Olivia Wijaya dan Alfaro rizky andreas bersahabat dari kecil, meski usia mereka terpaut lumayan jauh. Olivia diam diam menyukai Alfaro, namun Alfaro tak menyadari kalau sahabat nya itu menyukai nya
pada suatu hari Alfaro mengatakan kalau dirinya ingin melamar wanita pujaan nya , hal itu membuat Olivia sakit hati, namun ia berusaha untuk biasa saja
setelah pengakuan Alfaro mengatakan kalau dirinya mau melamar perempuan lain, oliv mulai menghindari Alfaro , ia tak mau membuat hati nya semakin sakit saat melihat pria yang ia cintai harus bersanding dengan perempuan lain , ia memilih untuk pergi menjauh dari Alfaro agar ia bisa menghilangkan rasa cinta nya ke Alfaro
bisa kah Olivia berhasil melupakan Alfaro....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23
Alfaro masih menatap sang mama dengan heran saat mama nya melekkan kembali seblak pembelian nya ke atas meja
" aku gak pengen makan seblak mas , aku cuma mau menghirup aroma nya aja " jawa tari dengan santai
Alfaro langsung melotot saat mendengar awaban sang mama , ia sudah terburu buru dan sampek berlari lari juga demi membeli seblak pesanan sang mama , tapi setelah ia mendatapatkan nya sang mama hanya ingin menghirup aroma nya saja
" what!!!, mama yang bener aja dong , masa aku udah lari lari beli seblak ini, tapi mama gak makan nya sih?" ucap Alfaro yang kesal
" kamu kan tau mama gak bisa makan pedes, emang nya kamu mau mama masuk rumah sakit gara gara makan seblak itu" ucap Tari sambil menunjuk seblak yang ada di atas meja
Andeas dan Alfaro hanya terdiam , ada benar nya juga apa kata tari, kalau tari sampai memakan seblak itu, akan di pasti akan masuk rumah sakit, karena tari memiliki penyakit lambung yang sudah kronis.
" sudah lah, mama mau kekamar dulu " ucap tari yang langsung beranjak dari duduk nya , lalu pergi menuju ke kamar ya
Andeas dan Alfaro saing memandang saat Tari meninggalkan mereka berdua di ruang keluarga
" kamu habiskan lah seblak itu faro, papa mau menyusul mama mu" ucap Andeas yang langsung beranjak dari duduk nya lalu menyusul istri nya ke kamar
Alfaro hanya bisa menghela nafas nya dengan kasar
" malang sekali nasip ku ini, sudah duda perjaka, di tinggal sahabat , terus di kerjain sama mama, nasip nasip" gumam Alfaro yang mengambil seblak yang ada di atas meja, setalah itu langsung membawa nya ke dapur, ia mau mengambil piring dan sendok
setelah itu ia memindahkan seblak itu ke dalam piring, lalu ia menyantap seblak itu
"emm enak juga, pantesan cemong seneng banget makan makanan beginian " ucap Alfaro setelah memakan satu sendok kuah seblak nya
dulu Olivia seringkali mengajak Alfaro makan seblak, namun Alfaro hanya menemani Olivia saja, tanpa mu mencicipi nya. ini adalah kali pertama ia memakan seblak
Alfaro makan dengan lahap nya , meski ia sangat kepedasan dan keringat bercucuran di dahi nya
" huha....huha... pedes banget, tapi enak" ucap nya sambil mengelap keringat yang bercucuran di dahi nya
Alfaro terus memakan seblak itu sampai habis tak bersisa , kini wajah putih nya sudah berubah menjadi merah karena ia kepedasan, setelah menghabiskan satu porsi seblak, Alfaro langsung berlari ke arah kulkas
ia mau mencari air dingin di kulkas, namun saat membuka kulkas tidak ada air minum dingin di dalam kulkas
" aaa, kenapa gak ada air dingin di kulkas huha.. huha" ucap Alfaro kepedasan
" ceri apa den? " tanya salah satu Art yang bekerja di rumah nya
" air... air... aku butuh air" ucap Alfaro sambil menatap Art itu
" aden kenapa, kenapa muka aden merah seperti itu? " bukan nya menjawab pertanyaan Alfaro Art itu malah balik bertanya, karena melihat wajah anak majikan nya berubah menjadi merah
" air... aku butuh air, aku kepedesan" kata Alfaro sambil kepedasa
" aden kepedesan? " tanya balik Art itu
" iya buruan, mana air dingin nya " ucap Alfaro dengan kesal
" sebentar den" kta Art itu yang langsung membuk kulkas bawah dan mengambil susu UHT , setelah itu menuangkan nya di cangkir
" minum susu ini den biar pedes nya hilang" kata Art itu menyodorkn satu gelas susu UHT kepada Alfaro
tanpa berkata apa apa lagi Alfaro langsung mengambil gelas berisi cangkir itu lalu meminum nya sampai habis
" gimana den, apa masih kepedesan? " tanya Art itu saat Alfaro baru selesai menghabiskan satu cangkir susu UHT
" rada mendingan bik, gak kaya tadi" kata Alfaro yng merasa lebih baik
" emang nya si aden abis makan apa, sampek kepedesan seperti itu? " tanya Art itu
" makan seblak bik, enak banget" ucap Alfaro yang sudah meneguk air liur nya lagi saat membayangkan rasa seblak tadi
" seblak, bukan nya aden gak pernah makan pedes? " tanya Art itu sedikit bingung,karena majikan nya pada tidak suka pedas
" itu dulu bik, sekarang aku jadi suka pedas, seperti seblak "
Art itu hanya diam dan merasa bingung dengan anak majikan nya yang sekarang tiba tiba suka makan pedas
" udah gak ngerasa pedes lagi, makasih ya bik, aku kembali ke kamar dulu" ucap Alfaro yang memberikan gelas kosong kepada Art nya setelah itu ia langsung meninggalkan Art nya masih terbengong
Alfaro langsung kembali ke kamar nya, ia merebahkan tubuh nya di atas kasur, ia melihat langit langit kamar nya
" mong kamu di mana sekarang, kenapa kamu pergi gak pamit sama aku, apa kamu bener bener udah gak menganggap aku sebagai sahabat mu lagi" gumam nya saat mengingat Olivia
******
Di tempat lain Olivia tengah memandang langit senja di balkon kamar nya,namun tatapan nya kosong.
" hay anak gadis gak boleh melamun sore sore" tegur seorang wanita paruh baya yang masuk ke dalam kamar Olivia
Olivia langsung tersadar dari lamunan nya, ia membalikan badan nya , kemudian ia melepar senyum ke arah wanita paruh baya yang ada di hadapan nya
" nenek, duduk sini nek" ucap Olivia yang menyuruh nenek nya duduk di kursi yang ada di balkon kamar nya
Ya yang masuk ke dalam kamar Olivia adalah nenek nya, saat ini Olivia dan nela berada di rumah nenek nya yang ada di medan
nenek Olivia pun duduk di kursi yang ada di balkon kamar cucunya
" apa yang sedang kamu pikirkan liv, nenek perhatikan semenjak kamu datang ke sini sering kali kamu melamun" tanya nenek yang memperhatikan Olivia sejak datang ke rumah nya
" gak ada apa apa kok nek, oliv hanya memikirkan kuliah oliv nanti yang akan jauh dari nenek, kakek dan mama" jawab Olivia tak sepenuh nya berbohong, karena ia juga memikirkan tentang kuliah nya yang akan jauh dari keluarga nya
" kamu jangan memikirkan hal itu, kami akan baik baik saja di sini, kamu harus fokos sama belajar dan cita cita mu, meski kita berjauhan tapi kita kan masih bisa berkomunikasi lewat handphone"
" ya nek , nenek do'ain oliv ya, semoga oliv bisa lulus dengan nilai terbaik dan bisa meraih cita-cita oliv " kata oliv meminta doa kepada nenek nya
" pasti sayang, nenek akan selalu mendoakan yang terbaik untuk cucu nenek ini" ucap nenek
Olivia langsung memeluk nenek nya dengan sayang, ia merasa sangat bersukur karena ia masih punya nenek, kakek dan mama yang selalu mengerti dirinya dan selalu mendukung impian nya
" terimakasih nenek" ucap Olivia dengan tulus
jangan lupa like, komen dan vote nya ya terimakasih🥰🥰
maaf jika masih banyak kesalahan🙏🙏🙏