NovelToon NovelToon
Benih Tuan Presdir

Benih Tuan Presdir

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Ibu Pengganti / Percintaan Konglomerat / Penyesalan Suami
Popularitas:235.3k
Nilai: 5
Nama Author: Byiaaps

Keenan dan Jihan yang baru saja menikah siri setelah 5 tahun berpacaran, terpaksa berpisah kala Keenan harus menerima perjodohan dengan anak relasi bisnis ayahnya.

Kepergian Jihan seorang diri dalam keadaan hamil, membuat Keenan terus mencarinya.

Hingga 5 tahun berlalu, tak sengaja Keenan bertemu dengan seorang bocah tampan, yang mengikuti casting bintang iklan produk perusahaan farmasi yang dipimpinnya.

Apakah anak itu adalah anak yang dikandung Jihan? Bagaimana kelanjutan cerita Keenan dan Jihan? Akankah Keenan menceraikan istri yang tak dicintainya?

Baca selengkapnya di sini ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byiaaps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Atas bantuan salah seorang kepercayaannya itu juga lah, Keenan bisa melakukan proses syuting dengan biaya yang lebih rendah. Meski bukan di tempat biasanya, karena Keenan tak ingin Rio tahu strateginya. Sedangkan perusahaan iklan langganannya, pasti akan memberitahukan Rio dan ayahnya jika Keenan syuting di sana. Tentunya, juga dengan biaya iklan yang dibagi 2, antara Keenan dan partner bisnisnya.

Ale dan Jihan yang sudah berada di Jakarta, siap menunggu jemputan Keenan di rumah Bu Dian.

Tak lama, mobil Keenan tiba, disambut oleh Ale yang tampak begitu tampan sekali dengan setelan kemeja dan celana jeansnya.

“Anak Papa tampan sekali,” ujar Keenan lirih yang langsung dihalau oleh Jihan yang saat itu juga menghampirinya, dengan kode matanya.

“Apa, Om?” tanya Ale yang samar-samar mendengar ucapan Keenan.

“Oh, bukan. Om Keenan bilang Ale tampan sekali, mirip dengan Om Keenan waktu kecil,” jawab Keenan tersenyum.

Jihan lalu mengajak mereka berangkat, setelah berpamitan dan meminta doa pada ibunya, agar semuanya lancar.

Senyum bahagia terpancar dari raut wajah ibunda Jihan, melihat anak, cucu, dan menantunya kembali bersatu.

"Keenan kok baru kelihatan ya, Bu Dian," celetuk salah seorang tetangganya, yang masih belum tahu perpisahan Keenan dan Jihan 5 tahun lalu.

Dengan tersenyum, wanita peruh baya itu hanya menjawab jika Keenan memang baru saja pulang dari studinya di luar negeri.

Sementara itu, selama perjalanan, Keenan tak berhenti mengucapkan terima kasihnya pada Ale, yang bersedia membantunya, di saat ia sedang membutuhkan bantuan Ale.

“Kalau Mama yang minta, Ale tidak bisa menolaknya, Om,” jawab Ale polos membuat Jihan sedikit tak enak hati pada Keenan.

Keenan berganti mengucapkan terima kasihnya pada Jihan, yang selalu bisa mengerti dan memahaminya.

"Andai saja Ale punya mama dan papa seperti Mama dan Om Keenan, pasti Ale akan bahagia seperti Ruby," ujar Ale tiba-tiba, membuat Jihan dan Keenan saling berpandangan sekian detik.

Hingga setibanya mereka di lokasi syuting, mereka disambut oleh Yoga, partner kerja Keenan, yang sudah mengondisikan para kru syuting dan segala keperluannya.

“Ayo, Ale, kita siap-siap dulu,” ajak salah seorang kru syuting.

Saat menunggu Ale selesai bersiap, Keenan tak berhenti mencuri pandang pada Jihan. Jihan yang menyadari hal ini pun, mengingatkan Keenan agar tak bicara seperti itu tadi di depan Ale. “Dia butuh waktu untuk memahami semuanya.”

Meminta maaf, Keenan mengaku keceplosan, karena Ale memang anaknya, yang sangat mirip dengannya.

Beberapa menit kemudian, para kru syuting telah siap. Seperti biasa, Ale dengan cepat memahami script dan brief yang diberikan, membuat Keenan begitu bangga padanya. Tak lupa, Keenan juga memuji didikan Jihan pada Ale.

“Oke, 1...2...3, action!”

***

Siang hari sepulang syuting, Keenan bermaksud mengajak Jihan dan Ale makan siang di salah satu restoran. Sayangnya, Jihan menolak dan mengajak Keenan untuk makan siang di rumahnya saja, karena ibunya sudah menyiapkan makan siang untuk mereka.

Dengan senang hati, Keenan menerima ajakan Jihan. Ia juga tak lupa memberikan cokelat yang diminta Ale. Tak hanya satu buah, tapi 1 kotak.

“Kenapa banyak sekali, nanti dia tidak mau makan nasi,” protes Jihan.

Menggaruk-garuk kepalanya, Keenan mengaku tak tahu akan hal ini. Ia lalu meminta agar Jihan menyimpannya, supaya Ale tak memakannya sekaligus. Keenan juga meminta agar Jihan memberitahukannya segala sesuatu yang tak boleh ia berikan pada Ale.

“Untuk hal lain, Ale memang penurut, tapi ada kalanya dia juga sepertimu yang suka keras kepala dan tak mau dilarang,” ujar Jihan sembari masuk ke dalam rumah.

Ale lalu segera merebut coklat di tangan Keenan. “Terima kasih ya, Om.”

Keenan yang tetap berdiam mematung hanya bisa tersenyum merenungi kesalahan konyolnya.

Sementara itu di apartemennya, Nayla terus berkomunikasi dengan kuasa hukumnya, agar hak asuh Ruby jatuh ke tangannya. Ia tak sudi jika Ruby diasuh oleh Jihan. Meski Ruby tak pernah berhenti merengek untuk ikut dengan papanya.

“Berhenti, Ruby, Mama pusing!” bentak Nayla.

Sehari-hari, Nayla hanya memiliki sedikit waktu untuk Ruby. Sedangkan Keenan hanya menemuinya 1 hari dalam seminggu, di hari kerja, tanpa sepengetahuan Nayla. Hingga bocah yang akan berusia 6 tahun itu semakin kehilangan kasih sayang orang tuanya.

Sama halnya dengan Keenan yang masih harus fokus untuk menyelesaikan proses perceraiannya, ia harus menyisihkan sebagian uangnya untuk membayar jasa kuasa hukumnya.

Hingga 1 minggu berlalu.

Keenan yang masih bekerja di rumah pribadinya karena belum memiliki kantor sendiri, mendapat laporan dari Yoga, bahwa terjadi penjualan yang signifikan pada usaha mereka, setelah iklan tersebut ditayangkan di televisi, meski nominalnya masih jauh jika dibandingkan dengan penjualan produk perusahaan Basuki Farma.

Tak hanya itu, partner bisnis Keenan itu juga mendapatkan informasi dari stafnya, bahwa setelah iklan mereka tayang, Ale menjadi viral di media sosial. Hal itu juga lah yang membuat masyarakat berbondong-bondong tahu tentang produk obat gatal untuk anak buatan mereka, hingga menaikkan tingkat penjualan. Yoga juga mendiskusikan hal ini pada Keenan, bahwa sepertinya mereka harus mulai memasarkan produk mereka melalui media sosial, yang memiliki pengaruh besar.

Seketika fokus Keenan terpikirkan suatu hal. "Perasaan saat Ale membintangi 2 iklan yang terdahulu, dia tidak sampai viral di media sosial seperti ini, hanya di televisi saja."

***

Berita viralnya Ale saat memerankan iklan produk Keenan, sampai juga kepada Pak Basuki dan Rio.

Masalahnya adalah, di saat yang bersamaan, mereka juga sedang merilis produk yang sama. Seketika mereka mencari tahu, siapa produsen obat tersebut. Meski para staf masih menyelidikinya, karena baru mendengar perusahaan yang mengeluarkan produk tersebut.

“Paling hanya online shop biasa, Yah,” tutur Rio, yang beranggapan bahwa banyak pengusaha yang menginginkan Ale menjadi bintang iklannya, semenjak produk perusahaan Pak Basuki mengalami kenaikan penjualan drastis saat Ale yang membintangi iklan produk mereka saat itu.

Tidak sependapat dengan Rio, Pak Basuki merasa iklan ini ada hubungannya dengan Keenan. Saat melihat Ale, ia mengingat Keenan, karena tak dapat dipungkiri, Ale begitu mirip dengan Keenan kecil. Seketika memorinya merindukan saat ia masih bersama mendiang istrinya dan juga Keenan kecil.

Meski ia masih marah karena keputusan anak kandungnya itu, menimbulkan hubungan yang tak baik antara dirinya dengan Pak Lukman. Papa Nayla itu mulai mengurangi stok produk dari Basuki Farma. Tentunya, hal ini mempengaruhi tingkat penjualan produknya, yang sudah mulai menurun dalam 3 bulan terakhir.

Sementara itu, di warehouse milik Inka, mereka ramai-ramai membahas tentang viralnya Ale, yang bahkan mulai mendapatkan tawaran kerja sama dari berbagai pihak yang banyak ditemukan di kolom komentar.

“Mbak Jihan, terima tidak kerja sama mereka?” tanya salah seorang teman kerjanya.

Mengaku belum tahu, Jihan tak dapat memberikan jawaban pastinya.

“Saya pikir waktu Mbak Jihan minta kita memviralkan iklan Ale yang baru, karena Mbak Jihan mau terima endorse,” lanjutnya.

...****************...

1
LISA
Kenan tuh yg bayarin SPP nya Ale
Eva Nietha✌🏻
Ale pinter
Eva Nietha✌🏻
Keren
Eva Nietha✌🏻
Kena deh bakal viral nih Nayla
Eva Nietha✌🏻
Kapok kamu pak Basuki
Eva Nietha✌🏻
Ale hebat
Eva Nietha✌🏻
Wah ale viral
Eva Nietha✌🏻
Feeling anak sm bapaknya
Eva Nietha✌🏻
Ayo keenan tegas
Eva Nietha✌🏻
Keren ceritanya
Eva Nietha✌🏻
Makin seru thor
Eva Nietha✌🏻
Suka
Siti Nuraini
aq suka ceritanya
Eva Nietha✌🏻
Berjumpa jg deh
Eva Nietha✌🏻
Seru banget
Eva Nietha✌🏻
Seru
Eva Nietha✌🏻
Msh lanjut
Eva Nietha✌🏻
Merapat kk
munaroh
owhh,,, Wina ada main dg Rio thoo? 🤔
munaroh
wallahhh,,, Wina urung kapok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!