Karena rekayasa dari sang ibu membuat Rayan tega menghianati Istri tercinta nya, pernikahan kedua nya sudah berjalan tiga tahun namun keduanya tak kunjung di karuniai seorang anak, dokter berbohong dan mengatakan kalau Istri nya mandul.
Rayan tergoda dengan Erika yang merupakan sahabat istri nya sendiri, keduanya memiliki keinginan yang sama hingga keduanya tega bermain curang di belakang Agis.
Agis tidak menduga kalau Rayan tega selingkuh dengan sahabat nya sendiri, padahal Erika adalah orang yang Agis percaya dan sayangi?
"kenapa harus sahabat ku yang kamu jadi kan madu?"
sanggupkah Agis lepas dari Rayan yang bersikukuh untuk tetap menggenggam nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siluet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tak ingin kehilangan salah satu nya.
Rayan beranjak dari mobil lalu menghampiri rumah Erika, perempuan itu melihat kedatangan Rayan dari jendela.
Ada apa Rayan datang dengan tergesa gesa melangkah menuju pintu.
gegas Erika menghampiri Rayan yang langsung mengetuk pintu.
"Bang...."
seru Erika membuka pintu lalu menyuruh Rayan masuk ke dalam.
"Gimana keadaan Agis bang ?"
Erika duduk di hadapan Rayan.
"Agis enggak bisa jalan, dan kemungkinan dia akan pakai kursi roda !"
Erika tertegun mendengar hal itu, kasihan Agis, semua karena ulahnya. kalau saja tidak ada acara itu mungkin Agis tidak akan tahu hubungan mereka berdua.
"Lalu untuk apa Abang datang tergesa gesa kemari ?"
tanya Erika, ia sudah mantap ingin berpisah dengan Rayan.
"Abang khawatir sama kamu Erika, kamu pulang sendiri ! Abang minta maaf karena Abang bingung !"
Rayan menunduk di hadapan Erika.Ia menyayangi kedua nya dan tidak ingin kehilangan salah satunya.
"Kita bercerai saja setelah bayi ini lahir bang ?!"
Cetus Erika membuat Rayan langsung mendongak.
"Aku tidak akan membawa anak mu pergi bang, aku akan menyerahkan nya padamu dan Agis !"
tambah Erika semakin membuat Rayan terpaku.
"tidak Erika, aku menyayangimu dan anak kita, jangan pergi karena Agis pasti mau menerima kita. aku membutuhkan mu Erika, kau tahu kan seperti apa keadaan Agis !"
Erika tertegun sejenak, Apa mungkin Agis mau menerima nya ? sedangkan Erika tahu kalau Agis tidak mau di madu, jelas jelas ia minta cerai pada Rayan.
"Ayolah Erika, percaya lah lambat laun juga Agis pasti mau berbesar hati menerima keadaan ini !"
Erika kembali tertegun dan membeku saat Rayan mendekati dan mengusap perut nya yang besar.
"kasihan anak kita, dia juga membutuhkan mu !"
Erika menghela nafas panjang dan membiarkan Rayan memeluk nya erat.
**
Sore itu Salma langsung ke rumah sakit saat Alan memberi tahu kalau Agis sudah sadar, Salma begitu senang dan lega karena Agis sudah melewati masa itu.
"Assalamualaikum..."
Salma langsung masuk ke dalam ruangan, terlihat Susanto dan istrinya tengah menemani Agis makan.
Ini adalah makanan pertama yang masuk setelah beberapa hari ia terlelap.
"walaikumsalam......!"
jawab Susanto senyum.
"Alhamdulillah, Mbak udah sadar !"
ujar Salma senyum menggenggam tangan Agis yang dingin.
"Ya Salma Alhamdulillah, maaf aku pasti sudah merepotkan mu !"
Salma langsung menggeleng kan kepala nya.
"Aku tuh senang bisa bantu Mbak, setiap hari aku berdoa agar Mbak cepat sadar dan pulih lagi !"
Agis tertegun sejenak, Ia tidak akan bisa seperti dulu lagi. Ia lumpuh dan harus menggunakan kursi roda. Rayan saja langsung pergi meninggalkan nya, mungkin ia tengah bersama Erika.
Salma tertegun melihat bulir bening meluncur pipi Agis.
"Mbak Agis kenapa !? apa Salma salah bicara ?"
Susanto dan istri nya pun tertegun melihat Agis menangis.
"Tidak, aku hanya tidak menduga kalau Aku masih hidup !"
Salma membuang nafas lalu memeluk bos nya itu.
"Bersyukur Mbak, kita cemas dan khawatir dengan keadaan Mbak, Alhamdulillah Mbak baik baik saja !"
Agis menggeleng kan kepala nya.
Tidak, ia tidak baik baik saja !
Nyatanya sekarang ia lumpuh, bukan hanya mandul tapi Ia tidak bisa melayani Rayan sebagai seorang istri, jadi untuk apa mempertahankan rumah tangga ini ? Erika jauh lebih baik dan bisa memberikan Rayan anak.
"Mbak sabar ya, Salma ngerti kok !"
Agis mendongak menatap wajah Salma.
"Oh ya sebelum Mbak sadar tadi pagi ada pak Ibra lihat keadaan Mbak !"
Ibra ?
Agis menoleh ke arah Rayan yang masuk ke dalam dengan beberapa jingjingan plastik nya.
"Paman, bibi ! aku bawa makanan untuk kalian !"
ujar Rayan mengulum senyum lalu menghampiri Agis.
"Sudah makan ?"
Tanya Rayan duduk di tepi ranjang mencium pucuk kepala Agis. Salma langsung memalingkan wajahnya dari Rayan lalu duduk di dekat Alan yang tengah bermain game di ponsel nya.
"maaf ya tadi Abang ke kantor dulu, Andi telpon katanya ada tamu dari Brunei !"
Agis mengangguk.
"Benar desas-desus angin, kau memang pintar bicara, sering berbohong untuk menentukan maksud hati."
batin Agis meringis dengan wajah muram, rasa nya tidak ingin lagi bersama Rayan, apa yang ia harapkan lagi dari nya? ia tidak bisa memberikan anak! Devita pasti senang karena Erika hamil, Agis yakin setelah ini ia akan jadi bahan cemoohan Devita, bukan hanya mandul tapi juga menjadi beban untuk Rayan, bukan kah sebaiknya berpisah dan setelah itu ia akan pulang ke Bandung.
"Kamu butuh sesuatu ?!"
Agis menggeleng kan kepala nya lalu kembali merebahkan tubuhnya di ranjang, besok ia sudah bisa pulang dan akan datang pekan depan untuk kontrol.
"Istirahat lah !"
Rayan langsung merapikan selimut Agis.
Rayan tahu maksud Salma, ia pasti hendak bercerita kalau Ia pernah melihat nya dengan Erika.
Dasar pegawai tidak tahu diri, ikut campur urusan pribadi bos nya sendiri, kalau kafe itu milik nya pribadi Ia pasti sudah Rayan pecat.
Agis memejamkan mata nya yang basah, kenapa Rayan bersikap seakan tidak ada masalah ? Pria itu benar-benar tidak mau kehilangan salah satunya ? kenapa harus Erika ? seharusnya saat ini Erika menjadi tempat nya berlabuh seperti dulu, tapi sekarang ia justru menjadi madu dalam mahligai rumah tangga nya.
"kenapa tidak perempuan lain ?"
gumam Agis memalingkan wajahnya dari Rayan yang tengah berbicara dengan sang paman, sementara Salma langsung pamit tak nyaman dengan keberadaan Rayan. Erika adalah orang yang sangat Agis percaya, susah senang bersama dalam persahabatan yang utuh, tapi semua berlalu karena Ia menginginkan jantung hati nya, Agis tidak akan bersikukuh menggenggam suaminya itu.
Mungkin memang Erika jauh lebih baik dari nya ?
*
**
***
bersambung..
terima kasih yang masih setia.
novel ini tahap revisi ulang, jadi kemungkinan author telat up nya ya🙏🙏
terima kasih yang sudah berkomentar dan mendukung otor, Terima kasih para reader tercinta 😍😍😍