"kalau udah besar nanti, kamu mau kan jadi istri aku?" tanya davian kecil (7thn) menyerahkan cincin yang ia buat dari akar pohon pada dara
"iya, aku mau" dara kecil (6thn) tersenyum memandangi jari manis nya yang sudah tersemat cincin akar buatan davian
******
"Lo sengaja ya, deketin bokap gue, buat morotin harta nya?" davian (18thn)
"kalo om Rama mau, gue sih gabisa nolak. karena secara gak langsung, om Rama itu penolong hidup gue" dara (17thn)
"ajgg!! gue gak Sudi punya nyokap tiri kayak Lo!" davian (18thn)
.......
start : 21 Des 2024
finish : ???????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BabyZee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Raffi kita
Beberapa Minggu yang lalu....
Setelah kejadian dimana davian bertemu dengan dara di minimarket waktu itu
davian memang tidak berhasil mengejar nya, namun lelaki itu telah mendapatkan jejak nya
Dengan menggunakan plat mobil dara, davian berhasil mendapatkan informasi tentang gadis itu dalam beberapa jam setelah nya
Dengan teliti, davian membaca satu per satu berkas di tangan nya, pemilik plat mobil tersebut adalah seorang CEO yang baru melancarkan bisnis nya beberapa bulan yang lalu
Zenith group, perusahaan yang beroperasi di bidang perindustrian, perdagangan, dan perhotelan itu sedang melejit saat seseorang mengganti posisi CEO yang lama
Dan Dari Zenith lah, davian bisa dengan mudah mendapat informasi lebih banyak tentang dara
Pemilik dari Zenith group yang dulu, adalah Sera Pramudya dharma, sebelum dara yang mengganti posisi nya
"Pramudya dharma?" Davian tidak asing dengan nama itu.
"Nama belakang om saptaji gak sih?" Davian kembali melihat berkas berikutnya, disana berisi jika dara adalah hak pewaris asli dari Zenith group sebelum Sera yang mengoperasi kan nya
"Berarti dara dibawa sama sodara nya om saptaji? Pantes gua setengah gila nyariin dia"
Dan di saat itu lah davian mulai Meluncurkan aksinya, mulai dari mengirim beberapa orang untuk memantau di dekat gedung Zenith group
Dan rumah dara tentu nya, dari sana lah davian mendapatkan foto-foto Reyhan dan dara saat itu
*************
"Ra?" Dara menoleh setelah seseorang melambaikan tangan ke arah nya
"Sorry, lama..." Ujar dara setelah mendudukan diri di depan Reyhan yang telah mengajak nya makan siang bersama
"Gue udah pernah bilang kan, selama apapun, gue rela nunggu kalo buat Lo" dara menoleh membuat pandangan nya bertemu dengan Reyhan
"Hhhh... Tegang banget si, mau makan apa?" Tanya Reyhan mencoba mengalihkan pembicaraan
.........
"Pada dimana sih Lo?" Tanya davian sedikit kesal karna tak kunjung menemukan teman teman nya
'dihatimu...' sahut Rio dengan manja
"Najis Lo!" Davian mendesis mata nya menelisik menulusuri isi cafe
'sini bangke, arah jam 12! Gua aja ngeliat Lo! Mata buta Lo?!'
Davian menoleh ke arah yang di tunjukan Rio
..deg
Bukan teman-teman nya yang ia lihat, namun Reyhan yang tengah mendekat kan wajah nya pada dara
"Bangsatt!!!!!" Dengan langkah lebar davian menghampiri meja mereka
Sungguh davian tidak rela jika dara bersentuhan dengan lelaki lain selain dirinya
Bugh!!
sudut bibir Reyhan berdarah setelah pukulan davian mendarat di wajah nya, membuat dara menjerit histeris saat pukulan davian pada Reyhan semakin membabi buta
"REYHAN!!!!" dara memeluk Reyhan yang sudah tak berdaya di lantai
"Minggir" ucap davian dingin
Dara menggeleng kuat, apa salah Reyhan? Dia hanya membantu meniup mata dara yang kejatuhan bulu mata nya saja
"Rey.... Bangun...." Dara terisak saat melihat Reyhan sudah tak sadarkan diri
"MINGGIR DARA LO DENGER GAK!!!!"
"Si bangke, malah ribut Cok!!!" Teriak Rio setelah melihat keributan yang tak jauh dari meja nya
Ketiga nya berlari ke arah mereka, semua teman nya melongo saat melihat dara yang menangis memeluk Reyhan yang tak sadarkan diri, dan davian yang hendak menarik dara menjauh dari Reyhan
"Aduh ! Lo emang bangsat beneran ya?" Raka mengacak rambut nya sendiri, melihat Reyhan yang terbaring mengenaskan
"Lo pada, urusin tuh si bangsat!" Davian menarik dara yang tak henti-henti nya menangis, mengabaikan berbagai tatapan dari penghuni cafe
"Perasaan yang bangsat itu dia deh kata gua mah" Rio mendesah setelah melihat kepergian dara dan davian
"Ck! Udah buruan angkat, ke buru mati ni anak" sahut Reza berusaha membawa Reyhan ke mobil nya untuk segera di larikan kerumah sakit
_________________________RS GRAHA MEDIKA
Reyhan membuka mata nya perlahan, matanya menyipit menyesuaikan cahaya lampu yang masuk ke mata nya
"D-dara..." Ucap nya lirih, mencoba bangkit dari ranjang nya
"Mau kemana Lo?" Reza menyimpan buku di tangan nya ke atas meja sebelum akhirnya berjalan mendekati reyhan
"Dara mana?" Reyhan memijat kepala nya yang sedikit sakit
"Udah Napa Rey, lupain aja si dara.... Karna sampe kapan pun, davian ga akan pernah lepasin dia" mandat Reza setelah mendudukan diri nya di ranjang samping Reyhan
"Lo.... Ngmong gitu karna Lo ga ada rasa sama dia" Reyhan menyandarkan tubuh nya pada kepala ranjang
'cih! Gada rasa mata Lo, sebelum Lo sama davian juga, gua duluan yang suka sama dia' jerit Reza dalam hati,
ia tidak mungkin mengatakan langsung jika tidak ingin ada part kedua baku hantam antara dirinya dengan reyhan
........
"Lepasin gue!!!!!" Dara merasakan sakit di tenggorokan nya karna tidak henti-henti nya berteriak
"Davi...." Davian menoleh sesaat, melihat dara yang dirinya ikat di atas ranjang
"Halo?" Sapa davian setelah menerima telpon
"........"
"Jagain, jangan sampe ada yang luka" mandat nya sebelum mematikan ponsel nya
Davian berjalan ke arah ranjang di mana dara yang sudah teriak tak karuan saat melihat davian membuka atasan nya
"Davi... please..... Gue harus pulang.... Anak gue sendirian....." Dara semakin terisak kala davian menarik dagu gadis itu agar menatap nya
"Anak kita udah aman sayang...." Davian mengecup bibir dara lembut, tanpa lumatan atau hisapan seperti biasa nya
"Bertahun-tahun Lo nyiksa gue Ra... Dan sekarang waktu nya gue bales semua perbuatan Lo"
Davian menyeringai membuat tubuh dara semakin bergetar
___________________________
"Om, bunda api kapan pulang sih?" Tanya Raffi pada asisten davian yang sedang menemani nya bermain
"Kayak nya, sebentar lagi bos" jawab dito asal
"Om dari tadi jawab nya gitu terus, tapi udah malem gini bunda belum pulang juga" Raffi merengut mendengar jawaban asisten davian yang slalu sama
"Aduh, jangan ngambek dong bos. Kita jalan-jalan aja ke mall mau ngga?" Bujuk Dito berharap Raffi mau menerima nya,
Memang sialan sekali davian itu, dia yang makan nangka nya, dito yang kena getah nya
..........
"Ahhh.....shhhhhh.....dara......" Davian mengerang nikmat saat mencapai pelepasan nya yang kesekian kali
"Davi..hhhh..gue....hhhh....capek...." Suara dara melemah, pasal nya davian sudah melakukan nya dari jam 2 siang hingga jam 10 malam, tanpa jeda
Beruntung dirinya tidak pingsan, davian kembali membalik tubuh dara menjadi terlentang, dan mulai memasukkan milik nya dengan ganas,
sungguh sudah lama davian menginginkan hal ini, maka dari itu dia tidak akan menyia-nyiakan nya
"Ahhh.....sayanghhh....rasanya...
masih....enakhh..." Davian kembali menghujam dara yang sudah ia paksa untuk berdiri di depan meja rias, membuat dara sedikit limbung karna gerakan davian yang sangat cepat
......
Brukk
Dara terjatuh di atas ranjang setelah davian melepas kan nya, dengan nafas tersenggal davian melirik jam dinding di kamar nya
Pukul 03:00 dini hari, ia tersenyum puas dengan keringat yang membanjiri seluruh tubuh nya
Ah.... Seperti nya dia akan memberi Dito bonus 3 kali lipat bulan ini, sebagai tanda terimakasih nya karna telah menjaga putra nya dengan baik
________________________
Dara meringis saat merasakan sakit di sekujur tubuh nya, banyak memar juga tanda kepemilikan davian hampir di seluruh kulit putih nya
"Emang ajg Lo!!!" Desis dara saat mencoba berdiri
"Sshhh!!!" Dara memegang pinggang nya terasa seperti akan patah
Davian bersiul menaiki tangga menuju kamar nya untuk menemeui sang dara
Ceklek
Dara berjengit saat davian membuka pintu, ditangan nya ada satu nampan dengan sarapan dan satu gelas susu
"Jangan gerak dulu sayang..." Davian menahan dara setelah menaruh sarapan nya di atas nakas
"Jangan sentuh gue!!" Bentak dara setelah menepis kasar lengan davian
"Udah terlanjur, gimana dong?" Davian tersenyum melihat wajah galak gadis itu
Sungguh jika saja tenaga nya tidak habis terkuras karna perbuatan lelaki itu semalam, sudah pasti dara akan menampar habis wajah songong itu
"Sarapan dulu, abis itu mandi... Raffi kita udah nungguin" bisiknya di telinga dara
Ah, Raffi... Hampir saja dara melupakan nya...
.........
Nextt?