NovelToon NovelToon
Jodoh Jalur Mimpi

Jodoh Jalur Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Murni
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mrs.Ozora

Diandra rukmana, gadis cantik yatim piatu, seorang guru bahasa indonesia, di sekolah dasar di kota M.
Berulang kali bermimpi dilamar oleh lelaki yang belum dia kenal.
Bagaimana jadinya jika dia bertemu dengan lelaki yang selalu ada di dalam mimpinya, bagaimana awal pertemuan mereka.
Akankah mereka berjodoh di dunia nyata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs.Ozora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Hari ini ketiga wanita cantik akan menghabiskan waktu mereka untuk bersenang senang, karna mulai besok Dian sudah tidak di izinkan untuk bepergian sebelum acara pernikahannya.

Mereka berencana untuk ke tempat body spa, lalu mereka akan ke mall untuk berbelanja, dan nonton.

Dian belum menghubungi Irul untuk meminta izin kepada calon suaminya. Setelah sarapan selesai, Dian masuk ke kamarnya untuk menelfon Irul.

"Assalamu'alaikum mas". Ucap Dian setelah panggilannya terhubung.

"Wa'alaikumussalam sayang, kamu udah sarapan belum sayang". Tanya Irul.

"Alhamdulillah barusan aku abis sarapan mas, mas sendiri udah sarapan kan, jangan sampe ngga sarapan loh mas sebelum ke kantor". Ucap Dian.

"Mas udah sarapan sayang, mas udah di kantor juga sekarang". Ucap Irul.

"Mas aku sama anak anak mau jalan jalan boleh yah mas, kita di anter sama pak Asep kok mas". Tanya Dian.

"Boleh sayang, hati hati yah, kalo ada masalah segera hubungin mas yah, ponsel kamu harus selalu aktif ya sayang, jangan bikin mas khawatir". Ucap Irul.

"Siap sayangku, kalo gitu aku mau mandi dulu ya mas, mau siap siap, soalnya hari ini kami akan pergi ke banyak tempat". Ucap Dian lalu terkekeh.

Irul tersenyum di sebrang sana.

"Memangnya kalian mau kemana aja sayang". Tanya Irul.

"Kita bertiga mau ke tempat body spa, terakhir mau ke mall buat belanja sama nonton mas". Jawab Dian.

"Ya udah sayang, nanti mas transfer untuk kamu ya sayang". Ucap Irul.

"Ngga usah mas, kartu yang mas kasih buat aku kan belum pernah aku pake mas, itu udah lebih dari cukup kok". Ucap Dian.

"Ngga masalah sayang, ya udah yah, mas sebentar lagi mau meeting, kamu hati hati ya sayang, I love you sayang". Ucap Irul.

"Mee to mas". Ucap Dian.

Setelah mendapatkan izin dari Irul, Dian pun segera mandi.

Sebelum ke luar dari kamarnya, Dian mengecek ponselnya, benar saja Irul mentransferkan sejumlah uang yang tidak sedikit, Dian juga mendapatkan pesan singkat dari Irul, segera dia membuka pesan singkat dari calon suaminya.

Irul mengatakan kepada Dian untuk membayar biaya spa kedua sahabatnya. Dian merasa sangat beruntung mendapatkan Irul yang sangat royal.

Dengan senyum yang terpatri di wajahnya Dian keluar dari kamar.

"Eh kalian udah siap yah". Ucap Dian yang sudah melihat kedua sahabatnya sedang mengobrol dengan bu Ida.

"Udah dari tadi, lama banget sih, pasti bucinan sama bang Irul dulu kan". Ucap Aini.

"Aku tadi minta izin dulu dong sama calon suami". Ucap Dian sambil menampilkan deretan giginya.

"Ya sudah nak kalian berangkat sekarang aja gih, supaya ngga pulang terlalu malam, pak Asep juga udah nungguin kalian". Ucap bu Ida lembut.

Mereka bertiga saling tatap lalu mengangguk.

"Baik bu, kalo gitu kita pergi dulu ya bu, ibu hati hati di rumah, kalo ada apa apa cepat hubungi Dian ya bu". Ucap Dian sambil mengelus tangan calon mertuanya.

Tujuan utama mereka adalah body spa. Karna pasti akan memakan waktu cukup lama, Dian memberikan sejumlah uang kepada pak Asep untuk ke cafe depan sambil menunggu mereka selesai, awalnya pak Asep menolak, karna itu memang tugasnya, tidak masalah untuk menunggu, tapi Dian tidak menerima penolakan, akhirnya pak Asep pun menerima uang yang di berikan oleh Dian.

Setelah satu jam lebih, mereka pun telah selesai SPA. Saat mereka akan membayar, Dian mengembalikan kartu kedua sahabatnya.

"Hari ini mas Irul yang bayar". Ucap Dian tersenyum.

"Hah, serius Di, jangan ah, aku ngga enak sama bang Irul". Ucap Risa.

"Iya bener, biar kita bayar masing masing aja". Tambah Aini.

"Jangan nolak, kalian tau sendirikan gimana mas Irul". Ucap Dian.

Risa dan Aini pun terpaksa menerima traktiran dari Irul.

Setelah menyelesaikan pembayaran, Dian langung menelfon pak Asep yang berada di cafe sebrang jalan.

Pak Asep terlihat berlari menyebrang jalan.

"Maaf sudah membuat non menunggu". Ucap pak Asep ngos ngosan.

"Kenapa pake acara lari sih pak, kita juga baru kelar kok". Ucap Dian kasihan.

"Iya bener pak, ya udah pak, sekarang antar kita ke mall ya pak". Ucap Risa.

Pak Asep mengantar ketiganya ke mall terbesar di kota B.

Sesampainya di mall, mereka mengingat saat jaman mereka sekolah menengah atas dulu, jika mereka pulang sekolah, mereka sering ke mall untuk bermain di salah satu tempat bermain yang ada di dalam mall, lalu menonton.

Dan disinilah mereka, mencoba beberapa jenis permainan, membuat mereka tertawa hingga berteriak seperti anak remaja.

Setelah lelah bermain, mereka masuk ke salah satu restoran yang ada di dalam mall, karna waktu juga sudah menunjukkan waktu makan siang.

"Gila tadi seru banget, udah lama banget yah kita ngga main di mall kayak gini". Ucap Aini.

"Iya bener banget, biasanya kalo libur kita lebih sering ke pantai atau ngga ke villa". Ucap Dian.

"Setelah ini kita pasti ngga akan bisa kayak gini, apalagi kalo kita semua udah punya anak". Ucap Risa tertawa.

Mereka bertiga terlihat begitu senang hari ini.

Setelah makan siang, mereka bertiga masuk ke dalam bioskop. Film komedi menjadi pilihan mereka bertiga. Hari ini mereka benar benar bertingkah seperti anak remaja. Memakan cemilan sambil menonton, sesekali mereka tertawa terbahak bahak.

"Lucu banget filmnya, aku sampe ngeluarin airmata tau ngga". Ucap Risa.

"Bener banget Sa". Timpal Aini.

"Ngga berasa udah sore aja yah, kita tinggal belanja aja kan". Ucap Dian.

Keduanya mengangguk, lalu mereka bertiga pun berjalan mencari toko baju.

Matahari berganti cahaya rembulan. Di dalam mobil tak serame saat mereka berangkat tadi, sepertinya ketiga wanita itu sudah lelah dengan kegiatan mereka seharian ini.

"Kok capek yah, padahal tadi ngga berasa capek". Ucap Aini.

"Iya bener banget, rasanya kakiku pegel banget ini". Ucap Risa.

"Aku malah ngantuk loh sekarang". Ucap Dian.

Pak Asep yang mendengar ucapan ketiganya hanya tersenyum.

Sesampainya di rumah, mereka tidak melihat bu Ida. Dian menanyakan keberadaan bu Ida kepada bi Nining.

"Nyonya sudah masuk ke kamarnya non, katanya sepi karna non belum pulang". Ucap Bi Nining.

"Tapi ibu udah makan malam kan bi". Tanya Dian khawatir.

"Sudah non". Jawab bi Nining sopan.

"Baik bi terimakasih, kalo begitu bi Nining juga istirahat aja ya bi". Ucap Dian.

Sepeninggalan bi Nining, Dian juga pamit kepada kedua sahabatnya untuk menengok keadaan calon mertuanya.

Risa dan Aini hanya mengangguk, mereka juga akan masuk ke kamar mereka untuk membersihkan diri.

Dian mengetuk pintu kamar bu Ida, setelah terdengar suara bu Ida mempersilahkan masuk, Dian pun masuk.

Terlihat bu Ida sedang membaca majalah dengan secangkir teh di depannya.

"Maaf ya bu Dian perginya lama, ibu jadi kesepian". Ucap Dian.

"Ngga masalah nak, ya udah kamu mandi dulu gih, terus istirahat saja, kalian pasti lelah kan". Ucap bu Ida dengan lembut.

"Iya bu, Dian kok ngantuk juga ya bu, tapi ada orang yang suka banget ke mall bahkan tiap hari". Ucap Dian menyandarkan kepalanya di bahu sang calon mertua.

Bu Ida terkekeh mendengar ucapan Dian.

"Kebanyakan mereka dari kalangan sosialita nak, berbelanja menjadi kebahagiaan mereka". Ucap bu Ida sambil mengelus kepala calon menantunya.

Dian hanya menganggukkan kepalanya.

"Ya udah kamu istirahat saja nak, ibu juga sepertinya akan tidur lebih awal". Ucap bu Ida.

"Kalo gitu Dian ke kamar ya bu". Ucap Dian sambil memeluk tubuh calon mertuanya.

Setelah berpamitan dengan bu Ida, Dian langsung pergi ke kamarnya, dia akan mandi dan akan segara tidur, rasa kantuknya benar benar tidak bisa dia tahan.

Sebelum benar benar memejamkan mata, Dian mengirim pesan terlebih dahulu kepada Irul, seharian ini dia tidak menghubungi calon suaminya, begitu juga dengan Irul, Irul membiarkan Dian menikmati kebersamaannya bersama kedua sahabatnya.

"Maaf ya mas, aku ngantuk banget abis dari mall, aku tidur dulu ya mas, maaf ngga bisa ngobrol sama kamu malam ini, aku capek banget main di mall, I miss you calon suami". Ketik Dian.

Setelah mengirim pesan kepada Irul, Dian langsung memejamkan matanya untuk tidur.

Di tempat yang berbeda, di kantor Irul.

Setelah mendengar dering ponselnya, dia langsung meraih ponsel yang dia letakkan di samping tumpukan berkas, dia takut yang mengiriminya pesan adalah Dian, dan benar saja, Dian yang mengirimkan pesan kepadanya, Irul pun langsung membukanya.

Irul terkekeh membaca pesan dari calon istrinya.

"Ternyata kamu bersenang senang hari ini sayang, tidurlah, meski mas sangat merindukanmu hari ini". Monolog Irul.

"Iya sayang, besok mas telfon yah". Balas Irul.

Setelah membalas pesan Dian, Irul melanjutkan perkerjaannya. Dia ingin segera menyelesaikan pekerjaannya agar bisa pulang dengan cepat.

1
Yani
Cepat halallin Rul
Yani
Ternyata Aini sama Farel
Yani
Dian cemburu
Yani
Aku kira Dian pake ternyata engga ya?
Yani
Mas apa abang 😊
Yani
Layanya sama ada hati ni
Yani
Jangan dingin" bang
Yani
Apakah jodohnya Dian?
Yani
Seru kauanya
Mrs.Ozora: selamat membaca kak
total 1 replies
Yani
Mampir ah...
Mrs.Ozora: boleh dong kak
total 1 replies
nis_ma
semangat berkarya, kak 🔥
Mrs.Ozora: terimakasih kak🙏
total 1 replies
Joanita Missella
salam kenal dari malaysia..suka baca cerita ini../Smile/
Joanita Missella: dari sarawak
nis_ma: dari negeri mane KK?
total 3 replies
Maito
Bukan main bagusnya.
Mrs.Ozora: Alhamdulillah, terimakasih kak dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!