mengisahkan seorang pemuda yg masuk kedalam portal dunia lain dan terjebak dalam dunia penuh ilusi. Akankah dia kembali kedunia dia yang sebenernya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hwany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 22
Kami berada diperjalanan menuju rumah ku. disepanjang perjalan kami saling melempar senyuman. Setelah kami saling meluruskan kekacauan yang terjadi hubungan kami pun seperti sedia kala.
"kenapa kamu terus tersenyum?" tanya ku pada Sun Jae
"aku bahagia saja." jawab nya dan di terus tersenyum
"berhenti membuatku berdebar. jangan terus tersenyum seperti itu " kesalku melihat tingkah nya
dia malah tertawa.
"bagus sekali kalau kamu berdebar. Aku suka itu." goda nya.
"astaga kamu ini benar-benar." kesalku.
"apa kita bisa melanjutkan ke yang lebih panas lagi?" tanya Sun Jae.
"yah...yah... hentikan pikiran kotor mu itu " kata ku gugup.
Sun Jae malah tertawa.
"yah...apa kamu tau apa yang aku pikirkan?" tanya nya lagi
"aku aku..."gugup ku
"menurut mu apa yang sedang aku pikirkan?" goda Sun Jae lagi.
"sudah sudahlah...berhenti menggodaku." maki ku kesal
Sun Jae menghentikan mobilnya dan kami sudah berada di depan rumah ku
"apa aku harus menculik mu?" tanya Sun Jae
"a...a..apa maksud mu." kataku gugup.
tiba tiba saja Sun Jae mendekat wajah nya ke wajah ku. Dan dia memegang wajah ku dengan lembut dan mencium ku. Dia tidak henti hentinya melakukan itu. Sudah berapa kali kami berciuman hari ini. Apalagi setelah kami saling mengatakan perasaan kami masing masing Sun Jae tidak sungkan lagi untuk mencium ku. Aku menikmati setiap kecupan penuh gairah itu. Kami tidak bisa menahan diri lagi. Ciuman kami semakin memanas. Sun Jae menggigit bibir bawah ku dan sesekali dia mengulum lidahku. Kami begitu lama berciuman menikmati setiap kecupan penuh gairah dan tak terasa Sun Jae menarik pelatuk kursi yang ku duduki sampai posisi ku tertidur. Sun Jae berada diatas ku menindih tubuh ku. Setelah ciuman di bibir ku. Sun Jae mencium leherku. Kemudian mencium belakang telingaku. Aku benar benar tidak berdaya dengan ciuman nya yang bertubi tubi itu. Dia kembali mencium bibirku dan mengulum lidah ku. Tiba tiba aku mengerang saat Sun Jae meremas payudaraku. Sun Jae tersentak kaget. Dan Sun Jae menyadari kami berada di situasi yang hampir di luar kendali. dia menatap ku yang begitu menikmati ciuman yang dia berikan. Tapi dengan cepat dia menarik diri nya sendiri.
"maaf... " kata Sun Jae menyesal.
Aku pun segera tersadar dan berusaha menahan gejolak di dadaku.
"hmm... terimakasih sudah mengantarku... hati hati dijalan. " kataku sambil segera duduk membereskan diriku yang berantakan kemudian segera keluar dari mobilnya
"wah... Ini sangat panas sekali." kataku gugup sambil mengibas ngibaskan tangan ku ke wajah ku
"im sol" aku dengar Sun Jae memanggil ku
"iya.."jawabku sambil menengok
"maaf..." kata nya lagi
"yah....sudahlah nanti kita bicara di telpon saja. Cepat lah pergi sebelum seseorang mengenalimu." kata ku sambil menyuruhnya pergi
Sun Jae pun segera menginjak pedal gas dan pergi
beberapa kali kami hampir hilang kendali. Dan lagi aku menyukai itu.
"astaga ... Apa yang kamu pikirkan." kataku pada diri sendiri sambil memukul kepalaku keras.
Sesampainya di kamarku
Aku melempar tubuhku ke kasur.
Menurut Sun Jae dia sudah memberi tau orang rumah kalau aku menginap di apartemen nya. jadi ayah dan ibu tidak begitu khawatir.
Apa yang terjadi antara kami terus terbayang di benak ku. Dan berulang kali aku menyadarkan diriku dengan memukuli kepalaku.
Mengeluarkan semua pikiran kotor itu. Jika terjadi lagi aku juga tidak tahu apa kami masih bisa menahan diri atau malah sebaliknya.Tapi kali ini akan aku pastikan aku akan menahan diri. kalau bisa aku akan menjaga jarak dengan Sun Jae
