Duri Dalam Pernikahan

mereka berdua malah sibuk membahas soal Amar karena ternya dari jaman mondok mereka juga naksir Amar sampai sampai mereka berdua rela menjomblo demi menunggu cinta Amar.

" halu deh mulai." pekik ku karna melihat mereka mulai begaduh.

" yeh lu dulu juga naksir Amar kan lu, sampe sampe masuk ke pondok putra ngintip di jemuran." pekik Salsa dengan nada yang khas betawi nya.

Aku hanya tersenyum getir karena menyadari kelakuan ku sendiri saat jaman mondok.

" yah ngak gitu juga kali Sa " umpat ku malu-malu.

" yeh bohong banget lu." salsa menimpa.

kami bertiga tertawa lepas, Rasanya pertemuan kami kali ini tidak pernah berbeda mereka tetap sama tidak pernah berubah Salsa masih sama khas nada nya yang ceplas ceplos. dan fifi masih sama lucu dan periang,

" eh udah siang nih kamu ngak pulang nanti suami mu nyariin? " fifi menatap ku.

Aku menggeleng " Tadi aku sudah izin "

" kita udah lama banget loh duduk disini, pulang yuk nanti laki lu ngomel loh " ucap Salsa.

Aku terdiam sejenak, karna sampai sekarang Mas Safir tidak mengirimkan Aku pesan, bahkan untuk bertanya hal sekecil sudah makan kah? juga tidak!

" kok diem kenapa lagi ada problem? "ucap fifi yang kembali duduk.

" E-hh ngak kok, Ayo kita pulang " Aku beranjak dari duduk ku, dan langsung meninggalkan tempat ini.

Aku tahu mereka sangatlah perduli pada ku, bahkan untuk hal apa pun!..

di dalam mobil kami terdiam masing-masing, Salsa fokus nyetir dan terlihat fifi di samping ku memejamkan mata nya, Aku mengecek ponsel di tas kecil, benar saja tidak ada sedikitpun pesan WA dari Mas Safir, aku makin khawatir kenapa dia seperti menghindar dari ku?

sesampainya di depan Rumah mereka menurunkan ku, aku segera turun dan sana dan langsung memasuki Rumah.

Namun betapa terkejutnya aku, saat melihat Mas Safir dan mamih Anita sedang duduk di ruang Utama.

" Ohh jadi ini kelakuan kamu, kalau suami lagi ngak ada di rumah.." pekik Anita, sambil beranjak dari duduknya.

" Apa lagi sih ini? " gumam ku dalam hati, sambil menatap ke arah mereka.

" Kamu dari mana? " ucap Mas Safir.

" bukanya Aku udah Ngomong ke Mas, " ucap ku sambil membuang muka.

" Dasar istri ngak tahu diri." Anita malah memaki ku.

" Ayo ikut.." Mas Safir langsung mengajak ku naik ke kamar kami.

dalam hati kecil ku sebenarnya aku sangat merindukan dia, tapi hati ku sudah kadung jengkel.

" kamu dari mana? " Mas Safir mengulangi pertanyaanya.

" pergi sama teman-teman ku."

" kenapa ngak Ngomong sama Mas? "

" Bukanya aku udah kirim pesan ke mas, Mas jawab Ok kok..." Sambil ku tunjukan ponsel ku pada Mas Safir.

" Coba liat.." Mas Safir langsung mengambil ponsel yang ada di tangan ku.

kulihat wajah nya seperti heran Saat melihat ponsel ku.

" kenapa Mas lupa? Apa pura-pura amnesia? " ucap ku asal sambil menekuk muka.

" Kamu ini.." ia malah tersenyum dan memeluk ku.

Padahal Aku masih Marah padanya karena perlakuan nya semalam pada ku, yang terlalu menyepelekan,

" Mas minta maaf yah Sayang " ucap mas Safir, tepat di telinga ku.

darah ku berdesir, hati ku meluluh, ya allah hebat sekali pria ini....padahal semalam aku Marah padanya, dan sampai pagi juga aku kesal karna ia tidak memberi aku kabar, dan sekarang ia mengucapkan kalimat maaf hati ku langsung meluluh,

sungguh tipu daya apa yang ia berikan pada ku? sampai sampai kemarahan ku langsung hilang saat ia memeluk ku.

" jangan nangis yah.." ia mengusap Air mata ku yang mulai jatuh.

" kita balik kerumah kita sekarang yah, Arya sudah mau sampai kok, biar Arya yang jagain mamih " ucap mas Safir nada bicaranya bijak sekali.

Aku hanya mangut saja, karna bingung sebenarnya ada angin apa? sampai ia mau kembali kerumah kami, bukanya Mas Safir sangatlah patuh pada mamih nya?

" Mamih bagai mana? aku takut dimaki lagi " ucap ku datar malas basa-basi.

" Aman.." ia melempar senyum pada ku, dan menunggu aku di luar.

" mereka sungguh aneh " Aku menggerutu sambil memasukan pakaian ku kedalam tas.

Semoga saja nanti mamih Anita tidak menghalangi kami lagi, lebih tepatnya menghalangi Anaknya agar tidak pergi bersama ku.

" Ya allah ya robi padahal niat hati ingin berbakti saja mental ku sudah tidak kuat " Batin ku sambil kutinggalkan kamar ini.

Didalam mobil kami terdiam, padahal Rasa penasaran ku meronta, semalam apa dia ngobrol dengan Sarah? apa dia tetap dingin pada Sarah?

" Kita mampir ke Mini market dulu yah Sayang kita beli buah, kayanya setok di rumah udah habis " ucap nya.

" Iyah Mas."

Kami turun di sebuah mini Market, kami turun bersamaan tapi kali ini tidak seperti biasanya Mas Safir tidak mengandeng ku ia berjalan mendahului ku.

" Ada apa dengan nya? " batin ku.

Rasanya malas sekali, aku hanya diam mematung kubiarkan ia memilih buah sendiri tampa harus ku bantu,

" Mas aku mau kesana sebentar yah " ucap ku bergeser ke sebelah barat mencari snack favorit ku,

Saat aku sedang memilih Aku kaget ternya bu bos laundry ku menyapa ku, dan kebetulan juga ia belanja disini.

" Ya allah nduk apa kabar? " ucap bu lia menyapa ku.

" ibu.." Aku terbelalak kaget sambil ku menyalami tangan nya.

" Kamu sama siap nduk? ibu fikir kamu ngak ke jakarta lagi, tapi ternya kita ketemu disini "

Aku hanya tersenyum getir, mendengar ibu bicara pada ku, tiba-tiba saja Mas Safir menghampiri kami..

" Sayang..." pekik nya pada ku.

bu lia menoleh kaget, " loh-loh Safir opo kie manggilnya Sayang sayang? " celetuk bu lia pada Ku.

Aku kaku di buat nya, sebab tidak ada satu orang pun orang kos dan teman laundry ku diana saja tidak tahu Aku sudah menikah,

" Oh..ibu jadi gini bu Saya dan Ratna sudah menikah. " ucap Mas Safir santai.

" loh kok saya tidak di undang " bu lea mencekat pada kami.

Mas Safir tersenyum ringan dan sedikit menjelaskan, bu lia ikut tersenyum getir dan kami berpamitan karna Mas Safir sudah selesai memilih belanjaan buah nya.

" lucu yah kadang kadang..." celetuk mas Safir pada ku saat didalam mobil.

Aku mengaruk kepala ku yang tidak gatal, belum lagi menjawab pertanyaan yang lainya, " Mas sih lagian nikah pake dadakan segala " Aku menggerutu padanya.

" kamu mau kita buat resepsi? dan undang teman-teman kamu? biar sodara ku dan kerabat dekat ku juga tahu "

" hah....yah ngak tahu ah mas aku malu " aku malah bingung sendiri di buatnya.

Happy reading...!!!💐💐💐 💐