SEXY OLD BODYGUARD

Arion kembali ke rumah sakit karena hari sudah semakin larut. Ketika ia sampai di depan ruang ICU putrinya, ia terkejut saat melihat wanita asing di sana.

“Anda siapa?” tanya Arion menatap penuh selidik pada wanita muda berkulit eksotis dan sangat manis yang berdiri dihadapannya.

“Aku Lerner, kau bisa memanggilku ‘manis’. Oh … aku berada di sini karena diutus Nona Luc untuk menjaga putrimu, agar kau bisa tetap bertugas di rumah utama, menjaga Nona Muda,” jelas Lerner tersenyum tipis.

Arion menatap tak percaya pada wanita itu.

Lerner mendengus kesal seraya menunjukkan identitasnya guna meyakinkan Arion. “Jika kau masih tidak percaya, kau bisa telepon Nona muda sekarang!” tegas Lerner seraya menyimpan kembali identitasnya ke dalam dompetnya.

“Aku tidak punya nomor ponselnya!” jawab Arion sekenanya.

“Oh God! Pantas saja dia selalu menyebutmu bodoh, karena kau memang sebodoh itu!” cibir Lerner seraya mengeluarkan ponselnya, lalu menunjukkan nomor ponsel Luc kepada Arion, “catat nomornya di ponselmu! Jangan bilang kalau kau juga tidak memiliki ponsel!” Lerner menatap Arion dengan sebal.

Arion tidak menjawab wanita itu lalu mengeluarkan ponselnya dan segera mencatat dan menyimpan nomor Luc di ponselnya. Setelah selesai ia menghubungi Luc. Sambungan telepon telah terhubung, dan Luc menjelaskan kalau Lerner adalah keponakannya yang memang diutus untuk menjaga Vitt. Arion mengucapkan banyak terima kasih kepada Luc. Ia tidak menyangka kalau nona mudanya ternyata sangat baik dan berhati mulia.

“Kau sudah percaya?” ketus Lerner pada Arion yang sudah selesai menghubungi Luc.

“Terima kasih, dan maaf,” jawab Arion datar. Obrolan mereka terhenti saat dokter akan melakukan visit.

“Sersan, kebetulan kau berada di sini. Ada kabar baik untukmu, seluruh biaya pengobatan  putrimu di tanggung oleh nona William,” ucap Dokter  pada Arion.

Arion sangat terkejut mendengarnya, ia sangat bersyukur karena bertemu dengan orang-orang baik.

“Simpan bahagiamu dan ucapkan banyak terima kasih kepada anak manja itu,” ucap Lerner saat melihat  Arion tersenyum bahagia.

“Yeah, akan aku lakukan saranmu,” jawab Arion, lalu masuk ke dalam  ruang ICU bersama dokter yang akan memeriksa putrinya.

“Bagaimana keadaan putriku?” tanya Arion.

“Masih sama, sangat buruk. Tapi, kau jangan khawatir karena kami akan mengusahakan terbaik untuk putrimu,” ucap dokter menenangkan Arion yang terlihat gundah.

“Terima kasih, dokter,” ucap Arion dengan tulus.

Pemeriksaan sudah selesai. Arion menatap putrinya sejenak sebelum keluar dari ruangan tersebut.

“Kau pulang dan istirahat,” ucap Lerner pada Arion yang terlihat kusut.

“Tidak, aku akan tetap disini,” tolak Arion, mendudukkan diri di kursi tunggu yang tersedia di depan ruang ICU itu.

“Hei! Kau ingin melawan perintah dari nona muda? Besok dia ada meeting dengan Paolo, jadi kau harus banyak istirahat dan mempunyai stamina kuat. Barangkali Paolo ingin mengajakmu olah raga setelah pertemuan!” ucap Lerner seraya menepuk bahu Arion sambil tersenyum mengejek.

Arion menatap bahunya yang baru saja ditepuk Lerner.

“Sorry, sudah menjadi kebiasaanku menepuk bahu, jadi jangan tersinggung.” Lerner mengangkat kedua tangannya, sambil memundurkan langkahnya menjauhi Arion.

Arion mengabaikkan ucapan Lerner. “Kenapa kau tahu banyak tentang Nona Luc? Selain menjadi keponakannya, apakah kau bekerja juga dengannya?” tanya Arion penasran.

“Tebakanmu sangat tepat, aku bekerja menjadi teknisi di perusahaannya, kau tahu tentang meretas dan melindungi data? Itulah pekerjaanku,” jelas Lerner dengan penuh bangga.

“Oh, pantas saja aku tidak pernah melihatmu.” ucap Arion.

“Karena aku bekerja di belakang layar. Dan ingat hanya kau dan keluarga William yang tahu tentang pekerjaanku, jadi jangan sampai orang lain tahu, paham!” Lerner berbisik seraya mengajak tos Arion, akan tetapi pria itu sama sekali tidak tertarik.

“Ha ha ha, aku sepertinya mulai menyukaimu, kau sungguh keren!” Lerner tertawa hambar untuk menghibur dirinya sendiri karena telah diabaikan Arion.

Arion beranjak dari duduknya, “sepertinya aku harus menemui nona muda, masih ada waktu, dia belum tidur. Dan aku titip jaga putriku, jika ada apa-apa segera hubungi aku,” ucap Arion segera beranjak dari sana tanpa mendengar jawaban Lerner terlebih dahulu.

“Hei! Bagaimana aku bisa menghubungimu kalau aku tidak mempunyai nomor ponselmu!” seru Lerner pada Arion, namun sayangnya pria itu tidak mendengar seruannya karena sudah berjalan cukup jauh.

“Ish, dia sama anehnya dengan Luc!” gerutunya seraya mendudukkan diri  di kursi. “Sepertinya hari-hariku selanjutnya akan membosankan berada di rumah sakit ini!”