NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Elnada

Cinta Untuk Elnada

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Teen School/College / Diam-Diam Cinta
Popularitas:40.5k
Nilai: 5
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Menikah muda? dengan musuh? oh Tuhan... jauh-jauh.

Tapi tidak berlaku bagi Elnada. Baginya menikah dengan musuhnya malah suatu anugrah. Elnada Zevinta gadis cantik, sedikit tengil juga terkenal bandel di sekolahnya harus menikah di usianya yang masih sangat muda.

Kehidupan Elnada awalnya sangat monoton sekali baginya, tetapi setelah menikah semua berubah, kehidupan monoton itu sirna dan tergantikan cerita yang cukup mengagumkan.


Enggaraksa Abigani, cowok populer di sekolahnya. Wajahnya tampan, juga memiliki kepintaran di atas rata-rata membuatnya banyak dikagumi lawan jenis. Sikapnya cuek, namun kehidupannya begitu misterius.


Cinta tapi gengsi, begitulah kisah keduanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Elnada Kurang Waras

Perlahan Enggar membaringkan tubuh Elnada di ranjang kamar gadis itu. Terlihat wajah damai gadis itu yang untuk ke sekian kalinya sebenarnya begitu indah untuk dipandang mata. Enggar akui sejak pertama melihat Elnada di sekolah. Ia sudah merasa ada ketertarikan dengan gadis itu. Namun sikap Elnada selama ini mampu membuat rasa tertarik itu seakan tertutup. Bukan hilang, tetapi seakan ada yang menutupi akibat ulah Elnada sendiri.

Glek

Jakun Enggar naik turun ketika melihat leher jenjang Elnada yang terlihat di depannya. Begitu menggoda, dan bisa saja Enggar melakukan apa yang ingin dilakukannya, mengingat mereka sepasang suami istri sekarang, tidak ada pelanggaran di dalamnya, namun Enggar masih bisa berpikir dengan akal sehat juga masih tahu batasan.

Untuk beberapa saat Enggar sempatkan menatap dalam Elnada dengan mata terpejam gadis itu. Lalu tubuhnya berbalik untuk pergi dari kamar gadis itu. Tetapi agaknya Elnada sadar jika Enggar akan segera keluar dari kamarnya.

Gadis itu akan berpura-pura terguling dari ranjang kamarnya meski ia harus kesakitan. Tidak mengapa yang terpenting Enggar bisa tertahan lebih lama lagi di kamarnya.

Elnada membuka matanya sangat tipis sampai tidak begitu jelas, ia ingin mengintip apakah Enggar sudah jauh atau masih berada dekat dengan ranjang kamarnya, semua gadis itu lakukan agar tahu apakah Enggar peduli atau tidak dengannya.

Bruk

Tubuh Elnada terjatuh dari ranjang, pekikan suaranya langsung membuat Enggar menoleh dan segera menghampiri gadis itu.

"Aaa," serunya pura-pura terkejut.

"Nada!" seru Enggar segera menghampiri Elnada.

"sakit," pekiknya.

Tanpa berkata lagi, Enggar segera membantu Elnada untuk bangun dan kembali membaringkan gadis itu di ranjang.

"Kak Enggar kenapa di kamar gue?" tanya Elnada pura-pura terkejut dengan adanya Enggar.

"Jangan bilang kak Enggar mau tidur sama gue," lanjutnya lagi langsung membuat Enggar memasang wajah masamnya.

Ia menatap Elnada seakan tidak suka dengan tuduhan dari gadis itu. Namun yang menuduhnya kini malah terkikik seakan tidak bersalah dengan ucapannya.

"Baperan, becanda kali." Elnada menatap wajah masam Enggar.

"Ya uda sana keluar, gue mau istirahat," usir Elnada.

Sebenarnya Elnada berharap sekali jika Enggar akan membalas ucapannya meski dengan sikap cueknya, tetapi sedari tadi Enggar tidak bersuara. Elnada merasa malas sendiri jika harus berusaha membuat Enggar berbicara dengannya.

"Ada yang sakit?" tanya Enggar sukses membuat Elnada sedikit melongo.

Tadinya Elnada sempat kesal, tetapi mendapat pertanyaan dari Enggar seperti itu seakan rasa kesal itu seketika hilang. Ternyata masih ada rasa peduli untuknya dari seorang Enggar.

"Di sini," tanpa sadar Elnada menunjuk hatinya.

"Serius Nada," tekan Enggar diangguki oleh Elnada.

Menghela napasnya. Enggar berniat untuk keluar dari kamar gadis itu. Berlama-lama di kamar gadis itu membuatnya merasa tidak tenang, ada kegelisahan yang Enggar sendiri tidak tahu alasannya.

"Mau kemana?" tanya Elnada melihat Enggar yang kembali membalikan tubuhnya.

"Kamar," balas Enggar.

"Ini juga kamar, kenapa harus pergi si? Kurang apa coba gue?" gumam Elnada tetapi masih dapat didengar samar oleh Enggar.

"Lo pengen tahu kurangnya lo?" tanya Enggar menghentikan langkahnya.

Seketika Elnada mengangguk dengan begitu antusias. "Apa kurang gue?" tanyanya.

"Kurang waras," balas Enggar berlalu setelah mengatakan itu.

"Kak Enggar anjim!" umpat Elnada tidak terima dengan ucapan Enggar padanya.

Karena rasa kesalnya, kini tidak ada lagi niatan untuk mencegah cowok tersebut. Pada dasarnya Enggar memang tidak begitu peduli dengan dirinya, terlebih kata-kata Enggar barusan bisa bikin Elnada naik pitam malah.

"Gue kurang waras karena lo tau," dumel Elnada dengan mencebikan bibirnya.

"Kenapa kak Enggar nyebelin banget si? Tapi tadi, doi ngelawak atau apa ya? bisa ngelucu juga ternyata," ujar Elnada tersenyum tipis.

Meskipun terkesan cuek dan mencemooh Elnada dengan kata-katanya, namun Elnada menyukainya, apa lagi bisa saling bercanda dengan Enggar merupakan suatu impian Elnada.

"Lagian apa banget gue pakai ngomong gitu segala? Terkesan ngemis bege," lanjut Elnada menggerutu sendiri dengan apa yang tadi ia katakan.

Sementara Enggar duduk di meja belajarnya. Ponsel yang tergeletak di sana ia raih untuk membuka beberapa aplikasi pada benda pipih tersebut.

Kini ia membuka aplikasi warna hijau sebagai kegunaan sehari-hari untuk mengirim pesan kepada orang-orang di sekitarnya.

Di sana, ada nomor ibu martuanya atau mami Inta, yakni orang tua dari Elnada.

Selama ini, ada alasan dibalik perbuhan sikap cueknya terhadap Elnada. Enggar mencoba untuk bersikap tenang ketika menghadapi Elnada, karena jika biasanya ia akan memarahi Elnada karena kebiasaan tidak baiknya, namun kini ia sudah berjanji dengan orang tua gadis itu untuk selalu menjaga. Meski Enggar sendiri merasa aneh ketika harus menahan keinginannya untuk berdebat dengan Elnada seperti dulu.

"Gue masih terlalu bingung sama hubungan kita," ujar Enggar bersandar pada kursi belajarnya.

Siapa yang tidak bingung coba, dinikahi secara mendadak dengan gadis yang bisa dibilang tidak pernah akur dengannya.

"Aaaa... Sial," umpatnya kembali terbayang dengan tubuh mulus Elanda dari hasil ketidak sengajaan tadi ketika melihatnya.

Sudah siap dengan seragam sekolahnya. Tangannya menarik tas dan segera bergegas keluar dari kamarnya. Ia sempat melirik pintu kamar Enggar yang sudah tertutup rapat.

Dilirknya arloji pada pergelangan tangannya yang sudah menunjukan pukul setengah 7 lebih. Tanpa lama lagi Elnada kembali melanjutkan langkahnya untuk menuju ke bawah.

Tepat ketika gadis itu sampai di anak tangga terakhir. Ia dikejutkan dengan keberadaan seseorang yang tidak diundang juga sangat ia hindari saat ini. Karena setiap kali melihat wajah polos dari gadis itu membuat jiwa bar-barnya menjerit ingin keluar, seakan berontak agar melakukan sesuatu. Mulutnya juga terasa gatal untuk tidak mencari masalah dengan gadis itu.

Rasanya semakin panas saat melihat Enggar yang ternyata juga berada di sana, sedang mengobrol dengan gadis itu dengan buku di tangan Narina. Ia gadis yang Elnada maksud ialah Narina.

"Bisa-bisanya tuh cewek muncul ditengah kebahagiaan gue," kesal Elnada menghampiri mereka.

Tidak mau kalah, Elnada malah dengan sengaja menghampiri mereka. Ia tidak perlu repot lagi untuk membuat Narina tahu jika Enggar kini suaminya.

Gadis itu sudah dengan senang hati muncul sendiri.

"Hai Narin," sapa Elnada dengan begitu santai.

Seakan gadis itu dekat dengan Narina, dan tidak pernah ada masalah di antara keduanya.

Narina menoleh. Ia terkejut melihat adanya Elnada di rumah Enggar sahabatnya. Di pagi seperti ini untuk apa Elnada di rumah Enggar. Terlebih Elnada sudah lengkap dengan seragam sekolahnya.

Narina melirik ke arah Enggar seakan mencari jawaban, apa yang dilihatnya seperti tidak nyata.

"E-Elnad? Kamu beneran El-nad?" ujar Narina tidak yakin, dan dibalas senyuman oleh Elnada.

Senyuman manis yang memiliki banyak arti. Gadis itu dengan sengaja mendekat, lalu menatap Narina masih dengan senyuman yang terpancar di wajahnya.

"Kenapa? kaget ya liat gue di sini?" tanya Elnada tanpa basa-basi.

Tidak menjawab pertanyaan Elnada. Narina justru menatap Enggar seakan tidak percaya. Kebetulan Narina juga tidak melihat unggahan Elnada pada waktu itu. Meski beberapa teman sekelasnya sempat membicarakan unggahan Elnada dan mengaitkannya dengan Enggar, namun Narina tidak percaya begitu saja, dan mengabaikan karena menurutnya itu hal yang mustahil.

Tetapi saat ini, detik ini dan hari ini, seakan menjawab semua apa yang dikatakan oleh teman-temannya. Bahkan Narina melihat sendiri Elnada berada di rumah Enggar.

"Berani banget cuekin gue," gumam Elnada menatap Narina dengan tatapan sinis.

"Nada, tolong jangan bikin masalah," ujar Enggar seakan paham dengan niatan gadis itu.

Elnada mengangguk masih dengan senyuman penuh arti. Ia meninggalkan keduanya begitu saja setelah mendengar ucapan Enggar barusan, sejujurnya Elnada merasa sedikit sakit hati atas ucapan Enggar itu. Belum melakukan apa-apa tenyata Enggar sudah berpikir negatif tentangnya.

"Ck, nyapa tuh cewek doang, udah sekhawatir itu?" gumam Elnada merasa tidak habis pikir dengan Enggar yang lebih peduli dengan Narina.

"Gue malah tertantang bikin tuh cewek nangis darah, main-main dulu nggak sih," lanjutnya dalam hati dengan penuh emosi mengingat bagaimana pedulinya Enggar terhadap Narina.

1
Ayu Rahayu
cerita nya sngt menarik bnyak lucu nya jg sngt penasaran dgn cerita selanjutnya..sukses selalu/Good/
Vietha_27
kejutan apa yaa🙄🙄🙄

terakhir yg baju jaring jaring aja udah bikin Enggar nelen ludah sampe kepikiran trs. 🤭🤭

kl lebih nanti. bs ga dilepas Elnada sama Enggar nanti. apa lg di deketin sm Daren atau yg lainnya😁😁😁
Dian Rahmawati
Nadira kejutan apa nih ?
☠ᵏᵋᶜᶟ 𓆩N͢͢͢äy𓆪 BORNEO𒈒⃟ʟʙᴄ
🤭 Kapal Nada sama Enggar berlayar
@sulha faqih aysha💞
kalau gengsi yang Enggar utamakan yah harus siap siap aja untuk kehilangan El
kalau El merasa lelah dan jenuh pasti El akan melakukan yang membuat nyerah
Fitrothul Auliya
ci ed mh do dpn nada gengsinya gede bgt, lhh di dpn para lampiran kga gengsi
Dian Rahmawati
Enggar jgn gengsi2 dong nanti klo Nada di tembak Daren baru tau lhoo
Vietha_27
ayoo deh Enggar.
jangan sampe nyesel pas Elnada udah ada yg nembak lgsg panas dingin pgn emosi🤭🤭🤭

duhh,, ada lg yg pgn deket deket Enggar 😑😑
sorry anda bukan tipe saya( kata Enggar)😌😌🙃🙃

soalnya tipe Enggar tuh yg berani kyk El🙃
Fitrothul Auliya
ayuu ed buktikan bahwa kmu peduli
Vietha_27
cemburu Enggar.
bilang donk😌😌😌
nanti keburu di embat sama Daren lohh🙃🙃🙃

kan Daren gatau kl El tuh cewe,, eeh salah istri deng🤭🤭😁😁😁


tenang aja El, saingan mu bertambah tp hati dr Enggaraksa sudah jd milik km dr sebelum kalian bersama. hanya karna si Narina aja jd nya perasaan Enggar tidak dinampakin di depan kamu.😇😇

hmmm, kl sampe anak dr papi Bara yg pindah k sekolah El. maksudnya apa sih😑😑

masa mau rebut Enggar. atau mau coba coba PDKT sm Enggar. mau secakep atau sepinter apapun. Elnada sudah singgah di hati Enggar laah🥰🥰🥰
Enno
klo itu anak papi bara...kk kelas nada berarti papi dah punya istri dong pas nikah sm mami inta
Isrokhatul Hanani MS: bisa jadi anak tiri sih
total 1 replies
Neneng Dwi Nurhayati
semoga ada orang baru yg cinta tulus ke elnada, biar Enggar tau gmna jadi elnada kak
Dian Rahmawati
seru nih klo Enggar mulai cemburu
@sulha faqih aysha💞
pasti anak baru itu anaknya papinya El otomatis adik tirinya
giliran Deket aj mukanya datar pas giliran di deketin sama temen sendiri z Enggar kepenasan makanya kalau suka ya ngomong apalagi sekarang status bukan pacar tp teman hidup
@sulha faqih aysha💞: ya berarti El donk di sini adik tiri
apa sebelum menikah sama mani ya El berarti papinya El udah punya WIL donk.....🤔🤔
Isrokhatul Hanani MS: wait kalo sekelas sama enggar . berarti lebih tua dia dari pada el kan? el aja adik kelasnya enggar?
total 2 replies
Enno
hadeuh nnt yg di tuduh nada nih ngumpetin bukunya
☠ᵏᵋᶜᶟ 𓆩N͢͢͢äy𓆪 BORNEO𒈒⃟ʟʙᴄ
Udah kebaca akal bulusnya si Narina. Pasti mau playing victim. Biar semua nuduh Nada yg hilangin bukunya. Tega banget ya kamu Narina, kalau aku gak sampai mikir gitu, eh bentar kayaknya enggak sih 😏
Neneng Dwi Nurhayati
bisa gak kak, bikin elnada gak terlalu bucin ke Enggar, biar Enggar yg bereaksi dan tau gmna elnada ke Enggar..
kasian El
Fitrothul Auliya
tw kn sifat iblis kya gimana yaitu si lampiran narina
Dian Rahmawati
paling si Narina ini mau kambing hitamkan si Elnada memgenai buku tugas...jgn sampe deh si Narina makin ngerusak hubungan Enggar sama Nada..kasian Nada
Enno
mau apa coba narin...biar egar salah paham lg gitu sm nada
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!