NovelToon NovelToon
Mencintaimu Dalam DIAM

Mencintaimu Dalam DIAM

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Live/Variety Show
Popularitas:35.4k
Nilai: 5
Nama Author: Bilqies

Narin seorang mahasiswi yang lugu berumur 23 tahun,diam diam dia menyukai seorang mahasiswa yang populer dikampusnya.
Eric sosok mahasiswa yang dingin namun sangat di kagumi oleh seluruh mahasiswi dikampusnya karna ketampanan dan kecerdasan yang dimilikinya.

Namun setelah lulus hal yang tidak disangka oleh Narin adalah dia dijodohkan dengan laki laki yang dia sukai sejak dulu yaitu Eric.

Akankah Narin bisa mendapatkan cinta Eric yang sama sekali tidak mencintainya atau dia akan mengubur rasa cintanya itu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilqies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Brenda yang telah mendengar ucapan dokter pun, dia merasa kaget dan tak percaya dengan apa yang di katakan mengenai sakitnya itu. Seketika Brenda pun keluar dengan langkah yang lemas dari ruangan tersebut.

Di perjalanan pulang dia mampir ke apotek dulu membeli sebuah alat untuk memastikan apa benar yang di katakan oleh dokter tadi.

Sampai di apartemen Brenda segera menekan tombol pin, segera dia masuk dan buru buru masuk ke dalam kamar mandi dengan membawa alat yang dia beli tadi di apotek.

Brenda yang cemas dari tadi seketika dia shock saat melihat hasil dari 5 buah alat yang dia beli. dia sengaja membeli banyak alat tersebut guna untuk memastikan kebenarannya agar dia tidak cemas terus.

Sebuah alat yang menunjukkan dua garis merah, seketika itu Brenda menangis meratapi bahwa dirinya benar benar hamil dan dia tidak tahu lagi apa yang akan dia lakukan. saat ini dirinya benar benar sedang mengandung benih dari Leon.

"Bagaimana ini kalau Leon sampai tahu jika aku sedang mengandung anaknya, apa dia menerima kehamilanku ini atau justru dia akan meninggalkanku dalam keadaan seperti ini ???" Batin Brenda dalam hati yang penuh dengan pertanyaan yang membuatnya semakin bingung

"Ya tuhan aku nanti harus bilang apa ke Leon tentang hasil pemeriksaan dokter tentang keadaanku ini, apa aku harus berterus terang kalau aku sedang hamil anaknya atau aku sembunyikan saja masalah kehamilanku ini dari Leon ???" Tampak Brenda yang sedang bermonolog sendiri di dalam kamar mandi sambil terduduk lemas meratapi nasib buruknya.

Brenda yang merasa frustasi pun dia segera mengacak rambutnya dengan kasar dan berteriak sambil menangis. Jujur saat ini Brenda masih belum siap dengan apa yang sedang menimpa dirinya, dirinya masih belum siap untuk jadi seorang ibu. apalagi di sisi lain dia juga mencintai Eric tapi bodohnya dia telah mempermainkan ketulusan Eric dengan berselingkuh dengan Leon saat berada di Paris.

"Aaargh" teriak Brenda sambil terisak

"Kenapa aku bisa hamil, padahal selama ini sebelum melakukan hubungan dengan Leon aku selalu meminum pil kontrasepsi mencegah supaya tidak hamil. Tapi kenapa justru saat ini aku hamil anak dari Leon ?" teriak Narin sambil menangis histeris

Untuk terus menutupinya itu sangatlah tidak mungkin, karena dia tidak mungkin untuk terus menyembunyikan keadaannya ini. Suatu saat cepat atau lambat semua orang pun akan mengetahui kehamilannya.

"Aaaaakh, aku benci aku benci. Kenapa dia tumbuh di dalam rahimku saat ini ???" teriak Brenda histeris sambil memukul perutnya yang masih rata itu

Brenda yang sedang berbaring di atas ranjang, mendengar ponselnya berbunyi dan tertera nama Eric yang sedang menelpon dirinya. Brenda yang melihat itu tampak tersenyum simpul dan segera mengangkatnya.

"Hallo sayang, aku sangat merindukanmu disini." sapa Brenda dari sebrang telepon dengan nada manja khas Brenda yang membuat Eric sangat mencintainya

"Aku juga sangat merindukanmu. Kapan kau akan pulang, bukannya akhir bulan ini yaa kau sudah selesai dengan masa kontrakmu itu." tanya Eric penuh selidik

"Mmm iya sih tapi ada satu lagi yang harus aku selesaikan disini. Kasih aku waktu dua Minggu untuk menyelesaikannya, setelah itu aku akan segera pulang dan menemuimu." ucap Brenda dengan kata manisnya

Eric yang mendengar penjelasan dari Brenda pun terpaksa dia langsung mengiyakan semuanya. Namun Eric merasa curiga dengan penuturan Brenda barusan, kenapa dia tidak langsung pulang dan mengapa dia perlu waktu dua Minggu lagi untuk tinggal di Paris.

"Memangnya dia sedang mengurusi hal apa di sana kok dia minta waktu dua Minggu, sebegitu pentingnya kah urusannya dibanding denganku ???" batin Eric dalam hati

Tiba tiba suara Brenda membuyarkan Eric dari lamunannya itu, dengan cepat dia mendengarkan perkataan Brenda.

"Sayang... sayang... Kau masih disana kan ?" tanya Brenda sedikit keras karena merasa tidak ada sahutan sama sekali dari Eric

"Mmmm i...iya sayang ada apa ?" sahut Eric

"Kau mendengarku kan, apa ada perempuan itu disampingmu sekarang sampai sampai kau tak menghiraukan ku ?" tanya Brenda ketus dengan perasaan cemburu

"Ti...tidak sayang, aku sedang sendiri di kamar." ucap Eric terbata sambil menatap Narin yang sedang sibuk memegang ponselnya.

"Tapi kamu benar kan nggak bohong sama aku dan satu lagi kamu nggak satu kamar sama perempuan itu kan, sayang ?." tanya Brenda penuh selidik

"Eng... enggak lah sayang, tenang saja hatiku selamanya hanya untuk dirimu seorang tidak ada yang lain." jelas Eric dengan lembut meyakinkan Brenda

Brenda yang mendengar penuturan Eric pun sedikit luluh. Namun dia merasa sedih saat mengingat dengan keadaannya saat ini, apa mungkin Eric masih mencintainya saat tahu bahwa dirinya sedang hamil anak pria lain.

Memikirkannya pun membuat Brenda pusing dan dia segera berpamitan pada Eric untuk mengakhiri telponnya dengan alasan dia ingin istirahat karena akhir akhir ini padat sekali jadwalnya.

"Sayang aku tutup dulu ya telponnya, aku mau istirahat nanti aku kabari lagi." ucap Brenda lembut

"Baiklah, kau istirahat yaa jangan lupa jaga keadaanmu disana, jangan telat makan dan jangan dekat dekat dengan laki laki lain selain diriku, mengerti !!!." ucap Eric tegas sembari mengingatkan Brenda

"Siap komandan, laksanakan." ucap Brenda sambil terkekeh

Mendengar ucapan Brenda membuat Eric pun terkekeh juga dan segera dia tutup telponnya.

Sejenak Eric menatap ke arah Narin yang sudah terlelap di atas sofa, Eric turun dari atas ranjang dan melihat dekat wajah Narin yang tampak teduh.

Meskipun dia sudah tidur namun tetap tidak mengurangi kecantikannya sama sekali. Narin tampak terlihat nyaman meskipun dirinya tidur di atas sofa.

Tiba tiba bayangan Brenda pun muncul di otaknya, sehingga membuat Eric berbalik arah dan segera naik ke ranjang. Eric yang sedari tadi memaksa untuk memejamkan matanya namun tetap saja dirinya tak kunjung tidur. dia masih membolak balikkan badannya ke kanan dan ke kiri hingga tak terasa, akhirnya dia terlelap juga dan masuk ke alam mimpinya.

Pagi tiba, sang Surya yang sudah mulai memancarkan sinarnya dan berhasil masuk ke sebuah jendela yang tertutup oleh gorden.

Tampak dua orang yang masih terlelap dan masih menyelam di alam mimpi mereka masing masing. Seketika Narin bangun dan menyibakkan selimut yang membungkus tubuhnya itu.

Dia mengedarkan pandangannya ke segala arah dan pandangannya pun tepat jatuh ke arah ranjang. Dimana Eric yang tengah berbaring dengan lelap dan dia terlihat sangat tampan saat dia tidur dengan wajah yang sangat teduh.

Narin yang terus memandangi wajah tampan di depannya itu tiba tiba dia sadar dari lamunannya. bahwa sampai kapanpun dia tidak bisa memiliki Eric karena hati dan raga Eric sepenuhnya milik wanita lain yakni Brenda, kekasih Eric. dia yang berusaha mengalihkan pikirannya sekejap dia melihat jam yang berada di nakas. Ternyata sudah jam enam pagi.

Dengan langkah cepat Narin pun segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badannya. beberapa menit kemudian Narin sudah selesai dari ritual mandinya dan keluar yang hanya memakai handuk kimono.

Ceklek

Narin keluar dengan menggosok rambutnya sambil berjalan menuju walk in closet. Dia yang sudah selesai menggosok rambutnya dan terlihat sudah kering, segera dia memakai dress yang sudah dia ambil dari lemari. Tak lupa dia memoles wajahnya dengan sedikit bedak dan sedikit lipstik di bibirnya membuat dirinya tampak lebih cantik.

Di sisi lain tampak sepasang mata yang memperhatikan kegiatan Narin dari dia memoleskan bedak ke wajahnya hingga lipstik di bibirnya, siapa lagi kalau bukan Eric sang pemilik kamar yang Narin tempati saat ini.

Eric yang merasa Narin sudah selesai dengan kegiatannya, tiba tiba dia segera mengalihkan pandangannya ke arah lain. Narin yang sedang berjalan menuju ranjang hendak keluar sontak dia terkejut saat melihat Eric yang sudah bangun.

"Tu... tuan sudah bangun, sebentar akan aku siapkan air hangat untuk tuan mandi." ucap Narin sambil berjalan ke arah kamar mandi

"Hmm." sahut Eric singkat

Ceklek

Narin pun keluar dan berjalan ke arah sofa sambil memberitahu Eric jika airnya sudah dia siapkan. merasa tidak ada sahutan dari Eric dia langsung menuju ke arah sofa dan membereskan sofa yang dia tempati untuk tidur semalam.

"Tuan airnya sudah siap." ucap Narin menunduk

Eric yang sedang berjalan masuk ke dalam kamar mandi, tiba tiba dia berhenti dan mengeluarkan suara yang keras sontak membuat Narin yang sedang menonton Drakor di ponselnya terlonjak kaget, hampir saja ponselnya itu terjatuh karena mendengar suara bariton ilik Eric.

"Jangan keluar sebelum aku selesai, tunggu aku !!!" ucap Eric sembari memberi perintah yang tidak ingin siapa pun melanggar perintahnya itu

"Baik tuan." jawab Narin malas

Setelah mendengar jawaban dari Narin, Eric segera masuk ke dalam kamar mandi dan berendam di dalam bathtub.

Beberapa menit kemudian, Eric keluar dari kamar mandi yang hanya mengenakan handuk yang terlilit di pinggangnya dan rambut yang sedikit basah tampak dia terlihat sangat tampan.

Narin yang melihat pemandangan di depannya tiba tiba dia hanya diam mematung sambil menelan salivanya. Dia mengagumi tubuh kekar yang di miliki Eric, namun dia segera menepiskan semua pikiran kotornya itu. Dia cukup sadar diri dengan posisinya saat ini, karena sampai kapan pun Eric tidak akan pernah bisa menjadi miliknya.

1
Syiffitria
wah sialan si andre, minta ditapok sapu si cunguk andre iniii/Smug/
Syiffitria
aku akan berusaha menerima narin dan eric yg saling jatuh cintaa. selama narin ga disakiti lg /Sob/
Syiffitria
halah halah
Syiffitria
brenda, waras deh. Terima aja si leon knpa sihhhh /Sob/
Syiffitria
aku kenapa blm ikhlas ya thor eric dan narin jatuh cinta /Sob/
Mama Khalisah
/Puke//Puke//Puke//Puke//Puke//Puke//Puke//Puke/
Mama Khalisah
baik klo ada kamu aja... bagus nya kmu tinggal sm ank mntu mu aja sm ank mu bucin akut
Mama Khalisah
baperan,,, sama kek aku yg kdg suka baper dgn film nya
Bilqies: 😀😀😀😀

sama aku juga kak 🤭
total 1 replies
Mama Khalisah
hedeh, bosan ku dengar ucapan mu itu Bren... ntar kmu ketahuan busuk mu jdi stres kmu
Zeyn Seyi
wishh
xoxo_lloovvee
knpa sih brenda nggak mau sama leon aja 🤦🏻‍♀️
Bilqies: karena dia cinta nya sama Eric 😀😀
total 1 replies
mooty moo
lagi main peran suami yang baik ya ric?
mooty moo
gelo dia brenda
mooty moo
idih, lelaki ga punya pendirian 😏
mooty moo
wkwk karma dimulai
mooty moo
wkwk manggil sayang *cih
antie putri 90
idih cewek matre bgtu masih di pertahankan saja
antie putri 90
sabar,buay si eric bertekuk lutut padamu narin agar dia nyesel dengan kata-katanya sendiri
antie putri 90
1🌹dan 1🐠 untukmi narin,semangat ya 💪
Bilqies: thanks kak 🥰
total 1 replies
antie putri 90
heyyyy...belum apa2 udah nyakitin,nyebelin lu ric
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!