I Love You Pak Guru Galak

"Saya tidak memperpanjang masalah dan saya tidak ada kaitannya dengan apa yang terjadi pada guru di samping bapak. Tetapi lihatlah dia menuduh saya dan bahkan sudah ada yang mengatakan. Jika Itu bukan saya tapi dia tetap ngotot. Dia bukan seperti guru yang mengajar di sekolah ini tetapi seperti menjadikan saya adalah saingannya," ucap Kyla yang menatap tajam Melody dan Melody hanya diam yang terlihat panik.

"Bu Melody. Ibu jangan takut. Saya tidak akan bersaing dengan Ibu untuk merebut pak Aditya. Saya sama sekali tidak tertarik kepadanya," tegas Kyla yang mengeluarkan statement yang membuat murid-murid di dalam kelas heran dengan pernyataan Kyla.

"Bu Melody suka sama pak Aditya?" tanya Cindy.

"Kayaknya sih iya dan benar apa kata Kyla. Jika Bu Melody bukan mencerminkan sebagai seorang guru. Tetapi justru seperti menganggap Kyla saingan," sahut Shania sinis.

"Huhhhhhhh!" murid-murid langsung bersorak. Kyla di lawan dan makanya dia akan melakukan hal yang membuat Melody malu sendiri

"Sudah-sudah hentikan omong kosong ini. Ini bukan lelucon. Kyla kamu kembali ke tempat duduk kamu," tegas Aditya. Namun Kyla tampaknya tidak mau disuruh untuk duduk.

"Kamu tidak mendengarkan saya?" tegas Aditya dengan menaikkan alisnya.

Kyla akhirnya mengurungkan niatnya untuk menemui sang kakek dan Kyla yang kembali. duduk. Walau sebenarnya dia sangat kesal dengan Melody dan terpaksa menuruti Aditya.

"Sudah cukup semua ini. Seperti apa yang saya katakan. Kalian yang melakukan tindakan ini akan mendapatkan hukuman," tegas Aditya yang langsung keluar dari dalam kelas 11 B.

"Ibu suka ya sama pak Aditya!" sorak Tobi menggoda gurunya itu

"Cie, cie, cie," murid yang lain ikut menggoda Melody sampai Melody sudah tidak punya muka lagi.

"Issss!" Melody kesal sendiri dan langsung keluar dari dalam kelas dan mendapatkan teriakan sorakan dari murid-murid lagi. Melody yang menuduh Kyla dan langsung di permalukan oleh Kyla dan untung tidak jadi di laporkan pada kakeknya.

Karena ada Aditya. Jadi murid-murid yang turut campur dalam mengerjai Bu Melody mendapatkan hukuman. Kecuali Kyla, Shania, Cindy, Azizi, Reza, Zara dan Rafael. Mereka semua mendapatkan hukuman dengan semuanya yang di suruh untuk membersihkan toilet.

**********

Kyla, Shania dan Cindy yang duduk bersama dengan wajah Kyla yang tampak kesal. Mereka yang melihat ke arah beberapa murid yang membereskan kamar mandi. Dari mengepel dan lain-lain sebagainya. Hukuman itu yang di berikan Aditya dan tidak jadi membuat surat panggilan orang tua.

"Kyla apa hanya perasaan aku aja. Jika Bu Melody itu sebenarnya tidak suka pada kamu?" tanya Cindy menduga-duga.

"Benar apa yang di katakan Cindy. Kenapa Bu Melody ngotot gitu coba," ucap Shania.

"Dia pasti suka sama Pak Aditya dan terlihat tidak menyukaiku. Karena aku yang mengatakan hal itu pada pak Aditya. Jadi dia dendam pada ku," batin Kyla menebak-nebak.

"Memang sudah terlihat dari Bu Melody yang menyalahkan Kyla dengan memojokkan Kyla sewaktu Kyla yang membela pak kak Nabila. Dia juga mendesak Kyla saat permasalahan Azizi. Sepertinya memang Bu Melody itu tidak menyukai kamu," lanjut Cindy yang sangat yakin.

"Ya sudah. Jika dia memang tidak menyukaiku. Aku tidak peduli dan juga tidak ingin menyuruh orang lain untuk menyukaiku," sahut Kyla.

"Memang cocok tuh. Kamu itu bilang aja sama kakek kamu kelakukan guru itu. Itu sama saja merusak nama citra guru," ucap Cindy yang kelihatan meledakkan kompor.

Kyla tidak merespon apa yang di katakan Cindy, matanya yang fokus pada Melody yang mengawasi murid-murid. Sampai akhirnya Melody juga melihat ke arah Kyla dan entah mengapa Melody dan Kyla saling menatap dengan penuh maksud.

Namun ternyata di sisi lain Aditya yang melihat ke arah Kyla yang berada di ujung dan tanpa sepengetahuan Kyla.

"Jadi dia tidak ikut campur dalam mengerjai guru. Mungkin memang dia sudah mulai sadar," batin Aditya tersenyum tipis yang sepertinya bangga dan salut dengan Kyla yang tidak ikut-ikutan mengerjai guru.

*********

Kyla yang keluar dari kelas dengan Shania dan Cindy yang berada di kiri dan kanannya. Kyla berjalan dengan tangannya yang di lipat di dadanya dan sementara Shania dan Cindy seperti biasa yang berjalan sambil bercermin yang melihat riasan mereka.

Namun tidak jauh dari tempat mereka yang melewati koridor sekolah. Terlihat banyak kerumunan anak-anak yang membuat Kyla menghentikan langkahnya.

"Ada apa Kyla?" tanya Shania.

"Ada apa itu rame-rame?" tanya Kyla heran yang membuat Cindy dan Shania yang menoleh ke arah depan.

Terlihat ramai dan terdengar sorakan yang berada di depan kesal.

"Aku juga tidak tahu," jawab Shania.

"Sudahlah. Kenapa juga kita harus tahu. Lagian itu juga berada di kelas 12 dan tidak ada urusannya kita dengan mereka. Udah sebaiknya kita masuk kelas. Ini kelas pak Aditya dan nanti kita telat. Bisa saja kita mendapatkan masalah dari pak Aditya," ucap Cindy mengingatkan.

"Iya Kyla benar. Ayo kita lanjut!" sahut Shania dan mereka pun lanjut berjalan sampai melewati kerumunan dari depan kelas tersebut. Karena Kyla penasaran. Kyla masih menoleh ke dalam kelas untuk melihat apa yang terjadi.

Langkah Kyla terhenti dan terkejut melihat kedalam. Di mana Kyla melihat Nabila kakak kelasnya yang berlutut dan Freya dan Grace yang mengerjainya habis-habisan. Grace dan Freya yang menumpahkan tepung keatas kepala Nabila di campur dengan telur dan di siram air.

Keduanya tanpa memiliki hati nurani mengerjai salah satu teman mereka dan yang lebih parahnya anak-anak yang lain hanya diam dan bersorak yang tertawa-tawa yang ikut senang melihat pertunjukan itu.

Namun Kyla tampak marah dengan nafasnya yang mulai naik turun dengan tangannya yang mengepal. Sorot matanya yang sangat tajam.

"Keterlaluan mereka," ucap Shania yang juga keget melihat apa yang terjadi dan Kyla dengan posisinya yang masih tetap diam.

"Sudahlah ayo kita kekelas dan jangan ikut campur. Itu juga di kelas mereka," ucap Shania.

"Iya Kyla. Ayo kita pergi!" Cindy menarik tangan Kyla.

Mereka tidak mau sama sekali. Jika teman mereka akan mendapatkan masalah. Karena sudah berani untuk ikut campur. Tetapi Kyla tiba-tiba melepaskan tangannya dari Cindy dan Kyla pergi memasuki kelas tersebut.

"Kyla kamu mau kemana?" panggil Cindy.

"Aissss, bagaimana ini. Kyla pasti ikut campur dan akan ada masalah besar setelah ini," ucap Shania khawatir.

"Iya kamu benar," sahut Cindy.

Shania dan Cindy mau tidak mau menyusul teman mereka. Kyla yang berjalan dengan cepat dengan kemarahan yang terpancar di wajahnya yang melewati kerumunan kerumunan semakin mendekati Nabila yang diperlakukan sangat tidak manusiawi oleh dua wanita yang membelakangi dirinya.

Kyla yang melihat ada minuman kotak di salah satu meja yang langsung mengambil dengan meremas kuat dan tanpa aba-aba Kyla langsung melempar ke punggung Freya. Hal itu membuat murid-murid yang tadinya di sana heboh dan sekarang mendadak diam.

Nabila kaget melihat kedatangan Kyla yang melempar minuman susu kotak tersebut yang membuat seragam Frey menjadi kotor.

Freya dan Grace membalikan tubuh mereka setelah merasa ada yang melempar dan mereka kaget melihat kedatangan Kyla.

"Kyla kau!" geram Freya merapatkan giginya yang ternyata yang terjadi padanya adalah perbuatan Kyla.

Tidak sampai di sana ternyata. Kyla yang masih melihat ada minuman kotak lainnya di atas meja dan kembali melempar dan kali ini mengenai wajah Frey dan Kyla juga tidak lupa memberikan bagian untuk Grace yang sama-sama wajah mereka yang sama-sama terkena cairan.

"Kyla kau!" umpat Freya dan Grace dengan nafas keduanya naik turun yang pasti keduanya sama-sama emosi mendapatkan perlakuan dari Kyla.

"Berani sekali kau Kyla!" teriak Grace.

"Lalu kau mau apa?" tantang Kyla dengan angkat alisnya ke atas yang tidak takut dengan dua wanita itu.

Sementara yang cemas justru Shania dan juga Cindy yang panik jika sahabat mereka mendapatkan masalah karena sudah ikut campur masalah urusan senior.

Bersambung