CINTA KOK BEGITU

Dewa mengikuti saran dari Alina, dan Dewa pun mengajak Miko dan Tito untuk keluar dari area keramaian. Dan benar saja, orang orang yg mencoba menginterogasi Tito mengikutinya hingga area parkir. Ada sekitar 4 pemuda yg mencoba mengintimidasi Tito. Salah satunya yg kemarin sempat Dewa temui. Kali ini ia membawa beberapa temannya yg berbadan kekar dan tubuhnya penuh tato.

Tito mengenalinya sebagai tukang palak, karena seringkali mendapatkan masalah dengan mereka. Terlebih mereka anak buah dari mantan suami dari Mak Ijah, Darso. Dan kali ini mereka bertujuan ingin balas dendam akibat ulah Dewa dan Miko.

Alhasil setelah sampai di parkiran mereka saling baku hantam. Dewa sempat kewalahan. Terlebih dengan penampilan yg saat ini di pakai. Selain kacamata yg mengganggu, pakaian yg dipakai Dewa membuat tidak bergerak bebas. Sehingga beberapa pukulan pun mengenainya.

Sementara Miko tampak lebih bebas dan membalaskan pukulan yg mengenai Dewa. Tito sendiri bukan ahli dalam bela diri. Hingga ia sempat terjatuh dan terjerembab di tanah. Luka lebam di pelipisnya membuat mata kanan Tito terganggu. Sehingga penglihatannya sedikit kabur.

Sementara Dewa menyobek kemeja yg dipakai, agar bergerak bebas. Alhasil Dewa mampu melawan 2 orang sekaligus. Begitu pula Miko yg begitu menguasai ilmu beladiri mampu menghadang serangan 2 lawannya. Walau sempat kewalahan, akhirnya keduanya mampu mengusir kawanan preman tersebut.

Hingga akhirnya Dewa dan teman temannya berhasil mengusir para preman tersebut. Terlebih setelah keamanan pusat perbelanjaan tersebut datang dan melerai mereka. Tito yg sempat hampir tumbang dibantu oleh Dewa untuk berdiri.

Sempat terjadi cekcok antara team keamanan kepada Dewa dan teman temannya. Namun penjelasan Dewa membuat team keamanan mau mengerti apa yg terjadi. Sehingga saat ini Dewa serta teman temannya dibawa ke pos keamanan untuk diobati.

****

Sementara itu Alina, Nita dan Vera penasaran dengan keributan yg terjadi area parkiran ketika akan pulang. Nita terbengong, karena teman kelasnya berkelahi di tempat itu. Begitu juga dengan Vera. Sementara Alina hanya diam saja melihat perkelahian antara dewa dan teman temannya. Ingin membantu, namun saat ini belum mau menunjukkan kedekatannya dengan Dewa.

Begitu juga dengan Nita dan juga Vera. Keduanya ingin membantu, akan tetapi sudah ada team keamanan yg melerai perkelahian mereka. Sehingga ketiganya hanya melihat dari kejauhan. Tanpa basa basi lagi, keluar dari area parkir, untuk mencari makan.

Setelah sampai disebuah warung tenda, Alina ingin membahas tentang Tito, teman sekelasnya. Karena dia adalah anak yg berbeda dari yg lainnya.

" Ver, Nit. Kalian sudah lama kenal mereka...?, terutama Tito. Sepertinya ia yg paling berbeda diantar teman teman yg lain..." tanya Alina kepada Vera dan Nita.

" Sebenarnya kasihan lhoh gw Ama Tito. Setahu gw dia tuh anak sering dipalak ama preman. Tapi dulu gw pernah ingin bantu. Tapi dia menolak dengan alasan demi emak..." kata Vera menjawab pertanyaan Alina.

" Dan ketika gw tanya alasannya kenapa, dia tidak mau jawab. Bahkan selalu menghindar. Makanya ia selalu dijauhin temen yg lain..." lanjut Vera.

" Iya Lin , gw jg pernah begitu. Tapi dianya aja ga mau dibantu. Selain itu dia sering menyendiri. Tidak mau berteman..." kata Nita.

" yg kita tahu, dia anak yatim piatu. Sekarang merawat emak angkatnya yg sakit. Gw kenal sama Santi adiknya. Tapi adiknya juga hampir sama dengan Tito. Bahkan Santi, tiap kali di tanya malah nangis. Mana gw tega kalau begitu. Apalagi nanya yg aneh aneh..." lanjutnya.

Berbagai pertanyaan di lontarkan Alina terkait Tito teman Kelasnya itu. Namun tidak ada jawaban sesuai yg di inginkan. Sehingga Alina berharap Dewa bisa mengetahui siapa sebenarnya Tito maupun Mak Ijah itu.

Setelah cukup lama berada di warung tenda untuk membicarakan Tito dan makan. Akhirnya ketiga gadis itu pun pulang kerumah Nita. Malam ini mereka akan latihan. Walau hanya sebentar. Beruntung malam ini masih pukul 7:30 malam. Yg kemungkinan sampai rumah Nita pukul setengah sembilan malam. Dan nanti bisa berlanjut untuk latihan.

****

Sementara Dewa, Tito dan Miko akhirnya pun pulang. Setelah luka yg dialami oleh Dewa dan Tito diobati di pos keamanan. Miko mengajak ke rumahnya, karena kakaknya Mika berada di rumah. Untuk pemeriksaan luka lebih lanjut. Terutama wajah Tito yg terkena pukulan. Namun Tito enggan, karena disana ada Mak Ijah yg pasti kan mengkhawatirkannya. Dengan begitu Miko memahami perasaan Tito, sehingga menyarankan Tito untuk sementara tinggal di rumah Dewa.

" Bagaimana jika untuk sementara lu tinggal dirumah Dewa...?" Miko

" Whaaatt...!!!!" Dewa berteriak terkejut. Karena tidak menyangka jika Miko menyarankan tinggal dirumahnya.

" Kenapa...?" Miko.

" Ga, gapapa..." jawab Dewa namun belum bisa menyetujui jika Tito tinggal dirumahnya dengan menggelengkan kepala.

" Lalu...?" tanya Miko.

Dewa terdiam, karena ide dari Miko. Sementara saat ini Miko dan Tito menunggu persetujuan dari Dewa.

Dengan terpaksa Dewa menyetujuinya. karena memang tidak ada pilihan lain. Karena jika ke rumah Miko, yg pasti Mak Ijah akan dramatis dan penyakitnya kambuh. Itu yg diketahui oleh Dewa.

Diam diam Dewa mengirim pesan ke Alina, jika Tito akan menginap dirumah. Dewa tidak mendapatkan pesan balasan dari Alina. Dan menurut Dewa, Alina pasti mengetahuinya. Karena selalu memata matai dirinya. Bahkan Dewa sendiri belum tahu maksud dan tujuan dari Alina yg memata matainya itu. Nanti setelah ketemu Dewa akan menanyainya lebih lanjut. Karena hari ini Alina sama sekali tidak membantunya ketika berhadapan dengan anak buah Darso tersebut.

Dewa dan Tito akhirnya berboncengan menuju rumahnya. Sementara Miko kembali ke rumah untuk mengambil obat obatan. Dewa sendiri mendapatkan luka lebam yg cukup serius di mukanya. Sehingga wajahnya tidak mudah dikenali.

Sesampainya dirumah, Dewa dan Tito pun akhirnya duduk berdua. Dan Dewa bertanya tentang anak buah Darso yg seringkali mengganggu Mak Ijah tersebut. Dewa ingin tahu alasan yang sebenarnya.

" Tito, lu sudah kenal gw sudah lama. Dan elu boleh ga percaya ke gw. Tapi dengan kejadian seperti ini pasti akan terulang kembali. Sementara gw tidak tahu alasan pastinya. Kenapa mereka mengganggu Mak Ijah..." Dewa.

" Lalu apa yg menyebabkan semua ini bisa terjadi...?" tanya Dewa.

Tito yg merasa beberapa kali ditolong oleh Dewa pun akhirnya mau tak mau bercerita.

" Dulu emak seorang art di sebuah rumah mewah. Yg kemudian menikah dengan pak Darso..." Tito

" Sebelum menikah, emak merawat anak laki laki dari Ny Sisca..." Tito.

" Sisca...?" tanya Dewa.

" Iya, Fransisca Romana..." jawab Tito.

Deggg.....

Dewa terkejut setelah Tito mengucap nama itu. Namun Dewa berfikir positif, mungkin ada kesamaan nama.

" Siapa Fransisca Romana itu...?" tanya Dewa kembali.

" Fransisca Romana adalah Istri dari Tuan Angkasa. Namun sebelum menikah dengan Tuan Angkasa ia sudah mempunyai anak bernama Baron Address. Dan emak lah yg merawat Baron Address itu..." Jawab Tito.

" ternyata mama Sisca mempunyai anak sebelum menikah dengan papa. Dan anak itu adalah Baron yg dipercaya di perusahaan oleh papa...benar benar licik..." batin Dewa, setelah mendengar penjelasan Tito.

" Lalu hubungannya dengan emak dan Darso apa...?" tanya Dewa.

" Darso adalah anak buah dari Baron. Dan emak sempat mengetahui, jika Darso dan Baron mempunyai rencana jahat kepada Tuan Dimas, putra dari Tuan Angkasa..." Tito.

" Nanti dulu, Ny Sisca mempunyai anak sebelum menikah. Lalu ia menikah dengan Tuan Angkasa dan mempunyai anak Dimas. Dan Dimas itu mau dijahatin oleh ibunya sendiri begitu...?" kata Dewa.

" Bukan seperti itu..." Tito

" Lalu...?"

" Ny Sisca menikah dengan tuan Angkasa tanpa mengetahui jika Ny Sisca mempunyai putra bernama Baron. Mereka menikah tidak mempunyai anak. Maka dari itu, tuan Angkasa menikah lagi atas persetujuan dari Ny Sisca. Sehingga punya seorang anak dan dirawat oleh Ny Sisca. Putra itu bernama Dimas. Setelah dewasa, Dimas rencananya mau dibunuh oleh Baron. Dan emak mendengar semuanya..." jawab Tito.

Keterangan dari Tito ini membuat terkejut Dewa. Ternyata dibalik semua kebaikan mama tirinya itu ada sebuah misteri yg harus dipecahkan. Dan ada keterlibatan antara Mama tiri Dewa dan juga Baron yg dipercaya memimpin perusahaan saat ini.

" Jika hal itu benar adanya, maka emak menjadi kunci satu satunya. Jika kejadian kejahatan di keluarga itu terjadi. Lalu apakah ada kejahatan yg dilakukan sehingga emak sering diancam...?" tanya Dewa.

" Emak tidak kasih tahu ke saya masalah itu. Tapi emak selalu bilang, akan mencari orang yg bernama Adila Pramesti untuk meminta tolong setelah bercerai beberapa tahun lalu..."

" Namun sampai sekarang, belum pernah bertemu. Dan tidak tahu orang itu berada dimana. Dan hal itu diketahui oleh Darso. Dan ia selalu mengancam emak, untuk tidak bicara macam macam ke orang lain. Maka kami lebih banyak diam. Karena mereka selalu datang dan menyiksa kami...."

Perlahan lahan Tito pun menjelaskan, kenapa mereka selalu mencari keributan dengan Tito maupun emak sampai saat ini.

" Ada hubungan apa, Adila Pramesti dan Dimas itu....?" tanya Dewa penasaran. Hubungan kakaknya dengan orang bernama Adila Pramesti tersebut.

" Adila Pramesti adalah calon mertua dari Dimas. Dan hanya keluarga mereka yg bisa menolong emak. Apalagi terkait dengan masalah meninggalnya Dimas beberapa tahun lalu..." Jawab Tito.

Dewa terkejut, karena perkataan dari Tito. Terlebih penjelasan penjelasan yg diberikan oleh Tito tersebut berkaitan dengan kakaknya yg meninggal dahulu. Dan tentu ini adalah sebuah misteri yg sedikit demi sedikit terkuak.

Braaakkk.....!!!!