MY POSESIF MAFIA

setelah melihat Xavier pergi, Zoey langsung menarik tangan Vanya menuju kamarnya.

" Apa maksud perkataan kakak ku tadi ! Istri ? Siapa istri kakakku ? Sejak kapan kakak menikah dan dari marga mana istri kakak ku ? Jawab Vanya ! " desak sang gadis.

Dengan senang hati maid itu memberitahukan apa yg ada dipikirannya.

" S- sebenarnya gadis yg diserang Nona Natasya itu .. Adalah I- istri T- tuan Nona " jawab Vanya dengan posisi masih menunduk.

Gadis bersurai pink tertawa terpingkal-pingkal, dia merasa sedang di prank oleh sang kakak.

" Kau bercanda Vanya ? Mana mungkin selera kakak ku kampungan seperti itu ! " Vanya terlihat tersenyum lebar dan segera menetralkan raut wajahnya.

" Benar Nona. Bahkan Tuan menikahi gadis itu juga karena terpaksa. Gadis itu menjebak Tuan ketika mabuk dan memaksa Tuan untuk menikahinya, Nona " seketika wajah gadis bernama Zoey itu langsung tersenyum miring.

" Jadi dia hanya seorang jalang ? Berani sekali dia ! Setidaknya lihatlah wajah buruknya itu ! " gerutu gadis itu.

*****

Xavier menahan emosinya kala mengetahui pintu kamarnya dikunci dari dalam, dia meminta Bibi Margareth untuk mengambilkan kunci cadangan.

Tubuhnya terdiam saat melihat penampakan sang istri, hatinya terasa sesak kala melihat wajah istrinya sudah membengkak dengan lebam.

Xavier melangkah mendekati dan ikut berbaring diatas ranjang, dia menciumi Surai istrinya dari belakang.

Gadis itu terbangun kala merasakan perutnya sudah dipeluk posesif oleh Xavier dari belakang.

" Lepas ! " xivella melepas paksa pelukan itu yg membuat Xavier menahan emosinya.

Pria itu sangat ingin marah namun dia urungkan kala mendengar nada lemah dari sang istri.

" Berhenti brengsekk ! " gadis itu terus membuang tangan suaminya yg terus memeluknya lagi dan lagi.

" M- maaf " tutur Xavier dengan nada bergetar. Tangan Xivella yg tadinya ingin menyingkirkan tangan suaminya pun berhenti .. entah mengapa gadis itu merasakan ketulusan dari ucapan suaminya itu.

Xivella terkejut kala merasakan sesuatu menetes pada bahunya. Dia ingin membalikkan badannya namun pria itu menahannya dan menggelengkan kepalanya, dan tetap memeluk perutnya dengan erat dari belakang agar dia tidak membalikkan badannya.

" Maaf tidak bisa menjagamu dengan baik Sayang.. Maaf karena aku membiarkan orang lain menyakitimu. Aku suami yg buruk " sesal Xavier, gadis itu merasakan bahunya semakin basah dan gadis itu merasakan badan suaminya bergetar kala memeluknya dengan erat.

Xavier membalikkan badan istrinya yg membuat gadis itu terpaku kala melihat wajah kacau iblisnya, dia memegang wajah Xavier dan mengusap air mata pria didepannya itu.

" Kau tidak perlu menangis Xavier .. Toh yg mereka bilang memang benar. Wajahku jelek dan aku tidak pantas untukmu. Kenapa kamu .. "

" Siapa yg mengatakan hal sialan itu ! Kau ditakdirkan hanya untukku, Ara ! Tidak ada yg pantas untukku selain dirimu dan juga sebaliknya ! " seru Xavier yg membuat gadis itu terkejut kala mendengar suara suaminya, kenapa Xavier bisa semarah itu ?

" Apa kau buta Felix ! Lihatlah tunanganmu begitu cantik mengapa kau justru terobsesi padaku ! Lihat wajahku baik-baik Felix ! " jelas gadis itu dengan penuh amarah yg membuat Xavier tersenyum miring.

" Aku akan menghilangkan semua jerawat sialam itu ! Setelah kau sudah merasa cantik, kau harus mengakui ku Ara ! " jelas Xavier, gadis itu sedikit bingung dengan ucapannya.

" Apa maksud mmpptt... " Xavier langsung melahap bibir istrinya, Xivella merasa sedikit perih pada bibirnya karena lebam yg dideritanya.

Beberapa detik kemudian tubuh Xavier terdorong kebelakang, Xivella mendorong dan memberikan pukulan maut pada suaminya.

Bahkan wajah pria itu sudah menoleh kesamping karena tamparan keras yg diberikan oleh istri kecilnya.

" Jangan menyentuhku Felix ! Bibirmu itu kotor bekas wanita lain ! " sentaknya.

Tubuh pria itu mematung sempurna kala mendengar ucapan istrinya yg saat ini matanya terlihat sudah berkaca-kaca.

" B- Baby bagaimana kamu bisa tahu ? " tanya Xavier dengan terbata, dia merasa bersalah dengan istri kecilnya.

" Kalau kamu mau bermain dengan jalang silakan ! Tapi setelah itu jangan pernah menyentuhku ! Aku tidak mau disentuh oleh bekas orang lain ! Menjijikan ! " sindirnya dengan menatap tajam pada sang suami.

" Apa kamu melihatku menikmatinya Ara ? Kalau begitu.. Tolong bersihkan kotoran yg ada dibibirku ini ! " perintah pria dengan sangat yakin.

Gadis itu langsung menatap tajam suaminya " Tidak mau ! Bibirmu kotor ! " tolaknya langsung.

" Kamu istriku Ara. Aku mau menyentuhmu, sekarang ! " Xavier langsung menyambar bibir manis istrinya itu.

Mereka melakukan ciuman dengan mesra itu dikamarnya, Xivella berusaha untuk menghentikan ciuman itu namun tenaganya tidak berarti apapun bagi Xavier.

Hingga beberapa menit kemudian gadis itu sedikit terlena dengan aktivitas itu, kemudian mereka melanjutkan ke ronde berikutnya.

Dengan berani Xivella mencoba untuk mengendalikan permainan itu, beberapa detik kemudian seorang gadis menghentikan aktivitas mereka berdua.

" Shitt .. Sialan mataku ternodai ! " umpat gadis bersurai pink dengan membulatkan matanya.

Gadis itu melongo kala melihat Xivella berada diatas tubuh kakaknya dengan melakukan hal tidak senonoh, yg membuat gadis itu segera keluar dari kamar kakaknya.

" Dasar pasangan mesum ! Masih siang sudah melakukan begituan ! Memang jalang mahir ! " gerutunya.

Gadis bernama Zoey itu pergi dengan perasan yg campur aduk, sedangkan dua insan itu masih saja melanjutkan aktivitasnya.

Saat xivella duduk diatas perut suaminya, tiba-tiba dia mendengar suara yg tidak asing. Gadis itu menatap sang suami intens.

" Shitt !! " batin Xavier.

" Kamu belum makan ? " tanya sang gadis dengan menatap lekat suaminya, Xavier hanya tersenyum lebar dengan menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.

" Kamu pakai bajumu dulu, aku akan membuatkan makanan untukmu " ucap gadis itu segara beranjak dari tubuh sang suami, namun tangannya ditahan oleh Xavier.

" Biar Bibi Margareth saja " usulnya.

" Bibi Margareth sudah masak tadi siang. Kamu tunggu disini sebentar, kalau sudah siap nanti aku panggil kamu " jelas sang istri.

" No ! Lihat lukamu Sayang, aku tidak mau kamu semakin kelelahan. Kita makan diluar saja " perintah pria itu dengan tegas.

" Ini hanya luka kecil Felix ! Jangan berlebihan, sekarang aku adalah istrimu. Menurutlah ! " pria itu tidak bisa menolak ucapan istrinya dan memilih untuk menunggu makanan yg akan dimasak oleh istri kecilnya.

****

Xivella segera turun dan langsung menuju dapur. Dia bertemu dengan bibi Margareth, segera paruh baya itu menghampirinya.

" Apa yg anda inginkan Nyonya, biar saya bantu " ucap sang kepala maid itu.

" Tidak usah Bi .. Aku mau masak untuk Felix " wanita itu terkejut mendengar ucapan dari istri kecil Tuan Mudanya itu.

" N- Nyonya ingin memasak ?J- jangan Nyonya nanti saya yg akan dihukum oleh Tuan. Nyonya dilarang keras masuk dapur Nyonya " tolak sang paruh baya itu dengan tegas.

Xivella terkekeh saat mendengar nada panik dari kepala maid tersebut.

" Felix sudah mengijinkan ku Bi " ucap Xivella yg membuat maid itu sedikit bernafas lega.

" Anda yakin Nyonya ? " tanyanya lagi yg membuat Xivella menganggukkan kepalanya yakin.

" Saya bisa membantu anda Nyonya " tawar paruh baya itu.

" Tidak usah Bi. Aku juga sangat merindukan untuk melakukan ini " paruh baya itu hanya bisa mengangguk pasrah.

Xivella berjalan menuju kulkas dan membukanya, dia melihat stok bahan yg ada didalam kulkas karena Bibi Margareth belum belanja. Jadi hanya ada daging dan ayam saja yg ada dalam kulkas besar itu.

Dengan semangat gadis itu berkutik dengan teman lamanya, Xivella mengambil pisau untuk memotong wortel dan juga daging ayam untuk isian risol.

Xivella juga memotong bahan lainnya seperti kol dan tomat untuk membuat capjay, semua maid dibuat melongo dengan aksi sang Nyonya yg sedang berkutat didalam dapurnya.

Bagaimana bisa Xivella dengan lihainya menggunakan pisau bak seorang koki handal, dia juga memotong berbagai bumbu dengan cantiknya seketika dapur dalam mansion seperti sedang ada pertunjukan.

" Wooahhh .. Ternyata Nyonya adalah chef handal " puji salah satu maid.

" Tuan sangat beruntung " mereka semakin bersemangat untuk melihat aksi Xivella memasak, berbeda dengan Vanya yg saat ini tengah menahan rasa kesal yg membuncah dalam hatinya.

Xavier yg sudah selesai membersihkan diri itu segera keluar dari kamar mandi, pria bermain biru gelap itu menggunakan celana pendek dan kaos putih.

Pria itu langsung menuju dapur, namun ia dibuat sedikit bingung dengan para maid bahkan para bodyguard sang istri juga ada disana.

Seketika matanya melotot kala mengingat jika sang istri tadi ingin memasak makanan untuk dirinya.

" Apa kalian semua ingin melihat neraka hari ini ! " suara menggelegar bak petir itu seketika membuat mereka semua terlonjak kaget, dengan sigap mereka semua menundukkan kepalanya.

" Maaf Tuan, Kami salah ! " ucapnya serempak dengan masih menundukkan kepala.

" Pergi atau mata kalian hilang hari ini juga ! " perintahnya yg membuat dapur tadinya ramai sekarang menjadi sepi bak seperti kuburan.

Xivella sedikit kesal dengan tingkah menyebalkan dari pria itu, yg sialnya adalah suaminya.

Sementara Xavier sangat terpukau dengan kelincahan tangan istrinya yg sangat mahir dengan alat dapur.

Setelah tersadar, pria itu sedikit kesal melihat tampilan sang istri. Xivella terlihat menggunakan dress yg terkesan sangat pendek dengan bahan yg jatuh.

Alhasil memperlihatkan bentuk tubuhnya yg menonjol, jadi dari tadi para bodyguard itu melihat tubuh istriku ? Sialan !

Xavier mengambil benda pipinya dan menghubungi seseorang.

" Amankan mansion ! " setelah mengatakan itu ia mematikan sambungan telfonnya.

" Kau memang pintar memilih tempat, Ara " Xavier menggigit bibir bawahnya dengan tersenyum licik, pria itu segera menuju sang istri.

" Sshhh .. F- Felix " Xivella sangat muak dengan tingkah pria itu, sudah tahu sedang memasak tapi masih saja bertingkah mesum.

Bukan Xavier namanya jika langsung menurut, pria itu justru langsung mengeratkan pelukannya dari belakang.

" Aku belum selesai Felix, pergilah ! " ujar sang istri, namun dengan jahilnya Xavier menciumi leher belakang sang istri yg membuat Xivella menjadi tidak fokus.

" Stop Felix ! Minggir ! " pinta gadis itu yg semakin kesal.

" No. Lanjutkan saja urusanmu dan aku akan melanjutkan urusanku, Sayang " gadis itu menggeram kesal kala mendengar ucapan suaminya.

Xivella kembali melanjutkan aksinya begitupun dengan sang suami yg juga melanjutkan aksinya, Xavier tetap menggoda sang istri dengan memberikan kissmark yg banyak pada leher belakang istrinya.

" Berhenti Felix ! Bukankah kamu tadi lapar ! " pinta gadis itu yg sudah kesal dengan kelakuan pria itu.

" H'm .. Aku sudah sangat lapar Ara " balasnya, gadis itu sedikit bingung dengan nada berat suaminya.

" Yasudah kamu tunggu dimeja makan sana ! " perintah gadis itu.

" Setelah menghukummu, Sayang " jawab Xavier.

" hahh ?? " belum juga mengerti dengan ucapan sang suami, gadis itu sudah dibuat diam oleh tingkahnya.

" Apa yg kamu lakukan Felix ? Lepas ! Kamu gila yah ! Nanti kalau ada yg lihat bagaimana ! " pekik gadis itu yg sudah sangat jengkel, dengan tanpa basa-basi Xavier langsung melakukan aktivitas ranjangnya itu dari belakang.

" Siapa yg menyuruhmu memakai pakaian seperti itu h'm ? " ujar Xavier dengan nada beratnya, dia menciumi tengkuk leher Xivella dan melakukan hal menyenangkan dibawah sana.

" L- lepas Felix " pinta gadis itu memohon kala merasakan miliknya terasa nyeri, dengan tanpa dosa mereka melakukannya didapur.

" Fuckk ! Milikmu sangat menjerpitku Ara ! Ahh " ujar pria itu dengan bangganya memberi kenikmatan pada istrinya.

" Bibi tolong buatin .. "

" Astaga Tuhan ! Apa mereka pikir mansion ini hanya ada mereka berdua ! " batin gadis bersurai pink yg sudah sangat jengah.

Kenapa lagi- lagi harus dirinya yg kembali mendapatkan pemandangan menjijikan itu, badannya terasa merinding dia segera berlari menuju kamarnya.

****

William memasuki mansion dengan penuh tanda tanya dibenaknya, segera dia menghampiri para bodyguard yg sedang ada disana.

" Apa yg kalian lakukan ! "

" Boss William, ini kami sedang menguras kolam ikan " jawab salah satu dari mereka.

William mengernyitkan dahinya " Kenapa tidak besok saja, kemana para maid ? Biasanya juga mereka yg melakukannya " mata William terlihat kebingungan.

" Lagi pula mana mungkin Xavier menyuruh kalian untuk membersihkan semua kolam " imbunya, mereka yg mendengar hanya tersenyum.

Memang benar Xavier tidak pernah menyuruh semua maid dan bodyguard untuk membersihkan kolam secara bersamaan, karena kolam yg ada disana sangatlah besar nan lebar dan terdapat 3 kolam dalam mansion itu.

Dua kolam disamping mansion dan satu kolam berada di dekat taman mawar, dan akan membutuhkan waktu yg lama untuk membersihkan satu kolam.

" Kami sedang dihukum oleh Tuan, Boss " jawab salah satu dari mereka, yg membuat William semakin terkejut.

" Apa yg kalian lakukan ? " tanya William dengan penuh intimidasi, seketika mereka semua hanya diam dan menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.

" Dimana Jack ? " tanya William.

" Boss Jack sedang mengurus mansion, Boss. Tuan menyuruhnya untuk mengamankan mansion " jelas salah satu anak buahnya yg membuat William semakin terdiam dengan penjelasan anak buahnya itu.

" Dasar pria tua ! Ini masih siang, Xavier ! " batinnya, William memijit pelipisnya semakin berdenyut.

Padahal dia sangat sibuk mengurus masalah perusahaannya tapi dengan percaya diri sipemilik perusahaan justru sedang asyik kuda- kudaan dengan istri kecilnya.