NovelToon NovelToon
Heart Melody ( Han Jisung X Choi Lia )

Heart Melody ( Han Jisung X Choi Lia )

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bening Hijau

Choi Lia, gadis cantik yang terkenal memiliki sifat arogant. Mencintai Lee Taeyong, sayangnya rasa sukanya bertepuk sebelah tangan. Untung ada sahabatnya, Giselle yang selalu ada untuknya.

Han Jisung, cowok pendiam dan penuh perhatian. Kemana mana selalu bersama Winter, entah apa hubungan di antara keduanya. Tak ada yang tahu pasti.

Cinta seiring waktu, kata yang tepat untuk Lia dan Jisung.

Tapi?

Ada sebuah rahasia tersembunyi ?

Lia? Jisung? Winter? Taeyong? Giselle?


#StrayKids

#AESPA

#ITZY

#NCT

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bening Hijau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TigaPuluh

Sudah lama, Jisung tak latihan hampir 5 atau 6 tahun dirinya meningalkan dunia balap.

"Minumlah!" Yuna menghampiri sang kembaran, memberikan nya sebotol Jus.

Jisung meminum Jus pemberian dari Yuna, keduanya memandang lintasan balap ini dengan senyuman tipis. "Mau bertanding! Denganku!", menantang sang kembaran mungkin akan menyenangkan.

Tentu, Yuna menerima tantangan tersebut, sudah lama dia tak bertanding dengan Jisung. Gadis itu lalu berlari menghampiri motor kesayanganya.

"Siap!".

"Tentu! my twins!".

Jisung dan Yuna kedua nya telah menyalakan mesin motor nya masing masing. Kedua nya telah siap untuk bertanding.

Yuna melajukan sepeda motor nya dengan kecepatan tinggi mendahului Jisung, sepanjang balapan dirinya terus memimpin sayang di tikungan Jisung menyusulnya.

"Bagaimana? Kemampuan ku?" Keduanya telah selesai bertanding. Tapi masih duduk di sepeda masing masing.

Yuna tersenyum remeh memandang Jisung. "Kau hanya beruntung menang dariku, kalau menurutku kemampuan mu menurun Tuan Peter Han", ejek nya.

"Kali ini ku jamin, Peter Han pasti kalah", Yuna mengejek Jisung lagi.

Jisung tertawa mendengar Yuna, menyebut nama julukan nya dulu. "Aku bukan Peter Han lagi, my twins", turun dari sepeda motornya menghampiri sang kembaran.

"Aku bukan! Anak kecil! Jadi jangan mengacak acak rambut ku!" Yuna menyingkirkan tangan Jisung dari kepalanya.

"Baiklah! Aku pergi dulu! Sampai bertemu besok malam!" Pamit Jisung untuk pergi dari sana.

Melihat kepergian Jisung, Yuna mendecih pelan. "Pasti mau ketemu pacar nya, dasar budak cinta", untung sang kembaran sudah pergi kalau tidak pasti rambut nya akan di acak acak tak karuan dan penampilan nya tak cantik lagi.

Yang di katakan Yuna memang benar, Jisung menuju Universitas memang hendak menjemput Lia.

Hari ini, Jisung tak ada jadwal kuliah karena dia sudah selesai skripsi tinggal menungu kelulusan saja.

Sesampainya, di Area Parkir dia memarkirkan sepeda motor nya lalu berjalan menuju Gedung Fakultas Jurusan Desain.

"Itu Jisung kan! Keren banget!".

"Kak Jisung! Tampan banget!".

Mendengar pujian tersebut, Jisung tersenyum lebar bukan karena dia kepedean cuma menangapi beberapa Mahasiswi yang sedang menyapanya sekarang.

"Pangeran mu, Lia sudah datang. Jalan nya kayak model ajah" sindir Giselle melihat cara berjalan Jisung bak foto model nyasar.

Senyum di bibir Lia mengembang lebar melihat Jisung telah ada di hadapan nya sekarang.

"Mari ku antar pulang, my princess" Jisung mengulurkan tangan nya bak pangeran yang sedang menjemput seorang tuan putri.

Dasar perayu ulung..

Tak mau jadi bahan tontonan, Lia langsung mengenggam tangan Jisung untuk segera pergi dari sana.

Giselle bergidik ngeri melihat pemandangan barusan. Sumpah cara Jisung menjemput Lia sangat norak.

Beda orang, beda pendapat kan.

Beberapa wanita di sana yang menyaksikan adegan barusan memilki respon berbeda. Ada yang nutup mulutnya, nutup mata nya, ada yang mengoyang goyang kan badan dan ada yang tersungkar di lantai dan masih banyak lagi.

"Kenapa? Kau membawa ku kemari?" Lia tak pernah mengerti isi pikiran Jisung. Pemuda itu mengajaknya ke Pasar Ikan.

Jisung mengenggam tangan Lia, membawa gadis tersebut ke stand Penjual Kepiting. Membeli Kepiting besar, lalu menuliskan sebuah alamat.

"Akan kau kirimkan? Kemana? Kepiting sebesar itu?" Jisung tak menjawab pertanyaan Lia malah membawa gadis itu pergi dari sana menuju stand penjual Seafood.

Memilih beberapa abalon, kerang, serta berbagai ikan. Seperti tadi, Jisung menuliskan sebuah alamat saat selesai membayar barang belajaan nya.

"Jisung! Aku tak mau mengikuti mu lagi! Kalau kau tak menjawab pertanyaan ku tadi!" Lia tak peduli kalau sekarang mereka jadi bahan tontonan di tengah tengah pasar.

"Semua itu akan ku kirim kan ke rumah mu. Aku tahu, Ayah mu sedang sakit serta kondisi Keluarga mu dalam keadaan sulit. Aku mengirimkan ini untuk menghibur mereka".

"Kau tahu dari mana hal tersebut?", dalam pikiran Lia, dia mencurigai Giselle karena hanya gadis itu satu satu nya yang tahu tentang kondisi nya.

Jisung membawa Lia pergi dari sana terlebih dahulu, tidak enak berbicara di tengah tengah pasar membawanya ke sebuah pelabuhaan yang terdekat dari sana.

"Maaf".

Apa maksud dari perkataan Jisung? Lia tak paham.

"Aku menyelidiki Keluarga mu secara diam diam. Aku tak ada niat buruk melakukan hal tersebut, cuma sebagai pacar yang baik diri ku tak suka melihat pacar nya bersedih sendiri" Jisung merengkuh tubuh Lia ke dalam pelukan nya.

Dalam pelukan Jisung, Lia menangis sambil memukul dada pemuda tersebut. "Kau benar benar tak bisa ku tebak" ucap nya sambil tersenyum.

"Mau pulang sebentar? Menemui orang tua mu?"

Tentu Lia menyetujui hal tersebut, tapi mereka mau naik apa jarak Seoul dan Busan itu sangat jauh.

Mengunakan mobil dan sepeda motor kira 4 jam atau 5 jam perjalan kalau tidak macet.

Jisung tahu isi otak kekasih nya, "Lihat di sana", menujuk sebuah helikopter yang baru mendarat.

"Kita! Akan ke sana menaiki helikopter!" Lia sunguh sunguh terkejut dengan alat transportasi yang di siapkan oleh sang kekasih.

Otak Lia sedikit syok , kawan.

Mengenggam tangan Lia secara lembut, Jisung membawa gadis tersebut ke arah helikopter yang sudah terparkir cantik di sebuah landasan kecil.

"Mari kita naik", tak ada respon dari Lia soal nya masih mode terkejut. Jadi tak mendengar ucapan dari Jisung.

Membuat Jisung merengkuh tubuh gadis itu, mengendong nya agar dia cepat naik ke dalam helikopter.

Helikopter pun terbang meningalkan pelabuhaan.

"Barang barang? Yang kau belajan kan tadi? Kan masih ada di sana?" Akhirnya Lia sadar setelah helikopter lepas landas beberapa menit lalu.

Jisung lalu menyuruh Lia untuk melihat ke bawah tempat duduk mereka, ternyata barang belanjaan nya sudah tertata rapi di sana.

"Kau tak jadi mengirim kan nya?" Jisung mengelengkan kepala sebagai jawaban tidak.

"Kenapa? Harus mengirimkan nya kalau kita bisa membawa sendiri ke sana".

"Kapan? Kau merencanakan? Hal ini?"

"Tadi, saat membawa mu ke pelabuhan. Aku mengirim pesan kepada Nenek ku meminta bantuan kepadanya. Ternyata, dia menyetujui hal tersebut. Jadi orang, jangan suka ngelamun".

Sebelum helikopter datang, orang orang suruhan Nenek Jisung sudah mengambil barang barang tersebut ke penjual nya dan mereka juga telah membatalkan pesanan pengiriman barang yang di lakukan oleh pemuda itu tadi.

Dalam benak Lia, dia merasa makin gak pantas bersanding dengan Jisung. Perbedaan strata keduanya benar benar jauh.

Melamun lagi, Jisung tidak senang melihat sang kekasih seperti ini. Dia lalu menyentuh wajah Lia menghadapkan nya ke arah jendela helikopter.

"Wow! Indah banget!" Lia benar benar takjub melihat pemandangan kota seoul dari ketinggian sunguh sunguh indah.

Bangunan yang biasanya terlihat tinggi, kalau di lihat dari bawah tapi saat di lihat dari atas begitu kecil mirip bangunan bangunan kayak permainan monopoli.

Mengagumi pemandangan dari arah jendela membuat pikiran yang berkecamuk di otak Lia, hilang.

Melihat sang kekasih tersenyum membuat hati Jisung ikut tersenyum. Tak salah dia meminta bantuan sang Nenek tadi. Untuk masalah konsekuensi nya bisa di pikirkan nya nanti saja.

Baginya senyuman Lia adalah hal terpenting dalam hidup nya.

Sesuai dengan perkataan Yuna tadi, Jisung sudah menjadi budak cinta, lagi.

"Sayang, bangun kita sudah sampai" Jisung sekilas mencium bibir Lia agar gadis itu terbangun dari mimpi indah nya.

"Dasar mesum, mencari kesempatan dalam kesempitan" ucap Lia pelan, sebelum menerima uluran tanggan Jisung.

1
Teteh Lia
aku sambil bayangin wajahnya jisung beneran kalo baca nie novel
Bening Hijau: jisung nct kan bayi besar nya seluruh member,
Teteh Lia: 🤭🤭🤭
apalagi jisung NCT. 🤭
total 3 replies
Teteh Lia
jisung hanya mencoba untuk menyelesaikan masalahnya sendiri
Teteh Lia
cari cowo lain aja. jangan ganggu hubungan orang
Teteh Lia
emang manisnya kebangetan, jisung 😍
Teteh Lia
🙈🙈🙈🙈🙈🙈
Baby Ara
Semangat buat akak nulisnya/Determined//Determined/
👑Queen of tears👑
ini kesempatan dlm kesempitan yg dicuri²🤣🤭
Bening Hijau
niat awal dia itu cm mw mnghbr cwek itu tp kok lm2 suka
ᤢᤢᤲ᤺༺ ձղձᵃʲᵃˡᵃʰ ༢࿔ྀુ👣
Gurita pnggang /Hunger/
ᤢᤢᤲ᤺༺ ձղձᵃʲᵃˡᵃʰ ༢࿔ྀુ👣
Agk bngung dg kta² nih
ᤢᤢᤲ᤺༺ ձղձᵃʲᵃˡᵃʰ ༢࿔ྀુ👣
Alergi kacang yaah
ᤢᤢᤲ᤺༺ ձղձᵃʲᵃˡᵃʰ ༢࿔ྀુ👣
Dsni mnggil oppa, di ats knapa gak pke "hyung" mlh pke brother??
ᤢᤢᤲ᤺༺ ձղձᵃʲᵃˡᵃʰ ༢࿔ྀુ👣
Kta² nih kya mnggntung kk 🤔
Cita Solichah
good
Bening Hijau: makasih
total 1 replies
Cita Solichah
kyknya lbh enak ad ket flashback on, flashback off jd gk bingung bacanya
Bening Hijau: maksud ku di pesan author nya
Bening Hijau: aku kan sudah kasih keterangan nya di kotak salam penulis yang di bawah
total 2 replies
Lukalama
/Rose//Rose/meluncur
Lukalama
"iya" pakai tanda kutip kak, jangan huruf kapital
Lukalama
cium kening doang 5 juta won mau dong.../Facepalm/
Lukalama
coba di Indonesia ada pohon sakura...🤭 udah botak pasti...🤣🤣🤣
Tini Timmy
ceritanya bagus banget, suka sama alurnya dan isi ceritanya 🥰

semangat berkarya kakak...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!