"Aku tidak ingin terus seperti ini, aku ingin diakui sebagai istrimu didunia dan dihati mu, aku tidak ingin menjadi istri yang hanya dijadikan istri panjanganmu saja..." Ingin sekali Tania berteriak menyampaikan rasa sakit dihati nya saat melihat suami nya malah asik bercanda ria dengan mantan nya,
mampukah Tania merebut hati suami nya yang hanya bersikap acuh dan dingin pada nya? ataukah Tania akan meninggalkan Dion dan mencari pelabuhan baru di hati nya????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desi Ratnasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28) Perkara obat
Terima kasih nasi goreng, nya dan maaf tadi pagi aku sudah menuduh mu yang tidak-tidak...."Tania tercengang dengan apa yang barusan dia dengan, apa benar didepan nya adalah Dion suami nya, entah apa yang telah merasuki Tuan muda angkuh itu hingga tertulis di kamus nya kata terima kasih dan kata maaf, Tania merasa merinding karna takut dengan ucapan yang baru saja keluar dari mulut sang suami...
"Sama-sama Tuan, saya berharap nasi goreng dan Kopi itu tidak membuat Tuan dirasuki sesuatu, tapi jujur saja saya tidak memasukkan apapun kedalam nya, saya berani bersumpah...."Tania mengangkat kedua jarinya membentuk huruf V, Dion dan yang mengerti ucapan Tania hanya menarik napas panjang....
Sering bersikap buruk dan kejam kepada seseorang akan membuatnya merasa takut jika kita menunjukkan sisi lain dari diri kita yang tersembunyi dan itulah yang dialami pria tampan dan sempurna itu, bahkan Tania bergidik ngeri mendengar ucapan terima kasih dan maaf yang keluar dari mulutnya....
Jam sudah menunjukkan jam pulang, tapi Tania masih belum beranjak dari kursinya, sepertinya masih ada pekerjaan yang belum selesai, Dion melihat jam tangan nya, ia berdiri dan menghampiri sang istri....
"Ini sudah jam pulang, lanjutkan besok saja...."Seru Dion mendunduk melihat laptop milik Tania...
Tania mendongak dan keduanya pun saling bertatapan, cukup lama mata itu saling memandang hingga ketukan dipintu Membuat Tania dan Dion mengalihkan pandangannya kepintu....
"Masuk!...."Seru Dion menegakkan tubuhnya....
Vino pun masuk, ia menunduk kan badan nya memberi hormat, lalu memberikan beberapa kertas kepada Dion.....
"Simpan saja di meja kerja saya!!!..."Vino mengangguk mengerti kemudian menyimpan berkas itu diatas meja....
Tania menutup laptopnya dan membereskan pekerjaan nya kemudian menyusul Dion dan Vino yang jalan lebih dulu...
Sesampainya di rumah, Tania memilih masuk kedalam kamar lebih dulu, ia ingin segera membersihkan badannya sebelum Dion masuk....
Usai mandi, Tania Kembali turun kelantai satu, menuju Dapur, ia melihat beberapa pelayan dengan telaten memasak makanan....
"Nona Muda butuh sesuatu?...."tanya salah satu pelayan menghampiri Tania yang sedang duduk dikursi, Tania menggeleng pelan....
"Tidak ada, saya sedang bosan saja, tidak ada teman mengobrol jadi saya kesini, apa kalian tidak keberatan?..." Pelayan saling memandang satu sama lain lalu menggeleng bersama, justru dengan sikap Tania yang baik hati membuat para pelayan merasa senang dan gembira....
"Oiyah Monika sering kesini ya?...."tiba-tiba Tania bertanya entah mengapa ia sangat ingin tau tentang Monika....
"Sering Nona muda, dia juga pernah tinggal disini saat ditolong oleh Tuan muda, tapi semenjak kedua nya tidak direstui Nona Monika pun keluar dari rumah ini, tapi masih sering kesini...."Salah satu dari mereka menjawab setelah memastikan jika percakapan mereka tidak didengar oleh Tuan muda Dion.....
"Ternyata pelayan pun tau cerita masa lalu Monika dan tuan Dion, aku jadi semakin penasaran, mengapa mereka tidak menikah diam-diam saja ya?..."pikiran Tania berkelana tapi tak menemukan jawaban apapun....
Setelah merasa lelah melihat Pelayan mondar mandir, ia pun memutuskan untuk kembali kekamar, saat masuk matanya langsung menangkap sang suami yang sedang berbaring diatas ranjang, perlahan Tania mendekat dan membungkuk badannya, tangan kanan nya menyentuh dahi Dion dan ternyata lelaki berparas tampan itu sedang demam pantas saja Dion tidur sore....
"Astaga Tuan Muda demam, aku harus bagaimana?...."Tania pun berlalu menuju dapur membuat semangkuk bubur dan semangkok sop, lalu ia membawa nya kekamar, tak lupa ia menyuruh pelayan untuk mencari obat demam....
"Tuan, Tuan bangun!...."perlahan Dion membuka matanya, ia tertegun melihat wajah Tania yang begitu dekat dengan nya, wajah cantik dan mulus serta bersih, sungguh lelaki bodoh jika tak tertarik dengan istrinya itu...
"Tuan muda makan dulu saya sudah membuat bubur dan sup, setelah itu minum obat, seperti anda demam...."Ujar Tania duduk di pinggir rajang, Dion pun bangun dan berjalan sandar, dengan telaten Tania menyuapi Dion bubur dan sup buatan nya....
"Kenapa kamu mau merawat saya dengan sangat baik padahal selama ini saya sudah berbuat tidak baik padamu?...."Netra yang hitam pekat itu menatap Tania dalam-dalam menanti jawaban dari pertanyaan nya....
"Karna Tuan adalah suami saya, sudah tugas saya merawat dan menghormati Tuan, baga pun sikap tuan terhadap saya, saya tetap harus patuh pada tuan...."Dion tertegun mendengar jawaban Tania, sungguh ia mengagumi sikap Tania....
"Ini Tuan, minum dulu obatnya setelah itu istirahat!!...."memberikan obat yang telah dibeli oleh pelayan, Dion menggeleng keras melihat obat yang ada di telapak tangan Tania, sungguh Dion sangat tidak suka dengan benda pahit itu...
"Buang saja aku tidak suka obat, rasanya sangatlah pahit, nanti demam saya juga akan sembuh tanpa meminum obat itu."Dion bergidik mengingat rasa pahit obat yang pernah ia minum, terakhir Dion minum obat saat usianya 9 tahun....
"Walaupun rasanya pahit tapi obat ini tidak akan membunuh Tuan, cepatlah minum!!..."Tania menyodorkan obat itu dan langsung ditepis oleh Dion akibatnya obat itu terjatuh kelantai....
Tania kesal, lalu kembali mengambil sebutir obat dan langsung memasukkan obat itu kedalam mulut Dion lalu memberikan Dion segelas air....
"Bagaimana tidak pahitkan?...."Tania bertanya menaikkan alisnya, Wanita itu terkekeh melihat wajah masang suami nya, sebelum mendapatkan amukan dari Dion ia pun segera pergi dari sana membawa mangkok yang telah kosong.....
"Rasanya tidak sepahit yang ku bayangkan...."Ujar Dion meraih gelas dan meminum habis air didalam nya....
Beberapa saat kemudian, Tania kembali masuk kedalam kamar dan melihat Dion yang telah berpindah kesofa, Tania perlahan mendekat dan duduk disamping Dion....
"Tuan, apa boleh saya meminta sesuatu?..."Dion yang sedang sibuk dengan laptop didepan nya segera menoleh...
"Meminta apa?...."Tanya nya menunggu jawaban...
"Bolehkah pekan ini saya menginap dirumah mama saya, hanya satu malam Tuan, kebetulan hari itu adalah hari ulang tahun mama saya,...."memasang wajah memelas...
"Boleh saja, yang penting saya ikut bermalam disana...."kening Tania berkerut,....
"Apa saya tidak salah dengar Tuan? Tuan ingin ikut menginap dirumah saya yang kecil dan sempit nya luar biasa itu?...."Tania tidak yakin dengan pendengaran, mana mungkin Seorang Tuan muda mau menginap ditempat kumuh dan jelek seperti rumah nya....
"Apa kamu meragukan saya?..."Tania mengangguk tanpa sadar Membuat Dion kesal dan menyentil kening nya....
"Sakit tuan...."Tania meringis kesakitan, ia mengusap kening nya berkali-kali yang terasa panas karna sentilan keras Dion...
"Kamu jangan pernah meremehkan saya, saya tidak suka, jika kamu tidak mengijinkan saya untuk ikut maka kamu tidak boleh kesana...."
"Jangan Tuan, iya Tuan boleh ikut....."Tania pasrah membiarkan suami nya ikut kerumah sang mama, walaupun ia tidak yakin jika Dion akan betah....
