Seorang wanita yang suka berganti-ganti pasangan. Dia penggila pria. Dan pria tergila-gila padanya. Takdir baik apa yang akan terjadi padanya. Apakah dia akan berhenti menjadi penggila pria? Atau dia selamanya akan mempermainkan cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hwany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 27
Kami pun tengah berada di tempat penjual ramen.
Dan memesan dua porsi ramen.
Kami pun duduk menunggu pesanan kami. Vincent duduk di hadapan ku, dan kelinci pink ku di sebelah ku.
Aku menatap langit malam yang bertabur bintang.
"malam ini indah sekali." gumam ku
"apa?" tanya Vincent
"ah.. Tidak apa-apa." jawabku
Pesan kami pun datang.
Kami langsung melahapnya.
Tenagaku yang telah terkuras kini telah terisi kembali.
"ah.. Enak sekali." kata ku setelah menghabiskan ramen ku.
"Apa kamu ingin tambah lagi ?" tanya Vincent
"tidak, ini sudah cukup." jawab ku
Vincent beranjak dari duduknya dan mengambil 2 botol minuman dingin, dia membuka minumannya dan memberikannya padaku. Tanpa bicara aku langsung meneguknya.
"Nanti giliran aku yang membayar." kataku karena Vincent membayar full semuanya dan tidak mengizinkanku mengeluarkan uang sepeserpun.
"anggap saja ini ulangtahun mu." jawab Vincent
"hah... Kau benar." kataku
"apa?" tanya Vincent
"ini ulangtahun ku,"
"benarkah? Aku tidak tahu. harusnya aku memberimu hadiah yang layak."
"yah.. Apa-apa kau ini. Aku tidak butuh itu, ini sudah cukup." kata ku sambil menepuk boneka kelincinya
"oh...karena ini ulangtahun mu, aku akan mengabulkan apapun permintaanmu." kata Vincent.
"apapun.."gumam ku
"jadi apa kau ingin sesuatu, atau ada sesuatu yang ingin kau beli? Tapi jangan yang terlalu mahal ." kata Vincent
Aku tertawa mendengarnya
"aku sungguh-sungguh."
"kau ini apa-apaan sih, aneh sekali. seperti pacar sungguhan saja." kataku
Vincent tertawa gugup, "jangan salah paham ."
"tidak, aku tidak salah paham."kata ku berusaha tidak gugup
"oh...aku ingin eskrim itu..." tunjuk ku pada pedagang es krim yang tak jauh dari tempat kami
"hah.. Yang benar saja. Aku bisa belikan yang lebih enak dari itu." kata Vincent.
"tidak apa-apa yang itu saja." pinta ku
"Baiklah tunggu disini." kata Vincent dan dia pergi membeli es krim itu
Kalau dipikir-pikir kami seperti sedang berkencan. Vincent terlihat sangat manis. Semua perlakuannya membuat ku terbuai. Tapi aku harus menyadari kenyataannya, kalau hubungan kami tidak lah seperti itu. Aku menyingkirkan semua pikiran yang akan membuat mu terlena. Aku menguatkan diri ku untuk tetap berada di jalanku, Jalan yang seharusnya. Aku akan menanamkan dalam pikiran ku, apapun yang dilakukan Vincent itu hanya sebatas teman saja. Iya dia melakukan semua itu karena aku temannya.
Vincent tengah kembali dengan satu corong es krim.
"kenapa hanya beli satu? Apa uang mu sudah habis?" tanya ku
"yang benar saja." tawa Vincent
"aku tidak mau, kamu saja." kata Vincent dan menyodorkan corong es krim padaku.
Aku menerimanya
"hah.. padahal ini enak sekali. " kata ku sambil menggigit es krim nya.
"wah.. Ini segar sekali. Kamu mau coba? Ini enak tahu." kataku
"tidak kau saja."sahut Vincent
"es krim ini banyak aku tidak sanggup memakannya sendiri." sahut ku
"masa? tadi kamu bisa menghabiskan semangkuk ramen." kata Vincent
"karena itu, karena aku sudah makan semangkuk ramen jadi aku tidak bisa menghabiskan es krim ini."
"yaah... Lalu kenapa meminta ku membelikan mu es krim." kesal Vincent
"kau ini, kenapa jadi marah. Sudah ini bantu sedikit saja memakainya." kataku sambil menyodorkan ke mulut Vincent
Dengan cepat dia menggigit besar es krimnya dia hampir menghabiskan semua es krimnya.
"yah .." kaget ku
"aku kan meminta mu memakainya sedikit, kenapa malah hampir semuanya." gerutu ku
"tanggung kalau makan sedikit saja." kata Vincent sambil menguyah es krimnya
"kau ini, tadi pura-pura tidak mau." kesal ku
