NovelToon NovelToon
Lily: Rahasia Gadis Kampung.

Lily: Rahasia Gadis Kampung.

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:45.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Siapakah gadis kampung bernama Lily ini, sehingga Eko Barata memberikan syarat kepada tiga puteranya? Untuk mendapatkan hak waris kekayaan Barata, salah satu dari mereka harus berhasil menikahi Lily.

"Ingat! Papa tidak akan memberikan kalian warisan jika salah satu dari kalian tidak bisa menikahi Lily, camkan itu!" kata Eko Barata tegas.

Syarat yang diberikan Eko Barata terdengar konyol bagi banyak orang. Mereka menganggap Lily tidak pantas menjadi menantu keluarga Barata. Namun, ketika satu per satu kemampuan hebat Lily terungkap, dia berhasil membungkam semua mulut yang menyepelekannya.

Siapa sebenarnya Lily, dan apa rahasia di balik kehebatannya? Temukan jawabannya dalam "Lily: Rahasia Gadis Kampung".


Selamat membaca ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Dia berjalan dan mengingat setiap sudut ruangan yang telah membuatnya merasa terkesan. Ruang makan tempat bersenda gurau bersama Eko yang sudah dianggapnya seperti ayah sendiri, ruang tempat dia sering berpapasan dengan Agam dan mengambil kesempatan berpegangan tangan, dapur tempat dia bertemu dengan Agam untuk membuat minuman, dan kamar Agam yang pernah membuat jantungnya berdegup kencang.

Lily meninggalkan kediaman tersebut dengan hati yang penuh luka.

---

Di rumah sakit, Agam berlari menuju ruangan VVIP yang telah disediakan oleh Bagas. Semua dokter terlihat sibuk menangani ibunya. Agam melihat Daren duduk dengan wajah sedih, memegang kepalanya.

“Bagaimana keadaan Mama?” tanya Agam dengan penuh kekhawatiran.

“Kak Bagas bilang kalau Mama mengalami patah tulang dan sedang koma. Kepalanya terbentur cukup keras hingga mempengaruhi sistem saraf lainnya. Mama juga kehilangan banyak darah,” jelas Daren dengan suara yang bergetar.

Sera berpindah tempat ke samping Daren, memberikan semangat bahwa Helsi pasti akan baik-baik saja. Daren mendengar ucapan Sera, melihatnya duduk tepat di sampingnya, lalu sedikit bergeser, membuat Sera sangat kesal dalam hati.

Dua pria yang sedang duduk saat ini adalah dua anak yang menyesali karena tidak bisa menyenangkan hati ibunya. Walau bagaimanapun, Helsi adalah ibu mereka. Mereka diberi kasih sayang dan dididik oleh Helsi sejak kecil tanpa ada perbedaan. Walaupun watak Helsi keras, dia sangat menyayangi ketiga puteranya itu.

Agam merasa menyesal. Walau tidak bisa memberikan apa yang ibunya inginkan, dia setidaknya harus berusaha menyenangkan hati ibunya dengan cara yang lain.

Beberapa menit berlalu, para dokter keluar dari ruangan dan bersalaman dengan Bagas. Agam dan Daren yang melihat itu segera mendekati Bagas, menanyakan keadaan ibunya.

“Untuk sementara, Mama sedang koma. Aku akan membuat resep obat dan perawatan yang lebih intensif lagi. Kalian jaga Mama di sini,” ucap Bagas kemudian berlalu.

Agam dan Daren masuk ke dalam ruangan, melihat keadaan Helsi yang dipenuhi dengan peralatan medis. Sera, yang mulai menjalankan rencananya, dengan cepat melangkah dan menyentuh tangan Helsi.

Sera sesenggukan, mengatakan banyak hal tentang kebaikan yang telah Helsi lakukan untuknya selama ini. “Bibi tenang saja. Kau mungkin tidak memiliki anak perempuan, tapi ada aku di sini yang akan merawat Bibi,” ucap Sera dengan sesenggukan.

Daren pun mengecup kening ibunya, mengatakan hal yang sama, bahwa dia akan merawat Helsi dengan baik. Agam hanya terdiam, sibuk dengan pikirannya sendiri. Tiba-tiba, ponselnya bergetar, menandakan sebuah pesan masuk.

Agam meraih ponsel di sakunya dan melihat pesan singkat dari asisten kepercayaannya. Dia mengatakan bahwa beberapa menit yang lalu, Lily telah meninggalkan kediaman Barata dengan membawa tasnya.

Agam hanya memasukkan kembali ponselnya dan terdiam, membiarkan pikiran dan perasaannya bergulat. Sera, yang memperhatikan gerak-geriknya, tersenyum samar, yakin bahwa berita tentang kepergian Lily adalah sesuatu yang sangat diinginkannya.

---

**Malam Hari**

Ponsel Daren berbunyi, namun dia mengabaikannya begitu saja. Wajahnya tampak gelisah dan sesekali terlihat bingung. Melihat adiknya yang resah, Agam segera meminta Daren untuk meninggalkan ruangan dan menyelesaikan urusannya.

"Aku yang akan menjaga Mama, kau selesaikan saja pekerjaanmu," kata Agam, suaranya tegas namun penuh kasih.

Daren mengangguk dengan berat hati dan berjanji akan kembali setelah semuanya selesai. Agam hanya berpesan agar jika Eko Barata mencari informasi, Daren harus menjelaskan bahwa keadaan ibu mereka sudah membaik, agar Eko tidak terlalu khawatir dan dapat fokus pada perjalanan bisnisnya.

Daren mencium kening ibunya sekali lagi dan berbisik, "Mama, cepat sembuh ya. Aku rindu ocehanmu yang selalu terdengar setiap hari."

Setelah Daren pergi, Sera mendekati Agam dengan hati-hati, "Agam, bagaimana kalau kau pulang saja untuk istirahat? Biar aku yang menjaga Bibi," ucap Sera sambil membetulkan selimut Helsi.

"Tidak, kau yang pulang saja. Wajahmu sudah pucat, kau harus jaga kesehatan," balas Agam, mencoba mengalihkan perhatian Sera.

Di dalam hatinya, Sera bersorak. Untuk pertama kalinya, Agam menunjukkan perhatian padanya. Dia tidak menyangka bahwa usahanya untuk mendekati Agam akhirnya membuahkan hasil. Meskipun begitu, Sera tetap menggeleng lembut, "Aku sudah menganggap Bibi seperti ibuku sendiri, aku akan merawatnya dengan baik," ucapnya, menyembunyikan niat jahatnya yang sebenarnya.

Sera takut jika sewaktu-waktu Helsi sadar dan menceritakan semuanya. Itu bisa membuat rencananya hancur dan kedoknya terbongkar.

"Agam, aku tahu kau tidak menyukaiku, itu tidak masalah. Aku akan menjadi adik yang baik untukmu. Sejak kecil kita selalu bersama, dan aku menerima kenyataan itu sekarang," jelas Sera, berusaha mendapatkan simpati Agam.

Agam mengangguk dan mengusap kepala Sera, tersenyum samar. "Sera masih tetap ingin menjaga Mama dan melupakan masa lalu yang menyakitkan. Apakah dulu aku terlalu kejam padanya?" pikir Agam, mulai luluh.

Di dalam hatinya, Sera merasa bahagia. Dia ingin memeluk Agam saat itu dan mengatakan dengan keras bahwa dia sangat mencintainya, namun dia menahan diri. Langkah awalnya sudah berhasil, sekarang dia harus menjalankan misi selanjutnya.

"Agam, bagaimana rencanamu selanjutnya untuk Lily?" tanya Sera, mencoba mencari tahu lebih banyak.

"Aku yang akan mengurusnya, kau tidak usah ikut campur atau membantuku," jawab Agam tegas.

Sera merasa gugup, dia mengalihkan pembicaraan dengan meminta Agam untuk segera istirahat. Dia akan tidur di luar ruangan karena aturan rumah sakit hanya memperbolehkan satu orang keluarga pasien untuk tinggal di dalam ruangan demi kenyamanan pasien.

Agam menggelengkan kepalanya, "Kau yang tetap berada di dalam ruangan, aku akan tidur di luar."

Namun, Sera menolak, memegang tangan Agam dan memohon, "Agam, pulanglah ke rumah dan istirahatlah. Aku yang akan menjaga Bibi sepenuhnya."

Agam melihat antusias Sera dan akhirnya mengangguk, "Baiklah, besok aku akan berkunjung."

Sera mengangguk dengan wajah manis, seperti anak kucing yang ingin dimanja. Namun, wajah itu tidak berhasil meluluhkan Agam yang tetap datar dan meninggalkan ruangan begitu saja.

"Agam, kau adalah milikku," gumam Sera dengan penuh ambisi.

Dia mendekati pembaringan Helsi, tersenyum dan berharap agar Helsi tidak pernah bangun lagi. Tidak masalah baginya untuk merawat Helsi di rumah sakit, asal rencananya tidak hancur.

"Jangan buat aku lebih kejam lagi, Bibi. Kau tidur saja dengan tenang. Selama ini kau sangat menyusahkan dan membosankan, aku muak dengan rencanamu menjodohkan aku dengan Agam. Lihat sekarang, rencanaku berjalan lancar, bukan?" ucap Sera dengan nada sinis.

Sera kemudian merebahkan tubuhnya dan bermain ponsel, menikmati kemenangan sementara. Wajahnya bahagia melihat foto Agam di media sosial, meskipun hanya ada satu foto. Berbeda dengan Sera yang memiliki ribuan foto dan banyak pengikut.

1
Gus
semangat thor💪💪💪💪
Nuhume: Thank you kakkk, smngat kembali
total 1 replies
Yuyun Arianti
bgus ceritanya
Yuyun Arianti
aku suka tipe cwek berani❤❤❤👍👍👍👍
Yuyun Arianti
penasaran
Muh Hasim
keren
Nuhume: Thank youu hahahha
total 1 replies
Dina Chamut
Kecewa
Nuhume: Makasih kak, moga karya selanjutnya makin baik ya🙏🌻
total 1 replies
Dina Chamut
Buruk
Abigail😘
Songong banget
ayularasati91
Di tunggu season 2 nya kak🥰 semangaatt
Nuhume: Season dua sudah rilis ya kak
Nuhume: Baik, terimah kasih❤️❤️❤️
total 2 replies
ayularasati91
jahat bgt si ulet keket
Rizky Sandy
Lily doyan minum ya Thor,,,,
Sary Vya: cerita nya bagus
total 1 replies
ayularasati91
wah ada lagi cewek yg gamon sama Agam
Abigail😘
sera ini emang nyebelin sumpah
Sunaryati
Wah langsung bangkrut, Perusahaan NK do bawah pimpinan CE0 Bagas
Abigail😘
hahaha spontan banget
Abigail😘
mulai cemburu kann
Abigail😘
hahahaha mencurigakan
Abigail😘
hahahahha/Sob//Sob//Sob/
Abigail😘
wanita memng kek gitu gam ga ush heran /Sob//Facepalm//Facepalm/
Abigail😘
hahahaha tim agam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!