NovelToon NovelToon
Penjara Cinta Sang Mafia

Penjara Cinta Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / Mafia / Konflik etika / Keluarga / Roman-Angst Mafia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:68.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kolom langit

SIAPKAN KANEBO UNTUK MENYEKA AIR MATA!!!

"Manakah yang akan membunuhnya, siksaan suami atau penyakit mematikan?"

Demi menghindari perjodohan dengan seorang pria yang merupakan mafia, ia menjebak seorang montir dan memaksa menikahinya. Tanpa disadari olehnya, bahwa sang montir ternyata adalah bekas seorang bos mafia.

Bukannya bahagia, Naya malah mendapat perlakuan buruk dari sang suami. Mampukah Naya bertahan dengan siksaan Zian di tengah perjuangannya melawat maut akibat penyakit mematikan yang menggerogoti tubuhnya?




IG otor : Kolom Langit

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alasan untuk berjuang

Naya baru saja tiba di cafe tempatnya bekerja setelah urusan pentingnya selesai. Gadis itupun segera mengganti pakaiannya dengan seragam kerjanya.

"Maaf, aku terlambat, aku ada urusan penting tadi," kata Naya pada laki-laki yang ia pikir adalah bosnya.

"Tidak apa-apa, Nay... Lanjutkanlah pekerjaanmu. Aku sedang pusing sekarang," kata pria itu.

"Memang ada apa?" tanya Naya penasaran.

"Lyla dan Carla tidak masuk hari ini. Jadi tidak ada yang benyanyi. Malam ini kan ada acara. Aku harus cari penyanyi dimana?" kata pria itu.

"Kalau kau mau, aku bisa menggantikan mereka. Tapi hari ini saja, ya..."

"Kau bisa menyanyi?" tanya lelaki bernama Rafli itu.

"Aku bisa sambil main piano bila perlu," Wajah laki-laki itu langsung berbinar mendengar ucapan Naya. Dia menghela napas lega.

"Baiklah. Aku minta tolong, ya... Aku benar-benar bingung mencari seorang penyanyi,"

"Tidak masalah. Tapi hanya hari ini kan?"

"Baiklah,"

****

Malamnya, Naya benar-benar menggantikan penyanyi yang tidak bisa datang malam itu. Dengan memakai gaun yang indah, dia bernyanyi sambil main piano. Suaranya yang indah menyihir setiap pengunjung di cafe itu.

Tidak terkecuali Evan, yang menatap Naya tanpa berkedip. Dia merasa sedang melihat seorang bidadari di atas panggung itu.

Naya, aku tidak menyangka kau punya suara yang sangat merdu. Kau seperti bidadari dengan gaun itu.

Rafli sejak tadi memperhatikan raut wajah Evan yang terus memandangi Naya dengan kekaguman. Iya yakin Evan ada perasaan lain terhadap Naya.

Sejak menyanyikan lagu pertama hingga lagu terakhir, Evan tidak mengalihkan pandangannya dari panggung itu.

Setelah menyanyikan beberapa lagu, Naya pun segera turun dari panggung. Saat akan memasuki ruang ganti, Evan datang dan menghampirinya.

"Hai..." bisik Evan mengagetkan Naya.

"Kau? Sejak kapan kau di sini?" tanya Naya.

"Sejak lagu pertama yang kau nyanyikan," sahut Evan.

"Benarkah? Aku tidak melihatmu..." Naya mengalihkan pandangannya pada pengunjung cafe yang sedang ramai itu, "Aku mau mengganti seragam kerjaku dulu, aku harus lanjut bekerja, pengunjung sedang banyak."

Naya pun segera masuk ke ruang ganti dan mengganti gaun itu dengan seragam kerjanya. Sementara Evan terus menunggunya di luar.

"Aku tidak menyangka, temanmu itu bisa menyanyi dan main piano. Suara juga sangat bagus," ucap Rafli yang sedang duduk bersama Evan.

"Aku lebih senang melihat wajahnya yang cantik," kata Evan tanpa sadar. Ia kemudian gelagapan setelah menyadari apa yang dia ucapkan barusan.

Rafli pun terkejut mendengar ucapan pria yang sebenarnya adalah pemilik cafe itu.

"Jangan bilang kau menyukai Naya," ucap Rafli.

Evan pun tersadar dari lamunannya kemudian berusaha menormalkan wajahnya. Tidak ingin terlihat bodoh di depan karyawannya.

"Dia tidak tahu kan, kalau aku pemilik cafe ini," bisik Evan pelan.

"Tenang saja. Aku masih berperan dengan baik sebagai pemilik tempat ini, sepertinya dia juga tidak curiga."

"Baguslah," kata Evan sambil manggut-manggut seraya menatap pintu ruang ganti yang tak juga terbuka.

"Lagipula untuk apa kau berbohong padanya. Aku rasa tidak masalah jika dia tahu kau adalah pemilik cafe ini," Rafli mengambil gelas dan menuang minuman untuk Evan.

"Aku tidak mau dia tahu, nanti dia akan sungkan padaku,"

Haha, cinta memang rumit, Bos! batin Rafli.

Tidak lama kemudian, Naya keluar dari ruang ganti dan melanjutkan pekerjaannya. Dia melirik jam di pergelangan tangannya. Jam menunjukkan pukul delapan malam.

Sebentar lagi jam pulang... Zianku sedang apa di sana. Apa dia baik-baik saja. Dia pasti sedang gelisah memikirkan laki-laki yang datang dan mengancamnya.

Tiba-tiba Evan datang dan menepuk bahunya, sehingga Naya terlonjak kaget.

"Maaf, aku tidak bermaksud mengagetkanmu," ucap Evan.

"Tidak apa-apa..."

"Bisa kita bicara sebentar?" tanya Evan kemudian.

"Kau tidak lihat aku sedang bekerja. Aku tidak mau di anggap tidak disiplin," Naya lalu melanjutkan pekerjaannya melayani beberapa tamu.

Naya sibuk kesana-kemari mengantar makanan atau minuman yang di pesan para pengunjung cafe.

Hingga hampir jam pulang kerja, Naya terus mengabaikan Evan, membuat laki-laki itu gemas. Naya tidak tahu jika yang dia abaikan itu adalah bos yang sesungguhnya.

Evan pun terpaksa harus menunggu hingga jam pulang. Laki-laki itu duduk di ruang kerjanya sambil mengintip dari balik tirai.

"Kemana dia?" gumam Evan ketika tidak melihat Naya di sana. Dia segera keluar dari ruangannya mencari sosok gadis yang membuatnya uring-uringan.

"Kau kenapa?" tanya Rafli.

"Kemana Naya?" tanya Evan seraya mengedarkan pandangannya ke setiap sudut cafe itu.

"Naya sudah keluar barusan, mungkin dia masih di halte," ucap Rafli.

Evan pun segera mengambil langkah seribu menuju halte bus. Di kejauhan, dia melihat Naya sedang duduk di halte menunggu bus datang. Dia segera berlari menghampiri Naya.

"Ada apa?" tanya Naya ketika melihat Evan menghampirinya dengan tergesa-gesa. Evan kemudian mengambil posisi duduk di sebelah gadis itu.

"Kau sangat buru-buru seperti sedang di kejar sesuatu," ucap Evan.

"Tidak, aku hanya ingin segera pulang saja."

Mereka pun mengobrol santai sembari menunggu bus malam itu. Hingga Evan teringat pertama kali bertemu dengan Naya yang saat itu mimisan setelah terkena tendangan bolanya.

"Boleh aku tanya sesuatu?"

"Apa itu?"

"Bagaimana pengobatanmu? Bukankah waktu itu kau bilang sedang menjalani pengobatan?"

Naya terdiam sesaat, entah mengapa gadis itu sedikit menyesal menceritakan tentang dirinya pada Evan. Selama ini tidak pernah ada yang tahu tentang itu selain penghuni rumahnya dan Dokter Fahri.

"Aku masih menjalaninya. Aku yakin aku akan segera sembuh, aku tidak akan membutuhkan obat-obatan itu lagi nanti."

"Apa kau bekerja untuk membiayai pengobatanmu?" tanya laki-laki itu.

"Iya, saat ayahku meninggal, aku sempat berhenti, tapi berkat dirimu, aku bisa melanjutkan pengobatanku. Terima kasih, ya... Kau sudah membantuku mencari pekerjaan. Bos dan semua karyawan di cafe itu sangat baik padaku," ujar Naya dengan mata berbinar.

Aku sangat menyukai semangatmu yang menyala seperti matahari. Kau hidup dengan membawa beban itu. Pasti sulit bertahan. Tapi kau bahkan tidak mengeluh untuk semua itu. Kau gadis yang sangat luar biasa, Naya.

"Oh ya, ini sudah malam. Bagaimana kalau aku mengantarmu pulang," tawar Evan.

"Terima kasih, tapi tidak usah. Aku bisa pulang sendiri naik bus. Lagipula, aku sudah terbiasa,"

"Gadis cantik itu bahaya naik bis sendirian, Nay..."

"Bukankah sudah beberapa bulan ini aku sering naik bus, dan aku baik-baik saja," kata Nata dengan senyumannya yang khas.

"Tapi, boleh kan malam ini aku mengantarmu," Evan meraih tangan Naya dan menggenggamnya. Dengan cepat Naya melepas tangan itu.

"Evan, aku ingin mengatakan sesuatu," kata Naya tanpa berbalik.

"Apa itu?"

"Aku sudah menikah, maaf kalau aku tidak pernah mengatakannya selama ini. Aku harap kau mengerti,"

Bagai tersambar petir di siang bolong, tubuh evan bergetar mendengar pengakuan Naya.

"Kau bercanda kan?" Evan belum percaya sepenuhnya pada pengakuan Naya itu.

"Aku sangat mencintai suamiku," kata Naya dengan mata berkaca-kaca.

Evan pun terdiam, belum sempat mengutarakan perasaannya, sudah harus kecewa karena sang pujaan hati ternyata sudah jadi milik orang.

"Tapi kenapa suamimu mengizinkanmu bekerja dengan keadaanmu yang seperti ini?"

"Suamiku tidak tahu kalau aku sakit. Dan aku tidak ingin dia tahu." Sekali lagi ucapan Naya membuat Evan membeku. Dia merasa Naya benar-benar seorang malaikat.

"Kenapa?"

"Aku tidak mau jadi bebannya. Suamiku bukan orang kaya. Dia hanya laki-laki biasa. Walaupun begitu, aku sangat mencintainya." Naya menjatuhkan setitik air matanya, mewakili perasaan cintanya pada Zian, seorang lelaki yang bahkan tidak menginginkan kehadirannya.

"Kau bahagia dengan pernikahanmu?"

Naya tersenyum, "aku sangat bahagia. Sekarang, aku punya seseorang untuk ku perjuangkan. Dia adalah alasan terbesarku untuk bertahan hidup."

Tidak lama kemudian, sebuah bus berhenti di halte.

"Aku pamit, ya..." Naya segera melangkahkan kakinya meninggalkan Evan yang masih terdiam di sana.

*Kau benar-benar seorang gadis yang kuat, Nay... Seandainya aku yang menjadi pendampingmu, aku pasti akan merasa menjadi laki-laki paling beruntung di dunia.

***

BERSAMBUNG*

1
Asiana Tyas
Luar biasa
Linna_Naa^•^
ceritanya bagus thor sangat menghibur/Kiss//Kiss//Kiss/
Wulan Bahrain
Luar biasa
Sweet Girl
Pas... benget si Otor... sama gambar nya.
Wulan Bahrain
aku tuh baca novel ini udah 3 kali tapi tetal aja nangis
Linna_Naa^•^
ya ampun naya sempet2nya dandan/Sob/
Linna_Naa^•^
udah dong thor, kamarku kebanjiran nih/Sob//Sob//Sob/
Linna_Naa^•^
tissue ku sampe habis thor/Sob//Sob//Sob/
Linna_Naa^•^
/Sob//Sob//Sob/
Sweet Girl
Semoga aja ibunya Danis belum tidur.
Sweet Girl
aaou aaou....
Sweet Girl
Nasibmu Dimas....
Sweet Girl
kasihan Dimas Tor....
Sweet Girl
Ayo bobok Leee, Ndak pingin punya adik ta...??
Linna_Naa^•^
itu kia mu ziaaaannnnnnn/Curse/
Sweet Girl
Bwahahahaha saat hamilpun masih bisa mengancam.
Sweet Girl
bwahahahaha waspada Dim...
Sweet Girl
syukaaa
Sweet Girl
Sama Dimas di bawa ke Villa hutan biar aman🤣🤣🤣
Sweet Girl
kok bisa Alex benasin Rama?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!