NovelToon NovelToon
Rahasia Di Sebuah Rumah

Rahasia Di Sebuah Rumah

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Wanita Karir
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: fianaqila

Reta dan Qila selalu saja di ganggu hidupnya oleh tantenya, kakak dari mamanya. Tantenya itu selalu saja mengusik kehidupan Reta dan juga Qila. Tiada hari tanpa di ganggu oleh keluarga tantenya itu.
Selain itu Ruri istri Seno pemilik dari sebuah perusahaan membeli kembali rumah itu dari Reta. Sebenarnya awalnnya bukanlah pemilik Pertama rumah itu melainkan mereka juga membelinya namun tidak lama mereka menjual kembali rumah itu.
Seiring berjalannya waktu Seno mengetahui bahwa ada sebuah rahasia besar dari rumah itu yang bisa membuat kehidupan mereka lebih kaya lagi. Tapi jika orang lain yang mengetahui rahasia itu mereka bisa di penjara.
Sebenarnya rahasia apa yang tersimpan di rumah itu?
Apakah Pemilik pertama mengetahui tentang Seno atau pemilik rumah itu menyimpan banyak harta dan juga rahasia di rumah itu?
Apakah Qila dan Reta mengetahui dari rahasia dari rumah itu?
Serta mampukah Reta dan Qila menghadapi tantenya yang selalu menganggu kehidupan mereka?
Yuk ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fianaqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 27

Randi memulai obrolan, ia menanyakan perihal Reta yang pindah rumah.

“Gue dengar waktu Rani bicara, katanya rumah kamu sebelumnya itu angker ya?” Tanya Randi.

“Itu sama sekali tidak benar.” Ucap Reta.

Reta tidak habis pikir dengan Rani bisa-bisanya Rani bergosip tentang rumah dirinya yang sebelumnya itu angker.

Reta mulai menceritakan alasan kenapa dirinya menjual rumah sebelumnya.

“Oh gue kira karena angker tadi.” Ucap Randi.

“Tapi apa sebelumnya kamu tidak mencari tahu dulu, bisa saja kan apa yang di ucapkan Rani itu benar, apa kamu sudah Cek seluruh rumah kamu sebelumnya itu?” tanya Randi.

“Apa yang harus saya cek, saya lihat rumah itu seperti rumah biasa saja, lagi pula saya tidak punya waktu untuk itu. Saya harus bekerja untuk menghidupi saya dan juga adik saya.” Jawab Reta.

“Lo yakin?” tanya Randi.

“ya.” Jawab Reta singkat.

“Apa Lo pernah pindahkan barang atau menata barang-barang di rumah itu sesuai dengan keinginan Lo?” tanya Randi lagi.

“Tidak pernah, susunan barang-barang di rumah itu menurut saya sudah pas, saya kan juga sudah bilang sebelumnya, saya tidak punya waktu untuk hal seperti itu.” Jawab Reta.

“Maaf sebelumnya pak Randi, kenapa anda begitu penasaran akan rumah yang telah saya jual itu?” tanya Reta penuh selidik.

Reta merasa dirinya seperti sedang di interogasi oleh Randi mengenai rumah lamanya.

Randi yang bisa mengendalikan situasi dengan cepat bisa menjawab tanpa membuat Reta curiga.

“Ya saya dengar di kantor banyak karyawan yang membicarakan hal itu.” Jawab Randi dengan tenang.

Sesekali Randi melihat ke arah Reta, ingin melihat bagaimana reaksi Reta.

“Selama saya menempati rumah itu, saya sama sekali tidak pernah di ganggu oleh hantu atau sejenisnya. Saya tinggal di sana aman dari gangguan makhluk halus.” Jawab Reta.

“Ya mungkin Rani hanya mengarang cerita saja.” Ucap Randi.

Randi tentu saja tidak akan membuat Reta kesal kepada dirinya, yang ada nanti Reta malah tidak mau di ajak ngobrol, yang ada nanti rencananya bisa gagal untuk mendapatkan informasi.

“Oh ya gue dengar-dengar juga pemilik rumah itu sebelum yang beli sekarang ini meninggal karena di Bun**?” tanya Randi.

“Iya benar.” Jawab Reta.

“Jadi benar semua anggota keluarga pemilik rumah itu meninggal semuanya?” ucap Randi.

“Yang gue dengar-dengar sih Cuma Bu Salma saja yang meninggal tapi anaknya masih hidup.” Ucap Reta.

Randi merasa ia bisa mendapatkan informasi lebih dari Reta. Randi semakin mengorek informasi dari Reta.

“Oh jadi anaknya masih hidup, lo kenal anaknya?” tanya Randi.

“Kenal, tapi ya saya sudah tidak pernah lagi ketemu sama anak tante Salma semenjak tante Salma tiada. Semenjak neneknya membawa dia, saya tidak pernah lagi bertemu dengan dia.” Ucap Reta.

“Mana mungkin Sersan memiliki nenek. Kami kan sudah tidak ada nenek lagi.” Ucap Randi dalam hati.

Randi ingin berbicara itu namun ia tidak mungkin berbicara seperti itu, bisa ketahuan kalau dirinya bersaudara dengan Sersan.

“Terima kasih ya pak, sudah mau mengantar saya.” Ucap Reta.

“Iya sama-sama, tapi jika tidak di kantor jangan panggil saya pak, saya belum tua. Panggil saja nama gue.” Ucap Randi.

“”Baik pak, eh maksudnya Randi.” Ucap Reta.

“Gue boleh numpang ke toilet?” tanya Randi.

“Boleh.” Jawab Reta.

Randi dan Reta turun dari mobil setelah itu mereka masuk ke dalam rumah. Reta menunjukkan dimana letak toilet. Randi tidak ke toilet melainkan secara diam-diam Randi meletakkan penyadap. Randi meletakkan dua penyadap di tempat yang menurut Randi itu tempat yang cocok.

Setelah meletakkan penyadap, Randi pergi dari sana menuju ke arah depan dimana Reta berada.

“Makasih.” Ucap Randi.

Randi pergi dari rumah Reta, Reta yang melihat Randi segera menutup pintu gerbang dan masuk ke dalam rumah.

“Ngapain dia kak?” tanya Qila.

Reta mengajak Qila ke dalam kamar. Reta mengetahui bahwa Randi meletakkan penyadap di rumahnya. Sekarang Reta dan Qila berada di kamar Reta.

“Kita harus benar berhati-hati, keluarga Aditama itu, mereka sudah mulai mencari informasi.” Ucap Reta.

Saat di dalam mobil Reta berusaha setenang mungkin agar Randi tidak curiga bahwa dirinya mengetahui sesuatu.

“Kenapa kakak pulang bersama Randi itu?” tanya Qila.

Reta menceritakan soal ban mobilnya yang kempes serta ia melihat Rindu yang mengawasi serta seorang perempuan yang juga melihat interaksi dirinya dengan Randi.

Dari yang Reta lihat perempuan itu sepertinya cemburu, Reta ingin memanfaatkan itu agar dirinya bisa di pecat. Bisa keluar dari perusahaan itu.

“Apa perempuan itu kak Rani?” tanya Qila.

“Tidak, dia bukan Rani.” Ucap Reta.

“Lagian waktu kakak Rani bikin kakak keluar dari perusahaan itu kakak masih berusaha untuk tetap bekerja di perusahaan itu.” Ucap Qila.

“Ya kan awalnya pemilik kantor itu hanya sesekali saja ke kantor, tidak seperti sekarang dan malahan tadi Randi mulai bertanya soal rumah itu.” Ucap Reta.

“Kita harus gimana sekarang? Kalau sampai mereka tahu bukti itu ada di tangan kita, gimana dong?” ucap Qila yang khawatir.

Ya Reta dan Qila sudah pernah masuk ke dalam ruangan rahasia itu dan mengetahui segalanya. Termasuk bukti dan rekaman Salma dimana Salma meminta siapapun yang menemukan bukti itu untuk di berikan kepada anaknya serta uang yang ada di dalam koper besar di sedekahkan ke panti asuhan, panti jompo dan orang yang membutuhkan. Serta koper kecil untuk mereka dan empat set perhiasan untuk mereka.

Salma mengambil uang yang banyak waktu itu untuk di sedekahkan namun tidak sempat karena Seno lebih dulu menyakiti dirinya bahkan melenyapkan Salma. Makannya sebelum ia keluar dari ruangan itu Salma membuat video itu. Salma berharap besar yang menemukan semua yang pertama setelah ia tiada adalah orang baik sehingga apa yang ia harapkan dapat terwujud.

Reta dan Qila hanya mengambil apa yang Salma katakan di video itu, sedangkan yang lainnya tidak mereka ambil. Bagi Qila dan Reta itu bukan hal mereka. Hanya yang diberikan kepada mereka saja hak mereka.

Setelah dari ruangan rahasia itu, mereka meletakkan barang sesuai dengan bentuk awalnya. Mereka tidak jadi memindahkan barang-barang sesuai yang mereka inginkan.

Itulah yang menyebabkan tidak ada perubahan susunan barang-barang di rumah itu. Mereka menyimpan rahasia itu rapat-rapat sehingga tidak ada yang mengetahui bahwa mereka mengetahui sebuah rahasia besar itu.

“Bersikap lah biasa saja, jangan sampai mereka curiga dan jangan terlalu dekat dengan keluarga Aditama itu. Ingat kamu harus bertindak berhati-hati.” Ucap Reta.

“Iya kak, kita juga harus lebih sering sekarang berlatih ilmu beladiri.” Ucap Qila.

“Ya kamu benar, tidak selamanya kita bisa mengandalkan orang lain. Ada masanya kita hanya bisa mengandalkan diri kita sendiri.” Ucap Reta.

“Aku merasa kak Sersan teman kak Raka itu anaknya tante Salma.” Ucap Qila.

“Kakak sudah mencoba untuk membuat Sersan mengakui bahwa dirinya anak tante Salma tapi gagal, sepertinya sulit untuk membuat Sersan itu berbicara jujur, kakak juga tidak bisa langsung memberikan bukti itu, jika dia bukan anak tante Salma kita sudah salah memberikan bukti dan kita akan ada di dalam bahaya.” Ucap Reta.

Qila dan Reta bergerak dengan sangat berhati-hati, bahkan menjalankan amanah dari Salma untuk membagikan uang yang ada didalam koper besar itu saja tidak bisa Keluarga Aditama ketahui.

Bisa dikatakan mereka bergerak dengan sangat berhati-hati dan selalu bertindak dengan tenang, tidak gegabah, makanya pergerakan mereka sangat sulit untuk diketahui oleh siapapun.

1
Kanza Qila
alika jahat banget sama keponakannya
Kanza Qila
bagus bagus ceritanya
fianaqila: terimakasih
total 1 replies
♀️Mari_Mar🍀
luar biasa
fianaqila: terima kasih, semoga suka ya kak sama novelnya
fianaqila: terima kasih
total 2 replies
cputrii
bagus ihh.. paling gereget kalo ada yang bully gini
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿
hadir thor/Smile/...
♀️Mari_Mar🍀
aku mampir thor, semangat/Determined//Determined/
jangan lupa mampir ya?
fianaqila: ok thor
total 1 replies
kcx 1706
si tante yg merawat anak salma kayanya ningrum, dan anak salma kemungkinan sersan
kcx 1706
ni mc Reta apa Neta, masa typo hampir 1 bab
fianaqila: Reta kak, maaf ya, terima kasih komentarnya
total 1 replies
♀️Mari_Mar🍀
Alika perlu di tenggelamkan, yang berhutang lebih galak Ama yang nagih
Sefira Arrum
Semangat/Smile//Smile/
fianaqila: ok kak
total 1 replies
piyo lika pelicia
mampir juga yuk ke serigala
piyo lika pelicia
1 iklan untuk kamu
piyo lika pelicia: mampir juga yuk ke serigala
fianaqila: terima kasih sudah mampir
total 2 replies
piyo lika pelicia
suami istri sama saja
piyo lika pelicia
"Kakak
piyo lika pelicia
hih pengen gue cekik tu Tante 😡🔪🔪
piyo lika pelicia
"Kakak
piyo lika pelicia
hidih Tante gak tau malu 😝
piyo lika pelicia
minta itu bukan minjam dasar gak tau malu 😒
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!