NovelToon NovelToon
Tersisih Dari Nagari Minang

Tersisih Dari Nagari Minang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Konflik etika / Cinta Paksa / Mengubah Takdir / Kontras Takdir
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Spino29

Seorang Pemuda bernama Miko yang tinggal di ranah minang Bukittinggi nan jauh dari kata sederhana. namun kekurangan itu tak membuat ia mengeluh sedikitpun akan kehidupannya. rajin beribadah dan juga apapun pekerjaan ia lakukan dengan ikhlas dan sepenuh hati. sampai pada akhirnya disuatu malam, ia dijebak oleh beberapa orang yang tidak menyukai dirinya sehingga ia diusir dari kampung halamannya. akankah Miko dapat melanjutkan kehidupannya dengan baik di kampung antah berantah...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Spino29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4 : kata maaf yang terlambat

***

miko kembali kerumah sambil melamun didalam kamarnya. ia bingung dengan apa yang harus dilakukannya saat ini. ia sangat takut sekali menjelaskan apa yang ia alami hari ini kepada ibunya.lamunan itu terpecah ketika ibu memasuki kamar miko.

"aiiihhh tumben anak amaak nih pulang indak ma ucap salam??. apo nan sadang dipikiakan miko?. " tanya ibu.

"astaghfirullah maaf yo maak, miko sampai lupo ma ucap salam sabalun masuak karumah...sebenarnyo ado sesuatu nan harus miko sampaikan kapado amaak."jawab miko.

kemudian, dengan berat hati miko menjelaskan apa yang dialaminya saat berada dirumah dato' Rahman. mendengar kejadian itu, ibu menangis dan memeluk sambil mengusap kepala miko. ia tak menyangka anak semata wayangnya harus pergi dari desa ini. miko meminta maaf kepada ibunya atas perbuatan miko yang tidak pantas disebut sebagai anak yang membanggakan orang tuanya.

sang ibu tidak dapat melakukan apapun untuk membantu miko. kini, ia harus memantapkan hatinya untuk mengikhlaskan kepergian anak kesayangan nya itu walau begitu berat. mungkin sudah menjadi takdir yang akan miko terima untuk masa depannya nanti.

hari-hari terasa berjalan dengan cepat seminggu telah berlalu. ya!hari ini adalah hari dimana miko akan meninggalkan desa tanah kelahirannya. walau sebelumnya, ibu miko beberapa kali datang dan meminta dato' Rahman tidak mengusir miko dari desa ini. namun permintaan itu tidak dihiraukan oleh dato' Rahman yang telah membulatkan keputusannya bersama para pemangku adat lain. hal itu membuat ibu miko menyerah dan pulang tanpa mendapatkan hasil yang ia harapkan.

dilain tempat bersamaan, miko yang membantu memanen ladang kentang dato' Anwar untuk terakhir kalinya. seperti biasa selesai panen dato' Anwar mengajak miko beristirahat sejenak dan menyantap suguhan yang diberikan istrinya.

"nak miko, sebetulnya dato' masih tidak percaya kalau nak miko berbuat hal yang buruk seperti yang dipikirkan oleh pemangku adat. maafkan dato' yang indak biso membantu nak miko sama sekali... " ucap dato' Anwar yang sedih akan kepergian miko.

"indak apo-apo dato'. ambo pun banyak berterimakasih kepado dato' yang telah memberikan pekerjaan maupun simpati dato' terhadap ambo. jikalau ado tutur kato dan perilaku ambo nan kurang baik dimato dato' tolong dimaafkan".ucap miko sambil tersenyum.

"ambillah ini upah nak miko selamo bekerjo di ladang dato' yah walaupun indak banyak mungkin biso sedikit membantu perjalanan nak miko nanti. " sambil memberikan amplop berisi uang yang lebih banyak dari upah yang biasanya miko terima.

"alhamdulillah terimakasih banyak dato'. ini pasti sangat membantu. dan jugo ambo mintak tolong ka dato' untuk mengabari keadaan amak miko lewat ponsel jikalau terjadi sesuatu... " ucap miko.

Dato' Anwar mengiyakan ucapannya miko. iapun pamit pulang tengah hari itu untuk mempersiapkan keberangkatannya disore hari nanti. hampir semua pekerjaan telah miko selesaikan termasuk bagian sawah. miko meminta bantuan kepada tetangga sebelah rumahnya untuk menjaga sawah dan ternak di pondok yang nanti hasilnya akan dibagi dua dengan ibunya miko beberapa hari yang lalu. karena tetangga itu sudah menganggap keluarga miko sebagai keluarga mereka juga.Setelah merasa semuanya telah dikerjakan, miko pulang kerumah dan mengemas barang-barang nya.

Sudut pandang sore itu beralih ke elya yang baru saja pulang dari balai membeli bahan makanan. tak sengaja ia mendengar percakapan dibalik gedung balai. dengan seksama ia menguping percakapan itu.tak lupa ia juga merekam suara jikalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"sungguh peranmu sebagai korban sangat sukses besar maya. berkat dirimu akhirnya miko diusir dari kampung ini... ambilah ini sisa upah yang kita sepakati jauh-jauh hari. "

"hehehe aku akan melakukan apapun asalkan demi uang. tak peduli siapa dia, yang penting senang berbisnis dengan anda fariz. "

 betapa terkejutnya elya kalau orang yang melakukan fitnah besar ini adalah idenya Fariz.elya ternyata tahu ternyata maya adalah wanita suruhan fariz untuk memfitnah miko agar dihukum pergi dari desa. tanpa berlama-lama, elya segera berlari pergi sambil menangis mengingat dia dan semua pemangku adat telah salah paham. ia akan menjelaskan hal itu dan menyerahkan bukti yang telah ia rekam. elya harus bergegas sebelum miko benar-benar pergi meninggalkan desa.

\*\*\*

"ayah!... ayah!.. " seru elya dengan terburu-buru.

Dato' Rahman turun dari rumah dan mendekati elya sambil terheran.

"manga elya teriak maimbau ayah?... apokah ado hal penting nan hendak dikatokan? " tanya dato' Rahman.

elya memeluk ayahnya sambil menangis. butuh beberapa waktu untuk menenangkan hati elya saat ini. setelah melepas pelukannya elya pun menjelaskan dengan hati yang merasa bersalah kepada miko.

"ayahh.... sebenarnyo miko indak bersalah. miko difitnah oleh perempuan bernamo maya yang dibayar oleh fariz yah... " jelas elya.

Dato' Rahman seolah tidak percaya apa yang dikatakan putrinya itu. iapun meminta bukti yang menunjukkan kalau miko memang tidak bersalah. elya lalu memutar rekaman yang ia dapat saat menguping dibalai tadi. sontak mendengar rekaman itu, dato' Rahman menjadi murka terhadap fariz yang tega melakukan fitnah besar agar miko diusir dari kampung ini.

Perasaan bersalah mulai menyelimuti hati dan pikiran dato' Anwar. ia termenung dengan raut wajah yang telah melakukan kesalahan besar kepada miko.

"ayah... apa da miko alah berangkek pai?? "

 lamunan pecah saat elya menanyakan apakah miko masih belum pergi. tak kuasa menjawab pertanyaan putrinya, dato' rahman meneteskan air mata dan mengangguk mengiyakan jawabannya...

"paja alah pai sejam yang lalu dan berpamitan dengan ayah nak... maafkan ayahmu yang telah berbuat kesalahan ini. mungkin sajo paja miko masih di loket bus keberangkatannya selepas maghrib. " jawab ayahnya sambil menundukkan kepalanya.

Mendengar jawaban dari sang ayah, elya menangis dan berlari menuju loket yang berada di depan gapura masuk desa sambil menelpon nomor miko. walau terasa lelah, itu tak sebanding dengan besarnya rasa sakit akan kesalahpahaman nya selama ini. ia terus berlari dan berharap agar miko belum berangkat entah kemana...

beralih pada miko yang kini tinggal menunggu bus yang sebentar lagi akan tiba. ia kembali teringat pada waktu ia berpamitan dirumah dato' Rahman miko tak sempat berpamitan dengan elya. namun, miko juga berpikir kalau elya pasti tak akan mau melihatnya lagi.

beberapa kali ponselnya berdering menandakan kalau elya sedang menelponnya. miko tidak ingin mengangkatnya karena elya pasti hanya akan menertawakan atas kepergian dirinya. lagipula sekarang miko harus menyiapkan dirinya di tempat yang ia tuju dengan harapan bisa menyambung hidup meski sulit diperantauan. dia yakin bahwa Allah SWT selalu bersama dirinya dalam keadaan apapun.

Bus yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. setelah memasukan barang-barang bawaan kedalam bagasi diatas tempat duduknya, miko kemudian duduk sembari menatap keluar jendela. sorot matanya menatap ke kampung tanah kelahirannya. tekadnya untuk melangkah jauh kedepan semakin mantap. Hingga tibalah bus yang mulai berjalan keluar dari parkiran dan bersiap-siap untuk berangkat menuju tujuan selanjutnya...

\*\*\*

elya yang tiada henti berlari kini telah tiba di loket. sambil terengah-engah ia bertanya kepada resepsionis yang keheranan melihat elya yang berlari entah dari mana.

"huh.... huh... mbak. saya ingin tanya apakah bus yang terakhir dari sini telah berangkat? " tanya elya yang belum sempat mengatur nafasnya.

"maaf ya kak, bus terakhir baru saja berangkat sepuluh menit yang lalu. kalau ingin~~..... "

Ucapan resepsionis yang terdengar membuat elya seketika kehilangan kekuatan untuk berdiri. ia langsung terduduk lemas saat resepsionis itu menjelaskan hal lain. air mata jatuh sangat deras yang kini membasahi pipinya. semua yang elya lakukan hanyalah sia-sia. jangankan melihat wajah miko untuk terakhir kalinya, ia bahkan tak sempat melihat bus yang berlalu pergi membawa miko ketempat yang jauh.

"maafkan elya.. "

kalimat itu terucap oleh elya yang menyesali perbuatannya kepada miko. namun apalah daya, semua telah terjadi dan kini ia harus berjalan tanpa ada lagi bayang-bayang miko. elya tak henti menangis hingga semua orang yang berada diruangan loket merasa kebingungan melihat tingkah elya. tiba-tiba dato' Rahman datang dengan sepeda motor tua nya dan langsung merangkul elya sambil memapahnya pulang.

disepanjang perjalanan pulang, sang ayah sangat merasa sedih tidak bisa melakukan apapun untuk memenangkan elya. yang hanya bisa dilakukannya saat ini hanyalah membawa putrinya pulang. elya segra masuk kerumah dan memeluk ibundanya dengan erat. ibunda elya mengusap kepala elya dengan lembut.

"sabar yo nak...rencano tuhan tiado nan tau... kalau miko lai bajodoh jo elya, insyaallah paja miko pasti pulang manjapuik elya.. " ucap ibunda sambil menenangkan elya.

"kenapa mak... kenapa tuhan indak adil kepado elya... kenapa makkkk! " ucap elya yang tidak bisa lagi berkata-kata.

"mungkin ini peringatan untuk kito basamo supayo kedepannyo labiah hati-hati membuat keputusan. sudah elya lalok lah lai istirahat... jan dipikiakan bana. "

elya pun mengangguk dan pergi kekamar sambil menutup pintu dari dalam. sang ayah yang melihat kejadian itu tak kuasa dan pergi keluar untuk menenangkan hati nya.

nampaknya elya akan mengurung diri nya sendiri dikamar karena hatinya harus menerima kenyataan yang pahit. ibunda elya juga tidak bisa melakukan lebih dari kata sabar kepada elya. ibunda elya menatap suaminya dato' Rahman dengan rasa kecewa karena baru kali ini dato' Rahman gegabah dan tidak berpikir panjang sebagai ketua adat.

dato' Rahman kini dihantui rasa bersalah. ia kemudian menelpon semua pemangku adat lain untuk pergi menemui ibu Rani untuk meminta maaf atas keputusan yang mereka buat. ia juga menjelaskan kepada para pemangku adat lain kalau dalang dibalik semua ini adalah fariz. sontak saja pemangku adat lain nya merasa terkejut dan mulai menentukan waktu untuk pergi kerumah ibu rani seraya meminta maaf. setelah diskusi melalui telepon dengan pemangku adat lain, dato' rahman juga menelpon pemuda yang waktu itu menjemput miko dirumahnya.

"bawa fariz kerumahku dua hari lagi untuk dihakimi karena telah berbuat fitnah dan memecah belah desa. kalau perlu bawa sekalian keluarganya untuk pertanggung jawaban atas apa yang telah dilakukan oleh anaknya... "

Telpon pun diakhiri dengan emosi yang memuncak terhadap fariz. dato' Rahman kemudian beristighfar karena tidak bisa menahan amarah nya yang berkecamuk. harapan untuk menikahkan putrinya dengan miko pun sirna oleh keputusannya sendiri. putrinya menjadi seperti sekarang atas karma yang diperbuat oleh ayahnya. sungguh kisah cinta yang kandas akibat terlalu cepat mengambil keputusan. sekarang dato' Rahman hanya bisa berharap kalau dirinya bisa dimaafkan oleh ibu miko. entah bagaimana keadaan nya esok, ia akan siap menerima dan menanggung resiko kemungkinan terburuk itu...

1
Lita Pujiastuti
sebenarnya di awal tertarik dg judulnya, tapi setelah membaca jadi tidak suka dg karakter Miko yg plin plan dg perasaan. jika dr awal marah dg Elya, hrsnya jgn kirim kalung berlian ke Elya. jd seolah memberi harapan. ketika pulang kampung jd cuek lh asyik dg melisa. itu sm jg egois...dan menikahi 2 gadiz sekaligus...ku gk suka.
jadi maaf tdk lanjut baca novel ini...🙏
GOD EMPEROR DARKNESS
di tunggu lah update novel lain nya.dari Banjar KalSel
IR WANTO
jadi ngaco ceritanya..jadi gak nyambung...😫😫😫😫😫😤😤😤😤😤 hapussss..gak jelasss
IR WANTO
kok ceritanya jadi gak nyambung..
gadis semeru
semangat ya kak
cerita sangat menarik
gadis semeru
semangat kak 😘😘😘😘
Zikriendri Endri
Biasa
Zikriendri Endri
Kecewa
anggita
miko.. sivia, makan bareng"🤭
anggita
oke 👌thor, terus berkarya tulis. semoga novelnya sukses.. 🤲
anggita
elya.. cincin💍, miko... gelang
anggita
like👍+☝iklan utk novel berlatar daerah Minang sumatra barat👌.
anggita
Elya..💞..Miko👏👏👏
Waspray Aja
kurang sreg melissa tinggal di rumah miko, karena mereka bukan muhrim, apalagi di sini miko sebagai tokoh cerita yg berperan sebagai orang yg taat agama yg mesti paham hukum syariah islam yg melarang pria wanita tinggal serumah walaupun itu sahabat paling istimewa sekalipun karena akan timbul fitnah, gitu thor..
Waspray Aja
buruk sangka itu suudzon, kalau husnudzon orasangabaik 🙏
Seki kun
sangat menarik untuk dibaca,. disini juga bisa belajar salah satu budaya melayu juga sih yang ada di sumbar
Waspray Aja
miko itu guru ngaji ya thor waktu dikampung ya thor? kok hobinya bangun kesiangan? berarti nggak pernah sholat subuh dong thor, terus katanya cinta setengah mati elya tapi terpikat sama melisa, wah miko playboy katrok dong?
Rdn Medy: kebiasaan miko selalu terlambat bangun jika dirinya sendiri. miko sholat subuh pasti dibangunkan oleh amak dan orang yang pernah tinggal bersama dirinya.
Rdn Medy: miko bukan guru ngaji ya kak 😇
dia hanya menyukai anak-anak dan sekedar meberikan ilmu mengaji pada anak-anak... untuk masalah cinta, masih belum bisa saya jelaskan seiring berjalannya update chapter
total 2 replies
Seki kun
dua nggk tuh😸
cloud blue
hayo gimana ntu tanggoan si amak wkwkw
Octavia
makin sulit ditebak aj alur certany😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!