Bagaimana jika seseorang yang memesan kamar malam ini adalah bos sendiri?
akankah mundur? atau justru menikmati malam bersama?
Deandra menjelma menjadi dewi rembulan yang anggun di saat malam hari namun di siang hari dirinya hanyalah seorang office girl biasa.
simak lanjutan Ceritanya di sini
@Symott
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Symott, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan Mafia Ewita
tuk
Tuk
Tuk
Sraaakk ..
" Oke beres , waktunya pulang " Dea tersenyum lebar. Sore ini dia akan bertemu dengan Betty di resto mahal.
Begitulah Betty , selalu elite dan mahal.
Dia bilang hidup hanya sekali, jangan menyia-nyiakan kesempatan untuk menikmati hidup. Gaya menikmati hidupnya adalah dengan berfoya-foya.
" Dea.. " panggil Aldino.
"Ya ? Apakah masih ada yang dikerjakan lagi? " Dea mengurungkan niatnya berganti pakaian. Mungkin saja masih ada pekerjaan lagi .
"tidak , tidak ada.. Aku hanya emm " menggaruk kepalanya.
"Ya? " menatap Aldino.
" Pulang bareng yuk " nyengir.
"Ahh maaf sekali aku tidak bisa Al , ada janji makan dengan teman sore ini " memasang wajah bersalah.
"Sungguh , aku minta maaf ya "
"Ohh oke, mungkin lain waktu he he , have fun ya "memukul pelan dengan Deandra.
"emm pasti , makasih "
~
~
Taxi yang Deandra naiki sudah berhenti di alamat yang dikirimkan oleh Betty. Benar apa yang dikatakan Betty di telepon.
"Restorannya bagus dan mahal "
Dilihat dari luar saja sudah tercium bau harum menguras kantong.
"sepertinya aku salah kostum " memandang dirinya yang memakai baju kaos over size dan sepatu casual.
Ditambah lagi dengan celana jeans warna navy.
Sudah terlambat untuk berganti pakaian, bisa bisa Betty marah jika Dea terlambat.
" Sudahlah masuk saja " berjalan menuju pintu masuk.
Saat akan masuk seorang satpam menahan Deandra.
"Maaf Mba ".. Menahan dengan mengulurkan tangannya.
" Mampus, benar kan aku di usir " berkata dalam hati.
" Ahh, iya Pak.. Saya tidak jadi masuk kok hehe " berbalik.
" Loh.. Saya bukannya mau mengusir, saya hanya ingin bertanya apakah Mba yang bernama Deandra? "
Satpam itu bertanya dengan sopan dan ramah , tak lupa juga menebarkan senyuman.
" Iya! Kok Bapak tahu.. " Dea heran kenapa satpam resto mahal bisa mengetahui namanya.
" Oh syukurlah.. Saya tidak salah orang , begini Mba sudah di tunggu teman Mba di ruang VIP .. Mari saya antar "
" Haah.. V.. VIP? "
" Iya Mba.. Mari , lewat sini "
Deandra semakin di buat heran , hanya makan dan mengobrol saja sampai mendapatkan pelayanan yang begitu private . Sampai sampai haris memiliki menyewa ruangan VIP.
Banyak pasang mata menatap Dea dengan tatapan aneh . Seorang gadis biasa bisa sampai dikawal oleh satpam restoran. Sungguh hal yang tidak biasa.
Bisik bisik tetangga terdengar sedap. Namun Deandra sudah kebal dan memilih tidak merespon tetap berjalan lurus sesuai arahan Pak Satpam.
" Silahkan.. Ini ruangannya, saya hanya bisa mengantarkan sampai di sini saja Mba. " menunduk sopan lalu pergi .
" Eh iya . Terimakasih Pak ... Hmm jadi dia di dalam ya "
Klik..
Pintu berhasil di buka oleh Deandra. Begitu masuk Deandra sudah dikagetkan dengan apa yang dilihatnya di depan mata.
" What the... " menurut mulut tak sanggup melanjutkan perkataannya.
"STOP.. Dia sudah datang , awas minggir .. , Hai .. Apa kabar "
Ternyata alasan Betty mengajak bertemu di ruang VIP adalah ....
" Ga bisa di tempat lain gitu? Ini restoran Bett tempat umum , Astaga. "
Deandra tidak habis pikir , saat membuka pintu dirinya disuguhkan pemandangan tidak sepantasnya.
Di sana ada Betty dan sosok laki-laki entah siapa. Betty duduk dipangkuan si laki-laki dan bergerak keenakan.
" Hehe.. Pause dulu , sana nanti aku panggil lagi " mengecup pipi laki-laki tersebut.
Hampir saja laki-laki itu lupa pada asetnya yang masih terbuka, jika saja Betty tidak menariknya dan menaikkan resletingnya.
" Aset gua , jangan diumbar" mengomel sambil menaikkan resleting.
" Thanks Baby " mengecup bibir Betty.
Cmmpak
Bahkan suaranya terdengar sampai telinga Deandra.
" Dasar Mafia " berjalan mendekati Betty.
Setelah laki-laki itu pergi , Deandra bersiap mengomel.
( mengambil nafas ) " Bett... "
" Lo Dateng ya ke nikahan gue " memotong kata kata Dea.
" Hah?.. Ni nikah? " melihat undangan pernikahan yang diberikan Betty.
" Yups.. Nikah , ini undangan khusu buat lo , awas aja kalo ga dateng" menunjuk wajah Dea.
" Sama yang barusan? "
Betty menggelengkan kepalanya.
" What???... Elo emang hhh.. Sabar sabar... " mengelus dada.
"gua mau tobat Dea , jadi gua nikah "
Dea semakin di buat syock dengan penuturan temannya ini.
