NovelToon NovelToon
Selir Hati Mr. Billionaire

Selir Hati Mr. Billionaire

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / nikahkontrak / patahhati
Popularitas:6.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: alya aziz

Menjalani hubungan pernikahan, tanpa mengharap di cintai, tanpa tuntutan, dan tanpa mengharapkan sebuah pengakuan.

Tak pernah terlintas di dalam benak Arumi, bahwa ia akan menjalani sebuah hubungan pernikahan rahasia dengan seorang pria yang baru saja resmi menjadi seorang duda.

Pelariannya dari kejaran para rentenir, malah membuatnya kehilangan hal terakhir yang paling berharga baginya yaitu kesuciannya. Alfaro yang malam itu dalam kondisi mabuk telah merenggut kesuciannya di saat ia tidak sadarkan diri.

Sudah terlanjur basah, kenapa tidak sekalian menceburkan diri saja. Alfaro yang haus akan kehangatan dan belaian seorang wanita, memberikan sebuah penawaran gila kepada Arumi.

"Tugas mu hanya melayaniku selama satu tahun, aku akan melunasi semua hutang mu pada rentenir itu dan juga memberikan mu pekerjaan."


Hanya ada dua pilihan, mati secara perlahan di tangan rentenir atau menerima tawaran sang duda yang membutuhkannya sebagai penghangat ranjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alya aziz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.26 (Meminta izinnya)

Mobil Alfaro memasuki area Mansion. Tanpa mengucap apapun, ia turun dari mobil mendahului Arumi. Arumi kembali tertawa saat memandangi Alfaro masuk kedalam Mansion. Bi Ranti yang sejak tadi berdiri di sana untuk menyambut kedua majikannya, malah nampak bingung, kenapa Arumi mentertawakan Alfaro.

"Nona kenapa, apa ada yang salah dengan Tuan Al?" tanya Bi Ranti yang sudah menghampiri Arumi.

"Tidak kok Bi, aku masuk dulu ya," ucap Arumi.

"I-iya Nona silahkan."

Arumi melangkah dengan ceria, masuk kedalam Mansion yang dulu ia anggap adalah neraka. Di tengah kebingungannya, sekilas Bi Ranti terlihat terseyum, ia merasa lega karena untuk pertama kalinya ia melihat Arumi tertawa dengan tulus, tidak di buat-buat.

"Semoga saja hati Tuan terbuka untuk Nona dan begitu juga sebaliknya," ucap Bi Ranti dengan tangan menengadah ke atas.

~

Arumi masuk kedalam kamarnya, meletakkan tas dan juga ponselnya di atas nakas. Meskipun hari ini gagal menonton favoritnya karena Alfaro yang ingin segera pulang sebelum film selesai. Tapi ia senang hingga tertawa terbahak-bahak, karena bisa melihat sisi lain dari sang suami.

Perlahan di bukanya jendela besar menuju balkon kamar itu. Ia berjalan sampai ke besi pembatas, merasakan hembusan angin yang menerpa kulitnya, senyum itu kembali hadir saat ingatannya berputar saat ia dan Alfaro berteriak ketakutan di dalam ruang bioskop.

Saat tengah asik dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba saja ponselnya berdering, langsung saja ia kembali masuk untuk mengambil ponsel yang ada di atas nakas. Arumi mengeryit heran karena tidak biasanya Bima menelponnya, apa karena hari ini, ia tidak masuk bekerja.

"Hallo?"

[Rumi, kenapa hari ini kamu tidak masuk?]

"Oh itu ... aku agak pilek, sepertinya aku demam."

[Benarkah, sayang sekali, padahal semua karyawan, lusa akan berangkat untuk camping tahunan perusahaan.]

"A-apa camping?"

[Iya camping, kalau kamu sakit, berarti kamu tidak bisa ikut.]

Camping bersama dengan teman kantor, wah pasti seru sekali, tidak bisa! Aku harus ikut, batin Arumi.

"Sepertinya aku sudah lebih baik sekarang, aku bisa ikut."

[Kamu yakin, kalau kamu memang mau, aku akan mendaftarkan nama mu?]

"Iya, aku yakin."

[Baiklah, jangan lupa siapkan dari sekarang, pakaian dan perlengkapan lain untuk dua hari kedepan.]

"Oke siap."

Arumi memutuskan pangilan telepon itu, ia sangat senang karena bisa ikut camping tahunan perusahaan WB grup. Saat kuliah dulu ia ingin sekali ikut camping, tapi ia tidak punya cukup uang untuk membayar uang pendaftaran. Di tengah rasa senangnya tiba-tiba saja ia teringat, jika ia belum meminta izin kepada Alfaro.

"Aduh, kenapa aku bisa lupa, bagaimana jika dia tidak mengizinkan," ucapnya khawatir.

~

Sementara itu masih di atap yang sama namun di ruangan yang berbeda. Alfaro duduk di tepi ranjang sambil terus mengingat kejadian memalukan yang di alaminya saat di bioskop tadi. Malam ini ia sudah memutuskan untuk tidak pergi ke kamar Arumi, sudah terlalu sering Arumi melihat sisi lain dari dirinya dan kali ini benar-benar memalukan dari pada menangis di hadapan Arumi sewaktu ia mabuk di apartement.

"Kenapa semua sifat yang hampir tidak pernah orang lain lihat dari ku, tapi saat denganya semua keluar begitu saja, benar-benar tidak keren," gumam Alfaro.

Tak ingin terus larut dalam pikirannya, akhirnya ia memutuskan untuk mandi, berendam dengan air hangat selalu mampu membuat tubuhnya terasa lebih rileks.

...***...

Sore berganti malam, Arumi turun ke lantai bawah karena baru saja di panggil Bi Ranti untuk makan malam. Saat sampai di ruang makan, hanya ada Bwu Ranti yang selalu setia menunggunya di sana. Ia memang selalu makan sendiri, kejadian malam tadi saat Alfaro ikut sarapan bersama dengannya sepertinya tidak akan terjadi lagi hari ini.

"Silahkan duduk Nona," ucap Bi Ranti seraya menarik kursi untuk Arumi.

"Terimakasih Bi," ucapanya sambil tersenyum kepada Bi Ranti.

"Saya tinggal sebentar ya Nona, saya harus mengantarkan makan malam untuk Tuan Al," ujar Bi Ranti.

Arumi tiba-tiba saja mempunyai ide, ini adalah kesempatannya untuk berbicara dengan Alfaro mengenai camping tahunan perusahaan yang akan di selenggarakan besok di kawasan puncak.

"Bi, biar aku saja yang mengantarkan makan malam untuknya, apa boleh," pinta Arumi.

"Oh iya, boleh Nona. Tunggu saya siapkan sebentar, silahkan Nona makan dulu," ucap Bi Ranti, lalu beranjak dengan cepat menuju dapur.

~

Arumi sudah selesai dengan makan malamnya. Ia melangkah dengan sangat hati-hati, menaiki tangga menuju lantai dua Mansion itu, karena nampan yang ia bawa cukup berat. Sesuai dengan arahan Bi Ranti, Alfaro akan makan malam di ruang kerjanya.

Sesampainya di depan pintu, Arumi berusaha mengatur nafasnya sebentar, ia meletakkan nampan itu di atas meja yang ada di samping pintu lalu kemudian mulai mengetuk pintu. Setelah beberapa saat, akhirnya terdengar juga sahutan dari luar, yang mempersilahkan Arumi untuk masuk.

Arumi mebuka pintu, kemudian meraih nampan yang sebelumnya ia letakkan di atas meja, perlahan ia melanjutkan langkahnya masuk. Ia bisa melihat Alfaro nampak sangat sibuk, mungkin karena hari ini Alfaro tidak masuk kantor jadi semua perkejaaan, Alfaro kerjakan di rumah.

"Letakkan di meja saja Bi, sebentar lagi akan saya makan," ucap Alfaro tanpa menoleh ke arah Arumi yang ia kira adalah Bi Ranti.

Arumi melangkah medekati meja kerja Alfaro. Meskipun akan menggangu, ia harus mengatakannya sekarang.

"Permisi Tuan."

"Astaga, kenapa kamu bisa disini?" tanya Alfaro kaget, karena tiba-tiba saja ia mendengar suara wanita yang ingin ia hindari hari ini.

"Anda pasti sangat sibuk ya, boleh minta waktunya sebentar, saya ingin bicara?"

"Nanti saja, aku sangat sibuk."

"Ah baiklah, kalau begitu saya akan tunggu di sofa ya," ucap Arumi.

"Iya terserah kamu saja."

Akhirnya ia berbalik, berjalan menuju sofa yang ada di ruangan itu dan duduk disana. Ia sudah memutuskan untuk menunggu Alfaro sampai selesai dengan pekerjaannya. Arumi menyadarkan tubuhnya di sandaran sofa sambil memainkan ponsel yang ia bawa.

Dari ponselnya ia membuka website untuk mencari apa saja yang di butuhkan seseorang saat ikut camping. Ia terlihat sangat serius membaca setiap artikel, namun dari semua daftar peralatan hingga perlengkapan lain, hampir semuanya ia tidak punya.

Wajar saja, ia bukalah wanita yang mampu membeli segalanya, pakaian hanya seadanya saja, itu juga kadang ia memakai pakaian peninggalan ibunya saat kuliah dulu. Tapi sekarang, dengan kartu yang di berikan Alfaro, ia bisa membeli apapun yang ia mau, dan tentu saja dengan harga yang standard bukannya barang branded yang menguras puluhan juta hanya untuk satu piece pakain dan perlengkapan lain.

~

Sudah dua jam Arumi duduk dengan posisinya. Ia melihat ke arah Alfaro yang masih sibuk di belakang meja kerjanya.

Sudah menunggu sejauh ini, aku tidak boleh pergi begitu saja tanpa mendapatkan persetujuannya, jadi besok aku bisa langsung pergi belanja untuk membeli perlengkapan acara lusa, batin Arumi.

Arumi kembali menyadarkan tubuhnya. Tapi matanya terasa berat, tubuhnya juga terasa lelah karena seharian berada di luar, tanpa ia sadari matanya mulai terpejam, ia tidur dengan posisi bersandar di sofa.

Saat Arumi sudah masuk kealam mimpi, saat itu juga Alfaro berdiri dari posisinya seraya meregangkan tubuh karena telalu lama duduk. Seharusnya hari ini ia memimpin rapat untuk perencanaan camping tahunan perusahaan yang akan di laksanakan lusa, tapi karena terbawa suasana, akhirnya ia malah menghabiskan hampir setengah hari bersama Arumi.

Alfaro mengeryitkan keningnya saat dari kejauhan ia melihat Arumi tertidur di sofa. Ia pikir Arumi hanya bercanda saat Arumi bilang akan menunggunya sampai selesai. Ia melangkah medekati Arumi yang sudah tertidur dengan sangat nyenyak.

"Sebenarnya apa yang ingin Kamu katakan, sampai rela menunggu seperti ini," ucap Alfaro lalu menyunggingkan senyumnya.

Di lihatnya jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam, makanan yang di bawa Arumi tadi pun sudah dingin, rasanya ia tak lagi lapar sekerang. Perlahan Alfaro mengangkat tubuh sang istri, keluar dari ruang kerjanya.

Di bawanya Arumi masuk kedalam kamar. Bukan kamar Arumi, tapi kamarnya sendiri. Kamar yang dulu begitu di keramatkan, karena tidak ada satupun orang yang boleh masuk kedalam kamar itu, di dalam sana penuh dengan kenangan bersama dengan sang mantan istri.

Tapi saat ini, ia melanggar aturan yang ia buat sendiri. Entahlah, perasaan itu masih terasa abu-abu, yang pasti dirinya merasa nyaman berada di samping Arumi. Tanpa ia sadari, percaya atau tidak, hatinya sudah mulai pulih, menginginkan seseorang untuk kembali memberi energi setelah sempat mati suri, meski ego masih saja tinggi dan menguasai diri.

1
tri
ets dah ada yg cemburu, ,/Shy//Shy//Shy/
tri
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
Riza Rama
Kecewa
Riza Rama
Buruk
tri
,/Facepalm//Facepalm/ dinda mmg the best kelakuannya, aril....aril, knp ga ngaku aja sik
Idha Giatno
Luar biasa
Nenie Chusniyah
luar biasa
MommaBear
Luar biasa
Anonymous
ok
Rahma Putri
Luar biasa
Alet
keren
Ririn Nursisminingsih
meleleh a thor😍😍
Ririn Nursisminingsih
thor semua karyamu udah a baca...penulisanya sangat bagus alurnya tidak berbelit2 a suka..💪💪
Ririn Nursisminingsih
hadech kok malah saling berbohong mending arumi bilang aja udah nikah
Ririn Nursisminingsih
ayoo arumi srmangat tunjukan kmu wanita cerdas,kuat,ndak mudah ditindas
Ririn Nursisminingsih
ambil aja arumi buat alvaro bucin sama kmu...biar tau rasa dia
aisyahara_ㅏㅣ샤 하라
Luar biasa
aisyahara_ㅏㅣ샤 하라
mampir di arumi
Novie Yanti
iy senyum senyum sendiri.. sweet banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!