Kehormataan Seorang Perempuan

...Bismillahirrohmanirrohim....

...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...

...بسم الله الر حمن الر حيم...

...Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad....

...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد...

...🍒Selamat membaca semua🍒...

Aku harus mencari tahu siapa pemilik motor itu. Ini bukan tentang dendam tapi keadilan yang harus bapak dapatkan.

Paling tidak suka Hana kalau ada orang yang memperlakukan bapak dan ibunya tidak baik. Apalagi sampai menyakiti seperti sekarang ini, Hana tau di tempat kerja bapaknya masih mendapatkan perlakuan tidak baik, tapi bapaknya bilang semua sudah baik-baik saja.

Sky akhirnya ikut makan, makanan milik Hana sedangkan Hana makan bersama Adel untung dia memesan porsi untuk dua orang. Walaupun badanya kecil tapi nafsu makan Adel cukup membuat Hana geleng-geleng kepala sendiri melihatnya.

"Besok saya mau kalian anak magang datang lebih awal, ada yang mau saya sampaikan langsung ke ruangan saya!"

Sengaja Sky memberitahu prihal ini sekarang, karena dia tidak ingin bicara dengan banyak orang, selain itu Sky saat ini masih ingin menemani Hana diacara wisuda gadis itu.

Waktu berlalu hari sudah semakin sore, satu persatu orang-orang telah mulai meninggalkan area kampus, karena acara wisudanya juga sudah selesai.

"Kita pulang sekarang ibu, bapak. Sebelum itu apa ibu harus ke rumah sakit? Atau ibu sudah diperbolehkan pulang."

"Ibu, kamu sudah boleh pulang, tapi kondisi tubuh harus tetap dijaga, tidak boleh terlalu lelah dulu. Tidak boleh pergi menggunakan motor, harus berada di tempat yang tertutup." Sky menjelaskan semuanya pada Hana, hal itu membuat Hana sedikit bingung mengetahui Sky lebih banyak tau tentang ibunya dari pada dia sendiri.

Percayalah perkataan terakhir Sky yang mengatakan ibu Hana tidak boleh naik motor hanya karangan Sky saja, agar keluarga Hana pulang bersama dengan dirinya.

"Lalu bagaimana kita hanya ada motor, aku bisa kok membawa ibu pelan-pelan. Lagipula tempatnya tidak terlalu jauh." Hana memastikan pada Herwin dan Nuha.

Belum kedua orang tua itu menjawab Sky sudah dulu lebih bersuara. "Ikut dengan saya saja, lagipula saya hanya sendiri jadi bisa mengantar om, tante dan Hana pulang lebih dulu."

Harap-harap Hana menerima tawaran dari dirinya, gadis itu memang terlihat bimbang apakah dia akan menerima atau tidak tawaran dari Sky, Hana butuh pendapat ibu dan bapaknya.

"Apa tidak merepotkan nak Sky?" Herwin merasa tidak enak, Sky sudah begitu banyak membantu keluarganya.

"Sama sekali tidak pak."

Tidak ada pilihan lain bagi Hana sekalian menerima ajakan Sky, dia merasa bersyukur kala otaknya mengingat suatu hal, dia bisa lepas agar tidak pulang bersama Sky.

"Ibu dan bapak pulanglah dengan Tuan Sky, Hana nanti menyusul dengan motor yang harus dibawa pulang juga.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Esok paginya Hana dan teman-temannya sudah berada di dalam ruangan kerja Sky, mereka menebak-nebak apa yang akan Sky sampaikan untuk mereka semua, ditambah lagi waktu magang mereka sudah hampir habis tinggal beberapa waktu lagi. Jadi panggilan Sky hari ini membuat mereka semua was-was.

Di dalam perusahaan SKY GROP ada sebuag peraturan untuk para mahasiswa magang, jika kinerja mereka bagus selama magang di SKY GROP maka ada kemungkinan perusahaan akan merekrut mereka, siapa yang tidak ingin kerja di SKY GROP.

"Kalian semua mungkin bingung kenapa saya memanggil kalian kesini, ada hal yang perlu saya sampaikan untuk kalian." Sky terlihat bicara dengan serius sampai aura kepemimpinannya terlihat sangat jelas menandakan jika dia memang seorang pemimpin tegas.

Mereka saling melirik satu sama lain, tampaknya kali ini atmosfer di ruangan Sky tidak begitu menakutkan. Sky sendiri masih memperhatikan 9 karyawan magangnya itu.

"Selamat kalian sudah diterima menjadi karyawan magang di SKY GROP saya harap kedepanya kinerja kalian akan semakin baik." Waja Sky tetap datar walaupun menyampaikan kabar gembira untuk kesembilan orang itu.

"Tuan Brian tidak bercanda? Tidak sedang ngprank kami bukan." Candra bersuara lebih dulu dari pada teman-temannya.

Masih tidak percaya kalau dirinya akan menjadi karyawan tetap di perusahaan SKY GROP, siapa yang tidak ingin bekerja di perusahaan tersebut. Apalagi mereka tidak repot-repot untuk mengirimkan lamaran.

"Untuk apa saya berbohong! Tapi, mungkin beberap dari kalian akan dipindahkan devisi suka atau tidak suka. Kecuali, Jek, Edwar dan Hana karena mereka bertiga masih mengerjakan proyek dari team."

"Tidak masalah Tuan Brian yang penting kami tetap kerja disini, bukan begitu teman-teman. Terima kasih sekali pak, sudah mau merekrut kami jadi karyawan tetap." Perkataan Rio membuat 8 temannya setuju.

Setelah itu mereka kembali ke ruangan masing-masing untuk lanjut bekerja. Semakin hari pekerjaan Hana serta teman-temanya terus semakin banyak apalagi proyek baru mereka sudah mulai beropasi.

"Salah satu dari kalian ikut saya ke lokasi ada masalah serius disana!" raut wajah Sky tampak memerah.

Terlihat jelas sekali kalau laki-laki itu sedang menahan amarahnya, padahal beberapa menit lalu, Hana yang ikut masuk dalam ruangan Sky dapat melihat jika tadi atasanya itu tampak tenang, tapi sekarang sepertinya masalah serius sedang terjadi.

"Kita tidak bisa meninggalkan pekerjaan ini Tuan Brian, proyek baru kita sedang dalam ancaman." Zen angkat bicara.

Baru berjalan beberap minggu sudah ada orang yang ingin menghancurkan proyek baru mereka membuat Sky marah besar. Dia juga tau temannya sedang sibuk sekarang, walaupun begitu tetap saja Sky harus datang ke lokasi untuk memastikan semuanya.

"Hana ikut saya!" perintah Sky tidak dapat dibantah, apalagi melihat teman-temannya yang lain sibuk semua.

Hana juga sedang bekerja tapi dia tak bisa mengabaikan bosnya itu. "Pergilah Hana, masalah disini biar kami yang tangani," ucap Erni.

"Lo tenang aja Han, pasti masalah kita cepat selesai."

Setuju dengan teman-temanya akhirnya Hana pergi bersama Sky menuju lokasi tempat proyek baru mereka sedang dikerjakan. Sampai disana benar saja ada masalah yang datang, banyak orang sudah berkumpul meminta untuk SKY GROP menghentikan pembangunan toko besar.

"Ini aneh, tepat untuk dijadikan toko muslim tidaklah merugikan masyarakat. Tidak pula mengganggu ketengan, tanah yang digunakan pun memang lahan kosong tapi masyarakat setempat meminta pembangunannya dihentikan."

Sky menoleh pada Hana, gumaman Hana terdengar jelas ditelinga Sky membuat dia memilik satu pemilikan dengan Hana.

"Memang aneh pasti ada yang membuat opini miring untuk mendorong warga sekitar demo. Aku sudah mengirim orang untuk menyelidiki lebih lanjut siapa pelaku dari semua kekacauan ini."

Kali ini Hana setuju dengan Sky. "Lalu apa kita perlu kesana Tuan Sky?" maksud Hana tempat orang-orang sedang berdemo.