NovelToon NovelToon
Mengukir Cakrawala

Mengukir Cakrawala

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Kehidupan Tentara / Romansa
Popularitas:87.5k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Pernahkah sempat kau tanyakan pada Tuhanmu, mengapa Dia mengirim seseorang yang akhirnya selalu bersemayam di pikiran dan hatimu??
//
Siapa sangka ulah adiknya yang kabur di hari pernikahan membuatnya harus menggantikan sang adik untuk menikahi gadis pilihan Papa tercinta.

Perbedaan tabiat dan usia membuat pernikahan mereka di warnai huru hara di setiap harinya hingga akhirnya sang adik kembali di tengah mereka dan menginginkan sang gadis di saat cinta mereka perlahan mulai berbunga tanpa di sadari.

Apakah nantinya sang kakak akan melepaskan pujaan hati ataukah mempertahankan kisah mereka demi menjalani rumah tangga yang tentram setelah tahu kenyataan dari masa lalu mereka.

Mampukah gadis itu menjalani hari sebagai istri seorang prajurit padahal dirinya sangat membenci profesi tersebut karena suatu hal.

Skip untuk yang tidak tahan KONFLIK

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Lupa diri.

"Alhamdulillah..!!" Bang Atmaja menyimpan berkas pengajuan nikahnya. Teringat olehnya lika-liku penyelesaian yang terus membuatnya sakit kepala terutama beberapa hari yang lalu.

POV Flashback Bang Atmaja on..

"Shiby nggak mau, jangan memaksa..!!" Untuk kesekian kalinya Shiby menolak bertemu dengan para pengurus ranting di Batalyon.

Begitulah istriku jika moodnya sedang buruk. Shiby yang tidak suka di perintah akan terus menolak dan menentang.

"Ayolah dek, hanya tinggal beberapa kali pertemuan lagi..!! Kita urus di bagian kesehatan lalu selesai semua." Sebisanya aku membujuk istri kecilku.

"Apa tidak ada perasaan lain??? Coba dengar 'Apakah anda sudah siap dan ikhlas jika suami gugur dalam tugas', itu pertanyaan apa Bang? Tidak masuk akal." Jawab Shiby.

"Itu khan hanya bagian dari formalitas saja, dek."

"Lalu kenapa waktunya Shiby tanya balik 'Mbak ikhlas atau tidak???, mereka tidak suka dan marah. Memangnya siapa mereka berani memarahi Shi, Shi pun tidak buat dosa sama mereka."

Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. Jika kujawab pertanyaannya, maka akan semakin salah namun jika aku diam saja, maka aku terkesan tidak membelanya.

"Ya sudah, ayo kita duduk..!! Kita istirahat, beli es jeruk yuk..!!" Ajak ku membujuk Shiby.

Shiby tidak menjawab, tapi dari caranya menyambar tas sudah jelas istriku menyetujui ajakanku.

...

Bagi beberapa orang mungkin istriku terkesan menyebalkan, tapi bagiku Shiby adalah gadis manis yang sebenarnya tidak suka bermewah-mewahan. Hanya mulutnya saja yang suka menekan seperti mengintimidasi orang tapi sebenarnya ketegasan seorang Shiby di balik kepolosan nya memang benar adanya.

"Mau lagi donk Bang, es kelapa mudanya..!!" Pintanya padaku.

Aku heran, mejaku sudah nyaris penuh dengan banyaknya makanan. Bukan soal harganya karena semua ini memang murah meriah tapi pertanyaanku, bagaimana perutnya yang langsing itu bisa muat dengan banyaknya makanan yang di pesan sedangkan saat ini Shiby masih sanggup mengunyah tempe mendoan.

Tak banyak bicara, aku segera memesan satu es kelapa muda lagi untuk Shiby. Hanya satu saja karena perutku sudah tidak muat lagi dengan makanan atau minuman apapun.

Beberapa menit kemudian es kelapa muda itu datang. Shiby segera meminumnya.

"Mau makan apalagi, dek?" Tanyaku.

"Abang mau Shiby gendut?? Kenapa di tawari makan terus?"

Seketika aku tidak bisa menjawab lagi. Dia yang memesan sebegitu banyak makanan tapi dia juga yang menolak lupa.

...

Siang ini kami kembali menghadap pada para pengurus terkait pengajuan nikah.

Entah kenapa sepertinya Shiby begitu tidak senang saat harus menghadap Bu Erna Totok yang sedang hamil besar.

"Om Reno tunggu di luar saja.." pinta beliau padaku.

Terpaksa aku menunggu Shiby di luar ruangan sambil merokok. Perasaanku mulai was-was gelisah karena selama proses pengajuan nikah ini Shiby banyak tidak cocok dengan para anggota pengurus cabang.

:

"Keluaarr..!!!"

degggg..

Apa yang terjadi di dalam sana?? Benar saja tak berapa lama, Shiby keluar membawa wajah kesal.

"Ada apa dek?" Tanyaku cemas bercampur penasaran.

Shiby tidak menjawabnya namun wajahnya sudah terlihat tidak bersahabat. Aku segera mempercepat langkahku lalu meraih tangannya.

"Abang tanya, ada apa?"

"Lucu sekali Bu Erna Totok itu, anaknya mau empat tapi meminta kesanggupan Shi mengikuti program punya dua anak. Shi saja belum memikirkan punya anak. Shi menolaknya dan akan memikirkannya lain kali tapi Bu Erna mendesak Shi untuk segera menjawab. Yang mau punya anak itu Shiby, Bang. Kenapa dia mengatur Shi seenak u*el nya sendiri." Ucap istriku Shiby begitu berapi api.

"Sebenarnya tidak semua hal harus kau pikirkan sampai sebegitu nya. Semua hanya untuk kelengkapan berkas yang formal meskipun pada akhirnya nanti berapapun anak yang akan terlahir adalah mutlak sepenuhnya adalah urusan kita." Jawab Bang Atmaja.

"Abang sudah menjawabnya. Kalau memang urusan kita, seharusnya mereka tidak tanya."

"Sudah.. sudah, jangan di bahas lagi." Bang Atmaja menarik Shiby ke dalam pelukannya dan Shiby tidak pernah menolak akan hal itu, hanya selama ini dirinya tidak 'melakukan' apapun pada Shiby.

'Kalau sudah seperti ini, pikiranku kacau sekali.'

Dan di saat itu, aku tidak paham bahwa siang harinya Shiby akan kembali membuatku sakit kepala karena kabur untuk kedua kalinya.

POV Flashback Bang Atmaja off..

Bang Atmaja melirik Shiby yang sudah tidur. Ia mengecup keningnya dengan begitu lembut.

"Abang tinggal 'kerja' sebentar saja. Jangan kabur lagi ya, dek..!!" Bisik Bang Atmaja di telinga Shiby.

...

Malam ini Pak Anwar begitu bahagia, ia berlenggak lenggok dengan seorang gadis, tangan jahilnya sesekali mencolek gadis tersebut. Setelah beberapa saat, ia kembali untuk meneguk minumannya.

"Ayoo Ren, turun sini..!!" Ajaknya.

"Ijin.. Saya tidak bisa joged, Dan..!!" Tolak Bang Atmaja.

"Alaahh, sebentar saja.." bujuk Pak Anwar.

"Komandan saja, biar saya menemani." Kali ini Bang Atmaja meneguk soft drink nya dan hal tersebut terlihat sangat cupu di depan Pak Anwar.

"Kamu tidak bisa minum ya? Kamu polos sekali Ren. Sini lho, banyak perempuan cantik. Kamu nggak pengen?"

"Ijin Dan, saya sudah menikah." Jawab jujur Bang Atmaja.

"Saya juga sudah nikah. Tapi kita laki-laki sudah stress bekerja, sekali kali boleh lah kita dapat sedikit hiburan. Kau jangan salah Ren. Kadang yang begini ini goyangnya lebih mantap dari yang di rumah. Yang penting kau amankan senjatamu..!!" Bisik Pak Anwar di telinga Bang Atmaja.

Jika masalah nakal, mungkin Bang Atmaja jauh lebih nakal dan pintar. Jujur segala haramnya dunia pernah di jajalnya, tapi jujur senakal-nakalnya dirinya, ia belum pernah melepaskan peluru panas pada tubuh perempuan meskipun dirinya memainkan jengkal sebagai obat rasa penasaran, bahkan mengeluarkan senjata satu kali pun belum pernah.

"Siap.. tidak berani, Dan." Ucapnya teguh pada pendirian.

"Hahahaha.. secantik dan selihai apa istrimu menyenangkan mu. Jangan terlalu cupu lah, Ren..!!" Ejek Pak Anwar lagi.

Bang Atmaja tersenyum kecut sampai akhirnya seorang wanita menghampirinya.

"Ku temani, Bang??"

Bang Atmaja kembali meneguk soft drink nya hingga habis.

"Mohon maaf beribu maaf Dan, silakan di lanjutkan..!! Saya tunggu di sini..!!"

Pak Anwar begitu tersinggung. Hatinya geram karena Bang Atmaja tidak sepaham dengannya, bagaimana bisa kali ini dirinya mendapatkan kawan yang sok suci. Ia melenggang pergi kemudian kembali berjoget dengan para wanita.

'Astagfirullah hal adzim, inikah godaan rumah tangga.'

Bang Atmaja menunduk dan memilih sibuk dengan gawainya, jujur dirinya juga tergoda. Laki-laki mana yang tidak bereaksi dengan tingkah para wanita yang meliuk-liuk sengaja menjajakan tubuh sebagai profesinya.

Beberapa meter dari sana, ada sosok pria menatapnya dengan tatapan dingin. Ia pun meneguk soft drink di hadapannya.

"Ayo lah Bang, kutemani ya..!! Satu juta saja, long time..!!" Seorang wanita kembali menggoda Bang Atmaja. Wanita itu semakin liar meskipun berkali-kali Bang Atmaja menepisnya.

"Saya malas makan jajanan pasar, punya saya di rumah lebih sehat." Jawab Bang Atmaja.

Pak Anwar mendekati Bang Atmaja. "Kamu saya ijinkan pulang, tapi minum dulu..!! Anggap saja kamu menghormati saya malam ini..!!" Perintah Pak Anwar.

Karena ingin cepat pulang, Bang Atmaja pun menyanggupi.

Pak Anwar segera memesan minuman di bartender.

~

Bang Atmaja sama sekali tidak menyangka kalau Pak Anwar akan memesan v**ca. Meskipun dirinya tau kadar minuman tersebut masih di bawah minuman yang biasa ia minum, bahkan e*ercl*ar pun pernah di taklukkannya, tapi Bang Atmaja tidak cocok dengan minuman tersebut. Mau tidak mau ia tetap meneguknya agar bisa lepas dari komandan gila.

Secepatnya Bang Atmaja meneguk minuman tersebut, seketika kepalanya terasa pening. Dadanya terasa panas terbakar.

Seorang wanita kembali menggodanya. Bang Atmaja nyaris tergoda. Ia pun kembali meneguk minumannya.

"Ijin Dan, saya sudah meminumnya. Mohon ijin pamit mendahului." Kini Bang Atmaja sudah merasa tidak sanggup lagi berada di tempat itu.

Pak Anwar pun mengijinkannya.

...

Di sepanjang jalan, mobil Bang Atmaja nyaris oleng kesana kemari. Merasa kepalanya terasa berat, perutnya terasa teraduk-aduk, Bang Atmaja segera menepi dan membuka pintu mobilnya.

"Hhhkkk.."

Seketika rasanya perut Bang Atmaja langsung kempes. Suami Shiby itu merasakan mual yang teramat sangat.

"Ampun Tuhan, kenapa jadi begini..!!"

Bang Atmaja kembali muntah hebat. Entah apa yang terjadi pada tubuhnya, ini kali pertama dirinya tidak bisa menerima reaksi minuman keras yang teramat menyiksa dan baru kali ini dirinya mabuk parah, di tambah lagi reaksi tubuhnya berubah menjadi tegang. Pikirannya melayang-layang membayangkan tubuh wanita.

"B*****t si Anwar, tua bangka itu pasti mengerjaiku."

Setelah beberapa menit, Bang Atmaja meneguk air mineral kemudian menyiram wajahnya. Ia sejenak bersandar.

Bang Atmaja menurunkan sandaran mobilnya. Di usap dadanya yang bergemuruh, pikirannya kembali melanglang buana membayangkan tubuh wanita.

"Ya Allah Ya Rabb, aku tidak tahan lagi. Bagaimana ini??" Gumamnya tidak sanggup mengontrol diri, di lihatnya jam sudah menunjukan pukul dua pagi. Setelah mengatur nafas, Bang Atmaja mengembalikan posisi jok mobilnya lalu segera pulang.

:

Begitu sampai di rumah, wangi tubuh Shiby seakan sudah tercium. Kini Bang Atmaja hanya merasakan 'gelap', ia segera masuk ke dalam kamar dan membuka pintu. Jika biasanya Bang Atmaja sanggup menahan diri melihat pose tidur Shiby yang menguji keteguhan imannya, tapi tidak untuk kali ini.

Bang Atmaja segera melepas jaket dan kaosnya. Secepatnya ia melonggarkan ikat pinggang lalu naik ke atas tubuh sang istri.

.

.

.

.

1
Nabil abshor
ndakek i',,,,,, Ya Allah,,,, 😅😅😅
Nabil abshor
😧😧😧😧 Ya Allah,,,,,😅😅😅😅
mudahlia
wkwkwkwkwkkwk
mudahlia
astaga raja drama
mudahlia
hooh musuh bumil gk bkalan ada kelar nya
Mika Saja
sabar dl ya bang Rigo,ya begitulah iparmu,klo sdh SM shi pasti ky anak tk,,🤭🤭
cipa
sing waras ngalah ae bang Rigo 😂😂😂
Wullan Cahyo
diri landak cuyy🦔 di jdiin keripik
ga jd keripik aj udh gitu apa lagi dii jdiin keripik 😂😂😂 ngakak doang aku bisa ny 🤣🤣
Denis blora
🤣🤣🤣🤣kok ada ya orang kayak bang reno
Mira Lusia
persahabatan dan persaudaraan yg bakal ngangenin😘❤️❤️
Yayuk Bunda Idza
bang Reno nggregetne tenan Lo....
mudahlia
wkwkwkwkwkkwk aq ikutan greget sam bang reno
mudahlia
astaga
Mika Saja
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 Pura2 pingsan gliran diamuk LG pingsan beneran🤣
Nabil abshor
😅😅😅😅Q punya kingkong dirumah bang,,,, mau tak gerusin sekalian apa gmn,,,,,
han_han
good story.....
han_han
good story
Mika Saja
klo di baca dr part seblmnya itu SDH benar anak bang Rafael,kan bang Reno SDH KI gr2 pke nar**** trs di ksh obat pera*****trs minum penawarnya tp SDH gak kuat akhirnya pingsan atau tidur kmren itu
Nabil abshor
ehheeemmm,,,,, pagi² nih bacanyaa,,,,,
mudahlia
wkwkwkwkwkkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!