NovelToon NovelToon
Permainan Licik Suami Ku

Permainan Licik Suami Ku

Status: tamat
Genre:Tamat / Janda / Selingkuh / Cerai
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: oland sariyy

Pernikahan yang baru saja berjalan selama 3 tahun harus kandas oleh perselingkuhan yang suami ku sembunyikan selama 2 tahun terakhir ini.
Akankah Shella memilih bertahan atau malah bercerai dari suami yang selalu memberikan dia kehidupan yang layak?
Dukung author untuk menyelesaikan cerita ini ya guys...Jangan lupa dukungan nya untuk kami para penulis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Mentari sudah bangun dari peraduannya.semesta yang semula gelap berubah menjadi terang dengan di temani indah nya kicauan burung kecil yang hilir mudik terbang dari dahan pohon satu ke dahan pohon rimbun yang lain nya.begitu juga dengan Shella dan Nindi yang sudah cantik dengan baju kaos putih pendek yang di padukan dengan rok panjang berwarna biru langit.rambut hitam yang bergelombang dia biar kan terurai semakin menambah kesan cantik pada diri nya yang masih berusia 27 tahun.

Shella dan Nindi menyempatkan untuk sarapan nasi uduk terlebih dahulu sebelum memulai hari dengan berkutat di usaha yang semakin hari semakin melebar kan sayap nya.karena pagi ini mereka bangun terlambat sehingga Nindi memutuskan untuk membeli nasi uduk di simpang kost -kosan nya sebagai pengganjal perut.

" Sorry ya Shel,Aku nggak sempat masak dan kita berdua terpaksa makan nasi uduk doang pagi ini." ucap Nindi merasa berdosa tidak melayani tamu nya dengan baik.

" Nggak papa Nin,nasi uduk nya enak kok, apalagi di tambah dengan goreng tempe ini.beuhh....Makanan restoran juga kalah jauh.udah ayok habiskan,jangan merasa bersalah terus." Shella menyantap dengan lahap satu bungkus nasi uduk dan beberapa potong tempe goreng sampai tak bersisa lagi.

" Ya tetap aja Aku merasa bersalah,padahal selama ini kalau Aku ke rumah mu selalu di layani dengan baik dan ada banyak makanan yang di sediakan di sana." tutur Nindi masih merasa bersalah.

" Itu karena ada Bi Evi! Coba aja kalau Aku sendirian,belum tentu juga Aku sempat menyiapkan semua nya,Aku nggak butuh apa-apa lagi Nin,dengan Kamu menemani Aku dan mengizinkan Aku untuk menginap di sini saja Aku sudah sangat bersyukur sekali.jadi jangan terlalu berlebihan menyambut kedatangan ku.bukan kah kita ini sudah lama kenal dekat? Kenapa Kamu seolah memperlakukan Aku seperti tamu jauh yang jarang bertemu?" hardik Shella menatap tajam Nindi yang masih betah mengunyah nasi uduk di mulut nya.

" Bukan seperti itu maksudnya Shel,Aku cuman nggak mau Kamu salah paham aja." tukas Nindi meneguk segelas air putih yang sudah di isi oleh Shella.

" Aku nggak akan pernah salah paham kepada Kamu,sudah selesai kan makan nya? Ayok kita berangkat ke cabang kue ,kita harus mengecek stok bahan baku nya yang kemarin Kamu bilang sudah habis itu." ajak Shella keluar terlebih dahulu dan meninggalkan Nindi yang masih sibuk merapikan lipstik dan juga bedak tebal nya.

" Pagi Shel,udah bangun tidur belum?" Rivan.

" Pagi juga Van,udah dong! Masak anak gadis eh salah deh, ganti anak perempuan belum bangun tidur.kalah dong sama Kamu ." Shella.

" Mau gadis atau apa kek,tapi Kamu tetap cantik kok." Rivan.

Shella yang hendak masuk ke dalam mobil nya di buat tersipu malu dengan gombalan receh Rivan pagi ini.tidak pernah terpikirkan oleh Shella bisa dekat dengan lelaki lain secepat ini.apalagi dengan status nya yang hanya seorang janda muda.

" Jangan bohong! Masih banyak kok yang lebih cantik di luar sana.Kamu lagi apa?" Shella.

" Iya Aku serius loh Shel,Aku sedang perjalanan ke kantor,nanti siang jangan lupa dandan yang cantik ya, karena Aku mau mengajak Kamu makan siang terus setelah itu ke tempat yang sering Aku kunjungi." Rivan.

" Kalau begitu terimakasih untuk pujian nya,nanti Aku tunggu ya." Shella.

" Hati-hati beraktifitas nya,ingat ada Aku yang selalu ingin melihat Kamu tersenyum bahagia." Rivan.

" Kamu juga hati-hati kerja nya,yang semangat dan sampai jumpa nanti siang." Shella.

 Nindi yang baru datang dari dalam rumah menatap penuh curiga dengan Shella yang sedang tersenyum sendirian.

" Susah ya kalau sedang ngobrol sama orang yang lagi jatuh cinta." ledek Nindi duduk di samping Shella.

" Apaan sih Nin? Pagi-pagi udah ngomel nggak jelas gitu." Shella menyimpan kembali ponsel nya ke dalam tas dan mulai memanaskan mesin mobil nya.

" Jadi dari tadi Kamu belum hidupkan mobil nya? Ya ampun Shella!" jerit Nindi tidak percaya.

" Jangan teriak-teriak gitu Nin,nanti tetangga mu bisa bangun semua nya loh." ucap Shella mengingat kan.

" Mereka udah terbiasa,udah ayok kita jalan Shel,nih si Andin bilang kalau bahan di sana sudah mulai menipis dan kalau orderan semakin banyak tidak akan mencukupi kebutuhan hari ini." Nindi memperlihat kan isi pesan yang di kirim oleh Andin yang merupakan penanggung jawab dapur cabang kedua.

" Kita langsung ke pasar aja kalau kayak gitu, dari pada nanti harus bolak-balik.bilangin Andin suruh kirim semua daftar belanjaan sekarang juga." titah Shella yang sudah menjalankan mobil nya meninggalkan kawasan kost-kostan Nindi.

Begitu sampai di depan pasar, kedua wanita ini turun secara bersamaan dan mulai berbelanja semua kebutuhan toko, rata-rata pedagang yang ada di sana sudah mengenal dekat sosok Shella dan juga Nindi.berada di dalam pasar ini membuat Shella merasa terhibur karena menemukan begitu banyak hal lucu dan juga unik.

" Udah semua nya?" tanya Shella memastikan sambil mengusap lembut peluh dan keringat yang membasahi kening nya.Shella terpaksa memakai masker ke pasar supaya tidak ketahuan oleh Adi atau pun orang terdekat Adi.

" Kayak nya udah deh Shel,kita langsung pulang aja yok." Nindi membantu Shella menyusun belanjaan mereka di bagian jok belakang.karena jok belakang juga sudah penuh akhirnya mereka terpaksa menyusun di kursi penumpang.

" Beli minum dulu Nin,tuh sama Abang cendol itu aja." Shella yang sudah merasa sangat haus mendesak Nindi untuk membeli segelas es cendol untuk membahasi tenggorokan yang terasa sudah sangat kering.

Nindi langsung mengangguk setuju karena dia saat ini juga sedang ingin minum yang segar-segar.

Semua pegawai toko kue keluar membantu Shella dan Nindi menurun kan bahan baku untuk kue dan langsung menyusun nya di dalam gudang penyimpanan.truk yang mengantar berbagai macam tepung juga ikut berhenti di samping mobil Shella dan mulai mengeluarkan karung tepung dari dalam kontainer nya.

Pagi begitu cepat berganti dengan siang,saat ini Rivan sudah datang di depan toko Kue Shella untuk menjemput wanita yang di incar nya.Rivan memilih menunggu di dalam mobil karena tidak ingin membuat kekacauan di toko kue yang seperti nya sedang ramai pembeli.

" Lama ya Kamu nunggu nya?" tanya Shella yang baru masuk ke dalam mobil Rivan.

Lelaki ini pun menggeleng kan kepala sambil tersenyum hangat.

" Nggak kok,Aku juga baru sampai di sini.kita langsung jalan ya?" tanya Rivan memastikan.

" Boleh." jawab Shella singkat.

" Sabuk pengaman nya pakai dulu." Rivan langsung membantu Shella memakai sabuk pengaman nya,hembusan nafas hangat dari mulut Rivan berhasil menghipnotis Shella yang refleks menutup kedua mata nya.

" Sudah selesai." Rivan kembali ke posisi semula.kalau saja tidak ingat dengan misi penting nya mungkin sudah sejak tadi Rivan mencium seluruh wajah Shella dan mengungkapkan perasaan nya saat ini juga .tapi Rivan tidak ingin gegabah sebelum berhasil meyakinkan hati Shella.

" Terimakasih." jawab Shella gugup,meski sudah sering bertukar pesan lewat ponsel dan sering bertemu,tetap saja membuat jantung Shella deg-degan kalau di hadapkan dengan situasi hening seperti ini.tidak ada orang lain di dalam mobil ini kecuali hanya mereka berdua .

" Sejak kapan Kamu tertarik membangun usaha kue?" tanya Rivan mengorek informasi tentang kehidupan Shella.

" Sejak dua tahun yang lalu,dulu sih belum sebesar ini dan Alhamdulillah nya yang maha kuasa memberi kan jalan lebih cepat sehingga bisa berkembang lebih besar dan berhasil memiliki satu cabang yang ada di jalan cendrawasih sana." tutur Shella menjelaskan.Shella yang awal nya diam kini mulai berani banyak bicara dan tertawa lepas dengan Rivan.tidak nampak lagi kecanggungan di antara mereka karena baik Shella dan juga Rivan saling mencoba untuk menutupi kekurangan masing-masing.

" Wis mantap juga ya jiwa bisnis mu,semoga lebih berkembang lagi dan punya cabang kue berikutnya." puji Rivan ikut merasa bangga,sosok wanita yang ada di depan nya ini bukan hanya cantik tapi ternyata cukup mandiri juga.

" Amin! Kita mau makan di mana Van?" tanya Shella menyadari sejak tadi mobil Rivan belum berhenti juga meski sudah panjang jalan yang mereka lalui berdua.

" Kamu punya solusi nggak? Atau ada tempat makan terenak yang ingin Kamu singgahi?" tanya Rivan meminta pendapat.

" Mm nggak ada sih,Aku ikut Kamu aja." Shella yang tidak ingin terlihat egois memilih pasrah mengikuti kemanapun Rivan akan membawa diri nya nanti.dia tidak ingin Rivan menilai buruk padahal mereka baru saja berkenalan.

" Baiklah,kalau di rumah makan itu bagaimana?" tawar Rivan menunjuk ke sebuah rumah makan kecil yang ada di depan mereka saat ini.dia akan melihat bagaimana respon Shella jika di ajak ke tempat sederhana ini,bukan apa-apa karena rumah makan ini menjadi tempat favorit mereka sekeluarga termasuk sang Ayah atau pun Ibu nya.

" Boleh juga Van! Kayak nya enak deh,tuh liat aja antrian pembeli nya." Shella menatap takjub barisan antrian yang ada di depan mata nya.setelah mematikan mesin mobil dan memastikan mobil nya aman selama di tinggal makan.Rivan beranjak menggenggam tangan Shella berjalan ke sebelah kanan rumah makan yang terdapat beberapa deretan meja dan kursi yang masih nampak kosong.

" Kita duduk di sini aja ya?" ucap Rivan menuntut Shella yang masih termenung menatap tangan mereka yang saling bertautan.

" Shel." bisik Rivan lembut tepat di samping telinga Shella.

Sang wanita yang merasa tersengat oleh bisikan itu langsung merinding sambil menggeleng kepala.

" Ah iya Van?" tanya Shella bingung.

" Kamu kenapa? Mau pindah tempat makan aja? Atau nggak nyaman disini?" tanya Rivan lagi.

" Aku nggak papa kok,di sini aja.suasana nya juga bagus banget,adem." ucap Shella lirih dan mulai duduk di kursi nya.

" Oh baiklah,mau pesan apa?" Rivan merapat kan kursi mereka berdua sehingga tidak ada lagi jarak yang memisahkan mereka saat ini.

Sebuah buku menu di buka oleh Rivan sehingga bisa di lihat oleh Shella juga.

" Aku sayur capcay,sambal terasi,ayam goreng sama lele bakar ya Van." ucap Shella menunjukkan apa yang ada di buku menu itu tanpa dia sadari sudah ada seorang pelayan yang mencatat semua yang dia sebut kan tadi.

" Sama es jeruk kan?" tebak Rivan yang di iringi tawa renyah nya.

" Kok tau ?" tanya Shella penasaran.

" Ya tau lah,kita sudah sering makan bareng jadi Aku sedikit banyak nya sudah hapal semua menu favorit mu." jawab Rivan yang membuat Shella merasa terharu.tapi seketika langsung berubah muram karena dulu saat awal pertama jalan bersama Adi juga sama manis nya seperti Rivan.entah seperti apa sikap Rivan nanti setelah mereka mengenal dekat satu sama lain.semua nya sudah Shella pasrah kan kepada sang maha pencipta.

" Makasih loh atas perhatian nya,Kamu mau pesan apa." tanya Shella balik,dia juga wajib tahu makanan favorit pria ini.biar nanti bisa belajar membuat nya dengan tangan nya sendiri.terlalu jauh memang mimpi Shella,tapi semua orang bebas punya mimpi termasuk Shella yang sebentar lagi akan menyandang status janda.

" Aku yang seperti biasa ya Mbak." Rivan langsung mendongak kan kepala berbicara kepada seorang wanita yang berdiri di samping Shella.

" Astaghfirullah...Kapan Mbak nya ada di sini?" tanya Shella penasaran.

" Sejak tadi,maka nya jangan terlalu serius menatap Aku nya.masa Kamu ngga liat sih Shel?" Rivan mengulum senyum memegang tangan Shella.

" Benar Aku sa-ma se-kali nggak melihat nya." jawab Shella gugup dan langsung menunduk kan kepala nya.

" Boleh nggak Aku pegang tangan Kamu? Jujur saja Aku selalu merasa nyaman saat berada di dekat Kamu." jujur Rivan mulai menunjukkan rasa suka nya kepada Shella.bukan hanya dari sikap saja , tetapi ternyata lelaki ini cukup gentleman mengakui semua nya.

" Menatap senyuman manis di wajah mu itu membuat Aku selalu deg-degan,dan Aku yakin sudah tumbuh cinta di hati ku untuk Kamu wanita yang istimewa dalam hidup ku." imbuh Rivan mengelus punggung tangan Shella.

" Maaf jika Aku sudah terlalu lancang,tapi Aku mohon jangan jauhi Aku jika Kamu belum bisa menerima Aku di dalam hidup mu, anggap saja Aku teman baik mu dan Aku akan selalu ada untuk mu kapan pun itu."

Shella terdiam dalam lamunan nya.sebenar nya sudah dari kemarin dia menunggu ungkapan hati Rivan,tapi setelah itu terjadi hari ini entah kenapa Shella merasa berat untuk menerima nya dan takut akan menjadi biang masalah untuk Rivan yang adalah seorang pengacara terkenal.

" Apa Kamu tidak malu dekat dengan seorang janda seperti Aku ini?" tanya Shella setelah cukup lama terdiam.

" Malu? Untuk apa?" tanya Rivan tidak mengerti.

" Dunia kita berbeda,jauh seperti langit dan bumi.lalu bagaimana dengan kedua orang tua mu ? Aku yakin mereka tidak akan rela melepaskan Kamu hidup dengan seorang janda." tukas Shella berpahit-pahit terlebih dahulu dari pada harus kecewa di tengah jalan.

" Aku tidak pernah memandang wanita dari segi manapun,yang penting Aku merasa cocok dan nyaman.dan untuk kedua orang tua ku tidak perlu Kamu pikir kan ,kita jalani saja dulu,nanti Aku yang akan menjelaskan kepada mereka."

Shella lantas menoleh menatap Rivan yang juga sedang menatap nya dengan pandangan mata yang begitu teduh dan hangat.membuat tubuh nya ikut merasa tersentuh.tubuh Shella semakin meremang di buat nya.ada sebuah rasa yang dia rasakan tapi tidak mampu untuk di jelaskan dengan kata-kata.

Rivan lantas tersenyum membalas tatapan penuh tanya dari mata Shella.

" Aku tidak sedang membual untuk menyakiti mu,tapi akan Aku pastikan Kamu akan bahagia di dalam hubungan yang kita bangun ini karena Aku sangat mencintai mu." ucap Rivan meyakinkan Shella yang masih belum memberikan keputusan nya.

" Kenapa Kamu harus jatuh cinta dengan wanita yang tidak sempurna seperti Aku? Suami ku saja bahkan menduakan Aku karena merasa tidak puas saat bersama ku!Kamu seorang lelaki yang tampan,mapan dan pokok nya sempurna lah, Kamu bisa mendapatkan yang seimbang dengan yang Kamu punya." Shella menatap dalam wajah Rivan mencari keseriusan dari setiap kata yang di ucapkan oleh pria itu.

" Aku tidak pernah tertarik dengan wanita lain setelah Aku mengenal mu,Aku harap Kamu mau mengerti karena seperti ini lah perasaan ku kepada mu." Rivan meletakkan punggung tangan Shella di dada nya yang sedang berdetak lebih cepat dari biasa nya.Shella yang bisa merasakan getaran itu hanya bisa mengangguk pelan lalu menarik tangan nya yang mulai ikut gemetaran.

" Selain Kamu bisa bahagia,Kamu juga bisa sekalian membalas kan dendam mu kepada calon mantan suami mu itu.Aku akan terus membantu dan melindungi mu." ujar Rivan terus berbicara dan mengabaikan kedatangan pelayan yang sedang mengantar pesanan mereka berdua.

Tanpa berpikir panjang lagi Shella langsung mengangguk kan kepala nya sebagai tanda setuju.selain untuk membalas dendam,di hati Shella juga mulai tertulis nama Rivan dan berhasil menggeser posisi Adi yang masih sah menjadi suami nya.

" Jadi kita resmi pacaran?" tanya Rivan bersemangat memastikan.

" Iya." jawab Shella lirih dengan rasa malu nya.

" Terimakasih sayang." Rivan memeluk Shella yang masih terpaku dengan rasa kaget nya.

" Sama-sama,Kamu harus ingat Aku tidak sedang memanfaatkan Kamu,Aku hanya ingin menunjukkan kepada bajingan itu kalau Aku bisa mendapatkan yang lebih baik dari apa yang dia bayangkan selama ini." tegas Shella sebelum Rivan berpikiran buruk kepada nya.

" Iya Aku tahu itu,Aku tidak akan mempermasalahkan jika Kamu mau memanfaatkan Aku karena semua yang Aku punya menjadi milik mu juga.Aku terlanjur jauh mencintai mu sampai membuat Aku rela melakukan semua nya untuk mu." ucap Rivan mengecup kening Shella yang wajah nya langsung berubah menjadi merah.

" Ya sudah ayok kita makan dulu,nanti Aku akan mengajak Kamu ke tempat yang lain." Rivan membiarkan Shella menyiap kan makanan untuk nya,baru pacaran saja dia sudah merasa di hargai seperti ini,apalagi jika mereka sudah menikah nanti.kehidupan mereka berdua pasti akan sangat bahagia karena saling mencintai satu sama lain.

Jangan lupa Like,Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰

1
Dasriyah Ewa
Biasa
Dasriyah Ewa
Kecewa
Indah Inayati
Luar biasa
oland sariyy: terimakasih support nya bunda
total 1 replies
Debby Simangunsong
Cakeppp,shella tegas
Mamadut
pepet trus pak refan
Mamadut
wahai pra lelaki.trutama suami.janganlah engkau berjanji bersumpah .ujung2x enkau pula yg menginkarix
oland sariyy: terimakasih sudah mampir kakak
total 1 replies
Mamadut
huuu dasar suami laknak
Ah Serin
mana si reni. buat seasson2 lagi please
Santi Rizal
lagian Adi Lom insyaf juga
Santi Rizal
anak orkay terlalu di manja jadi ngelunjak
Santi Rizal
nyesel kan Lo Adi?
Santi Rizal
rasain tuh Nina
Santi Rizal
kelamaan ceritanya Thor malah melebar kemana mana
Santi Rizal
Shella sama aja kaya Adi... harusnya cerai dulu baru pacaran
Santi Rizal
lama banget Thor kapan Shella cerai nya
Santi Rizal
cerai dulu Shella baru jadian sama Rivan
Santi Rizal
mendapatkan Jodoh yang lebih baik
Santi Rizal
Serapi rapi kamu menutupi pasti akan ketauan Adi yg bodoh
Santi Rizal
si Adi Lom tau aja rencana Shella..
nyesal pasti
Santi Rizal
jijik banget sama si Adi..
sumpah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!