Jodoh dicari ✖️
Jodoh dijebak ✔️
Demi membatalkan perjodohan yang diatur Ayahnya, Ivy menjebak laki-laki di sebuah club malam untuk tidur dengannya. Apapun caranya, meski bagi orang lain di luar nalar, tetap ia lakukan karena tak ingin seperti kakaknya, yang menjadi korban perjodohan dan sekarang mengalami KDRT.
Saat acara penentuan tanggal pernikahan, dia letakkan testpack garis dua di atas meja yang langsung membuat semua orang syok. ivy berhasil membatalkan pernikahan tersebut sekaligus membuat Ayahnya malu. Namun rencana yang ia fikir berhasil tersebut, ternyata tak seratus persen berhasil, ia dipaksa menikah dengan ayah janin dalam kandungan yang ternyata anak konglomerat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
Yasa syok, tubuhnya gemetar melihat di sebelahnya, Ivy masih tidur dengan tubuh terbalut selimut. Ia hanya bisa melihat bahu yang terbuka, entah lainnya, mungkinkah kondisinya sama dengannya? Dengan jantung berdebar kencang, mengedarkan panjang, menelisik, tempat apakah ini? Ruang bercat putih yang lumayan luas, interiornya bagus, dan nyaman, sekilas seperti kamar hotel.
Ditengah kepala yang terasa nyut-nyutan, Yasa berusaha untuk mengingat-ingat kejadian semalam. Ingatan terakhirnya, ia berada di club, ngobrol berdua dengan Ivy, tapi setelah itu, ia tak ingat. Muncul beberapa potongan yang tak runut, seperti berada di dalam mobil, di papah dua orang, hingga... adegan ciuman dengan Ivy.
"Bangun, bangun," Yasa menepuk pelan lengan Ivy. "Vy, bangun!" semakin mengeraskan suara karena susah sekali membangunkan Ivy.
"Paan sih," Ivy malah menepis tangan Yasa yang dirasa mengganggu tidurnya.
"Bangun!" Yasa sampai teriak.
Ivy berdecak kesal, membuka mata perlahan, sambil menguap. Melihat Yasa, kesadarannya langsung pulih. Gawat! Padahal rencanya ia mau bangun lebih dulu, lalu kabur, kenapa jadi Yasa duluan yang bangun.
"A, apa yang sudah kita lakukan semalam?" Yasa masih saja panik.
"Hah!" Ivy pura-pura bego, pura-pura syok. "Gak, gak tahu," ia menggeleng pelan.
"Jangan bohong!" bentak Yasa. "Lo pasti tahu sesuatu. Seingat gue, semalam kita di club, terus kepala gue pusing, setelah minum minuman dari lo, gue langsung gak ingat apa-apa."
"Ja, jadi lo nuduh gue?" Ivy bangun, pura-pura marah.
"Astaghfirullah!" Yasa langsung membuang pandangan ke arah lain saat selimut yang tadinya menutupi badan Ivy, jatuh saat cewek itu bangun.
"So, sory," Ivy buru-buru menarik kembali selimut, memegangi sebatas dada. Bisa-bisanya tadi lupa kalau gak pakai baju.
"Udah lo tutup?"
"Udah," Ivy memutar kedua bola mata malas. "Gak usah sok gak mau lihat deh, tadi malem aja nyosor."
Mata Yasa membulat lebar, kembali menatap Ivy. "Gak usah fitnah."
"Fitnah apanya, emang kayak gitu kok. Mau lihat buktinya, sampai lecet gara-gara kamu."
"Astaghfirullah," Yasa kembali membuang pandangan melihat Ivy mau membuka selimut. "Pakai! Buruan pakai pakaian lo!" ucapnya tanpa menoleh.
Ivy mengedarkan pandangan, mencari baju yang lupa semalam ia lempar kemana. "Kok baju gue gak ada ya, pasti lo sembunyiin."
"Gak usah nuduh!" Yasa mendengus sebal.
"Ya tapi gak ada," Ivy berlutut, biar pandangannya lebih bisa menjangkau semua arah. Tapi sejauh mata memandang, bajunya tak juga kelihatan.
Yasa ikut mengedarkan pandangan, namun yang terlihat, hanya pakaiannya, itu pun posisinya jauh, di atas sofa, sulit untuk ia jangkau. Sial, ia mengumpat dalam hati, malu setengah mati, melihat celana da lam nya tersampir di atas LED TV yang nyantol di dinding. Sebenarnya semalam segila apa sih, sampai pakaiannya berhamburan tak karuan. Sedikit-sedikit, ia mulai bisa mengingat kejadian panas semalam.
"Ish, bengong lagi," ujar Ivy kesal. "Baju gue gak ada."
"Di kamar mandi kali."
"Gak mungkin. Gue inget semalam ngelepasnya disini."
"Tunggu-tunggu!" Yasa menatap Ivy penuh selidik, keningnya mengernyit melihat Ivy gelisah. "Lo inget semua kejadian semalam?"
"A, aku," Ivy merapat selimut, makin panik. Gimana mau pura-pura gak ngerti apa-apa, kalau keceplosan kayak tadi.
"Ngaku, lo inget? Kalau lo inget semua, artinya lo sadar pas kita ngelakuin," menatap Ivy tajam.
Ivy yang panik, mengalihkan pandangan ke arah lain. Bertatapan mata, sama aja mengaku kalau dia bohong.
"Tatap gue!" bentak Yasa, menarik kedua bahu Ivy menghadapnya. "Apa yang sebenarnya terjadi semalam? Lo naruh sesuatu di minuman gue kan, sampai gue mabuk. Terus, lo bawa gue ke hotel."
Ivy tertawa ngakak, menyembunyikan ke gelisahannya. "Jadi maksud lo, gue bawa lo ke hotel, terus perkosa lo. Ya kali ada cewek perkosa cowok, yang ada kebalikannya. Disini gue korban," rengeknya sambil menunjuk diri sendiri.
"STOP! gak usah drama," bentak Yasa. Ia menarik rambutnya ke belakang, frustasi, membuang nafas kasar. "Ini kamar hotelkan? Terus menurut lo, apa iya kita tiba-tiba pindah kesini pakai teleportasi, enggakkan? Diantara kita yang sadar lo, itu artinya, lo yang bawa gue kesini, dan lo juga yang ngurusin check-in. Gak mungkin bisa nginep di hotel tanpa melakukan check in."
Ivy tertunduk lesu sambil membuang nafas kasar. Sepertinya, ia memang tak bisa lagi berkelit. "Iya, gue yang bawa lo kesini. Gue juga, yang udah masukin obat ke minuman lo."
"Shitt, Bangsattt!"
Ivy syok, kaget ternyata cowok kalem, dari tadi ngucap istighfar, dan gak mau liat cewek telan jang, ternyata bisa ngumpat juga, bisa ngamuk.
lha lo juga ngebuka baju Ipi.,
jadi satu sama donk..
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
s' Ipi santai banget
s' Ilyas bingung banget
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
capai di jodohkan atau mirip di jual,,
seperti yang bdi ceritakan kepada mama Sani makanya seolah cari ke bahagia an
nya sendiri suka suka,,,,agar ayahnya
marah justru baik menurut Ivi jadi buat
sengaja',,, sukses Vi tetap semangat dan
selalu jadi wanita cantik dan baik,
yang ke dua,,,di kasi h mahar hanya liontin satu gram,,,bukan menghina na Yasa
tapi Ivi berasa bersalah,,,coba cewek lain seperti mantan Abangnya bisa mirip
rampok ,,,tapi yang sudah di hina oleh papa usup justru sangat nrimo dan jujur
melas kan malah di nikahi saja sudah
bahagia 😭 nangis bukan apa tapi terharu
dengan Ipi yang sederhana dan tidak
neko neko dan serakah ,,, Yasa uangnya
banyak Vi ga usah takut belilah kalung
yang kecil tapi manis,, sederhana tapi
elegan paksa beliin Yas ,,, sebenarnya ga bisa beli ga mampu belum mampu beli
Ivi jadi di paksa atau diam diam belikan
ayahnya duit mataan tapi lihat putrinya
lope lope sekebon jengkol yabVi kirim
ke Kakak Yuuuuuu 🤣🤣👍
dengar penjelasan Yasa. saking berharap bamget beli tiket nyongkel tabungan 🤣
El ku akan kece a abis melas justru ya
nanti tidak ada El yang ramai dan senyum
riang,,,abis bagaimana lagi ya yayang nya
di perkosa cewek cantik,,itu kata Luth,,,
kecil juga tau mana yang cantik dan jelek
Ipi beneran ya mau sendian dengan calon anak tanpa suami. bila ga ada dukungan
percaya Vi seratus ribu,,,,kaya cinta Alice
1000 pun akan setia haduhhh El 😭😭
cuma melas mau nonton saja nyongkel celengan,,