KARYA SUDAH TAMAT, SILAHKAN BACA JIKA BERMINAT..
Menceritakan seorang pria yg membangun perusaan demi uang, tapi semakin ia memiliki banyak uang ia semakin sombong dan akhirnya dijatuhkan oleh perusaahan lain
karena keberuntungan ia berhasil bereinkarnasi ke dunia kultivator dan menjadi seorang Summoner, dengan bantuan seorang Dewi disisinya...
kira-kira apa tujuannya sekarang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sakayanagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kota Bao, dan Orang Yg Mengganggu.
Sudah empat hari setelah kami melarikan diri dari sekte Naga Hitam dan sekte Pedang Emas..
Aku dan Nona Qingzhu singgah di sebuah kota, terlihat di gerbangnya kota itu bernama Kota Bao.
Selama empat hari ini sekte Naga Hitam dan Pedang Emas tak mencari kami. Sepertinya mereka terluka cukup parah oleh serangan Prajurit bayangan,
meski tak cukup untuk membuat mereka mati tapi setidaknya bisa memberikan luka yg serius..
Kekuatan tiga orang diranah Nirwana tak bisa diremehkan..
Memasuki gerbang kota.. Nona Qingzhu terlihat masih murung, aku menariknya untuk masuk kedalam kota.
Kota ini terlihat ramai, wajah wajah orang didalam kota sangat ceria, tak ada tangisan yg terdengar..
Aku dan Nona Qingzhu menuju ke penginapan untuk bermalam,
" satu kamar.."
" baik.. 1 koin perak.."
Setelah koin kuberikan kami langsung masuk kekamar yg kami pesan.. aku hanya memesan satu kamar bukan karena ingin melakukan hal hal yg mesum.. tapi jika ingin berkultivasi harus memastikan diri aman terlebih dahulu..
dengan adanya Nona Qingzhu di dekat ku itu akan jauh lebih aman, meskipun aku tak tahu apakah Nona Qingzhu bisa dipercaya..
Setelah dua jam berkultivasi terlihat matahari yg sudah tenggelam digantikan oleh bulan..
Nona Qingzhu hanya duduk diranjang dengan wajah yg sangat murung..
" Nona Qingzhu.. apa yg akan kau lakukan setelah ini? "
" aku tidak tahu.... aku sudah tidak memiliki tujuan hidup.."
" apa kau ingin mati? jika begitu aku bisa membunuhmu sekarang..."
" aku menginginkannya tapi aku tak memiliki keberanian untuk mati.. aku terlalu takut untuk itu..."
" kalau begitu.. apa kau mau mengikutiku? aku sedang membangun klan di suatu tempat dan klan itu masih membutuhkan orang orang yg hebat, jadi bagaimana?"
" ku rasa aku tidak layak untuk itu... kultivasiku sangat buruk,"
" jika begitu aku bisa mengajarimu.. cara untuk berkultivasi.."
" be-benarkah? kau bisa mengajariku?" ia tiba tiba mendekat..
terlalu dekat..
mendorong wajahnya mundur aku menjawab " tentu.. sebelumnya aku juga lemah.. tapi aku memiliki cara tersendiri untuk menjadi lebih kuat.."
" kalau begitu mohon bantuannya Wang Yun..!"
" jangan memanggilku dengan nama itu, itu hanyalah nama samaran.."
" nama samaran? lalu siapa namamu yg sebenarnya?"
" Yun Huang dari klan Yun.."
" Yun Huang? nama yg bagus... "
Kami mengobrol semalaman banyak hal telah dibahas, sedikit demi sedikit aku mengajarinya cara yg benar untuk berkultivasi, kultivasinya buruk kurasa itu adalah rencana dari kedua sekte untuk mencegah Nona Qingzhu menjadi lebih kuat, dengan begitu akan lebih mudah bagi mereka untuk menumbalkan Nona Qingzhu.., hari mulai larut dan akhirnya kami tertidur di ranjang yg sama...
..
..
..
Terbangun dari tidurku aku mendapati Nona Qingzhu yg tertidur disebelahku.., bulu matanya mulai bergetar dan akhirnya matanya terbuka..
" se-selamat pagi.."
" ya selamat pagi.."
Dari yg kulihat wajahnya jauh lebih ceria dari kemarin malam, ia sudah menunjukan senyuman manisnya..
Keluar dari penginapan kami berencana untuk melihat sekeliling kota.., lagi pula sangat membosankan berada di dalam penginapan..
Saat kami berdua sedang melihat lihat tiba tiba datang seseorang pria yg bertubuh kekar sedang menghalangi jalan kami..
Aku menghembuskan nafas....
" apa yg kau inginkan?"
" heh.. sudah jelas serahkan gadis disebelahmu itu.. kalau tidak kau akan-"
" akan apa? sebaiknya kau pergi jangan mengganggu kami.."
"kau beraninya kau berbincara begitu!"
Ia melompat kebelakang pertanda bahwa ia ingin menantangku bertarung..
" maju sini!" teriakku ku sambil mengangkat jari tengah..
" Tinju Lao, Api Hitam!" tangan pria itu perlahan mengeluarkan api hitam yg sangat panas..
Ia kemudian melesat dengan cepat menuju kearah ku dengan tangan kanan nya yg sudah mengepal siap untuk meninju ku sekuat tenaga.
Aku melihat serangan yg cukup kuat datang pada ku, aku tetap tenang dan tidak panik, aku berdiam di tempat tanpa bergerak sedikitpun..
Melihat ku tetap diam dan tidak menghindar, sebuah tawa tiba tiba keluar dari pria itu..
" Ha Ha Ha... apakah kau sudah menyerah, tapi jangan harap aku akan mengampunimu!"
Hanya dengan sepersekian detik kepalan tangan pria itu telah mengenai tubuhku.
Duarr!!!
Pria itu terpental cukup jauh kebelakang, ia mengeluarkan seteguk darah dari mulutnya, ia kemudian menatapku dengan kemarahan, kebencian dan ketakutan diwajahnya.
" apa apaan ini saat mengenai tubuhnya aku terlempar oleh suatu gelombang aneh.., sebaiknya aku lebih berhati hati.."......