NovelToon NovelToon
Selir Hati Mr. Billionaire

Selir Hati Mr. Billionaire

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / nikahkontrak / patahhati
Popularitas:6.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: alya aziz

Menjalani hubungan pernikahan, tanpa mengharap di cintai, tanpa tuntutan, dan tanpa mengharapkan sebuah pengakuan.

Tak pernah terlintas di dalam benak Arumi, bahwa ia akan menjalani sebuah hubungan pernikahan rahasia dengan seorang pria yang baru saja resmi menjadi seorang duda.

Pelariannya dari kejaran para rentenir, malah membuatnya kehilangan hal terakhir yang paling berharga baginya yaitu kesuciannya. Alfaro yang malam itu dalam kondisi mabuk telah merenggut kesuciannya di saat ia tidak sadarkan diri.

Sudah terlanjur basah, kenapa tidak sekalian menceburkan diri saja. Alfaro yang haus akan kehangatan dan belaian seorang wanita, memberikan sebuah penawaran gila kepada Arumi.

"Tugas mu hanya melayaniku selama satu tahun, aku akan melunasi semua hutang mu pada rentenir itu dan juga memberikan mu pekerjaan."


Hanya ada dua pilihan, mati secara perlahan di tangan rentenir atau menerima tawaran sang duda yang membutuhkannya sebagai penghangat ranjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alya aziz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.8 ( Di belahan bumi yang berbeda)

Motor matic yang di kemudikan oleh Dinda sampai di depan gerbang Mansion mewah itu. Arumi turun dari motor dan langsung menurunkan barang belanjaannya dari gantungan depan motor itu.

"Kamu benar, tidak mau mampir?" tanya Arumi.

"Iya, aku harus mengantar ibu ku ke supermarket." jawabnya.

"Baiklah, terimakasih ya," ucap Arumi.

"Harusnya aku yang berterimakasih karena kamu sudah membelikan pakain untuk ku juga."

"Hehe, anggap saja itu hadiah."

"Kalau begitu, aku pulang dulu."

"Iya, hati-hati."

Arumi melangkahkan kakinya, melewati pagar mansion, tak lupa ia menyapa petugas keamanan yang sedang bertugas di pos penjaga. Dari bagian luar pagar, nampak sebuah mobil hitam yang mengikuti Arumi sejak tadi, orang itu adalah orang suruhan Aril yang bertugas memantau kegiatan Arumi selama menjadi istri Alfaro.

~

Sesampainya di bagian dalam mansion, dua orang pelayan wanita menghampirinya, hendak membantunya membawa semua barang belanjaan Arumi. Tapi Arumi langsung menolak, karena ia masih merasa mampu untuk membawa semua itu.

Langkah demi langkah ia tapaki menaiki tangga , sampai pada akhirnya, ia sampai juga di kamar. Ia langsung menurunkan semua barang belanjaannya di atas tempat tidur.

Dari sisi kanan Ranjang ia duduk termenung, sambil menoleh ke arah paper bag-paper bag yang berisi barang belanjaannya. Ia menghela nafas panjang, karena semua barang yang di belinya itu memakai kartu yang di berikan oleh Aril pagi tadi.

"Apa aku terlalu munafik saat menolak kartu itu ... nyatanya aku shopping sampai puluhan juta ... tapi dia sendiri yang bilang, aku harus memakainya kan? Ah, entahlah. Yang terpenting besok aku sudah mulai bekerja," gumam Arumi.

Perlahan ia bangkit menuju kamar mandi. sesampainya di dalam ia langsung membuka dres yang ia pakai tadi. Di pandangnginya tanda kemerahan akibat ulah Alfaro yang sudah mulai memudar. Bayangan pergulatan panas itu kembali terngiang di kepalanya, buru-buru ia membasuh wajahnya dengan air dari wastafel.

"Harusnya kamu pergi selama satu bulan atau mungkin lima bulan, jadi aku bisa melewati ini dengan mudah," gumamnya sendiri sambil memadangi pantulan tubuhnya dari cermin.

...***...

Keesokkan paginya.

Arumi berjalan dengan ceria, menuruni tangga menuju lantai dasar. Pagi ini, ia sudah terlihat sangat rapi dengan setelan kemeja rose gold dan rok span hitam.

Sesampainya di ujung bawah tangga, seperti kemarin, Arumi akan di sambut oleh seorang pelayan yang selalu menundukkan kepala padanya. Dari lima orang pelayan wanita di rumah itu, Arumi hanya sering melihat pelayan wanita yang satu ini saja.

"Selamat pagi Nona, sebelum berangkat ke kantor, silahkan sarapan dulu," ucap pelayan wanita itu.

Arumi melihat jam di tangannya yang menunjukkan setelah tujuh pagi. Sepertinya ia masih mempunyai cukup waktu untuk mengisi perut sebelum beraktivitas.

"Oh baiklah bi."

Arumi mengikuti langkah pelayan wanita itu menuju ruang makan. Sesampainya di sana, Arumi cukup kaget karena makanan yang tersaji di atas meja makan sangat banyak.

"Silahkan duduk Nona," ucap pelayan wanita itu sambil, menarik kursi untuk Arumi.

"Kenapa makanannya banyak sekali?" tanya Arumi saat sudah duduk di kursi.

"Saya tidak tau, makanan seperti apa yang Nona sukai, jadi saya meminta pelayan bagian dapur untuk memasak semua menu yang biasa di makan Tuan Alfaro," jelas pelayan wanita itu.

"Maaf, kalau boleh tau nama bibi ini siapa?"

"Saya Ranti Nona," jawabnya.

"Bi Ranti, ayo sarapan bersama, aku tidak enak makan sendiri," pinta Arumi.

"Maaf Nona, seluruh pelayan di rumah ini, memiliki aturan yang harus kami patuhi, saya tidak bisa menuruti permintaan Nona," jelasnya.

"Oh begitu," ucap Arumi dengan wajah yang nampak kecewa.

Bi Ranti, menyendokkan nasi ke atas piring Arumi, dan juga beberapa lauk lainnya. Arumi hanya diam terpaku dengan tatapan sendu. Beberapa tahun yang lalu ia pernah merasakan suasana hangat saat sarapan bersama kedua orangtuanya. Meski lauk seadanya tapi semua terasa sangat nikmat.

~

Setelah selesai sarapan, Arumi pamit kepada Bi Ranti untuk pergi bekerja. Seperti biasa ia akan pergi dengan alat transportasi ojek online yang sudah ia pesan melalui aplikasi di smartphone butut kesayangannya.

Sesaat setelah Arumi keluar dari pagar itu, Bu Ranti kembali menelpon orang yang sama seperti kemarin. Orang yang bertugas untuk memantau gerak-gerik Arumi.

"Pagi ini Nona akan pergi ke kantor, pastikan Nona sampai dengan selamat, jika ada hal yang mencurigakan, segera hubungi sekretaris Aril," ucap Bi Ranti ke pada seseorang dari balik telepon.

Meskipun hanya pernikahan siri, tanpa cinta. Alfaro tidak ingin Arumi sampai menjalin hubungan dengan pria lain selama berstatus sebagai istrinya. Bagi Alfaro, cukup sekali ia kecolongan, hingga sang mantan mengkhianatinya.

...***...

Deru angin sepoi-sepoi, menerpa kulit Arumi selama perjalanan. Motor sang driver ojek online bergerak lincah, menyalip ratusan mobil yang menjadi biang kerok kemacetan ibu kota.

Arumi sudah biasa melewati ini semua, bahkan dulu lebih parah lagi, karena ia harus berdesak-desakan di dalam bus hanya untuk sampai ke kampus.

Suara klakson menggema di sepanjang jalan, karena keadaan yang macet parah. Di saat seperti ini kendaraan roda dua memang lebih efektif meskipun harus diterpa sinar terik matahari dan debu.

~

Perjalanan kali ini memakan cukup banyak waktu, sampai akhir motor sang driver ojek online itu sampai di halaman depan gedung perkantoran WB grup.

Setelah melakukan transaksi pembayaran, ia berjalan dengan cepat menuju lobby kantor karena sekarang sudah lewat jam delapan.

"Harusnya aku berangkat lebih pagi tadi," ucapanya sambil terus berjalan masuk ke lobby utama.

Dari kejauhan, ia bisa melihat sekertaris Aril sedang duduk di sebuah sofa yang ada di lobby dengan posisi pergelangan kaki di silang. Arumi pun mempercepat langkahnya.

"Selamat pagi, sekretaris Aril," sapa Arumi dengan ramah.

Aril beranjak dari tempat duduknya. ia melirik jam di tangannya yang menunjukkan pukul setengah sembilan pagi, sudah lewat setengah jam dari waktu yang di janjikan.

"Apa Nona kemari berjalan kaki?" tanya Aril mendelik tajam kearah Arumi.

"Ahaha, itu karena ... jalanan terlalu macet pagi ini."

"Huh, baiklah, saya akan memakluminya kali ini. Mari ikut saya," pinta Aril.

"Ya baik."

Arumi berjalan mengekor di bagian belakang Aril. Seperti anak ayam yang mengikuti induknya.

~

Akhirnya sampailah mereka di depan ruang staf bagian perencanaan. Saat Aril membuka pintu ruangan itu. Arumi langsung terpana saat melihat beberapa orang karyawan sedang sibuk di belakang meja kerja mereka masing-masing.

Ini adalah bagian kecil dari mimpi Arumi, bisa bekerja di sebuah perusahaan besar sebagai staf dan memiliki meja dan komputernya sendiri.

Seorang pria paru baya yang berpangkat sebagai ketua tim, menghapiri Aril dan Arumi.

"Selamat pagi, seketaris Aril, apa gadis ini yang anda maksud kemarin?" tanyanya memastikan.

"Benar sekali pak, perkenalkan ini Arumi. Arumi ini adalah pak wisnu ketua tim perencanaan,"

Arumi segera mengulurkan tangannya dan langsung di sambut baik oleh pria paru baya itu. Arumi langsung di ajak masuk oleh pak wisnu untuk menyapa para karyawan lain, sekaligus memperkenalkan diri.

Tiba-tiba saja Arumi merasa gugup saat empat orang staf yang tadinya sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, kini beralih memandanginya.

"Ehm, perkenalkan nama saya Arumi Irawan, mulai hari ini saya akan bergabung sebagai staf baru di sini, mohon bantuannya," ucap Arumi lalu mendudukkan kepalanya sebagai tanda hormat.

...***...

Di belahan bumi yang lain. Alfaro sudah sampai di rumah mamanya disalah satu perumahan elit di Los Angeles. Setelah kurang lebih dua puluh dua jam penerbangan.

Alfaro baru saja selesai membersihkan diri, ia langsung turun menuju lantai bawah di mana adik dan mama menunggunya.

"Wajah mama kenapa di tekuk begitu, tidak senang melihat anak sendiri datang?" tanya Alfaro yang sudah duduk di hadapan sang mama.

"Are you kidding bro? Mom has been angry for the past few days (Apa kakak sedang bercanda? Mama selalu saja marah beberapa hari belakangan ini."

"Tidak usah di jelaskan, mama masih kesal sama kakak kamu," ucap mama.

"Sudah lah ma, aku sudah datang sekarang dan lihatlah, aku baik-baik saja kan," bujuk Alfaro.

Mama menegapkan posisinya sambil berpangku tangan, tatapan matanya menusuk tajam kearah Alfaro. Karena sudah terlalu biasa dengan tatapan itu, Alfaro pun menghadapinya dengan santai.

"Mama sudah menduga wanita sialan itu pasti akan berprilaku seperti ini, dari dulu mama sudah bilang, kalau kamu mencari calon istri perhatian bibit, bebet, bobotnya. Lihat sekarang, karena kamu tidak mendengarkan ucapan mama, terbuktikan wanita itu mengkhianati kamu. Selama dua tahun pernikahan, kalian belum juga di karuniai anak, itu pasti karena dia bukan perempuan baik-baik," ujar Mama panjang lebar, sudah terlalu lama ia menyimpan unek-uneknya, dan hari ini di depan sang putra ia mengeluarkan semuanya.

Alfaro hanya diam dan mendengarkan. Ia sudah menyiapkan mental lahir dan batin jika sewaktu-waktu ia di panggil ke Amerika hanya untuk mendengarkan ocehan sang mama.

"Dan satu lagi ... mama tidak sudi wanita sialan itu berbahagia di atas penderita kamu, jadi mama mau kamu menikah lagi dengan calon yang mama pilihkan sendiri," jelas Mama.

Kali ini Alfaro tidak bisa diam dan mendengarkan saja. Menikah lagi? Bagaimana bisa Mama mengatakan hal seperti itu kepada Alfaro di saat seperti ini.

"Tidak! tidak akan pernah."

"Kenapa? Kamu masih mencintai wanita itu, jawab Mama!" pekik Mama yang sudah terlihat emosi.

"Mama tidak akan pernah mengerti! Aku sudah dewasa, jadi Mama tidak punya hak untuk mengatur hidup ku, cukup nikmati masa tua mama dengan bersenang-senang, jangan pernah mencampuri urusan pribadi ku," sahut Alfaro dengan nada suara yang tidak kalah tingginya.

Alfaro beranjak pergi dari hadapan mamanya. Mama dan Almira, hanya memandangi kepergiannya dengan bingung sekaligus kaget, karena untuk pertama kalinya, mereka melihat Alfaro marah sampai berteriak seperti itu.

"Mi-mira, apa benar dia kakak kamu," ucap Mama yang terlihat masih tidak percaya.

"Harusnya mama tidak menghakimi Kak Al seperti itu," tegur Mira.

Mama hanya bisa menghakimi tanpa mengerti apa yang di rasakan sang putra setelah perceraian itu. Mental yang masih rapuh, tiba-tiba di terjang dengan cacian dan makian seperti itu hanya akan semakin memperburuk keadaan.

Bersambung 💓

Jangan lupa like+komen+vote ya readers 🙏😊

Biar author makin semangat nulisnya.

1
tri
ets dah ada yg cemburu, ,/Shy//Shy//Shy/
tri
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
Riza Rama
Kecewa
Riza Rama
Buruk
tri
,/Facepalm//Facepalm/ dinda mmg the best kelakuannya, aril....aril, knp ga ngaku aja sik
Idha Giatno
Luar biasa
Nenie Chusniyah
luar biasa
MommaBear
Luar biasa
Anonymous
ok
Rahma Putri
Luar biasa
Alet
keren
Ririn Nursisminingsih
meleleh a thor😍😍
Ririn Nursisminingsih
thor semua karyamu udah a baca...penulisanya sangat bagus alurnya tidak berbelit2 a suka..💪💪
Ririn Nursisminingsih
hadech kok malah saling berbohong mending arumi bilang aja udah nikah
Ririn Nursisminingsih
ayoo arumi srmangat tunjukan kmu wanita cerdas,kuat,ndak mudah ditindas
Ririn Nursisminingsih
ambil aja arumi buat alvaro bucin sama kmu...biar tau rasa dia
aisyahara_ㅏㅣ샤 하라
Luar biasa
aisyahara_ㅏㅣ샤 하라
mampir di arumi
Novie Yanti
iy senyum senyum sendiri.. sweet banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!