NovelToon NovelToon
Obsessed With My Handsome Duke

Obsessed With My Handsome Duke

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Melsbay

Emily terkejut saat menyadari bahwa dia telah transmigrasi ke dalam sebuah novel yang dia baca sebelumnya. Lebih mengejutkan lagi, dia menyadari bahwa dia tidak menjadi tokoh utama seperti yang dia harapkan, melainkan menjadi seorang putri pendukung yang sombong, bernama Adeline. Adeline dikenal sebagai seorang putri sombong dan arogan yang akhirnya mati keracunan karena perselisihan cinta antara protagonis wanita, yang disebabkan oleh ulah antagonis wanita.

"Kenapa aku harus mati konyol?" batin Emily. "Dari pada hanya menjadi pemeran pendukung, sekalian saja aku yang jadi protagonis! Hey, aku seorang putri raja!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melsbay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketika Ini adalah Kesalahan, Aku Baik-Baik Saja

Elisa berlari dan bersembunyi di bawah tempat tidur dengan menyembunyikan tubuh tanpa busana nya dengan selimut. Elisa duduk gemetar di bawah tempat tidur, mengingat kembali momen intim yang baru saja dilewatkannya dengan Nathaniel.

"Kenapa saya malah melarikan diri seperti ini? Ini gila." Elisa berbisik pada diri nya sendiri.

Sementara itu, Nathaniel, yang masih mencoba memahami perubahan cepat yang terjadi dalam interaksi mereka, menatap bingung ke ruang di bawah tempat tidur.

Ekspresi campuran antara kebingungan dan kekaguman terpampang jelas di wajahnya. Dengan dada bidangnya yang terpapar tanpa busana, dia berjalan perlahan mendekati Elisa, menemukan keindahan dalam ketidakberdayaannya yang lucu namun menggemaskan.

"Elisa? Apa yang sedang terjadi?" Nathaniel berjalan ke arah Elisa bersembunyi, memandang ke bawah dengan penuh kebingungan.

"Tidak ada, Yang Mulia. Saya hanya perlu waktu sebentar." Elisa menggigil, masih tersembunyi di balik selimut.

"Aku tidak yakin apakah kolong tempat tidur adalah tempat terbaik untuk bersembunyi."

Nathaniel menatap dengan kebingungan, kemudian merasakan sedikit tawa terselip di bibirnya.

"Saya tahu, saya tahu. Saya hanya..." Elisa muncul dari balik selimut, wajahnya memerah.

"Kau tahu, kau terlihat sangat menggemaskan saat seperti ini." Nathaniel tersenyum, berjalan mendekati nya.

"Eh...? ini.. Tidak lucu... Yang Mulia..." Elisa memicingkan mata, menutupi wajahnya dengan tangannya.

"Maaf, maaf. Aku tidak bermaksud membuatmu tidak nyaman." Nathaniel mendekatinya, menyentuh bahunya dengan lembut.

Segera, dengan cermat dan penuh perhatian, Nathaniel meraih tubuh Elisa yang gemetar di dalam selimut.

Dengan gerakan yang lembut, dia menariknya keluar dari persembunyiannya, menyentuhnya dengan penuh kelembutan dan perhatian, seolah ingin meyakinkan Elisa bahwa dia aman di sampingnya.

Setelah mengangkatnya kembali ke atas kasur, dia menatapnya dengan penuh kasih sayang, siap mendengarkan setiap kekhawatiran atau ketakutan yang mungkin diungkapkan oleh wanita yang berada di depannya itu.

Nathaniel memeluk Elisa erat, mencoba menenangkan gadis yang gemetar di pelukannya.

Elisa, dalam usaha untuk menghindari pembicaraan yang sulit, berlindung di balik selimut, hampir seperti menciptakan sebuah benteng untuk menyembunyikan dirinya dari kenyataan yang tidak diinginkannya.

Namun, Nathaniel tidak akan membiarkannya terus-menerus melarikan diri. Dengan lembut namun tegas, dia menolak permintaan Elisa untuk dilepaskan.

Nathaniel memeluk Elisa erat. "Elisa, kau tidak bisa terus melarikan diri seperti ini. Kita harus bicara."

Elisa berdesis lembut, meronta sedikit dalam pelukan Nathaniel, "Tolong, Yang Mulia, lepaskan saya. Saya tidak bisa...

"Tidak, Elisa. Aku tidak akan melepaskanmu. Kita harus menyelesaikan ini."

"Baiklah." Elisa menghela napas pasrah, berhenti meronta.

"Itu lebih baik. Sekarang, bisakah kita bicara?" Nathaniel melepaskan sedikit pelukannya, tetapi masih memeluknya dengan erat.

"Ya..." Elisa mengangguk dengan ragu-ragu.

"Kau tahu, kau terlihat begitu lucu di sini." Nathaniel mengangkat pelan balutan selimut dari wajah Elisa, memandanginya dengan penuh perhatian.

Sorot matanya penuh dengan kelembutan saat dia melihat wajah Elisa yang merona, yang tampaknya bersemu merah karena malu yang mendalam.

Meskipun situasinya serius, ekspresi Nathaniel tetap hangat dan sedikit nakal, menyiratkan bahwa dia menemukan keadaan ini agak lucu.

Elisa wajahnya memerah, menatap Nathaniel dengan malu. "Yang Mulia, jangan..."

Nathaniel tersenyum geli, tetapi tetap serius. "Bukan kan semalam aku sudah mengatakan untuk memanggil namaku? bukan nya semalam kau terus memanggil namaku, Elisa?"

Goda Nathaniel dengan nakal, kemudian melanjutkan, "Aku serius. Tapi sekarang, mari kita bicara. Tentang apa yang terjadi malam ini, tentang perasaan kita."

Elisa menelan ludah, menatap ke bawah. "Saya... Saya tidak tahu harus mulai dari mana." dengan pasrah Elisa berkata, "Saya... siap menerima hukuman..." Namun wajah nya terlihat takut dan seolah akan menetes kan air mata.Dia masih merasa takut dengan pembicaraan yang akan datang.

Dengan lembut, Nathaniel mengangkat selimut dari wajah Elisa, memungkinkan mereka berdua untuk saling melihat dengan jelas, membuka jalan bagi pembicaraan yang mendalam dan penting.

Nathaniel menyentuh dagu Elisa, mengangkatnya untuk memandang matanya. "Kenapa aku harus menghukum mu, Elisa?" kata nya dengan senyuman hangat.

"Eh.. Maksud...Yang Mulia..."

"Nathaniel!" potong Nathaniel.

"Ah, Na...Natha..niel...?" wajah Elisa kembali memerah seperti kepiting rebus.

"Elisa..."

Elisa berbalik, wajahnya terlihat tegar namun terlihat getir. "Ya, Nathaniel?"

Nathaniel menarik napas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan kata-kata dengan hati-hati.

"Aku merasa perlu untuk berbicara dengan mu tentang semalam. Aku... aku merasa sangat bersalah."

Nathaniel merasa sangat bersalah karena menghabiskan malam di tempat yang tidak layak dan itu merupakan hubungan pertama Elisa. Namun di sisi lain, Nathaniel cukup malu mengakui karena di butakan oleh hasrat nya sehingga mereka menghabis kan malam dengan cara yang kurang berkesan.

sedangkan bagi seorang wanita, hubungan pertama mereka harus sesuatu yang berkesan. Namun, Nathaniel menghancurkan nya.

Elisa menatapnya dengan tatapan penuh keraguan. "Bersalah... tentang apa, Nathaniel?"

"Tentang semuanya. Tentang ciuman itu dan kejadian setelah itu. Itu... itu terjadi karena aku tidak bisa mengendalikan diri ku sendiri. Aku tidak bermaksud...Itu mungkin saja... karena suasana dan alkohol..."

Nathaniel mencoba untuk menjelaskan sikap nya semalam teidak terkendali karena keinginan nya terhadap Elisa begitu besar namun pada akhirnya dia menyalahkan nya pada suasana dan Alkohol.

Elisa memotong, suaranya bergetar, "Anda tidak perlu menjelaskan, Yang Mulia. Saya mengerti." Dia menatap lantai, mencoba menahan emosinya.

Elisa menatap Nathaniel dengan kesedihan saat mendengar pengakuan yang tulus namun menyakitkan itu.

Dia merasa hancur mendengar bahwa Nathaniel hanya memandang waktu yang mereka lewati sepanjang malam sebagai sebuah kesalahan karena suasana dan alkohol.

Namun, dia tidak bisa menyalahkan Nathaniel karena menempatkan jarak antara mereka, mengingat dirinya sebagai Rakyat jelata tanpa status.

Nathaniel merasa menyesal, mencoba mendekati Elisa. "Tapi aku ingin kamu tahu bahwa..."

Elisa mengangkat tangannya untuk memberi isyarat untuk diam.

"Tolong, jangan lakukan ini, Yang Mulia... Saya sudah memahaminya. Anda adalah Putra Mahkota, saya adalah seorang Saintess. Kita memiliki tanggung jawab masing-masing"

Suara nya bergetar, "Jangan pernah merasa harus menjelaskan. Hubungan kita hanya berdasarkan keputusan Raja dan Kuil karena wahyu tentang Naga Iblis. Tidak lebih."

Sementara Elisa, meskipun tersiksa oleh kenyataan, dia merasa ini adalah langkah yang benar.

Dia tidak ingin mengharapkan lebih dari apa yang bisa dia miliki, terutama dalam hubungan yang begitu rumit dengan Nathaniel.

Air matanya mengalir tanpa disadari, menyaksikan kehangatan sementara yang telah mereka lewati.

"Elisa? Dengarkan Elisa... aku..." Nathaniel terkejut melihat air mata membasahi wajah cantik Elisa, namun wajah nya tetap dia pertahan kan setenang mungkin.

Nathaniel merasakan perjuangan Elisa untuk terlihat baik-baik saja, dia berusaha untuk meraih Elisa dan menghapus air matanya nya. Namun Elisa berusaha menjaga jarak dengan nya.

"Yang Mulia...Anda tidak harus menghibur saya... saya baik-baik saja..." Dia menatapinya dengan tulus, namun airmatanya tidak mau berhenti mengalir di wajahnya. "Saya sangat berterima kasih... karena anda telah membuka hati untuk menerima saya sebagai rekan." Elisa tersenyum dengan tulus kemudian beranjak dari atas tempat tidur.

"Elisa? Kau mau kemana?" Tanya Nathaniel dan bangkit berdiri dan mendekat ke arah nya, namun Elisa mundur dan tetap menjaga jarak dari Nathaniel.

"Saya baik-baik saja, Yang Mulia." kata Elisa dengan senyuman hangat dan tulus di wajah nya, "Saya rasa pembicaraan kita sudah selesai, Saya mohon ijin pamit kepada Yang Mulia Putra Mahkota."

1
salwi
/Chuckle/
Melsbay
Halo... terima kasih sudah menjadi pembaca setia. Untuk mendukung author, mohon di like, subscribe, komentar, kasih bintanng dan di vote ya... terima kasih banyak...
Melsbay
mohon di like, subscribe, bintang dan follow akun ya gaess ya...😇 biar authir lebih semangat up karya dan jangan lupa di komen juga ya😇😇😇 Sankyuuu...
Olive
/CoolGuy//CoolGuy/
Niaa🥰🥰
Luar biasa
Niaa🥰🥰
😁😁🥰🥰
Melsbay
mohon bantu support author dengan like, subscribe, follow dan bintang ya... jangan lupa dikomen ya, teman2... sankyu😇😇😇
Bird
👣👣👣
Keyzie
👣👣👣👣
Pembaca Setia
update terus ya thor👍👍
Pembaca Setia
gentle👍👍
Pembaca Setia
/Hey//Facepalm/
Ryfca
🥰🥰🥰
Vallleri Abel
up up up
Suryavajra
Saintes itu apa kak?
Melsbay: sama sama😄
Suryavajra: wah keren.. insight baru.. thanks kak
total 3 replies
Suryavajra
buat aku, author yang bisa bikin cerita kerajaan itu sesuatu banget.. keren ah kak.. baca pelan2 ah 👍👍👍
Suryavajra
wow.. produktif sekali kak.. udah keluar karya baru lagi 👍👍👍👍👍
Ryfca
🥰🥰🥰🥰
Keyzie
keren👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!