5 Miliyar Untuk Melahirkan Keturunan Ku

Betapa terkejutnya Darren saat melihat hasil rekaman mereka bercinta tadi malam dengan panas. Diandra yang tidak tau kapan yang telah merekam apa yang terjadi diantara mereka berdua.

"Diandra kau!" geram daerah dengan mengepal tangannya dengan mata memerah yang terlihat amarah yang sangat besar ulah Diandra.

"Apa aku harus mengirimnya sekarang!" ancam Diandra yang tersenyum miring dengan menantang Darren.

"Kurang ajar kau Diandra! Jadi kau benar-benar menjebakku!" umpat Darren.

"Ini bukan dinamakan menjebak. Karena kau menikmati dan memuji diriku, kau sadar dengan apa yang kau lakukan dengan berkali-kali menyebut namaku dalam percintaan kita berdua," jawab Diandra.

"Sial!" umpat Darren dengan mengusap wajahnya kasar sampai ke rambut yang benar-benar tidak menyangka jika Diandra sangat licik.

Darren menghela nafasnya yang berusaha tenang dengan situasi yang di hadapinya.

"Kau dengarkan aku Diandra Vidio itu tidak akan mengubah pernikahanku dengan Amanda. Jadi percuma dengan apa yang kau lakukan dengan berusaha payah atas Vidio itu!" tegas Alvano yang tidak takut.

Wajah Diandra langsung berubah yang terlihat gelisah dengan apa yang di lakukannya yang ternyata tidak mempan sama sekali.

"Jadi jangan terlalu senang dulu yang berhasil menjebakku dengan perintah Alvano, itu tidak ada apa-apa sama sekali. Aku sudah menegaskan kepadamu jika apa yang terjadi di antara kita berdua adalah hal bias," tegas Darren yang mendengus kasar dan Darren yang mencoba tenang.

"Benarkah! Lalu apa Eyang kamu akan membiarkan kamu menikah dengan Amanda setelah melihat video ini?" tanya Diandra yang ternyata masih ada cara untuk membuat Darren harus takut dengan Vidio itu.

"Kau benar-benar lancang Diandra!" sahut Darren yang tidak percaya jika wanita yang dihadapinya bukanlah wanita main-main.

"Aku tahu sekarang kenapa kau dan Alvano melakukan semua ini. Kalian tidak ingin aku menikah dan memiliki keturunan dan kau berusaha untuk membatalkan pernikahanku dengan cara kotor seperti ini," sahut Darren yang pasti memang itu adalah kebenaran dengan tujuan Diandra. Namun, tidak seluruhnya benar karena Diandra tidak pernah berniat untuk tidur dengan Darren dia hanya ingin menjebak Darren. Tetapi ternyata rencananya berantakan dan malah tidur dengan Darren diluar prediksi yang ada.

"Baiklah Diandra, jika kau membatalkan pernikahanku dengan Amanda dengan cara Vidio itu. Maka aku masih tetap menikah. Tetapi menikah denganmu," tegas Darren membuat Diandra kaget. Mata Diandra terbuka lebar sampai bola matanya ingin jatuh.

"Paa katamu!" sahut Diandra.

"Kau lupa, jika tadi malam aku tidak mau makan pengaman kamu dari seluruh cairanku ku tumpahkan ke dalam rahim mu yang artinya kau akan mengandung anakku dan rencana mu dan Alvano hanya akan sia-sia! aku akan mendapatkan keturunan dari mu dengan hubungan kita tadi malam," tegas Darren.

"Oh iya. Tapi aku tidak sebodoh yang kau pikir. Karena aku sudah meminum obat pencegah kehamilan sebelumnya. Jadi tidak akan ada yang terjadi setelah hubungan itu," sahut Diandra.

Darren semakin tidak bisa berkata-kata dengan tangannya yang semakin terkepal. Darren melangkah menghampiri Diandra dan mencengkram pipi Diandra dengan satu tangannya.

"Aku ternyata tidak bisa meremehkan wanita seperti mu. Kau dengarkan aku, aku bukan laki-laki yang menjadi tandinganmu. Kau berani melakukan semua ini kepadaku yang artinya kau mencari masalah denganku. Aku tidak akan membiarkan rencanamu berhasil!" tegas Darren yang menjatuhkan kasar pipi Diandra membuat wajah Diandra jatuh kesamping.

"Dasar wanita gila!" umpat Darren yang langsung pergi dari kamar tersebut dengan membanting pintu kamar.

"Kau yang gila!" teriak Diandra tidak terima.

"Seenaknya mengatakan aku yang gila! Kau yang gila manusia kasar!" umpat Diandra dengan kesal.

"Hanya dia atas ranjang saja mulutnya bisa berbicara manis dan setelah itu mengataiku dengan sesukanya, kau benar-benar bajingan!" umpat Diandra kesal.

"Kita lihat saja apa kau masih bisa menikah dengan Amanda setelah ini. Tidak akan bisa kau memang masuk perangkap ku. Jadi yang bodoh itu adalah Kau udah makan aku," ucap Diandra dengan menyunggingkan senyumnya.

"Ternyata enak juga bercinta dengannya, berbeda dari lelaki yang pernah tidur denganku yang hanya egois yang memikirkan kenikmatan diri sendiri dan sementara dia memberikan kenikmatan yang setimpal. Hal ini tidak rugi aku lakukan yang memberikan rasa baru untukku," batin Diandra dengan tersenyum yang malah tidak masalah tidur dengan laki-laki yang sudah merendahkannya. Bagi Diandra yang perlu adalah kenikmatan.

Malam yang tidak pernah ada di pikiran Diandra untuk tidur dengan Darren. Namun malam itu terjadi dan bahkan Darren sadar melakukannya. Hal itu memang terjadi begitu panas dan mengundang pertengkaran setelah apa yang terjadi di antara keduanya.

**********

Alvano dan Kyarra yang sekarang menikmati sarapan pagi. Namanya saja sarapan. Tetapi keduanya sarapan di atas jam 11 dengan rambut yang sama-sama basah. Maklum baru saja melakukan kegiatan itu entah sudah berapa ronde.

Kyarra yang ingin mengambil sup, tiba-tiba Alvano mengambilnya yang membuat Kyarra heran. Alvano meniupnya dengan lembut dan menyodorkan pada Kayra yang membuat Kyarra kaget.

"Ayo makan!" Alvano begitu lembut bicara kepadanya. Dengan penuh keraguan Kyarra membuka mulutnya dan langsung meminum kuah sup tersebut.

"Ya ampun kenapa dia tiba-tiba sebaik itu sampai harus menyuapi ku kembali!" batin Kyarra bingung.

"Lagi!" titah Alvano.

"Hmmm, aku bisa makan sendiri. Jadi biarkan aku makan sendiri," ucap Kyarra.

"Apa salahnya menurut!" sahut Alvano dengan menaikkan alisnya.

Karena Alvano memang ingin menyuapinya. Jadi Kyarra tidak bisa membantah membuka mulutnya yang kembali makan.

"Apa dia kesambet, kenapa begitu baik kepadaku. Padahal aku masih punya tangan. Tetapi dia menyuapiku terus!" batin Kyarra dengan penuh kebingungan atas tingkah Alvano yang tidak biasanya.

Namanya baru dapat jatah. Jadi pasti hati Alvano sedang baik. Jadi memperlakukan istrinya dengan baik pula.

"Astaga. Lalu ada apa dengan jantungku. Kenapa berdebar kencang seperti ini. Kenapa aku tidak bisa mengendalikan diriku," batin Kyarra yang semakin gugup dengan membuang nafasnya perlahan kedepan.

"Kamu kenapa?" tanya Alvano yang menyadari hal itu. Kayra menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Lalu kenapa menghela nafas. Wajahmu juga memerah. Apa-apa jangan-jangan kamu deg-degan!" tebak Alvano yang membuat Kyarra melotot dan kembali dengan cepat menggelengkan kepalanya yang tidak mengakui semua itu.

Alvano mendengus dengan tersenyum miring yang menggoda istrinya.

"Kyarra jangan bohong. Aku melihat dari wajahmu. Kalau kamu sedang gugup. Kamu memikirkan ku? atau jangan-jangan....."goda Alvano.

"Tidak!" bantah Kyarra dengan cepat yang tidak ingin mendengar lanjutan perkataan Alvano.

"Jangan terlalu percaya diri. Aku sama sekali tidak memikirkanmu!" tegas Kyarra.

"Benarkah!" sahut Alvano dengan alisnya terangkat.

"Iya! lalu kenapa hah!" sahut Kyarra yang salah tingkah dengan Alvano yang terus menggodanya dan menetapkannya seperti itu.

"Sudah sini aku bisa makan sendiri," Kyarra langsung menarik makanannya dari tangan Alvano.

Kyarra makan dengan buru-buru untuk menutupi rasa gugupnya. Alvano mendengus dengan tersenyum melihat tingkah kocak Kyarra yang tidak bisa bohong. Jika Kyarra telah gugup di depan suaminya yang sudah membantunya.

"Dasar!" desis Alvano yang tersenyum miring dengan ukuran bibirnya yang naik.

"Isss apa-apaan dia. Memang dia pikir dia peramal apa, sok tau dengan apa yang aku pikirkan," batin Kyarra kesal.

Bersambung