It'S Me, ALETA

"Diem-diem bae lo, tiati kesurupan" Lisa langsung menegur Aleta yang tampak termenung itu.

Aleta yang kaget langsung menatap Lisa dengan tatapan polos. Sangat menggemaskan, bahkan dua gadis itu tampak mencuri beberapa perhatian para tamu.

"Apa sih Lis, kaget gue" Aleta tampak mengerucutkan bibirnya.

"Lagi banyak orang lo ngelamun, waras lo? " Lisa ikut duduk disamping Aleta.

"Lagi mikir gue bukan ngelamun" Sanggah Aleta.

"Ck, lo mah. Mikirnya nanti aja, noh keluarga lo pada foto" Tunjuk Lisa dengan dagunya.

"Mager gue yang mau bangun, lo gak liat ini kamera nangkring dileher gue" Aleta menunjukkan kamera yang terkalung di lehernya.

"Gue juga mager" Lisa malah menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi.

"Lo ngapain disini? "

"Yang nikah sama Om lo itu sepupu gue" Jawab Lisa enteng. Aleta hanya sedikit shock mendengar kabar itu.

"Dari nenek lo? " Lisa hanya mengangguk, meskipun Aleta tidak melihatnya. "Bella mana? "

Bella lebih memilih ikut bersama Lisa daripada pergi bersama Paula. Karena bisa dipastikan akan terjadi sedikit keributan jika Bella ikut dengan Paula, Apalagi dengan kehadiran Mona dan Cecil sebagai sumber masalah menurut Bella.

"Noh, digandeng Mas lo. Genit juga boneka Anabel itu"

Aleta hanya menatap Akbar yang sedang bersenda gurau dengan Bella itu. Tidak ada kecanggungan dari keduanya, mereka terlihat seperti sepasang kekasih.

"Mereka emang kenal? " Karena seingat Aleta, ini pertama kalinya Bella berkunjung ke kampung ini.

"Kenalan kemarin pas belanja di toko Tante Mutia, kebetulan Akbar yang jaga, nah kecantol dah dia" Cerita Lisa.

"Mas Akbar memang friendly sih" Aleta hanya menganggukkan kepalanya. "Gue pengen seblak, ayo main ke rumah nyeblak bareng di rumah" Aleta menepuk pelan paha Lisa yang terbalut kain songket itu.

Lisa juga tampak anggun dengan kebaya modern yang dipadukan dengan kain songket sebagai bawahannya. Tidak akan ada yang tahu jika gadis ini sebenarnya adalah harimau betina ketika di lapangan.

"Nanti gue izin nyokap dulu deh, kalau boleh gue langsung gas. Tapi pinjem baju lo, gue gak mungkin balik lagi buat ganti baju doang kan? "

"Baju gue bejibun disini, sekalian nginep aja. Bangun tenda didepan rumah"

Plakk...

"Aish" Aleta langsung mengelus pahanya yang ditepuk cukup keras oleh Lisa.

"Besok akad, bisa digoreng mami gue kalau ikut rombongan keluarga lo"

Plakk...

"Awh" Lisa sedikit berteriak karena Aleta juga membalas menepuk pahanya sedikit keras.

"Yang bilang lo bareng keluarga gue siapa? Lo sama keluarga lo lah, bisa pulang subuh kan? "

"Kagak nutut waktunya, Al. Masih mau make up, gue jaga-jaga takut mami buat drama ini itu"

"Jadi lo mau langsung balik? " Lisa mengangguk.

"Gue bukan lo yang kuat begadang"

"Ini aja belum bubar, mau kumpul jam berapa. Ah males ah" Aleta tampak ikut menyandarkan bahunya pada sandaran kursi.

"Mundurin aja, setelah selesai acara aja gimana? Besok lo pake baju apa? "

"Gue gak tau besok pake baju apa, tapi gue harap dress atau gaun aja sih. Gue disini cuma sampai after akad doang, di rumah uti juga banyak kerjaan. Lusa kan acara di sana"

"Iya sih"

"Gue mau kesana dulu" Aleta mengangkat sedikit kameranya, tanda jika gadis itu akan mengambil gambar acara malam ini.

Lisa hanya memperhatikan sahabatnya yang tengah berjalan menuju kerumunan itu. Sekalipun Aleta tenggelam dalam kerumunan, Aleta tetap bisa dilihat. Karena gadis itu tampak mencolok ditengah keramaian. Beberapa gadis yang hadir bahkan menatap Aleta dengan tatapan iri, itu yang Lisa lihat. Aleta yang tidak berkumpul dengan keluarganya masih menjadi pertanyaan siapa dia diacara kali ini, apalagi dengan kamera yang tergantung di lehernya.

Beberapa pria muda tampak mendekat pada bungsu Izhaka itu. Tapi dengan sigap Athaya langsung berdiri disampingnya, tanda bahwa gadis ini miliknya. Melihat aura intimidasi yang Athaya keluarkan membuat mereka mundur secara teratur. Mereka juga sadar, jika sejak tadi gadis ini diperhatikan oleh beberapa orang penting diacara ini. Bahkan beberapa bodyguard yang menjaga acara malam ini juga tampak menjaga gadis ini dari jarak jauh.

Saat acara di mulai, Aleta tidak duduk, melainkan berpindah-pindah tempat untuk mengambil beberapa gambar dari berbagai tempat. Meskipun sudah ada fotografer yang disewa, namun Aleta juga diminta untuk mengabadikan momen malam ini. Mateo tau sebagus apa hasil jepretan keponakannya itu. Lihatlah sekarang, Aleta menjadi sorotan beberapa fotografer yang disewa oleh tuan rumah. Pasalnya kamera mereka kalah dengan milik Aleta. Aleta menggunakan kamera dengan seri terbaru, tanpa mereka tahu jika itu milik Akmal. Aleta juga terlihat begitu mahir, padahal diawal mereka sempat mencibir Aleta yang membawa kamera.

Aleta berdiri di samping fotografer yang mengambil momen dari samping itu, Aleta hanya melirik hasil jepretan sang fotografer. Bibirnya sedikit mencebik, tidak ada yang mengetahui hanya Akmal yang tau jika otak adiknya tengah mencemooh pria disampingnya.

Aleta mengambil beberapa gambar sekaligus, mengecek hasilnya. Cukup memuaskan menurutnya, karena Aleta susah bergerak ketika menggunakan rok. Aleta lebih leluasa bergerak jika diijinkan berganti pakaian, tapi Aleta tidak berani. Karena mamanya pasti akan mengamuk.

Tidak hanya mengambil momen antara Mateo dah calon istrinya. Aleta juga memotret kemesraan mama dan papanya, pasangan suami istri itu masih tampak romantis diusia yang tidak muda lagi. Bagaimana Levi masih menggenggam mesra tangan sang istri adalah bukti bagaimana bucinnya seorang Rahardian.

Adapula Akmal dengan Ranti yang tampak mesra. Sepertinya Akmal akan menikah muda, itu hanya tebakan Aleta. Melihat kakak kembarnya itu sudah mapan diusia yang sangat muda. Jika mengira Akmal hanya bersekolah maka salah besar, kenyataannya Akmal sudah memegang salah satu perusahaan sang papa yang ada diluar negeri. Tidak heran jika semua barang-barang Akmal memiliki harga yang fantastis, karena dirinya memiliki penghasilan sendiri.

Akmal tidak banyak menghabiskan waktunya dengan bermain atau sekedar nongkrong dengan teman-temannya. Akmal yang terkesan dingin bisa diibaratkan Alex. Jika mereka disatukan biaa dipastikan jika keduanya akan lomba diam.

Acara demi acara berlangsung dengan lancar, begitu pula dengan Aleta yang sudah melepas heels yang sejak tadi menghiasi kaki mungilnya. Kakinya terasa sakit, betisnya juga.