"ugh,dimana aku!!.."gumam seorang gadis dengn melihat sekeliling ruangan.
"Alhamdulillah,kamu udah sadar nak..."seorang wanita paruh baya tampak bahagia melihat gadis kecil itu sadar.
tatapan gadis itu dingin tpi langsung cepat merubahnya dengn tatapan polos tanpa di sadari wanita itu.
"siapa nama mu nak?..knp kamu ada di pinggir jalan dengn kondisi yg sangat memprihatikan?..apa yg terjadi?."
"aku tak ingat apapun.."ujar gadis itu dengn tatapan polos dan imutnya.
"ha!!.. apakah kamu hilang ingatan?.."gadis itu nampak wanita paruh baya itu terkejut.
"aku hanya ingat nama ku!.."ucap gadis itu dengn polosnya.
"siapa namamu?.."
"Aqila!.."
.
.
.
gimana jadinya seorang mafia dengn wajah dingin,datar dan tak tersentuh itu,harus terjebak di pesantren karena keadaan yg tak mendukung nya untuk pergi dari sana.
seorang yg terkenal kekejaman nya dan berdarah dingin dengn pandai mengubah karakter nya dengn dirinya yg sesungguhnya,demi keamanan nya.
jangan lupa mampir...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
pesantren al-firdaus kini heboh kembali dengn kabar bahwa dokter yang memeriksa santri tadi pagi kini sudah terbujur kaku,entah apa yang terjadi tapi dari hasil penyelidikan dia terkena racun,teka teki yang blm terungkap,Bahakan seluruh pesantren semakin di buat waspada dan khawatir ada apa sebenarnya ini,baru kali ini mereka mengalami hal yang sangat menakutkan,tapi tidak dengn Azmi yang menggeram marah dalam hati tapi tidak tau melampiaskannya pada siapa,blm juga mengintrogasi dokter itu tiba-tiba mendapat kabar bahwa dia sudah meninggal dunia, kejadian ini sudah terdengar ke telinga kedua orang tua Azmi yang di Jakarta terpaksa harus pulang, walaupun mereka tau waktu yang di tempuh cukup jauh apalagi kabar ini baru mereka ketahui saat sore, mungkin kepanikan mereka sampai lupa mengabari hal sepenting ini pada yang seharusnya tau.
"kenapa seperti ini?.."frustasi Azmi yang benar-benar kacau, padahal dia blm ada istirahat dari mengurus santri yang berada di rumah sakit kini muncul lagi masalah.
"maaf Gus!.., sepertinya dia memakan racun itu dengn sengaja!..maaf atas kelalaian kami"beberapa ustadz dan beberapa orang lainnya yang menunduk bersalah.
"sudah ini sudah terjadi!.."Azmi hanya bisa menghela nafasnya dalam-dalam,"dia hanya sebagai points?..jadi siapa sebenarnya di balik ini semua!.."tatapan itu semakin menajam.
mereka menyerahkan jenazah ini ke pihak yang berwajib untuk di selidiki terlebih dahulu yang berkaitan dengnya,lalu setelah itu menguburkannya dengn layak.
mereka tidak bisa langsung menyalakan pria yang berprofesi dokter itu yang ternyata palsu,karena dia bukan dalang sesungguhnya,kini mereka menyelidiki kasus keracunan santri putra tadi.
mendengar ceritanya santri itu keluar ke pasar bersama yang lain,tentu makanan yang di konsumsi oleh mereka bukan hanya di dalam pesantren saja,tapi Risal menceritakan tentang yang iya tahu.
"sebelum itu saya ada juga mengasih makanan pada Riko Gus!..maaf sebelumnya itu adalah makanan yang Gus Azmi kasih..dia katanya masih lapar jadi saya mengasih makanan itu dengn suka rela...tapi ada juga makanan dari pesantren yang iya makan Gus!.."
Azmi mengangguk pelan tanda mengerti penjelasan risal itu,"jadi makanan yang di konsumsi makanan luar, makanan di pesantren dan punya ustazah Alya!..,tidak mungkin Alya.."Azmi langsung menepis fikiranya yang tertuju pada Alya yang memang sering memberi makanan pada keluarganya dan tidak terjadi apa apa tuh,lagi pula keluarga dia dan keluarganya Alya cukup akrab, mustahil mereka ingin berbuat jahat pada mereka.
.
matahari yang cerah kini meredup ingin tenggelam dan berganti dengn rembulan indah di atas sana dengn kelap-kelip bintang yang menghiasi dunia penuh tipu dan sementara ini,suara hewan kecil sudah terdengar merdu di malam hari ini, saling bersautan satu sama lain.
suasana hening di antara dua orang berbeda gender itu,tapi pecah saat salah satu dari mereka bertanya"Gus merasa ganjil bukan?.."
Azmi yang tadinya masih berkelana dalam fikiranya pun sontak langsung tertuju pada wanita di depannya.
"ya!.."
"sebaiknya Gus gk usah terlalu dekat dengn dia!.."
"sudah ku bilang Aqila!,Riko memakan makanan banyak saat itu!!..kenapa fikiranmu dari tadi tentang Alya!!.."suara Azmi sedikit meninggi karena tidak suka dengn tuduhan yang di ucapan queen yang seenaknya tanpa bukti,rasa letih dan kekesalannya kini meluap begitu saja Tampa bisa di henti.
"Gu__"
"klau cemburu kata kan cemburu jangan malah menuduh sembarangan!..sudah aku aku lelah!.."
Azmi meninggalkan queen yang masih berada di posisi nya Tampa bergeming padahal dalam hati kesal sangat kesal"bodoh!!.."satu kata itu yang terucap dari mulut queen.
"kau lihat dan buka mata mu lebar-lebar,ku pastikan kau menyesal telah membela orang yang salah!.."
"dan satu lagi,kau akan mohon-mohon pada ku untuk meminta maaf!.."
"cih siapa juga yang cemburu!.. modelan kyk ulet keket itu,kalau saing lah"tambahnya tapi bukan queen melainkan queenna yang kesal juga.
.
hari semakin malam dan suasana mencekam dan hawa sejuk mulai berkeliaran dimana,namun semua itu tidak berhasil menganggu wanita yang duduk di sofa dengn menerawang langit yang tiada batasnya.
"pasti ada alasannya Gus azmi membantah tuduhan itu!,tebakan ku pasti tidak salah,ada sesuatu yang___"queen tidak lagi melanjutkan kata-katanya saat melihat sebuah bola api yang meluncur ke daerah asrama putri,sontak dia langsung berdiri dan keluar dari rumah.
"kebakaran!!.. kebakaran!!.. kebakaran!.."
suara teriakan queen berhasil membangun kan mereka yang waspada dan khawatir, langsung berhamburan keluar, santri putra melihat sebuah kobaran di daerah asrama putri langsung berteriak bersahutan sahutan.
"kebakaran!!.. kebakaran!.."
Azmi tersentak kaget' mendengar suara ribut-ribut di luar, padahal rasanya dia baru saja terlelap tapi sesuatu kembali mengganggunya,Azmi menoleh kesamping yang ternyata kosong, membuat nya kini di Landa cemas apa lagi Suara di luar semakin riuh membuatnya tergesa-gesa keluar rumah,di depan rumah di bisa melihat kobaran api yang mulai menjalar.
"astaghfirullah apa lagi cobaan mu ya Allah.."cobaan hari ini datang bertubi-tubi membuat tak bisa bernafas lega Sama sekali.
"kenapa seperti ini?.. Aqila kau di mana?.."terbesit rasa bersalah dirinya yang meninggikan suaranya tadi,dengn cepat dia menuju kearah kerumunan yang di mana semua orang berbondong-bondong menyiram air dan ada juga yang membantu santri-santri keluar dengn keadaan kacau.
"semuanya!.. selamatkan orang-orang di dalam terlebih dahulu,.."teriak Azmi membuat mereka semua mendengar dengn jelas.
"Gus apa yang harus kita lakukan!.."cemas Salma yang tak menentu.
"ustadzah telfon pemadam kebakaran dan polisi sekarang!!.."tegas Azmi yang di laksanakan cepat olehnya.
Azmi menatap sekeliling tapi tidak ada gambaran istrinya sama sekali hati semakin di liputan kecemasan,azmi ingin masuk untuk memeriksa apakah mereka semua sudah keluar atau tidak,tapi terhenti melihat seorang santri yang di papah dengn keadaan lemas.
"apa masih ada orang didalam?.."
"semua kosong Gus tapi!..,"ucapan itu berhenti karena dia sedikit ragu untuk mengatakannya.
"katakan!!.."tatapan Azmi tak main-main membuat mereka menciut,hawa api semakin panas sama hal dengn Azmi yang semakin kian memanas.
"Ni_ning Aqila di dalam!.."
jederrr..
berasa dunia akan runtuh mendengar penuturan itu,Tampa banyak bicara dia langsung masuk Tampa menghiraukan teriakan mereka.
"Aqila!!..Aqila kau dimana?.."teriak Azmi kuat,dengn penglihatan yang kurang jelas apalagi satu persatu kayu berjatuhan.
dengn cepat menyelusuri di daerah bawah namun kosong,saat ingin naik dengn api sudah berada di tangga Tampa takut ingin melangkah maju tapi kalah cepat tangga langsung roboh seketika,untung dengn cepat Azmi menghindar agar tidak terkena timpa.
"ya Allah,dimana istriku, selamatkan dia!.."mata Azmi memerah ia menangis sekarang, menyesal, bingung bercampur menjadi satu hingga otaknya tidak bisa berfiki jernih, untung ada ustadz naiman yang langsung menyeret Azmi keluar.
"tidak, istri ku masih di dalam!.."Azmi melepaskan cekakan itu dengn kasar,dia menatap seolah ingin memakan hidup-hidup walaupun dia sudah mulai sesak dan hampir tidak bernafas baik di sini.
"sadar Gus!!..kita tidak bisa lewat jalur tangga sebaiknya kita lewat luar!.."bentak naiman langsung menyadarkan Azmi langsung bergegas kelaur dengn berbatuk-batuk karena terlalu banyak menghirup asap.
yg baca juga ikut kena prank.ditunggu terus thor kelanjutannya