Kathryn kalau begitu saya permisi dulu! Kebetulan saya harus bertemu dengan rekan bisnis di dekat sini juga," ucap Gavin.
"Kakak menyetir sendiri?" tanya Kathryn.
"Iya, aku sudah mengatakan aku melakukan semua sendiri," jawab Gavin.
"Bukankah tangan Kakak masih sakit?" tanya Kathryn. Sebelumnya Gavin memang mengelus sakit pada lengannya saat dia ingin meminum kopi dan entahlah apa yang terjadi tapi lengannya memang tiba-tiba memar.
"Tidak apa-apa. Jika tidak dipaksakan maka akan manja," jawab Gavin.
"Kak Gavin pasti repot sekali, bagaimana jika Gita menyetir untuk Kakak dan lagi pula tangan Kakak butuh pemulihan," ucap Kathryn yang tiba-tiba saja punya ide dan hal itu membuat alis Gita bertautan mendengar ide Kathryn.
Gavin menoleh kearah Gita melihat wajah kaget Gita. Gavin tahu jika Gita pasti kurang nyaman melakukan hal itu.
"Kak Gavin, adalah seorang pembisnis dan bagaimana mungkin apa-apa harus melakukan sendiri tanpa ada yang mengawasi. Jadi lebih baik pergi bersama Gita!" ucap Kathryn dengan idenya.
"Apa kamu tidak masalah jika aku meminjam, Bodyguard kamu?" tanya Gavin yang melihat ke arah Gita. Kelihatan Gavin sama sekali tidak keberatan dengan tawaran yang diberikan Kathryn.
"Tidak Masalah! Gita kamu sebaiknya temani kak Gavin. Biar saya sama Marvel," sahut Kathryn.
"Baik Nona," sahut Gita menundukkan kepala yang memang tidak bisa menolak karena itu sudah menjadi perintah atasan nya.
"Ya sudah kalau begitu saya permisi dulu dan sampai ketemu nanti malam, semoga urusan kamu kerjakan hari ini," ucap Gavin yang berdiri dari tempat duduknya. Kathryn juga berdiri dengan mereka berdua berjabat tangan.
"Iya. Sama dengan Kak Gavin, semoga urusan Kakak juga berjalan dengan lancar dan sampai ketemu nanti malam," sahut Kathryn tersenyum.
Gavin menganggukkan kepala dan berjalan terlebih dahulu yang disusul oleh Gita. Kathryn melihat kepergian dua orang itu yang sudah keluar dari area Restaurant.
"Aku tidak tahu apa yang membuat Flora harus mengkhianati pria seperti dia," batin Kathryn dengan menghela nafas.
Mata Kathryn menoleh ke arah Marvel yang sejak tadi berdiri di samping nya.
"Kamu belum sarapan," ucap Kathryn.
"Tapi aku tidak lapar," ucap Marvel.
"Mau lapar atau tidak, kamu harus sarapan. Aku akan temani," ucap Kathryn memegang tangan Marvel dan mengajak Marvel untuk duduk di sampingnya.
Lalu Kathryn mengangkat tangan yang memanggil pelayan untuk membersihkan meja mereka dan Kathryn yang memesankan makanan untuk Marvel.
"Kamu suka tidak dengan makanan yang aku pesan?" tanya Kathryn.
"Iya. Aku akan memakan apapun yang kamu pesan," jawab Marvel yang membuat Kathryn tersenyum dan Kathryn yang langsung memesan pada pelayan.
"Kamu sengaja menyuruh Gita untuk pergi?" tanya Marvel.
"Besok kita sudah kembali ke Jakarta dan aku yakin kita berdua tidak akan bisa seperti ini kalau di Jakarta. Ada papa, ada Maxime dan masih banyak orang yang pasti mengawasiku dan aku tidak akan sebebas ini. Jadi Aku ingin menghabiskan waktu hanya untuk kita berdua," ucap Kathryn yang memang mode manja.
"Kamu tidak keberatan jika kita berdua bersama seperti ini?" tanya Kathryn.
Marvel menggelengkan kepala yang merangkul bahu Kathryn dengan kepala Kathryn yang bersandar pada bahu Marvel. Marvel memang terlihat sangat lembut memperlakukan Kathryn yang membuat Kathryn nyaman.
Dratttt-Dratt Dratt.
Ponsel Marvel yang tiba-tiba berdiri yang diletakkan di atas meja membuat Marvel melihat panggilan itu dengan kontak nama tuan Wiliam. Marvel seketika panik yang langsung menutup layar ponsel tersebut mengembalikan ponsel itu.
"Kenapa tidak di angkat?" tanya Kathryn yang sepertinya sudah sempat melihat kontak nama tersebut.
"Oh iya. Aku angkat sebentar!" Marvel melepaskan rangkulan itu dan berdiri dari tempat duduknya yang mengambil ponselnya dengan buru-buru.
"Sebentar ya," ucap Marvel sedikit gugup yang langsung pergi.
"Aneh sekali kenapa harus mengangkat dengan menjauh seperti itu. Kenapa tidak mengangkat langsung saja di dekatku. Memang dia punya rahasia apa," batin Kathryn dengan menghela nafas yang melihat ke arah Marvel yang mengangkat telepon tersebut yang cukup jauh darinya.
Untung saja nama yang tertulis nama laki-laki dan bagaimana jika perempuan dan pasti Kathryn sudah bertanya panjang lebar.
Tidak lama Marvel sudah kembali lagi dan ternyata makanan yang dipesan Kathryn juga sudah datang.
"Maaf aku lama!" ucap Marvel.
"Tidak apa-apa. Ayo makan!" ucap Kathryn.
Marvel menganggukkan kepalanya dan memulai makan.
"Apa orang yang kamu telepon sangat penting sampai kamu harus menjauh seperti itu?" tanya Kathryn.
"Tidak ada yang penting. Hanya saja aku tidak enak harus mengangkat telepon di dekat kamu dan aku takut kamu tidak nyaman," jawab Marvel.
"Seperti orang lain saja sampai membuatku tidak nyaman," ucap Kathryn geleng-geleng kepala.
"Apapun itu. Aku memang takut kamu tidak nyaman," ucap Marvel.
"Aku sama sekali tidak pernah mempermasalahkan hal itu," ucap Kathryn.
"Syukurlah! lain kali aku akan mengangkat telepon di dekat kamu. Agar kamu tidak berpikiran yang aneh-aneh kepadaku," ucap Marvel.
"Memang aku memikirkan apa?" tanya Kathryn heran
"Entahlah, aku merasa kamu memikirkan sesuatu tentangku dan bukankah jika aku berbicara saja dengan adikku kamu langsung menganggap itu pacarku. Lalu pasti tadi kamu juga memikirkan sesuatu tentangku," ucap Marvel yang sepertinya sudah mulai memahami sifat Kathryn yang mudah cemburu.
"Tidak! aku tidak memikirkan apapun tentang kamu," Kathryn langsung mengelak dengan wajahnya yang tampak memerah.
"Sudahlah kita lupakan saja," sahut Marvel yang kembali melanjutkan memakan makanan itu.
Marvel bahkan tiba-tiba menyodorkan sesendok makanan ke mulut Kathryn. Hal itu sempat membuat Kathryn kaget, tetapi dia tersenyum dan menerima suapan itu. Marvel yang ternyata mulai romantis memperlakukan Kathryn yang tidak mempermasalahkan itu di tempat umum atau tidak.
Jadi pasangan itu malah terlihat semakin romantis ya makan bersama dengan duduk yang saling berdekatan. Jika mereka sama-sama saling melihat maka mereka berdua akan sama-sama saling tersenyum satu sama lain. Memang pasangan itu sedikit menggemaskan dan mungkin jika pertama Kathryn yang menyukai Marvel dan mungkin sekarang Marvel sudah menyukai Kathryn.
Bersambung.
Aku berharap sih stlh Alexander bertemu Marvel,dia akan merestui hubungan mereka dan menyuruh Marvel terus menjaga Kathryn,,,,
Apakah karna skrng kamu sdh punya pegangan hati yng hrs diperjuangkan????
Oohh! Gita ku sayang, tunggu lah Abang Gavin jdi Duda hot dlu hbs itu akan ku kejar cintamu 😅😅🤣🤣
Andai itu iya dan Akexander tau bakal terjadi keributan bsr ini siiih,,,,