NovelToon NovelToon
NENEK PAHLAWANKU

NENEK PAHLAWANKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Reinkarnasi / Anak Yatim Piatu / Cinta pada Pandangan Pertama / Pusaka Ajaib
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Durahman Kedu

Sumiyem gadis desa yang menjadi rebutan banyak lelaki di alam nyata maupun alam ghaib

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Durahman Kedu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Beradu ilmu tingkat tinggi

Santoso segera mengambil handphone dan mencari nomor Sumi lalu menelponnya. Setelah tersambung meminta datang ke pinggiran Wonoboyo dekat pertigaan Cemoro - Pring legi.

Nenek Samirah bersembunyi di atas pohon dan Santoso di dekat Teguh dan ketiga temannya. Dengan kewaspadaan penuh Santoso sudah memegang senjata api jenis AK 47 yang di sita saat membawa Teguh kemarin lusa.

Tak lama kemudia munculah sebuah mobil jenis sedan civid berhenti di antara pepohonan, keluarlah 2 orang berwajah Chinese dengan pakaian alam negri tirai bambu.

Kedua orang itu mendekati rumah dengan pintu yang tertutup lalu membuka pintu lalu keluarlah bau yang menyengat, pesing dan bau kotoran manusia.

"Huuueeek... Sialan bau sekali..." kata Supriyanto.

"Tidak ada orang ini Xin.." kata Wisnu.

"Kita keluar saja cari di luar."

Saat berbalik kedua orang itu terkejut melihat sosok wanita tua dengan pakaian HanFu berwarna merah dengan garis garis berwarna kuning keemasan, rambut di sanggul dengan pita putih sebagai pengikatnya, dan sepatu hanfu boots namun wajahnya tegas dengan sorot mata yang tajam, sebuah tongkat berluk 7 dengan gagang ukiran kepala burung rajawali, dari tubuhnya keluar aura membunuh yang kuat, dengan sekuat tenaga dan mengalirkan energi ke seluruh tubuhnya agar mampu mehanan tekanan yang di keluarkan wanita tua itu.

"Siapa kalian..? Berani memasuki wilayah ini..?!"

"Kamu tidak perlu tahu siapa kami wanita tua..?!.. Kami yang akan membunuhmu.!"

"hihihihihi.. Hehehehe... Ternyata kalian suruhan manusia keji itu.. Ayo majulah kalian berdua.. Hihihihi...."

"Kurang ngajar... Hiaaaaatt..."

Des.. Des.. Trap.. Nenek Samirah dengan gesit meladeni serangan Wisnu yang terbakar emosi, tendangan dan pukulan saling beradu menimbulkan hempasan angin, namun yang bikin heran di pikiran Wisnu kenapa nenek ini bisa menangkis serangan bela diri china bahkan gerakan nenek Samirah berasal dari bela diri china kuno.

"Hehehehehe... Kau teralu lemah, melawan seorang nenek saja nafasmu kembang kempis hehehehe..." katanya mengejek.

"Keparaaaat..!!!" Hiaaaat... Des..des..des.. Setiap pukulan dan tendangan Wisnu bagaikan harimau lapar namun semua di imbangi dengan santai oleh nenek Samirah.

Wisnu duduk dengan kaki kanan di tekuk ke atas dan kedua tangan menyentuh tanah, mata menatap tajam nenek Samirah, dengan nafas ngos ngosan ia segera mencabut pedangnya.

"Baru segitu sudah mencabut pedang.. Hehehehe dasar cowok lemah tak berguna.." ucapan nenek Samirah membuat darah Wisnu mendidih namun Supriyadi mendekat ke arah Wisnu.

"Istirahatlah.. Biarkan aku yang menghadapi dia."

Wisnu mau tak mau harus mundur untuk memberi kesempatan pada Supriyadi.

"Kau jangan berbangga dulu nenek tua..?!" kata Supriyadi seraya mencabut pedangnya.

Supri memutar pedangnya searah jarum jam di depan dadanya. Tangan kirinya menekukan jari satu-satu sampai menjadi kepalan yang siap meninju, gerakan pedangnya mengingatkan musuh bebuyutan di masa lampau, ya tak salah lagi musuh lama bersama suaminya.

"Jadi kau murid keparat itu.. Dimana gurumu..?!"

"Kau tak perlu tahu soal guruku nenek tua."

"Kurang ngajar... Akan ku bunuh kau anak muda, gurumu harus mampus di tanganku.. Telah membunuh suamiku.." kata nenek Samirah dengan serak menahan emosi.

Dia ingat pesan suaminya bahwa melawan musuh jangan dengan emosi kalau bisa pancing emosi lawan.

Nenek Samirah mengalirkan tenaga dalamnya ke tongkat walikunkun yang dulu di berikan oleh seorang kyai sepuh, sebuah tongkat terbuat dari cabang kayu walikunkun yang berasal dari wilayah Klaten, yang mana dulu saat Njeng Sunan Kalijaga istirahat menancapkan tongkatnya dan berubah menjadi pohon walikunkun, di situlah tongkat nenek Samirah berasal.

Tongkat nenek Samirah memancarkan cahaya putih bagai kilat menyambar nyambar setelah teraliri tenaga dalam.

Supri telah bersiap dengan kuda-kudanya dan melesat ke udara lalu menyabetkan pedangnya dengan kekuatan penuh, dari sabetan itu munculah sinar berbentuk bulan sabit dengan angin kencang yang mengiringi sabetan pedang tersebut...

"Hiaaaaaaatttt...... Wuuuuuuuuzzzzzz.... Sreeeetttt... DUAAAAARR....!"

Nenek Samirah menangkis dengan tongkatnya seraya mengeluarkan tenaga dalam..

SRRRRR...... Nenek Samirah mundur terhempas namun masih kuat menahan serangan dari Supri.. Tanpa menunggu waktu Supri melesat ke depan menyerang dengan pedannya...

"Ting ting.. Trang..." nenek menangkis serangan pedangnya dan Supri semakin maju menyerang, nenek Samirah berjumpalitan menghindari serangan Supri namun di saat lengah nenek melayangkan tendangan saat bersalto di udara dan mendarat tepat di samping Supri..

"DUAAAAAK...." Supri terpental ke belakang 5 meter, dia langsung berdiri dan mengusap bibirnya yang keluar darah, kepalanya pusing teng teng teng, dengan mengelengkan kepala agar hilang pusingnya.

Di saat itulah Sumi dan Robert sudah sampai di depan Santoso, Santoso menjelaskan awal mulanya lalu Robert mendekati sebuah mobil yang terparkir agak jauh dengan mengendap endap Robert menyiapkan senjata api dan memasang peredam di puncuk pistolnya.

Sedangkan Sumi mendekati Wisnu yang berdiri melihat pertarungan temannya dan nenek Samirah, tanpa tahu tiba-tiba sebuah tendangan mendarat di punggungnya.

"DUAAAAK...!" Wisnu jatuh bergulingan sejauh 3 meter di samping nenek Samirah, sang nenek melihat Wisnu jatuh di sampingnya langsung menendang tubuh Wisnu..

"DUAAAAAK..." AAAARRRHHH..." Wisnu terlempar ke udara dan jatuh di depan Santoso dan dengan cepat Santoso menginjak muka Wisnu.. Darah keluar dari mulut hidungnya. Luka dalam Wisnu semakin parah dan Sumi mendekati Wisnu lalu menotok urat nadinya sampai Wisnu tak bisa bergerak.

Sementara itu pertarungan nenek melawan Supriyadi masih tetap berlangsung dengan sengit, jual beli serangan semakin cepat. Sedangkan Robert mendekati mobil dan melihat siapa yang di dalam mobil itu.

Robert tahu itu anak buahnya Bento lalu dengan cepat menembaki temannya Joni "Tar... Tar.. Tar.. Ketiga teman Joni jatuh bersimbah darah dan Joni pun bersiap melawan, di saat Joni akan menarik pelatuk senjatanya mendadak tanganya tertembak "Tar.." AAAARRGGG.."

Joni tersungkur setelah tertembak tangannya dan terkena tendangan di perutnya.

Robert menyeret Joni ke depan di dekat Sumi. pertarungan nenek melawan Supriyadi masih berlangsung dengan ritme yang cepat, berbagai jurus pun di keluarkan namun belum sanggup merobohkan nenek Samirah, di saat Nenek melihat Robert menyeret Joni di situlah Supriyadi melayangkan tendangan ke arah nenek Samirah.. "AWAASS...!" teriak Sumi dan Nenek pun berbalik lalu menyilangkan kedua tangannya "DUUUAAAK..." nenek terhempas mundur 2 meter tapi masih tetap dengan posisi berdiri.

"Terimalah jurus pamungkasku nenek peyooot..." segera Supriyadi mengalirkan tenaga dalamnya ke seluruh tubuhnya sampai tubuh Supri bergetar hebat.

Nenek melihat jurus yang di pakai musuh. "tak salah lagi itu jurus yang membunuh suamiku, ternyata benar dia murid musuh bebuyutanku, aku harus membunuhnya agar gurunya mencariku dan sampailah dendamku padanya." batin nenek lalu merapal mantra dan mengabungkan ajian jawa dengan jurus kungfunya. Hasilnya... Tubuh nenek Samirah terselimuti cahaya putih dengan aura yang sangat kuat sampai membuat dedaunan di sekitarnya terbang menjauh, belum lagi kroco kroco Bento yang tak punya ilmu tenaga dalam atau bela diri menjadi tak bisa bernafas dan semuanya pingsan kecuali Sumi, Santoso dan Robert.

....

1
princess Halu
nggak taunya aja gurunya udah tewas d tangan nenek samirah
budiman tulungagung
samirah apa marsinah thor.. senggenah jale...
Durahman Kedu: okay saya ganti. Samirah mas.. kacau pikiranku karena banyak nulis nove di 3 aplikasi
total 1 replies
Durahman Kedu
samirah.. sudah aku ganti habisnya saya membuat 6 novel di aplikasi berbeda jadi agak kacau
deria
thor nama neneknya
samirah atau marsinah sih ??
jadi bingung 😕
Durahman Kedu
terima kasih
princess Halu
ayo nek bantai habis kelompok mafianya jangan di kasi ampun
princess Halu
sangat asyik bacanya sampai lupa bagi like..😅👍👍👍👍
Ira Sulastri
Nah kan akhirnya kau rasakan sendiri Bento apa yg kau tanam, kemarin hanya kirimkan orang saja
Ira Sulastri
Nah loh....jadi di kejar2 dosa kan, makanya jadi orang jangan suka cari2 masalah dg orang lain Bento
Ira Sulastri
Semangat nenek Samirah✊✊, babat habis orang yg mencari masalah dg mu. Toh bukan kamu yg duluan mengusik mereka, tp mereka jual beli habis sampai akarnya☺️
Ira Sulastri
Cakep nenek🌹👍👍
Ira Sulastri
Nah kan makanya jangan menganggap perempuan Indonesia itu lemah, hayuuuuuk nek perlihatkan pesonamu pada musuh. Babat habis hempaskan ke dasar laut
Ira Sulastri
Semoga Nenek Samirah dan anak buahnya bisa merampas senjata itu
Ira Sulastri
Mantuuuull bener nenek Sumi ilmunya👍👍

Di lanjut kak author 👍🌹
Durahman Kedu
monggo ibuk matur nuwun
Ibuk'e Denia
aq mampir thor
Durahman Kedu
siap
Ira Sulastri
Di lanjut kak author 👍👍
Ira Sulastri
Cakep nenek Samirah 😍👍👍
Ruth Khoiriyah
kok mesti bersambung thooor
Durahman Kedu: aku bikin novel baru kuambil dari kisah nyata sahabatku.. sedikit tambahan jadi ku buat selang seling
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!