NovelToon NovelToon
Cinta Dan Kebohongan

Cinta Dan Kebohongan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Percintaan Konglomerat / Keluarga / Romansa / Bad Boy
Popularitas:32.8k
Nilai: 5
Nama Author: Penaduajempol

Bella mempergoki kekasihnya selingkuh sedang bercumbu di parkiran mall yang sepi. Hal itu membuat Bella syok dengan melihat secara langsung Tama berselingkuh dengan seorang perempuan yang amat dikenalnya. Apa yang akan dilakukan Bella saat tahu Tama selingkuh? Dan bagaimana ia akan memberikan pelajaran pada perempuan yang amat ia percaya selama ini?



Disclaimer; Cerita ini murni karangan Pena dua jempol. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, peristiwa atau cerita mohon dimaafkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penaduajempol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26 - First

Bella mendekati Danu dengan kotak P3K di tangannya. Mata lelaki itu memerah, entah habis menangis atau menahan emosi.

Bella menatap lekat wajah lelaki itu, namun Danu membuang wajahnya, tidak ingin bertemu pandang dengan gadis itu.

Bella mengamit lengan Danu dengan lembut dan memperhatikan luka di tangan lelaki itu.

"Maaf, gara-gara aku kamu jadi begini," ucapnya sambil mensterilkan luka lelaki itu dengan alkohol.

"...." Danu masih membuang muka. Tidak menjawab ucapan Bella.

"Aku menahan kamu tadi, karena aku gak mau kamu terlibat hukum, apa lagi kamu sebentar lagi lulus. Kamu tau, kan? background ayahnya dia seperti apa."

Danu berdecih sambil tertawa pelan. "Tentu aku tau. Hah... Ternyata begini, ya. Rasanya di anggap lemah," ucap Danu lirih.

"Kamu terlalu jauh menterjemahkan ucapan aku, Nu. Bukan masalah lemah atau kuat. Aku gak suka kamu bermasalah hanya karena membela orang seperti aku. Aku... gak se-berharga itu," ucapnya lirih.

"Kamu penting, Bell, buat aku. Kamu segalanya. Kamu lebih berharga dari yang aku punya saat ini. Apa lagi alasan kamu?" ucapnya dengan nafas menggebu-gebu.

Selesai memberikan plester, Bella menunduk mendengarkan ucapan Danu.

"Kamu takut aku di penjara karena mukulin dia? Hari ini juga, aku bisa bikin dia dan keluarganya jadi gelandangan!"

"Tapi apa iya orang tuanya harus membayar kesalahan anaknya. Itu gak adil, Kanu." Kali ini Bella menatap wajah Danu dengan lekat.

Danu tertawa sinis. "Hahaha... ternyata benar kan, kalau kamu masih cinta sama si jingan itu?"

Danu langsung berdiri dari posisi duduknya di kasur. Reflek Bella pun ikut berdiri. Mereka saling membelakangi.

"Aku sukanya sama kamu bukan dia!" ucap Bella spontan dan langsung menutup kedua matanya.

"Aa-aku... Aku cinta kamu, Kanu. Maaf aku selama ini bohong. Aku cuma... Cuma takut kalau ternyata kamu hanya kasihan sama aku. Aku pikir kamu memperlakukan aku seperti adi-"

Belum sempat Bella menyelesaikan kalimatnya, dengan cepat Danu menarik lengan Bella agar gadis itu sejajar dengannya dan tanpa ba-bi-bu-be-bo Danu mendaratkan bibirnya ke bibir merah muda milik Bella.

Aroma wood dan petrichor menyeruak dari tubuh danu. Itu Aroma parfum yang selalu Danu kenakan dan Bella hapal itu, aroma yang keluar dari tubuh Danu mampu membuat Bella tenang.

Bella merasa melayang dan seperti ada sesuatu yang berterbangan di dalam perut hingga jantungnya.

Kakinya bahkan melemas bak jelly, membuat Danu harus memeluk tubuh mungil itu agar tidak terjatuh.

"It's your first kiss?" tanyanya dengan suara bariton khas Danu.

Bella mengangguk pelan sambil menunduk. Tak berani melihat wajah Danu.

'Ya ampun bella, pasti muka kamu sudah semerah kepiting rebus' monolognya.

Danu menangkup wajah Bella dengan kedua tangannya. Manik mata mereka saling bertemu.

Tidak hanya Bella, Detak jantung Danu pun tak kalah cepatnya, ia sudah tidak tau berapa BPM debaran jantungnya saat ini.

Danu kembali melumat bibir merah muda itu dengan hangat. Lama-lama ciman itu semakin dalam. Karena tubuh Danu yang tinggi membuat Bella harus berjinjit dan Danu pun harus membungkukkan tubuhnya.

"Hmmmppp." Bella mendesah pelan saat Danu semakin memperdalam kecupannya.

Danu melepas kecupannya, lalu menggendong bella ala bridal style menuju sofa. Dalam posisi berjalan menuju sofa, ia melanjutkan ciumannya. Danu mendudukkan tubuhnya dan memangku Bella.

Bella mengendurkan jarak mereka dan menatap Danu dengan lembut. Jari lentiknya ia gunakan untuk menyentuh wajah Danu dan membelai rahang lelaki itu.

Danu merapikan rambut Bella yang sempat ia acak-acak saat Danu menciumnya. Danu menempelkan keningnya pada kening Bella.

Seperti candu, Danu melanjutkannya lagi. Kali ini ia mulai menciumi belakang telinga Bella lalu turun ke ceruk leher gadisnya, membuat Bella merinding seketika.

"Akkhhh Ka-kanu...."

"Nu... ayo kita makan si--" Suara kenzo tertahan karena melihat aktivitas mereka.

"Shiitttt...." Danu memgumpat pada Kenzo.

Danu segera menutupi tubuh Bella dengan badannya dan Kenzo segera berbalik badan.

"So-sorry gue ganggu!" pamit Kenzo, lalu ia menutup pintunya.

"Ternyata dia udah makan siang duluan!" Kenzo tertawa tertahan.

Panji dan Adrian yang ingin naik ke atas ditahan oleh Kenzo. Kenzo menjelaskan kepada teman-teman nya yang di bawah kalau Danu sedang menyelesaikan masalah dengan Bella.

'Ternyata begitu cara Danu menyelesaikan masalahnya.' Monolog Kenzo sambil tertawa kecil.

"Ayo kita ke bawah. Kamu belum makan, kan?" ajak Danu.

Kemudian Bella berdiri menormalkan detak jantungnya dan merapikan pakaiannya. Danu mengamit telapak tangan Bella hendak mengajak gadis itu keluar dari kamarnya.

Namun saat sudah sampai di depan pintu, Bella menahan tangan Danu dan menggelengkan kepala.

"Kenapa Sayang? Kamu mau kita di sini dan lanjutin yang tadi?" Senyum Danu sambil melirik sofa dan menaik turunkan alisnya.

Bella langsung memukul lengan danu yang ternyata keras sekali. "Ngeres ihhh otaknya! Bukan itu. Aku gak mau kamu keluar tanpa baju. Masih ada Meli, Wulan dan Hani di bawah. Kamu mau pamer ya?" ucap Bella yang membuat Danu tertawa lepas.

Langsung Danu mengambil baju yang tadi ia lepas dan ia lempar ke tempat tidurnya. Kemudian mengamit kembali telapak tangan Bella dan membawa gadis itu turun ke bawah.

'Sejak kapan tatto itu ada di dadanya? Lain waktu aku harus tanyakan.' batinnya saat tidak sengaja Bella melihat tatto tertuliskan namanya di dada lelaki itu

Beberapa anak-anak Pioneer sedang mempersiapkan pesta untuk nanti malam. Rencananya mereka akan mengadakan party barbeque dan kembang api.

Bella memilih membantu di ruang dalam. Sedangkan anggota inti Pioneer dan teman-temannya, ikut membantu merias taman belakang.

Danu mematikan rokoknya yang belum habis ia hisap. "Gue ke dalam sebentar," pamit Danu.

"Lama juga gak apa-apa, Nu. Nitip ponakan ya. Kembar pokoknya!" ucap Kenzo asal.

Danu melirik tajam. "Jaga bacot Lo, Ken!"

Sambil mengacungkan pisau ke depan Danu, Kenzo berkata, "Ay... Ay... Kapten!"

Danu mengabaikan Kenzo yang mengajaknya bercanda, ia lebih memilih berjalan memasuki mansion bagian dalam untuk menemui Bella.

Ia mengambil alih serbet yang sudah di lipat Bella. Kemudian Danu meneriaki salah satu anggota Pioneer untuk melanjutkan pekerjaan Bella.

"Ikut aku ke taman. Jangan disini. Kamu bukan pelayan." Bella mengangguk dan mengamit lengan Danu.

Setelah sampai di taman, mereka sudah di sambut teman-temannya yang lain.

"Tadi gue ajak kesini gak mau, giliran Danu yang jemput, mau." Hani menggerutu sambil menyenggol bahu Bella.

Bella meringis sambil berucap, "Aku tadi bantuin yang di dalam. Kasian mereka gak begitu paham sama konsep acara yang kita buat, Han."

"Masa mereka gak ngerti? Emang belum kamu briefing, Yank?" tanya Hani pada Panji.

Di antara mereka berempat. Sebenarnya hubungan Panji dan Hani lah yang sudah terjalin lama, dikarenakan orang tua Hani dan Panji bersahabat dekat dan memutuskan untuk menjodohkan anak mereka.

Selain itu, Hani lah yang lebih lama mengenal Pioneer daripada Bella, Melisa dan Wulan.

"Udah kok, Yank. Tanya aja Kenzo kalau gak percaya!" yang di tunjuk hanya manggut-manggut.

Bella mengerutkan keningnya bingung, pasalnya tadi beberapa di antara mereka ada yang mengeluarkan minuman keras.

Saat Bella menanyakan untuk apa, mereka mengatakan untuk acara yang sedang berlangsung saat ini. Bella menceritakan apa yang ia alami bersama anggota Pioneer yang lainnya.

"Itu untuk mereka, kalau kita, kan. masih di bawah umur!" pekik Adrian sambil tertawa renyah mendengar penuturan Bella.

Bella menatap Danu seolah meminta penjelasan. "Bener kan, kamu gak minum? Jaga kesehatan ya!" ucapnya dengan nada yang pelan namun masih terdengar oleh Adrian.

Danu memasang wajah terkejutnya dan segera tersenyum mengangguk. Sedangkan Adrian memutar bola matanya dengan senyum miringnya.

"Bell, aku kan, mapan, ganteng, tajir--"

"Lo mabuk, Nu?" tanya Kenzo memutus kalimat Danu yang belum selesai ia ucap.

"Gue gak ngomong sama Lo, buaya!" Kesal Danu.

Bella tersenyum menatap Danu. "Apa Kanu? Kamu mau bilang apa?"

Danu mulai menegakkan duduknya kembali. Tangan kirinya ia gunakan untuk memegang kursi belakang yang Bella duduki. Ia duduk sedikit miring agar dapat melihat gadis itu.

Dengan percaya dirinya ia mengatakan, "Ayo Kita nikah, Bella. Aku udah siap lahir batin dan aku mapan!"

Semua teman-teman mereka yang berada di taman seketika tersedak bahkan Adrian yang terkenal cuek dan dingin sampai menatap horor ke arah danu.

"Jangan Kak, kasihan Bella, nanti orang-orang nyangka kalau dia lagi hamil," ucap Melisa memecah keheningan.

"Iya Nu, lo ada-ada aja. Ngebet kawin, gue sunat lagi lo!" timpal Kenzo.

Kali ini Adrian membuka suara, masih dengan wajah terkejutnya. "Lo gak mabuk, kan?" Adrian mengecek gelas yang Danu gunakan untuk minum. Ia mencium gelas itu dan gak ada hal yang aneh.

Danu menyambar gelasnya. "Gue gak mabok!"

"Emang abis berapa ronde, Nu? Sampe lo langsung ngajakin Bella married," tanya Kenzo serius. "Lo out in, ya?" bisiknya lagi di telinga Danu.

Bella yang mendengar itu dari mulut Kenzo seketika tersedak. Dengan cepat Danu mengambil minum untuk Bella. Gadis itu ingat, kalau kenzo lah yang memergoki mereka saat sedang rujak bibir tadi.

Berbeda dengan Bella, Danu cuek saja dengan komentar teman-temannya. Bahkan tidak ada satupun pertanyaan teman-temannya yang ia jawab.

Bella menepuk paha Danu yang berada di sampingnya. "Jangan asal ngomong, Kanu!" desis Bella di telinga Danu. Perbuatan Bella membuat Danu semakin gelisah.

"Iya sayang... Iya. Ayo lanjut makan lagi. Abaikan yang tadi! Hemmm?" Danu kembali menyuapi Bella.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sebulan setelah acara mini party di taman mansion Pioneer, hubungan Danu dan Bella semakin hangat. Sekarang menjadi rutinitas Danu mengantar jemput Bella ke sekolah.

Jika Danu berhalangan, ia akan mengutus Marco- asisten pribadinya untuk menjemput Bella.

Seperti saat ini, Danu menatap Bella lalu mengelus elus puncak kepala Bella, sebelum lelaki itu melepaskan seat belt yang bella kenakan.

"Minggu depan kontrol yang terakhir, ya! Aku udah kosongkan jadwal."

Bella menggeleng merasa tidak enak dengan yang dilakukan Danu. "Aku bisa kontrol sama ibu, jangan kosongkan jadwal kamu. Kalau ada yang penting bagaimana?"

"Gak ada yang penting melebihi kamu, Isabella." Danu menangkup wajah gadis itu dan mengecup singkat bibir merah muda itu.

Bella sedikit mengikis jarak diantara mereka. "Ada pak Marco, Kanu. Kamu tuh ya!"

"Aku gak tahan, abis di sekolah kamu gigit-gigitin bibir kamu terus. Kan, aku iri."

Bella menutup bibirnya dengan kedua tangannya. "Mesum!"

"Biarin. kan, mesumnya sama kamu. Pacar aku sendiri!"

"Udah ah... Aku mau keluar!" ucapnya lalu melirik Marco, "Pak, terima kasih ya. Daaa... Kanu!" lanjutnya sambil membuka pintu bersiap turun.

"Kalau ada apa-apa kabarin aku ya, Sayang!" Kalimat template yang selalu Danu ucapkan ketika akan berpisah dengan Bella.

Bella memasuki ruang tamu, namun langkahnya terhenti. Di ruang tamu ada Anna yang sepertinya sedang menunggunya.

Bella mendekati Anna dan menghambur wanita itu dalam pelukannya. Ia merindukan Annastasia.

Bella merasakan jika Anna terisak saat memeluknya, lalu ia mulai mengikis jarak untuk memperhatikan wajah Anna. Dan benar saja, Anna menangis.

"Ibu... Ibu kenapa menangis?"

"Bella ibu minta maaf. Ibu minta maaf atas segala kesalahan baik dulu maupun sekarang yang pernah ibu lakukan."

TBC

1
amateur dara
semoga Adrian baik2 saja /Sob/
amateur dara
happy wedding Bella Danu /Drool//Drool//Drool/
Nita Zali
lagi dan lagi konfliknya...
amateur dara
ya ampun apa jangan-jangan kamandanu yang berbuat /Sob/
amateur dara
Bella benar2 pengertian /Sob/
amateur dara
hampir aja lu jadi cowo bego lagi, Nu. gemes gue
Diyah Pamungkas Sari
kampret otor bkin ngaka "prindapan" bisanya kesana halunya 🤣🤣
Pena dua jempol: wkwkkwwk 🤣 makasih kak udah baca karya aku yang agak absurd dan cabul ini 🤣
total 1 replies
Nita Zali
moga Bella n Danu bersama...jgn biarkn mrk berpisah thor
amateur dara
dinasti PV bakal panjang nih romannya. /Drool/
Pena dua jempol: ikuti terus kisahnya ya kak 🫰🏿
total 1 replies
amateur dara
wah... Daebak.
amateur dara
di cintai secara ugal-ugalan sama cogil kaya Danu tuh /Drool//Drool//Drool/
amateur dara
omo /Whimper//Whimper//Whimper/
amateur dara
poor camilla
amateur dara
Bu Anna benar-benar trauma sama keluarga harrison
amateur dara
ngakak sama gurunya /Facepalm/
amateur dara
eka please lah /Facepalm/ ngakak bgt sumpah kelakuan lo
Pena dua jempol: konyol ya kak 🤣
total 1 replies
amateur dara
ada lagi aja hambatan buat mereka /Sob/
amateur dara
/Drool//Drool//Drool//Angry/ chapter terbaik
Pena dua jempol: terima kasih 🫰🏿
total 1 replies
amateur dara
asli #Darkromance terseru
amateur dara
Danu... nakal ya /Panic/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!