NovelToon NovelToon
Inikah Cinta Itu

Inikah Cinta Itu

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: puja yanti

"Suatu saat aku akan bisa mengubah takdirku jadi lebih baik!"
April bermonolog sendiri.Dia begitu yakin kalau dirinya tidak akan selamanya miskin.
Apakah takdir April akan sesuai dengan apa yang di harapkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Jawaban April

April menghela napas,setelah kepulangannya dari kampung April jadi tidak fokus melakukan apapun.

April membatu di tempat.Dia membiarkan air matanya mengalir.

"Terima kasih telah membesarkan dan merawat ku sampai sebesar ini, bu.Terima kasih untuk semua cinta mu.Dan maaf.. Aku belum bisa membahagiakan mu" ucap April dengan suara bergetar.Kematian ibunya merupakan luka terdalamnya.

***

Pagi-pagi sebelum ke kantor Edwin mampir dulu menemui April.Edwin takut April seperti kemarin dia diam saja di kamar tidak makan tidak minum.

"April..!" Edwin memanggil April dari luar tapi tidak ada jawaban.Edwin kemudian meminta pelayan untuk membuka pintunya dengan kunci cadangan.

Edwin melihat April tidur di sofa. "Pasti tadi malam dia tidak tidur lagi" Edwin menerka-nerka karena memang beberapa malam setelah kepulangannya dari kampung,April selalu mengeluhkan tidak bisa tidur.

"Ck,Ada-ada aja ulahnya, Sudah ada kasur kenapa dia masih tidur di sofa?"

Edwin merasa iba melihat April yang kini sudah yatim piatu.Edwin berjanji dalam hatinya,walaupun April tidak menjadi istrinya dia akan tetap menanggung kehidupannya.

Edwin tidak berani membangunkan April yang terlihat pulas.Dia malah duduk di sofa satunya lagi yang bertepatan di depan sofa yang di tiduri April.

Tatapan Edwin terus mengarah ke wajah April.Wajah ayu dan lugu April itu, membuat hati Edwin terasa teduh.

April terlihat menggeliat dan perlahan-lahan membuka matanya.Kedua kaki April di turunkan ke bawah sambil kedua jari tangannya mengucek matanya yang terasa sulit di buka.

"Edwin?!"

April kaget melihat Edwin sudah ada di hadapannya.Padahal semalam pintunya dia kunci.

Edwin menyenderkan punggungnya di kursi.Dia berpura-pura tidak memperhatikan April.

"Edwin,sejak kapan kamu di sini?" April malu sekaligus penasaran dengan hadirnya Edwin di kamar hotelnya.

"Sejak kamu ngorok dengan keras nya" Kata Edwin dengan muka datarnya.

"Ih siapa yang ngorok?Tidurku selalu kalem tau,mana mungkin aku ngorok?!" Seketika wajah April memerah dia menyangkal omongan Edwin dari mulutnya,padahal di hatinya dia bertanya-tanya,benarkah kalau tadi dia ngorok?

"Ngapain kamu tidur di sofa? tuh kasur ada! kenapa tidak kamu gunakan?" Edwin menunjuk ke arah kasur yang terlihat masih rapi,pertanda kasur itu belum di tiduri.

"Semalam aku tiduran di sini,sampai akhirnya ..." Kata kata April menggantung kala mendapati Edwin tersenyum padanya.

"Sampai akhirnya kamu ngorok juga,gitu?" Edwin malah menambah April lebih malu lagi.Padahal sih Edwin hanya bertujuan untuk menjahili April saja.

 April melipat selimut yang sudah dia pakai.Kemudian duduk di sofa itu Edwin pun mengikuti April dia ikut duduk juga di dekatnya.

"Edwin..?" panggil April lembut.

Untuk beberapa saat tidak ada jawaban dari Edwin.Namun,baru juga April mau memanggil lagi Edwin sudah mendongakkan wajahnya menunggu apa yang akan di katakan oleh April.

Suasana menjadi sangat canggung ,di tambah lagi dengan sikap Edwin saat itu membuat April jadi merasa tidak nyaman.

"Kenapa Edwin curi-curi pandang gitu?" gumam di hatinya.April kini jadi salah tingkah.

"Jangan lama-lama,katakanlah!" kini Edwin menatap April dengan intens.

April memalingkan wajahnya ke arah lain.Dia tidak ingin beradu kontak mata dengan Edwin.

Padahal sekarang sudah waktunya jam kerja,namun Edwin tidak beranjak dari tempat duduknya.

"Apa tawaran mu untuk menikahi ku masih berlaku?" Ada rasa canggung di hati April untuk mempertanyakan hal itu.

"Masih" ucap Edwin padat dan jelas.

"Setelah aku pikir-pikir.. kayanya aku bersedia menikah dengan mu" Kata April.Dia memang semalaman memikirkan hal itu.Dia tidak bisa hidup seorang diri.April butuh sandaran hidup.

Mata Edwin melongo,dia kaget bercampur seneng mendengar keputusan April.Edwin tersenyum bahagia.

"Baiklah secepatnya kita akan menikah ya?" Edwin memegang tangan April.Niat nya untuk menikahi April terwujud juga. April pun menganggukkan kepalanya tanda menyetujui permintaan Edwin.

"Ayo kamu siap-siap sekarang!" titah Edwin.

"Kemana? Baru juga jam 10.00 pagi.Memangnya kamu tidak pergi ke kantor? April merasa heran.Tak biasanya di jam kerja seperti sekarang ini, Edwin ada bersamanya

"Udah nurut aja,kita jalan-jalan.Ayo,buruan! Jangan sampai aku menunggu lama ya?" Edwin memaksa April.

Meskipun April sedikit kebingungan tapi dia tetap menurutinya.

"Dandan yang cantik ya!" timpal Edwin lagi.Sambil berteriak karena saat itu April sudah berlalu pergi ke kamar mandi meninggalkannya.

April mandi tergesa-gesa,dia tidak ingin Edwin sampai marah karena terlalu lama menunggunya.

April memakai cream wajah.Walaupun belum terlalu mahir namun sedikit-sedikit dia tau cara memoles wajahnya agar tampak lebih cantik.

April tidak memakai make up tebal.Dia menggunakan polesan yang tipis-tipis saja,sehingga wajahnya jadi tampak cantik natural.Di padu padankan dengan gaun yang menambah dirinya semakin mempesona.

April sudah selesai berdandan,kini dia mempersiapkan dirinya untuk menghampiri Edwin yang sedari tadi menunggunya di luar.

Seketika saja Edwin jadi terkesima,melihat bayangan calon istrinya yang kini berdiri tepat di hadapannya.

Matanya tak berkedip memandang wajah cantik April.Beberapa detik kemudian dia sadar,kalau April di biarkannya mematung menunggunya.

Edwin begitu mengagumi paras gadis yang sebentar lagi akan menjadi istrinya itu.

"Ck,cantik sekali !" Decakan kagum Edwin membuat April jadi salah tingkah.

"Edwin,jangan menatapku kaya gitu! Apa penampilanku jelek? Kamu tidak suka?" Tanya April.

"Justru sebaliknya.Aku sangat suka dandanan mu kali ini,sayang" Edwin tidak suka berkata bohong.Apa yang di katakannya itu merupakan kenyataan yang memang sedang dia rasakan.Edwin kini tidak segan-segan memanggil April dengan sebutan sayang,toh wanita yang bersamanya sekarang itu,telah resmi jadi calon istrinya.

Cepat-cepat Edwin meraih tangan April dan menggandengnya.

Dengan perlakuan Edwin yang di rasanya terlalu berlebihan April menelan ludahnya dan berusaha menyembunyikan kegugupannya.

April merasa kalau suasana di ruangan itu berubah jadi di penuhi atmosfir kebahagiaan.

Mereka berdua berjalan menuju mobil kesayangan Edwin.

Dengan begitu romantisnya Edwin membukakan pintu mobil untuk April sembari mempersilahkannya untuk masuk.

"Masuklah calon istriku!"

April bak seorang kekasih yang begitu patuh.Gerakannya anggun menuruti perintah calon suaminya.April duduk berdampingan dengan Edwin.

Sopir pun melajukan mobilnya menuju butik langganan Edwin.Edwin ingin April dan dia sendiri yang memilih baju pengantin yang akan mereka kenakan di acara resepsi pernikahannya.

"Sekarang rencanaku mulai tertata rapi" gumam Edwin dalam hatinya.

Edwin akan membuat April sebahagia mungkin,untuk memperoleh kelancaran semua rencananya.

Bahkan kalau perlu Edwin juga akan berpura-pura mencintai orang yang kini duduk di dalam mobil berdampingan dengannya itu.

1
Suanti
semoga aja setelah ketemu edwin ingatan nya bisa cpt kembali
Suanti
rasain erica beri hukuman setimpal untuk untuk erica sama ibu tiri nya
Suanti
semoga cepat ketemu April
Asri Hajani
cepat ketemu suaminya
Suanti
semoga cepat ingatan nya kembali
Suanti
semoga cepat ketahuan erica dan ibu tiri edwin kerja sama dlm penculikan april
mudahan ibu sukma kena karma berserta ank nya toni
Yanti: terima kasih sudah mampir kak🙏 mohon dukunganny ya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!