NovelToon NovelToon
Jodoh Sang Pewaris

Jodoh Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Kehidupan di Kantor / Office Romance
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Reta Cahya Pariwara. Terlahir sebagai pewaris tunggal kerjaan bisnis sang Kakek, membuat Reta sudah harus memahami dunia usaha sejak dari usia muda.

Karena memiliki tanggung jawab yang begitu besar terhadap perusahaan, membuat kehidupannya selalu disetir oleh sang Kakek yang berwatak tiran, termasuk dalam urusan Jodoh. Reta bahkan dipaksa untuk menerima sebuah perjodohan yang Kakeknya lakukan.

Dan saat perjodohan sudah terjalin. Reta malah kembali dipertemukan dengan Rio-Pria yang merupakan cinta pertamanya. Pertemuan yang sebenarnya sudah didambakan ke-duanya hingga mereka tanpa sengaja melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan, sampai mengakibatkan janin tumbuh dirahim Reta.

Akankah Reta memilih bersama Rio setelah mengetahui dirinya yang tengah mengandung? Atau lebih memilih tetap bersama dengan Pria yang telah dijodohkan padanya karena begitu banyak halangan yang datang menghalangi mereka agar tidak bisa bersama. Penasaran? Langsung baca yuk!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 23. Segera Melangsungkan Pernikahan.

"Aku bisa mengatasi masalahnya dari sini. Dan aku tidak akan menikah dengan, Max."

Tuan Zico tersenyum mendengar penolakan cucunya. Tanganya mengarah ke pada Pria tegap yang memegang tongkatnya dan segera meraih sesuatu yang diserehkan oleh orang itu.

"Ini tiket mu. Max akan menyusul lusa dan membantu mu mengatasi masalah di sana."

Dengan melemparnya, tiket penerbangan yang ternyata sudah dipesan itu mendarat kasar tepat di atas meja yang ada di depan Reta. Setelah melakukan hal itu Tuan Besar Zico pergi meninggalkan ruangan kerja cucunya.

Reta meraih kertas tersebut. Detail penerbangan menuju Indonesia tertulis dengan jelas di sana.

"Nona..."

Susan segera masuk setelah melihat kepergian Tuan Besar Zico. Asisten Reta itu terlihat cemas saat mendapati sang atasan yang tampak diam mematung dengan tatapan yang tertuju pada apa yang ia pegang.

"Nona," ucap Susan lagi. Kali ini ia mendekat dan menyentuh lengan atasannya tersebut.

Namun Reta tetap diam. Ia hanya menyerahkan apa yang ia pegang hingga kini beralih ke tangan Susan.

"Indonesia," kata Susan tanpa bisa menutupi keterkejutannya dan ia kembali menatap pada sang atasan. "Anda sudah diperbolehkan Tuan Besar kembali ke sana, Nona?"

"Segera pesan tiket untuk penerbangan malam ini, Sus. Kau akan kembali bersamaku."

"Bagaimana pertemuan itu, Nona? Apa Tuan Rio sudah mengetahui jika Nona juga akan melakukan penerbangan."

"Tidak. Dia tidak perlu tahu. Aku bisa memberi tahunya nanti." Reta beranjak meninggalkan sofa dengan tatapan heran dari Susan. Namun belum jauh melangkah, Reta berhenti dan kembali memandang sang asisten. "Akan aku pastikan, kekuatanku jauh lebih besar untuk menghadapi Pria tua itu setelah aku berada di sana." Tanpa sadar tangan Reta bergerak mengusap pelan perutnya.

Susan yang melihat itu merasa lega, ternyata Nonanya baik-baik saja. Ia juga segera melakukan apa yang diminta oleh Reta. Bukan hanya Reta, Susan juga sudah lama tak lagi pernah menginjakkan kaki di tanah kelahiran yang sungguh sekali sangat ia rindukan.

"Aku akan beristirahat. Kau sudah bisa kembali, siapkan dirimu untuk penerbangan yang sudah lama kita nantikan ini, Sus."

Susan tersenyum menatap Reta dengan kepala yang memberikan anggukan. Dan hal itu menular pada Reta, ia tersenyum kecil dan kembali meneruskan langkah menuju kamar pribadi yang terdapat di ruang kerjanya.

Membuka jas dan menyugar berulang kali rambut pendek sebahu yang ia miliki, serta menarik lengan blouse biru yang ia kenakan. Reta segera merebahkan dirinya di atas tempat tidur. Sesaat ia hanya terdiam dengan pandangan yang menerawang langit-langit kamar. Sebelum akhirnya ia beranjak dan meraih ponsel untuk segera menghubungi seseorang.

"Hallo."

"..." Reta tersenyum saat suara Pria yang ia hubungi mulai terdengar. "..."

"Benarkah? Kalau begitu aku akan kembali khusus untuk ulang tahun oma Chintya." Reta bahkan tertawa kecil saat mengatakannya.

"..."

"Hm. Aku tidak ingin membahasnya. Aku hanya ingin mengatakan jika aku akan kembali."

"..."

"Baiklah. Sampaikan salam ku pada mom Anita. Aku sangat merindukannya."

Reta mengakhiri sambungan telepon. Berdiri melipat tangan di dada dengan tangan yang masih menggenggam ponselnya, Reta sesaat menikmati pemandangan dari jendela besar kamar pribadi yang berada di lantai tertinggi dari gedung perusahaan DIMAO. Pemandangan yang menyajikan kesibukan di pusat kota Zürich.

Menghabiskan waktu yang cukup lama di Swiss dengan perasaan yang terbelenggu erat pada masa lalu bukanlah sesuatu yang mudah bagi Reta. Hingga saat ia mendengar langsung sang Kakek memintanya kembali meski karena keadaan perusahaan yang tidak baik sungguh membuat Reta seakan mendapatkan harapan baru.

Harapan untuk ia bisa kembali bersama Pria yang memang dari dulu ia harapkan. Pria yang membuat ia yakin untuk membuka hati.

"Hallo." Sapaan itu terdengar saat Reta kembali menghubungi seseorang. "Ada apa? Kau baik-baik saja, Manis?"

Reta tersenyum kecil saat mendengar panggilan yang hanya ada satu orang di dunia ini yang menggunakannya.

"Pertemuan malam ini batal..."

"Kenapa? Apa terjadi sesuatu? Apa Kakek mu tidak ingin mene..."

"Aku akan kembali." Dengan cepat Reta memotong perkataan Rio."Aku akan kembali ke Indonesia malam ini."

Hening. Tidak lagi terdengar suara Rio maupun Reta.

Jika Reta menunggu reaksi yang akan diberikan Rio, maka Rio yang berada di seberang sambungan menantikan penjelasan lebih lanjut dari Reta.

"Kau tidak senang mendengarnya?"

"Mengapa?"

Reta dan Rio sama-sama melempar tanya hingga kembali membuat ke-duanya terdiam.

"Bukan begitu. Jangan salah paham." Rio memilih segera memberikan jawaban. "Kenapa tiba-tiba? Apa terjadi sesuatu?"

"Keadaan perusahaan di sana." Jawaban singkat yang Reta berikan sudah mampu membuat Rio paham apa tujuan Reta kembali sebenarnya.

"Apa Tuan Zico juga akan akan ikut bersamamu, Manis?" Rio ingin memastikan jika Kakek Reta ikut bersama sang cucu maka ia akan tetap berusaha untuk menemuinya sekalipun setelah tiba di Tanah air.

"Bisakah kali ini tidak membahasnya." Reta nampak tidak senang saat Rio terus mengungkit masalah pertemuan dengan Kakeknya.

"Baiklah. Aku tidak akan membahasnya lagi." Rio mengalah saat mendengar nada bicara Reta yang sudah terdengar berbeda. Rio tahu jika Wanita yang kini tengah mengandung keturunannya itu merasa kesal. "Aku harap kau melakukan penerbangan dengan nyaman. Aku akan segera menyusul mu dan kita akan segera bertemu di sana."

"Bisakah melakukan sesuatu untukku, Yi?"

"Tentu. Katakanlah apa yang kau inginkan." Dengan yakin Rio menjawab permintaan Reta.

"Saat tiba di sana," suara Reta terjeda, ada nada ragu saat ingin melanjutkan kalimatnya. "Aku ingin kita segera melangsungkan pernikahan."

Selain kata kembali dari sang Kakek yang membuatnya sempat tercengang, tak dapat dibohongi kabar tentang pernikahannya dengan Max yang akan dilakukan di Indonesia juga mampu mengusik pikiran Reta. Wanita itu bahkan memaksa otaknya untuk berpikir cepat hingga satu jalan yang ia temui. Yaitu segera terikat pernikahan dengan Rio.

Jika di Swiss akan sulit untuk melakukannya, tapi tida saat Reta yang akan segera kembali ke Tanah air, membuat Wanita itu begitu yakin dengan keputusannya. Sebelum hal-hal yang ia takuti terjadi.

***

Jangan lupa tinggalkan jejak 😉

1
Zerro..BL
hhe...manja kali sebutan ortunya😍
ora
/Rose//Rose//Rose/untuk Kakak.....
ora
Tapi apa iya, akan semudah itu untuk menikah jika sudah di Indonesia?🧐😔
ora
Arghhh/Angry/
Di getok aja dari belakang, Reta. Bisa kan?
Si Kakek nyebelin banget. Kalau merintah seenaknya. Kasar lagi😔🤧🤧🤧
Upi Raswan
semoga rencana Reta berjalan lancar,selamat dari nikah paksa
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
🌹🌹 buat Rio Reta...smg ekspektasi sesuai realita
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
tida?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
gak penting ya Re?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
mengandung gula x
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
mudah²an ketemu babang Agam sm Hena, biar dikasih tahu caranya menjinakkan singa 🤭
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
iiih, dasar aki², kasar bener jd orang tua, minta dihormati tp gak bisa ngehargai yg muda...
Zerro..BL
sukses bpakny...😍😍
Zerro..BL
semoga makin semangat nulisnya...good
F.T Zira
boleh jadi kembalinya mereka ke tanah air untuk menemukan jln keluarnya...semoga aja sih... gak lucu kan kalo mereka berdua kawin lari.. kan capek🤧🤧

🌹 buat kaka Queen...
F.T Zira
misal si kakek dikasih tau bakal punya cicit, luluh gak ya🤔🤔
F.T Zira
Hani dapet dedek baruuu😆😆
F.T Zira
papih??? waooww...🤭🤭🤭😆😆😆
F.T Zira
duhhh... dapet perintah sana sini dong dirimu sus🤭🤭🤭
ora
/Rose//Rose/4iklan untuk Kakak......
ora
Si Kakek kalau ngomong enak banget, ya. Reta nggak mau sama Maxim, Kek😑😑😑
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!