NovelToon NovelToon
Kawin Gantung Dengan Ketos

Kawin Gantung Dengan Ketos

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat / ketos / perjodohan
Popularitas:8.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: AuraAurora

Memiliki wajah cantik blesteran, membuatnya menonjol di antara gadis lainya. Tapi kisah hidupnya tak seindah wajahnya. Jessyca

Karena sang Mama meninggal sejak lama, membuat Ayahnya menikah lagi. Tapi keluarga baru, justru membuat hidupnya semakin sulit.

Hingga suatu saat, neneknya telah memilihkan jodoh untuknya. Yang menyebabkan ia 'kawin gantung' di usia muda.

Apakah kehidupan Jessy akan lebih baik? Atau malah sebaliknya!!!

Cuzzz kita lanjut ☺☺☺☺🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AuraAurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makan Siang Bersama

Beberapa hari berlalu.

Jessy semakin di buat pusing oleh pertanyaan Mariam yang setiap hari menanyakan bagaimana keputusan akhirnya. Bahkan ia sudah kehabisan akal bagaimana lagi caranya ia membuat alasan.

Jika di rumah Jessy kesal dengan pertanyaan Mariam, lain lagi jika di sekolah.

Di sekolah ia setiap hari harus terkena hukuman dari Nathan. Mulai terlambat masuk sekolah, hingga ketahuan saat ia membolos di jam pelajaran yang ia gunakan untuk tidur.

Semakin hari Jessy semakin kesulitan untuk tidur. Permintaan Mariam lah yang membuatnya susah tidur beberapa hari ini.

"Jessy, bagaimana?" Mariam menagih jawaban dari Jessy di sela-sela makan malam mereka.

Jessy menghembuskan nafasnya kasar dan mengerucutkan bibirnya.

"Nek," ucapnya memelas.

"Nenek yakin setelah kamu menikah, kehidupan kamu akan jauh lebih baik." Mariam menatap lembut cucunya.

"Tapi bersama Nenek hidup Jessy sudah lebih baik."

Mariam menggelengkan kepalanya. "Umur tidak ada yang tau kapan akan berakhir, dan Nenek sudah tua tidak akan bisa menjaga kamu selamanya. Dengan kamu menikah Nenek akan tenang jika sewaktu-waktu Tuhan memanggil Nenek." Ucapnya sendu.

Jessy seketika menghambur ke dalam pelukan Mariam. "Nenek jangan bicara begitu, Jessy tidak menyukainya." Kemudian mengurai pelukan nya.

"Tapi inilah hidup, semua asam manis kehidupan harus kita lewati. Dan percayalah semua akan indah pada waktunya." Tutur Mariam.

Jessy terdiam mendengar ucapan Mariam. "Tapi Pa--"

Jessy tidak meneruskan ucapnya kala ia mengingat sosok Papahnya yang belum pernah menemuinya sejak kepulangan nya dari rumah sakit.

Mariam menggenggam tangan Jessy, ia tau apa yang akan di sampaikan gadis itu.

"Papa mu sudah Nenek beritahu tentang ini dan ia setuju." Mariam yang akhirnya memberi tahu.

Jessy mendengar itu hanya bisa tersenyum kecut. Jelas saja Papanya akan setuju, karena jika ia telah menikah maka Papanya sudah tidak akan terbebani oleh kehidupan nya.

Esok hari yang bertepatan hari minggu, Mariam mengundang Danu, Mira dan Tasya untuk makan siang bersama.

Karena semalam Mariam menyimpulkan bahwa cucunya itu setuju dengan rencananya.

"Sayang, bagaimana kabar kamu?"

Mira seketika memeluk Jessy ketika gadis itu membukakan pintu untuknya.

"Baik Ma," jawab Jessy yang membalas pelukan ibu sambungnya. "Ayo masuk," ajaknya kemudian dengan membuka pintu lebar-lebar.

Jessy tak berniat menyapa Papanya. Apalagi ia melihat Papanya yang sibuk bercanda dengan Tasya.

Di dalam rumah, Mariam sudah selesai menata makanan yang ia masak bersama salah satu pegawainya yang ia mintai tolong.

"Kalian sudah datang!" Mariam menyambut kedatangan mantan menantu dan keluarga barunya. Bahkan Mariam juga menganggap Tasya seperti cucunya sendiri.

"Mah," sapa Danu kemudian mencium punggung tangan wanita tua itu. Di susul oleh Mira dan Tasya yang juga mencium punggung tangan Mariam.

"Ayo duduk, kita makan siang bersama." Ajak Mariam.

Di wajah wanita tua itu, hanya ada raut kebahagian melihat mereka berkumpul seperti ini. Sudah lama sekali ia tidak merasakan momen kebersamaan.

Di saat makan siang di mulai sesekali mereka saling bertukar kabar. Tapi tidak dengan Jessy, gadis itu hanya diam dan mendengarkan nya saja.

"Ehem!" Mariam berdehem sebelum memberikan kabar baik pada mereka. "Ada kabar gembira yang ingin Nenek sampaikan," kata Mariam.

Mereka kini menatap Mariam dengan serius sembari menunggu kabar apa yang akan di sampaikan. Kecuali Jessy.

Mariam menoleh ke arah Danu yang berada di sisi kirinya. "Danu, Jessy sudah setuju untuk bertunangan." Ucapnya dengan tersenyum.

Danu menatap ke arah Jessy yang tidak menunjukkan reaksi apapun. Kemudian menoleh lagi pada Mariam. "Benarkah?" Ia memastikan lagi.

"Iya," sahut Mariam antusias.

Mira yang mendengar tidak begitu terkejut, karena sebelumnya Danu sudah membicarakan tentang hal ini. Baginya keputusan apapun asal itu bisa membuat anaknya bahagia ia akan mendukungnya.

"Selamat sayang," ucap Mira kepada Jessy.

Jessy hanya tersenyum menanggapi itu.

Sedangkan Tasya memandang Jessy dalam diam. Entah apa yang gadis itu rasakan mendengar saudara tirinya akan bertunangan.

"Kapan pertemuan dua keluarga akan di lakukan?" Tanya Danu.

"Mama belum memberi kabar mereka," sahut Mariam.

Sebenarnya Danu sendiri juga belum tahu laki-laki seperti apa dan keluarga dari mana yang akan berjodoh dengan putrinya. Tapi ia yakin kalau mantan mertuanya akan memilihkan yang terbaik.

Setelah Maria menyampaikan kabar gembira itu, mereka akhirnya terlibat dalam obrolan ringan. Tapi tidak Jessy, gadis itu memilih menonton film dari pada ikut bergabung bersama mereka.

*

*

Pagi hari ini Jessy datang ke sekolah tepat waktu, tidak terlambat seperti biasanya.

Saat ia berjalan di koridor, ternyata ada Nathan yang sudah bersiap akan berpatroli bersama Raka.

Sejenak pandangan mereka bertemu.

Namun kemudian Jessy menatapnya dengan tidak suka, karena beberapa hari ini ia selalu terkena hukuman oleh Nathan. Meskipun ia sadar bahwa itu karena kesalahan nya, tetapi tetap saja ia merasa kesal.

Sedangkan Nathan tersenyum simpul melihat itu. Karena siswi langganan yang biasa terkena hukuman dari nya hari ini bisa bebas.

"Tumben tuh anak berangkat pagi," celetuk Raka.

Tapi Nathan hanya mengangkat kedua bahunya.

Di dalam kelas Jessy langsung duduk di kursinya. Meili dan Tasya masih belum tiba.

Jessy mengarahkan pandangan nya pada luar jendela, ia tersenyum kecut mengingat acara makan siang kemarin dengan keluarganya.

Bagaimana tidak, bahkan Papa nya tidak menanyakan bagaimana perasaanya? Kenapa ia setuju dengan perjodohan itu? Ataupun mengucapkan selamat.

"Miris," gumamnya.

Tak lama ia samar-samar mulai mendengar suara cempreng dari luar kelasnya. Siapa lagi kalau bukan milik teman barunya yang selalu menempel kepadanya.

"Satu," Jessy mulai menghitung.

"Dua," Jessy mulai mengenakan kembali earphone yang tadi sempat ia lepas.

"Tiga."

"Jessy!!!" Teriak Meili dari ambang pintu kelas.

Jessy tersenyum simpul melihat itu. Mempunyai teman seperti Meili memberi warna tersendiri dalam hidupnya.

Melili berlari kecil ke arah Jessy. "Jessy, nanti ikut ya ke mall nanti sepulang sekolah." Ajaknya. "Tasya juga ikut," gadis itu menoleh ke arah Tasya yang sudah duduk di kursinya.

Jessy menatap Meili dengan kening berkerut, seolah olah ia tidak mendengarkan apa yang di katakan Meili. Padahal earphone yang terpasang di telinganya tanpa suara.

"Ih... lepas dulu earphone nya," kesal Meili kemudian melepas satu earphone Jessy. "Nanti ikut ya ke mall sepulang sekolah, sama Tasya juga." Ulang Meili.

"Gue Ma--"

"Stop," sela Meili. "Tidak ada penolakan," ulangnya.

"Dasar pemaksaan," cibir Jessy.

"Harus," Meili kemudian tersenyum dan kemudian duduk di kursinya.

Jessy menoleh ke arah Tasya yang juga sedang menatap ke arahnya, Tasya kemudian tersenyum.

Sedangkan di rumah Mariam sedang menelpon seseorang, memberitahukan bahwa cucu cantiknya sudah setuju. Dan segera mengatur pertemuan dua keluarga.

...----------------...

...Nah, detik-detik Papa Nathan sama Mommy Jessy berjodoh. Gimana ekspresi mereka kalau tau di jodohkan 😁. Jangan lupa dukungan nya ya 😍. Lope lope 🥰...

...Sidoarjo. 22.35...

1
Syeni Mamuaya
Sangat, suka dg Ceritanya... TQ Thor di tggu cerita selanjutnya😇😇
Nurul Istiqomah
boleh ga lempar batu ke kepala danu
Sandisalbiah
berat pasti buat jessy jika harus kehilangan Mariam.. org yg merangkulnya saat dia terombang ambing dlm luka akibat ayah kandubgnya sendiri
Sandisalbiah
gak waras si tasya... meminta orang buat melepaskan nathan.. emang nathan nya sendiri mau sama situ..? gak kan.. edan...
Sandisalbiah
Jessy malas lihat muka Danu... sama sebenarnya malas juga si Danu masih berseliweran di sini.. harusnya dia di hanyutkan aja di laut mati
Sandisalbiah
rapuhnya Jessy
Sandisalbiah
itu krn kegilaan Tasya..
Sandisalbiah
egois.. dan ini hasil didikan Danu yg juga manusia egois
Sandisalbiah
Hadeh.. Nathan dan Jessy selalu sukses buat org hareudang..
Sandisalbiah
ada apa dgn meili
Sandisalbiah
wajar kalau Jessy punya ketakutan tersendiri..
Sandisalbiah
picik ternyata Tasya selicik itu dan sayangnya dia sepemikiran dgn Danu yg tolol itu
Sandisalbiah
Tasya yg nguping di toilet ya
Sandisalbiah
Lha si Jessy... lagi ngidam ya
Sandisalbiah
fix.. OTW debay deh.. Nathan junior segera hadir...
Sandisalbiah
pantas Danu lebih sayang dan cocok dgn Tasya itu krn mereka satu species.. sama² manusia gamon.. gak terima dgn takdir dan kenyataan..
Sandisalbiah
derita lo, Tasya.. anggap aja Nathan itu jd kompensasi krn kamu selama ini juga udah mengambil seluruh cinta dan perhatian dr si bego Danu.
Sandisalbiah
sweet banget sih.. jd baper yg baca...
Sandisalbiah
keputusan bijak...
Sandisalbiah
Jessy dan Meili senasib.. harus memiliki ayah yg egois.. dan gak berhati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!