NovelToon NovelToon
Benih Sang CEO Arogan

Benih Sang CEO Arogan

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Nikah Kontrak / Identitas Tersembunyi
Popularitas:75.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: MY. OH HA LU

Cerita Dewasa!!!

***

Elkan, duduk bersilang kaki sambil bersedekap tangan. Matanya yang tajam menyoroti tubuh Alsa dari atas sampai ke bawah.

"Aku sangat puas dengan pelayanan yang kau berikan, maka dari itu, tinggallah di sini dan menjadi simpanan ku. Jangan risau, aku akan membayarmu berapa pun yang kau mau." Ujar Elkan penuh keangkuhan.

"Jangan harap! Aku tak sudi lagi berurusan dengan b*jing*n sepertimu. Cukup bayar saja yang semalam, setelah itu jangan lagi berhubungan denganku, anggap saja kita tak pernah saling mengenal."

"Hahaha!."

Elkan, suara tawa Elkan terdengar menggelegar. "Tak sudi berhubungan dengan orang sepertiku?." Tanyanya memastikan.

"Ingat, di kandungan-mu ada benihku, anakku! Mana mungkin kau tak akan berurusan lagi denganku?."

***

Jangan lupa ikuti akun:
Instragram:OH HA LU
Tiktok:OH HA LU
FB: OH HA LU
♥️♥️♥️♥️♥️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MY. OH HA LU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wanita Yang Kuat

Pagi pun telah tiba..

"Di mana ini?."

Alsa di buat kebingungan dengan posisinya saat ini. Ini bukan kamar miliknya ataupun kamar milik Meldi. Lantas ini kamar milik siapa?.

"Zzzttt..."

Wanita itu mendesis hebat saat merasakan kepalanya yang sangat pusing karena efek kebanyakan minum.

"Ini seperti sebuah hotel? Tapi kenapa aku tiba-tiba bisa ada di hotel? Masa' iya, Meldi yang membawaku ke sini?." Gumamnya lirih.

Saat Alsa sedang memindai seluruh isi ruangan, tak sengaja ia melihat ke sebuah jam analog yang ada di dinding kamar tersebut.

"Ha! Jam setengah tujuh?."

Mata Alsa langsung membulat sempurna. Wanita itu mengucek matanya untuk memastikan lagi bahwa penglihatannya tidak salah.

"Si*l! Aku telat bangun, mana bentar lagi ada rapat pagi lagi!."

Dengan gerakan tergesa-gesa, Alsa segera turun dari atas ranjang. Namun tiba-tiba dia merasakan badanya lemas dan tak bertenaga, dan satu lagi, dia juga merasa nyeri di sel*k*ng*n-nya.

"Kenapa badanku rasanya letih sekali? Memangnya apa yang aku lakukan semalam?." Batinya bertanya-tanya.

Karena sedang berburu-buru, dia tidak ada waktu lagi untuk memikirkan hal itu semua. Dia harus segera pulang dan bersiap-siap ke kantor.

"Akhhh! Si*l! Ponsel dan dompetku tidak ada." Desahnya prustasi.

Ketika dirinya hendak putus asa, dia melihat sebuah tumpukan uang berwarna merah yang di atas shofa.

"Persetan ini milik siapa, yang penting aku bisa pergunakan uang ini untuk ongkos naik taksi."

Tanpa pikir panjang lagi, Alsa mengambil uang tersebut, lalu kemudian bergegas berlari keluar kamar.

Ada yang berbeda saat ia sedang berlari. Ada rasa sakit dan juga nyeri di bagian sel*ngk*ng*nya.

"Semoga saja prasangka-ku tidak benar!." Batinnya sambil terus berlari.

Ucup di cinta ulam pun tiba.. sesampainya di depan hotel, Alsa langsung menemukan sebuah taksi yang melintas.

"Pak, tolong antarkan saya ke apartemen *****. Kalo bisa agak ngebut, ya? Soalnya saya buru-buru." Ucap Alsa kepada supir taksi tersebut.

"Siap, Neng."

Alsa bergegas masuk ke dalam taksi, dan tanpa menunggu lama lagi taksi itu langsung melesat pergi ke alamat tujuan dengan kecepatan tinggi.

Di dalam mobil, Alsa terus mengigit kuku-kuku jarinya. Selain dia memikirkan ke kantornya yang kesiangan, dia juga memikirkan sesuatu.

"Semoga saja apa yang aku khawatirkan tidak benar. Mungkin apa yang aku rasakan saat ini karena efek kebanyakan minum saja." Batinnya menenangkan dirinya sendiri.

Karena saking asiknya melamun, Alsa sampai tidak sadar kalo telah sampai di depan apartemennya.

"Kita sudah sampai, Neng."

Suara dari Pak sopir menarik kembali kesadaran Alsa. "I-iya, Pak."

Alsa memberikan Pak sopir itu 2 lembar uang berwarna merah. Kemudian, ia pergi begitu saja.

"Uangnya kebanyakan, Neng!."

Teriakkan dari supir taksi tersebut tidak di hiraukan oleh Alsa. Wanita yang berpenampilan acak-acakan itu terus berlari sampai akhirnya masuk ke dalam lift.

Huh!

Alsa menarik napas sebanyak-banyaknya. Dengan napas yang masih ngos-ngosan wanita itu mengamati penampilannya dari pantulan lift.

Deg!

Tiba-tiba saja badan Alsa bergetar hebat dengan ke-dua mata yang memanas. Dia baru sadar kalo ternyata ada banyak sekali tanda merah yang memenuhi leher dan dada atasnya.

"Agghhrrrr!!! Br*ngs*k!!!." Teriaknya prustasi.

Bruk!

Tubuh Alsa ambruk merosot di lantai. Wanita itu menangisi nasib dirinya sendiri. Kenapa nasibnya selalu saja sial? Takdir ini seakan sedang mempermainkannya saja.

"Hiks.. B*ngs*t!."

"Takdir macam apa ini, Tuhan? Kapan aku merasakan bahagia?."

Alsa menangis sambil menepuk-nepuk dadanya yang sesak. Hingga tak lama kemudian pintu lift telah terbuka kembali. Wanita itu segera menyeka air matanya dan kemudian melangkah pergi dengan langkah berat.

Sesampainya di dalam apartemen, Alsa langsung berlari ke dalam kamar mandi. Tanpa melepaskan pakaiannya terlebih dahulu, ia langsung menghidupkan kran shower.

"Dasar laki-laki b*jing*n!." Teriaknya sambil menggosok-gosok tubuhnya. Dia marasa jijik sekali kepada dirinya sendiri.

"Arrggghhh!!! Kenapa nasibku selalu saja sial? Kapan aku bahagia?. Hiks."

Wanita itu menangis seorang diri di dalam kamar mandi, meratapi nasib yang selalu tak adil terhadap dirinya. Selalu saja ada cobaan yang menimpanya.

"Arrrgggg! Hiks..."

Alsa menangis meraung-raung sampai hatinya benar-benar merasa lega. Tapi setelah di pikir-pikir tak ada gunanya meratapi takdir yang telah terjadi dengan sebuah tangisan. Percuma, tidak akan ada gunanya, yang ada malah membuang-buang waktu dan menguras tenaganya.

Baiklah, mungkin Alsa akan mencoba menerima takdir dan musibah ini dengan ikhlas, seperti yang pernah dia lakukan sebelum-sebelumnya. Dia akan mencoba menganggap hal ini tidak pernah terjadi dalam hidupnya.

"Bangkitlah, Sa. Masa depanmu masih panjang. Jangan rapuh dan terjatuh hanya dengan masalah ini. Kau wanita hebat dan kuat." Ucapnya menguatkan dirinya sendiri.

Tak ingin berlarut-larut dalam kesedihan, wanita itu pun segera menyelesaikan acara mandinya. Andai saja tidak ada tuntutan pekerjaan, pasti Alsa akan lebih memilih berdiam diri di rumah saja.

"Rise up, Sa. Aren't you used to living in destruction? So don't be weak just because of a small problem like this." Gumamnya sambil tersenyum kecut.

.

.

.

"Maaf, saya telat."

Alsa yang baru saja memasuki ruangan meeting menunduk malu ketika semua orang yang ada di ruangan itu melihat ke arahnya, termasuk Drepa.

Sambil terus menunduk hormat, Alsa berjalan memposisikan dirinya untuk duduk di samping Drepa. Tak ada raut marah dari lelaki itu, wajahnya datar-datar saja.

"Ehem.. Mari kita kembali fokus ke meeting kali ini." Ujar Drepa tegas. Lalu kemudian ia kembali menyampaikan poin-poin penting dalam rapat kali ini.

Semua orang yang ada di ruangan tersebut mendengarkan Drepa dengan baik, namun tidak dengan Alsa. Wanita dewasa itu menunduk sedih ketika Drepa bersikap cuek sekali padanya. Bahkan lelaki itu tak peduli sedikitpun dengan kehadiran.

"Saya setuju dengan usul anda, Pak. Nanti kita cari lagi tambahan karyawan yang ahli dalam bidang itu." Sahut Fiki, salah satu karyawan Drepa yang ikut juga menghadiri rapat pagi ini.

Drepa mengangguk singkat sambil menjentikkan jari telunjuknya. "Baik, ku tunggu kabar baikmu. Semoga setelah kita melakukan sistem ini, kita bisa lebih mengembangkan produk-produk kita."

"Amin."

Tak lama kemudian, meeting pagi ini pun telah usai. Drepa segera mengemasi berkas dan laptopnya, lalu meninggalkan ruangan rapat lebih dulu.

"Pak, tunggu!."

Alsa berlari menyusul langkah Drepa yang lebar.

"Maaf, hari ini saya datang terlambat karena ada sebuah insiden." Ujar Alsa begitu telah sampai di samping sang Boss.

"Hm. Tidak apa-apa." Jawab Drepa cuek.

Alsa jadi semakin terluka dengan respon Drepa yang biasa saja. Padahal Alsa berharap Drepa akan khawatir dan bertanya KENAPA? atau INSIDEN APA?, Tetapi ternyata tidak. Jangankan bertanya, menoleh ke arahnya pun tidak.

Drepa berlalu masuk begitu saja tanpa memperdulikan perasaan Alsa.

"Kenapa sikapmu terlalu dingin padaku, Dre?." Batin Alsa sedih seraya meratapi pintu ruangan Drepa yang sudah tertutup rapat.

Huh!

Wanita itu menghela napas berat, lalu setelah duduk di kursi kerjanya. Kebetulan letak meja kerjanya berada tepat di depan ruangan Drepa.

"Semangat untuk diriku sendiri!." Ujarnya lirih.

Mencoba untuk bersikap tenang dan baik-baik saja, Alsa berusaha bersikap profesional dalam bekerja. Jangan sampai rentetan kejadian tak mengenakkan ini mempengaruhi pekerjaannya.

Kalo boleh jujur sebenarnya tubuh Alsa sangat lelah dan ngantuk, namun mau tak mau dia harus tetap kerja.

"Jika memang kehidupan ku penuh cobaan yang terjal, maka berikanlah hatiku keikhlasan dan kekuatan untuk menerima segala ketentuan-mu, Tuhan." Batin Alsa.

Andai saja b*n*h diri itu tidak dosa, pasti Alsa sudah lakukan hal tersebut. Dia sudah lelah menjalani kehidupan dunia yang tak pernah adil padanya.

1
Elfia Yusma
ternyata bukan pria baik2😏
Anna Kurniasari
Luar biasa
Dhewi Nurlela
Lumayan
Ririn Nursisminingsih
yaa bedalah alkan elza masih perawan....gregeten a sama alkan
Ririn Nursisminingsih
ayoo ekza pergi aja
Ririn Nursisminingsih
thor bikin punya elkan hanya on sama elza...ayoo elza jg lemah
Rusmini Rusmini
gimana sih thor masih nggantung ceritanya
Dewi Yani
season 2 sudah up belum kakak
Atik
ceritanya ngegantung
𝓎𝑒𝑜𝓃𝓃𝒶
bangkeee.....ceritanya gantungnya gini amat thorrrr...niat nulis pa kaga....yang gini.ini bikin jengah yang baca
Rusmini Rusmini
piye to ki kok main tamat aja ..tanggung jwb outhor mainin perasaan org ...jd gemez aq... /Smug//Smug/
Rusmini Rusmini
ayo sa ajak elkan ke KUA biar Sah sah sahhhhh..../Grin//Grin/
A&R
bagus
Yusria Mumba
kasiang aksa
Ndinlisaa
Luar biasa
Mapia nopel
Knp di tmatin sih tor
Twati twatih: hahh,,,koq gtu aja critanya,,,,
OH HA LU: Mau balik di PF sebelah aja, Kak. Besok Rabu, aku mau kerja di dunia nyata, jadi enggak bisa kalau harus nulis di dua PF 😭
total 2 replies
mbok Darmi
tamat yg bener aja kak msh gantung semuanya ini kelakuan risma yg jalang murahan blm terbongkar msh bagus elkan ngga nyebarin kelicikan risma demi menjerat elkan jd suaminya
mbok Darmi: semangat kak dunia halu mmgenyesatkan, semoga pekerjaan didunia nyata sukses fighting 💪
OH HA LU: Bakal ada season dua, Akak 😭 Tapi untuk sementara ini mau libur nulis dulu, karena akan kerja di dunia nyata 🥲
total 2 replies
Nur Adam
lnjut
OH HA LU: Siap, Akak 🥰
total 1 replies
PengejarSurga
Makin seru tor
OH HA LU: Terimakasih, Akak 🥰
total 1 replies
Gabutz
lanjutttttt
OH HA LU: Siap, Akak 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!