NovelToon NovelToon
Rahim Sewaan

Rahim Sewaan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:4.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nana Hutabarat

Raina harus rela menyewakan rahimnya demi membiayai pengobatan putranya yang menderita gagal ginjal pada seorang konglomerat bernama Adry dan istrinya Nita.
Selidik punya selidik ternyata pria itu adalah ayah dari anaknya. Leon akhirnya diperebutkan oleh Adry dan Raina hingga akhirnya Raina mengalah untuk memberikannya seorang bayi lagi asal Leon tidak diambil Adry.
Menukar seorang anak, demi kehidupan satu anaknya yang lain. Akankah seorang ibu tega melakukannya?

Area dewasa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Hutabarat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Balasan Terindah namun Menyiksa

Adry mengerutkan dahinya ketika mendengar kata-kata Raina. Rupanya wanita itu tidak melupakan apa yang dia katakan. Tebakannya salah tadi.

"Murahan jika untuk pria lain!" jawab Adry. Raina menekuk bibirnya kesal. Terlihat lucu dan menggemaskan.

"Boleh aku meminjam kamar mandimu?" tanya Raina.

"Untuk apa?''

"Mengganti baju," kata Raina.

"Kau lepaskan saja di sini?" goda Adry. Raina membulatkan bola matanya yang berwarna onyx sehingga bulu matanya yang legam dan lentik bergerak layaknya ombak di pantai.

"Aku tidak pernah melakukannya di depan pria, kecuali kau," tunjuk Raina membuat Adry tertawa tanpa suara sembari memegang hidungnya.

Raina lalu keluar lagi dari kamar Adry membuat pria itu mengedikkan bahu. Dia menyetel televisi dan duduk bersandar di headboard.

Pintu mulai dibuka perlahan. Adry penasaran dengan pakaian yang akan Raina kenakan, dia berlagak dingin namun menunggu Raina masuk ke dalam.

Raina benar-benar masuk ke dalam kamar itu dengan malu-malu dia memakai jubah untuk menutupi pakaiannya. Dengan gerakan kaku dia mulai naik ke tempat tidur.

"Haruskah memakai jubah itu?" tanya Adry. Itulah yang Raina mainkan. Bermain tarik ulur dengan pria itu.

"Aku dingin jika memakai pakaian seperti itu," kilahnya duduk di dekat Adry.

Adry tetap bersikap dingin. Hal itu membuat Raina kesal. Dia ingin pria itu yang mengejar atau mengambil inisiatif terlebih dahulu. Bukan dia yang bersikap seperti wanita yang butuh belaian. Lama kelamaan Raina mulai menguap menunggu pergerakan Adry. Akhirnya, dia menyerah dan mulai berbaring. Langsung saja tidur dengan pulas.

Tengah malam Raina terbangun. Dia melihat Adry sedang larut dalam pekerjaannya.

"Kau belum tidur? Katanya tidak ada pekerjaan yang kau bawa pulang," ujar wanita itu mengucek mata. Raina lalu bangkit, berjalan mendekat ke arah Adry, tali jubah wanita itu sudah terlepas Adry bisa melihat baju yang Raina kenakan walau tidak keseluruhannya.

Kaki wanita itu panjang dan indah. Serta mulus dan bersih. Tubuhnya juga bagus, wajahnya cantik. Jika dia jadi model atau artis mungkin dia akan terkenal. Kecantikannya tidak kalah dengan artis-artis terkenal. Dia juga masih muda, masih panjang jalan yang bisa dia tempuh. Pantas saja jika banyak pria yang mendekatinya.

"Apakah kau butuh kopi?" tanya Raina di depan Adry. Adry melepas kacamatanya lalu meletakkannya di meja dan menutup laptop. Dia menarik tangan wanita itu memasukkannya dalam pangkuan.

"Aku butuh pelukan seorang wanita," kata Adry. Raina terlihat kecewa. Pelukan wanita itu artinya jika Raina hanya dijadikan pelampiasannya. Bukan itu yang dia inginkan. Dia ingin pria itu takluk dalam pesonanya. Namun, sepertinya Adry masih enggan untuk melakukan hal itu padanya. Kehadiran Nita dalam pikiran pria itu membuat tidak berselera pada Raina.

Tidak ketika mereka melakukannya harus dengan hati bukan karena hanya karena nafsu sesaat lalu dibuang begitu saja seperti kejadian sepuluh tahun lalu.

"Mungkin kau lelah dan butuh pijatan," tawar Raina tersenyum.

"Pijatan?" Nita tidak pernah melakukannya. Mengapa dia selalu membandingkan Raina dengan Nita. Bukankah mereka berdua berbeda. Dia mencoba menampik jika Raina lebih segalanya dari Nita.

"Ya," ucap Raina lembut. Wanita itu bangkit dan menarik tangan Adry menuju tempat tidur.

"Berbaringlah. Tunggu sebentar aku punya minyak zaitun untuk mengurutmu," kata Raina berjalan keluar kamar.

Tidak lama kemudian Raina kembali dengan sebotol minyak berwarna bening di tangannya.

"Kau copot baju bagian atas," kata Raina.

Adry lalu melepaskan piyamanya dan menyisakan celana boxer ketat.

"Berbaring telungkup," perintah Raina lalu duduk di sebelah Adry. Minyak mulai dibalurkan di tubuh Adry dan tangan Raina yang lembut dan kecil itu mulai mengusap kulit Adry.

Raina kesulitan untuk menekannya lebih karena otot Adry lebih keras dan berisi serta liat. Dia memerlukan tenaga lebih.

"Tubuhmu berbeda dengan Leon, jika dia aku mudah untuk melakukannya." Raina lalu duduk bersimpuh di tempat tidur dan menekannya lebih dalam.

Adry menikmati setiap gerakan yang dibuat oleh Raina. Naik turun dengan lembut. Tubuhnya terbuai, meremang, dan syarafnya menegang. Hal itu, membuat pikirannya pergi melayang entah kemana.

Jika itu Nita dia akan tindih untuk menuntaskan hasrat. Bukit gairah miliknya mulai bangkit tetapi dia menahan diri sebelum Raina sendiri yang bersedia untuk melayaninya. Lama menunggu wanita itu terasa semakin mempermainkannya. Dia mulai tersiksa oleh keadaan.

"Akh... ," erangan panjang keluar dari mulut Adry ketika tangan kecil itu meluncur cantik dari leher menyusuri tulang punggungnya hingga sampai ke bawah pinggang. Adry tidak tahan lagi.

"Aku akan ke kamar mandi." Adry langsung bangkit dan berjalan pergi dengan cepat masuk ke kamar mandi untuk menuntaskan sesuatu. Bersolo ria, hanya itu yang bisa dia lakukan.

Dia kesal dengan Raina. Apakah wanita itu sengaja mempermainkannya atau memang dia polos tidak mengerti akan hal ini? Akalnya masih berjalan, dia tidak ingin menyakiti wanita itu dengan memaksakan kehendaknya. Akhirnya Adry memutar keran itu sambil fokus memikirkan Nita tetapi tidak bisa, bayangan Raina tadi yang memakai lingerie merah membuat pikirannya menggila.

Kali ini dia akan mengalah, lain kali jika dia menggodanya. Dia akan memberi pelajaran pada wanita itu. Pelajaran yang akan dia ingat seumur hidupnya.

Raina yang masih duduk di tempat tidur terkejut lalu terkekeh ketika melihat Adry setengah berlari menuju ke kamar mandi. Dia merapikan lagi ikat di jubahnya dan menunggu Adry keluar. Dia bukan wanita bodoh yang tidak tahu arti erangan Adry. Tujuan untuk memberi pelajaran Adry memang sudah terlaksana dan dia puas melakukannya.

Sudah setengah jam Adry di kamar mandi, akhirnya Adry keluar dengan tubuh dan rambut basah. Handuk melingkar di pinggangnya dan satu handuk kecil dia pegang untuk mengeringkan rambut. Raina menahan tawanya setengah mati. Menampilkan ekspresi polos.

"Jam satu pagi dan kau mandi?" tanya Raina.

"Aku lupa belum mandi tadi," bohong Adry.

Raina lalu pergi ke kamar mandi untuk mencuci tangannya. Dia kembali dan melihat Adry sedang mengeringkan rambut. Tampan, ya suaminya memang tampan hanya saja sudah punya istri lain. Hal yang membuat nilainya turun drastis.

Raina kembali ke ranjang sedangkan Adry berdiri melihat ke arah Raina untuk sesaat. Dia nampak berpikir keras, terlihat dari gerakan alisnya.

"Jika kau keberatan aku tidur di sini, aku akan pindah," ujar Raina.

"Jangan, tetap di sini saja!" Adry lalu ikut berbaring di sebelah Raina. Wanita itu seperti biasa memunggunginya. Adry ingin memprotes tetapi diurungkan. Dia lalu ikut membelakangi Raina. Mereka mulai tertidur.

Adry membuka matanya lagi ketika mulai mendengar suara nafas Raina yang mulai teratur. Dia lalu menarik pelan tubuh Raina dan memeluknya dari belakang. Mencium dalam aroma tubuh wanita itu. Baru memejamkan mata.

Raina yang merasa dipeluk oleh Adry tersenyum kecil dan melanjutkan mimpinya. Dekapan hangat itu sekarang menjadi kenyataan bukan hanya hadir di mimpi semata.

1
wina kemal
Luar biasa
Asyfa Sekar
sabar raina
Sunarmi Narmi
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/pasangan yg saling cemburu tpi lucu /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Watie fadzrus
Luar biasa
Sunarmi Narmi
Janeta kan sdh tua walau msih cantik kamu bikin Strok atau mati saja Thor biar ngak semena mena..aku jg seorang mertua tpi ngak kejam macam ni kisah
Ema Pelupessy
lanjut
Sunarmi Narmi
Cerita ngak ada solusi....🥱🥱🥱🥱
Asyfa Sekar
ksihsyng ibu tiada batasnya
Sunarmi Narmi
Harusnya Raina cerdas..siapkan hp buat rekam suara ibu mertua....es bikin mls baca klo yg benar jdi hancurrr
Sunarmi Narmi
/Cry//Cry//Cry//Cry//Cry/
Sunarmi Narmi
Mertua berhati busukkk.....bikin emosi 😬😬😬
edf_15
Luar biasa
Ema Pelupessy
seru deh pokoknya
Badai Z
sweet roy
Badai Z
kya bukan suami istri ya.... tp kya ke anak sendiri... roy dewasa dan romantis
Badai Z
roy nakal... lg sakit jg masih aja 🤣🤣🤣🤣🤣
Badai Z
romantis roy ternyata
Badai Z
Luar biasa
Syahna Amira sy
so sweet bgt Adry...ada LG nggak stok suami model Kya Adry di dunia nyata???
Syahna Amira sy
wow .....gas lah Roy jgn bnyk adu argumen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!