Terjebak Cinta CEO Dingin

Di kamarnya, Chloe mulai membersihkan dirinya. Tiba-tiba ia menjadi kesal mengingat wanita yang tadi dijumpainya. Apa sekarang Nic ingin ia tinggal dengan wanita lain di mansion itu? Nic secara terang-terangan membawa wanita lain? Pria itu benar-benar keterlaluan pikirnya menahan geram. Entahlah tapi ia merasa tidak suka jika Nic membawa wanita lain selain dirinya padahal tadi sebelumnya ia masih biasa saja dengan kehadiran wanita itu.

Setelahnya ia berjalan masuk ke bathroom dan keluar setelah hampir satu setengah jam. Ia habis keramas makanya mandinya menjadi sedikit lebih lama dari biasanya apalagi kemarin ia tidak mandi seharian karena harus menjaga Nic di rumah sakit dan sama sekali tidak kepikiran juga untuk mandi setelah melihat perbuatannya pada pria itu.

‘’Menyebalkan ... menyebalkan kau benar-benar menyebalkan Nicholas Orlando’’ Baru saja ia akan mengoleskan krim wajah pada wajah cantiknya tapi tiba-tiba menjadi kesal lagi karena mengingat wanita yang tadi ditemuinya.Ia sama sekali tidak tau kalau Grace adalah kayaknya Nic. Sebelumnya ia memang pernah dengar kalau tuan Orlando memiliki satu anak perempuan hanya saja ia tidak pernah melihatnya.

‘’Eh tunggu dulu, kenapa aku kesal ya, kan itu tidak ada hubungannya denganku terserahlah pria itu mau membawa berapa wanita kan bukan urusanku ... aaaaahh tapi tidak begitu juga dong, aku kan ada disini kenapa tidak menghargaiku sih!’’ Menatap lebih tajam pada pantulan wajahnya, berpikir seolah-olah pantulan itu adalah Nic. ‘’Aish ingin sekali aku memukul wajahmu.’’ Dengan tangan yang terkepal diudara.

Setelahnya ia memilih membaringkan tubuhnya di ranjang. Baru saja akan terlelap tapi kepala pelayan sudah memanggilnya untuk makan siang. Dan disinilah ia sekarang, dimeja makan dengan saling berhadap hadapan dengan wanita yang sedari tadi mengganggu pikirannya. Wanita yang tiba-tiba membuatnya emosi padahal sama sekali tidak melakukan kesalahan apapun padanya.

‘’Kau benar-benar sekretarisnya Nic?’’ tanya Grace lagi yang membuat Chloe semakin kesal.

‘’Kenapa kau terus bertanya sih, kau cemburu kalau pria itu memiliki wanita lain selain dirimu? Kalau keberatan jangan protes padaku langsung saja bilang padanya karena pria itu yang menahanku disini bahkan sama sekali tidak mengizinkanku keluar dengan bebas.’’ Melampiaskan kekesalan yang hanya membuat Grace tertawa keras.

" Untuk apa aku cemburu pada pria itu, dia bukan tipeku, mana mau aku punya kekasih datar dan pemarah sepertinya dan lagian mana ada sih kakak yang menyukai adiknya?’’

‘’Ha kakak?’’ Chloe tersedak makanannya. Wanita itu menatap Grace sambil tersenyum kaku.

‘’Apa-apaan sih, kenapa jadi begini? Pantas saja wajah mereka mirip, aish Chloe kenapa kau bodoh sekali sih, bikin malu saja.’’Menahan malu, apalagi sekarang Grace tengah menatapnya dengan tatapan menggoda yang lebih tepatnya sedikit meledek.

‘’Aku kakak dari kekasihmu masa kau tidak tau sih, sudah berapa lama kalian bersama?’’

‘’Kakak? Kau benar-benar kakaknya? Eh tunggu dulu, kekasih? Aku bukan kekasih pria itu, sama sekali bukan jadi jangan salah paham.’’Beberapa kali menggeleng kepalanya disertai kedua tangannya didepan dada yang bergerak kekanan kekiri sebagai tanda penolakan terhadap apa yang diucapkan Grace.

‘’Hhmm, kau tidak lihat, bukankah wajah kami mirip? Pria yang sok kecakepan itu benar-benar adikku.’’

‘’Oh begitu eh tapi aku bukan kekasihnya kok, kami sama sekali tidak ada hubungan apapun, aku hanya sekretarisnya.’’ Chloe masih kekeh ingin menjelaskan tentang statusnya.

‘’Lalu kenapa kau tinggal disini? Kau pikir aku percaya kalau kalian tidak punya hubungan apapun? Adikku yang menyebalkan itu pasti sangat menyukaimu sampai membawamu ke mansion ini.’’

‘’Ya, pria brengsek itu memang menyukaiku, tubuhku lebih tepatnya.’’

‘’Kenapa kau bisa menyukai adikku? Apa kau tidak punya pria lain, kau ini sangat cantik loh, kok bisa sih mau sama pria menyebalkan, datar dan arrogant seperti Nic apalagi kan kau tau sendiri bagaimana gosip tentangnya diluaran sana.’’

Chloe kembali tersedak makanannya. Bagaimana tidak, kalau biasanya seorang kakak akan selalu membanggakan adiknya tapi Grace malah kebalik, wanita itu malah menjelekan dan mengatakan semua keburukan adiknya. Apa mereka benar-benar kakak beradik? Mereka tidak saling membenci kan seperti di drama-drama yang biasa di nontonnya, kakak beradik yang saling membenci hanya karena saling memperebutkan harta, mereka tidak begitu kan? pikir Chloe.

‘’Hei kau belum menjawab, sebenarnya apa yang membuatmu tertarik pada Nic.’’ 

‘’Hhmm.’’ Chloe terlihat berpikir.

‘’Tidak ada, sama sekali tidak ada yang menarik darinya selain wajah dan hartanya Oh astaga apalagi mengingat sikapnya.’’ Chloe bergidik ngerti.

‘’Lengkap sekali, semua hal buruk ada padanya, pemaksa, egois, suka seenaknya sendiri, tidak peduli perasaan orang lain, brengsek, menyebalkan, bajingan pokoknya masih banyak lagi deh. Kau kan kakaknya jadi kau pasti lebih tau dariku.’’ Tanpa takut dan sungkan, wanita itu bahkan kembali meneruskan makan siangnya.

‘’Hei kenapa kau malah menjelekan adikku apa kau lupa kalau aku ini kakaknya? Bagaimana bisa kau mengatakan itu dihadapanku?’’ 

Chloe kembali menghentikan makannya. ‘’Oh kan tadi kau yang memulainya jadi kupikir kau juga membenci pria itu.’’

‘’Juga?’’

‘’Hhmm.’’

‘’Kalau membencinya kenapa kau masih tinggal disini?’’

‘’Entahlah tanyakan saja pada pria itu aku malas menjawabnya. Terlalu menyakitkan untukku yang hanya seorang wanita lemah.’’ Mulai mendrama tapi sama sekali tidak dipedulikan oleh Grace.

‘’Lalu sudah berapa lama kau mengenal Nic?’’

‘’Kurang lebih satu bulan.’’

‘’Satu bulan?’’ Agak kaget. Secepat itukah Nic menyukai Chloe? Mereka baru kenal satu bulan dan Nic sudah berani membawa wanita itu ke mansion?

Oh astaga ini kabar yang sangat membahagiakan untuk keluarganya. Sepertinya adik menyebalkannya itu sudah benar-benar jatuh cinta pada seorang wanita, ia harus segera memberitahu hal ini pada kedua orang tuanya, pikirnya dengan mata yang memperhatikan Chloe yang kini kembali menyantap makan siangnya. Wanita itu terlihat sangat lahap bahkan sama sekali tidak terganggu dengan kehadirannya.

Merasa nyambung dan klop satu sama lain, apalagi keduanya memiliki sikap yang sedikit kocak yang membuat keduanya jadi cepat akrab. Buktinya, sekarang keduanya bahkan sedang mengobrol dan bercanda di kamar Grace. Grace memang memiliki kamar sendiri di mansion itu karena ia memang lebih sering tinggal dengan Nic daripada kedua orangtuanya yang katanya sangat mengekangnya dan banyak menuntut.

‘’Apa aku bisa memanggilmu kakak? Tidak nyaman saja terus memanggil kau sedangkan umur kita terpaut jauh apalagi kau adalah kakak dari pria menyebalkan itu.’’ Mengecilkan suaranya saat mengucapkan kata pria menyebalkan itu, sedang Grace yang mendengarnya hanya mengangguk sambil tertawa kecil. Seumur hidupnya baru Chloe lah wanita yang dilihatnya berani pada adiknya.

‘’Oh ya mau nonton film 21++ nggak?’’

Tentu Chloe tak menolak. Karena sejujurnya dia juga ingin menonton film seperti itu.