NovelToon NovelToon
TAWURAN

TAWURAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: BellaBiyah

Novel ini bercerita tentang Gita dan kawan-kawan yang merantau ke Ibu Kota untuk menempuh pendidikan. Siapa sangka? Gita yang sewaktu SD pernah membuli seorang pria culun, kini dipertemukan kembali dengan pria itu dalam situasi yang berbeda. Tawuran merupakan gerbang pertemuan mereka.

Sean, nama pria itu. Gita tak ingin membuka kisah lamanya, namun Sean terus mengganggu gadis tersebut. Hingga akhirnya Gita membuka suara mengenai kejadian di masa lalu. Gita mengakui bahwa Ia tertarik pada Sean di waktu kecil. Sayangnya, Gita yang sejak itu sedang menghadapi ketidakharmonisan keluarga, tidak mampu mengekspresikan rasa sukanya terhadap Sean. Sehingga, ia lebih memilih untuk membuli pria itu dan menciptakan trauma berat yang sulit disembuhkan untuk keluarga Sean sendiri.

Haruskah Sean memaafkan Gita? Ataukah cinta Gita akan bertepuk sebelah tangan selamanya?

Baca kisah lengkapnya di dalam cerita ini 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BellaBiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3

Gita tersadar dari tidurnya karena bunyi nyaring dari ponselnya membuat bising seisi kamar.

"Halo," ucap Gita dengan suara serak dan mata yang masih tertutup.

"Ntar siang mau ke mana?" tanya seorang pria dari balik ponselnya.

"Hah?! Ini siapa?" tanya Gita.

"Gue! Ntar siang lo mau ke mana? Gue diajakin Gio buat jalan. Tapi, nggak mungkin gue sendirian! Gio pasti bareng Jenna," ucap pria itu lagi.

"Gio?" Gita menjauhkan ponsel itu dari telinganya dan melihat siapa yang menelepon. Pria itu adalah Sean.

"Gue sih nggak maksa. Cuma, ini kesempatan bagus buat kita yakinin Jenna sama Gio kalo kita pacaran," ucap Sean.

Gita melihat seisi kamar. Untungnya Jenna tak berada di sana.

"Tapi Jenna nggak ada ngajak gue! Nggak mungkin gue tiba-tiba ikut! Atau minta ajak gitu sama dia?! Gila aja, orang dia mau pacaran!" omel Gita.

"Ya, lo sama gue! Ingat, lo itu pacar gue!" tegas Sean.

"Oh iya, ya," ucap Gita menggaruk kepalanya.

"Lo harus ingat, kalo kita itu pacaran! Kita harus mesra di depan semua orang!" ucap Sean.

"Iya-iya! Gue masih ngantuk, Sen!" ucap Gita.

"Sen?! Kenapa lo manggil gue Sen?! Pokoknya mulai sekarang, lo harus manggil gue Sayang!" ucap Sean.

"Hah?! Gila kali lo! Jijik gue!" omel Gita.

Tiba-tiba Jenna membuka pintu kamar dan merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil bermain ponsel.

"Dari mana lo?" tanya Gita pada Jenna.

"Dari wc, tadi gue boker," jawab Sean.

"Gue nanya Jenna!" tegas Gita pada ponselnya.

"Lo lagi nelepon siapa?" tanya Jenna.

"Sean," jawab Gita singkat.

"Aaarghhh!!" jerit Jenna dan berlari ke luar kamar.

"Suara siapa tuh?" tanya Sean.

"Jenna," jawab Gita yang juga merasa heran akan tingkah sobat karibnya tersebut.

"Gue nggak bakalan ganggu!" ucap Jenna yang tiba-tiba membuka pintu kamar dan menutupnya lagi.

"Udah mulai gila kayaknya si Jenna," ucap Gita.

Jenna kembali membuka pintu kamar itu dan mengintip Gita. Ia juga memperagakan sebuah ciuman untuk mengejek Gita.

"Gue tempeleng kepala lo!" tegas Gita.

"Aaarrghhh!!" jerit Jenna dan menutup pintu kamar sambil tertawa.

***

Jenna berbaring di sofa dan berguling-guling gemas pada Gita dan Sean. Febi juga duduk di sana dan melihat tingkah Jenna tersebut.

"Diih! Nggak bisa gue biarin ini! Masa Gita nyium Sean? Gue aja nggak pernah nyium Gio!" ucap Jenna.

"Gita sama Sean beneran pacaran?" tanya Febi.

"Gue baru kali ini liat Gita pacaran, Feb! Sumpah, gue gemes banget sama dia! Masa dia nyium pipi Sean! Iihhh, gemes!" oceh Jenna tak henti-hentinya mengejek Gita.

Jenna menelepon Gio demi melampiaskan rasa gemasnya itu.

"Halo! Gio!" teriak Jenna.

"Halo, Ayang! Aku lemes," ucap Gio.

"Hah?! Lemes kenapa lo?" tanya Jenna berpura-pura tidak peduli.

"Soalnya Ayang belum nyuruh aku makan," ucap Gio.

"Plis ya, Gio! Stop ngegombalin gue! Gue geli, gue nggak suka, gue meng-cuih dengernya!" omel Jenna.

"Bodo! Yang penting gue suka!" balas Gio.

"Ya, tapi gue nggak suka!" balas Jenna.

"Ya serah gue lah! Cewek, cewek gue. Pacar, pacar gue! Siapa yang ngelarang?" ucap Gio.

Jenna langsung menutup panggilam tersebut.

Gita keluar dari kamarnya dengan handuk di pundak dan ponsel yang melekat di telinganya. "Iya-iya! Bawel lo! Iya! Ini mau mandi!" ucal Gita.

Febi dan Jenna menoleh pada gadis itu.

"Iya, ini mau mandi, Sen! Lo bawel amat sih?! Untung jauh, kalo deket gue slepet handuk nih!" ucap Gita.

***

Siang ini, Sean, Gita, Gio dan Jenna mendatangi sebuah wahana bermain untuk menghabiskan waktu akhir pekan mereka.

"Kayak bocah aja, Njir!" umpat Gita begitu Sean dan Gio menyepakati bahwa mereka memilih bianglala sebagai wahana pertama yang akan mereka coba.

Tanpa pikir panjang, Gio langsung merangkul Jenna dan membawanya ke antrian Bianglala. Sementara Sean berdiri di hadapan Gita yang tak ingin menaiki wahana lemah tersebut.

Gita menatap malas ke arah Sean. "Sekali aja," ucap Sean agar Gita menyetujuinya.

"Naik yang lain aja deh, yang seru," ucap Gita.

"Ini buat romantis-romantisan!" bantah Sean.

"Panas banget! Beli es krim dulu kek! Apa kek gitu! Panas banget, dehidrasi gue!" ucap Gita.

"Oke! Tunggu bentar!" ucap Sean yang langsung berlari ke kedai es krim yang terdapat di sana.

Gita berjalan menghampiri Sean dengan malas. Tiba-tiba seorang gadis mendahuluinya dan berdiri di sebelah Sean. Tanpa sengaja, Sean menyenggol gadis itu dan membuatnya terhuyung hampir terjatuh, dengan refleks Sean menarik tangan gadis itu untuk tetap berdiri.

"Sorry-sorry! Nggak sengaja!" ucap Sean.

Gadis itu tersenyum malu. "Nggak apa-apa," jawabnya.

"Sorry," ucap Sean lagi.

Gita tampak tak suka pada adegan tersebut. Dengan sengaja Gita menabrakkan tubuhnya ke arah Sean dan membuat mereka terjatuh bersama.

"Sorry-sorry!" ucap Gita dengan nada mengejek, lalu pergi menghampiri Gio dan Jenna.

Sean malah terkekeh melihat tingkah gadis itu. Ia mendatangi Gita dengan es krim di tangannya.

"Nih!" Sean memberikan es krim itu pada Gita.

"Sorry-sorry!" ejek Gita lagi.

"Apa sih, Git!" omel Sean sambil terkekeh.

"Nggak apa-apa!" ejek Gita dengan menirukan gaya bicara gadis tersebut.

Sean malah mengeluarkan ponselnya dan sengaja membuat Gita kesal dengan berdiri di sebelah gadis lain. Namun, Gita malah melahap es krim dengan semangat bersama rasa kesal yang ada di hatinya.

"Ya ampun!" balas Gita menghempas langkahnya dengan malas menuju antrian begitu menyadari bahwa Sean berdiri di sebelah gadis tersebut.

Sean tersenyum dan mengejarnya.

Seorang pria menyerobot masuk antrian di sebelah Gita. Ia juga merasa tidak nyaman dengan keberadaan pria itu. Sementara Sean asyik bermain ponsel di belakang pria tersebut.

"Misi, Mas!" ucap Gita pada pria itu dan menarik tangan Sean untuk berada di sebelahnya. "Kalo lo mau main game, mending duduk di bangku sana aja deh!" omel Gita pada Sean.

"Gue nggak main game," ucap Sean menunjukkan layar ponselnya yang sedang meembuka aplikasi sosial media.

Sean terlalu fokus pada ponselnya ketika mengantri, hingga membuat ia melangkah tanpa sadar. Kini, ia berada di sebelah gadis cantik dengan pakaian mini.

Wajah Sean yang tampan, menarik perhatian gadis itu. Dengan sengaja ia menyetarakan barisannya dengan pria berkulit putih khas Asia itu agar bisa menaiki wahana bersamanya.

Gita melihat gelagat gadis di hadapannya itu. Dengan sengaja gadis itu membuat Gita semakin ke belakang.

Sean nampak tak menghiraukan gadis di sebelahnya. Meski gadis itu beberapa kali menyenggol pundak Sean dan membuatnya seolah-olah tampak tak sengaja.

Sean menoleh ke sebelahnya dan gadis di sebelahnya bukanlah Gita. Sontak ia mencari keberadaan gadia itu. Gita tampak tak peduli akan Sean yang mencarinya.

Gadis di sebelah Sean juga memerhatikan gelagat pria itu. "Nyari siapa, Mas?" tanyanya sambil mengipasi dirinya sendiri karena memang matahari sedang menyengat dan membuat gerah.

Sontak Sean menoleh padanya dan mendapati Gita di belakang gadis itu. Sean menarik tangan Gita untuk berada di sebelahnya. Ia juga merangkul gadis itu agar tidak jauh darinya.

Gita menoleh pada gadis yang sedari tadi menggoda Sean. "Jangan gatel," ucap Gita dan membuat gadis itu kesal.

"Kenapa sih?" tanya Sean. "Aneh lo hari ini," lanjutnya.

"Bisa nggak sih lo tuh nggak keganjenan gitu sama cewek lain?!" omel Gita.

"Hah?!" Sean terkekeh. "Kapan gue ganjen?" tanyanya.

"Kapan? Lo masih nanya kapan?" omel Gita.

"Iya-iya, maaf! Ini gue nggak ganjen! Emang muka gue ganteng gini, banyak cewek yang ganjenin gue!" ucap Sean sambil merapikan rambutnya, belagak sok ganteng.

"Emangnya kenapa kalo gue ganjen?" tanya Sean coba memancing di kolam hati Gita agar mengetahui apa yang ada di dalam sana.

"Ya, gue lagi akting aja sih. Biar keliatan natural. Biar gue keliatan jeles beneran. Kan biar nggak ketahuan sama Jenna sama Gio!" jawab Gita.

1
JChennn
baru mulai udh bgs jdi pngn bca trsss
Nabila
makin menarik
Nabila
ceritanya menarik banyak tokohnya jadi gak bosan
Rina Juwita JuEr
aku baca ulang lagi ceritanya bagus Thor semangat 💪💪
Tara
kayaknya Wira suka Ama febi tapi malu utk ucapin tapi getahnya kena kesemua orang he3😱🤗🫢😅🤔🫣
Tara
ini siapa yg bucin sich..Gita or Sean🫣😱🤗🫢😅🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!