Hidden Girl

''Hkmm, hkmm.'' Felix berdehem.

Rose yang mendengar itu langsung melepas pelukannya, kembali ke tempat duduknya, dia menghapus air matanya dengan kasar, Rose sadar pasti Felix tidak senang dengan hal itu.

Rose melihat sekilas wajah pria itu , ''Apa dia marah?'' gumam Rose dalam hati.

Setelah makan malam, Felix duduk di bangku dekat kolam, dia melamun sendiri sedang memikirkan sesuatu.

Rose menghampiri Felix setelah mencari pria itu Kemana - mana, dia duduk di samping Felix tapi dengan jarak yang lumayan jauh.

''Anda marah dengan saya? '' tanya Rose sambil memandang bintang - bintang yang indah di langit malam.

Felix terdiam tidak mengeluarkan sepatah katapun. ''Jika anda tidak suka, saya akan diam di rumah, tidak ikut anda kerja di kantor,'' ucap Rose yang melihat pria itu bungkam.

''Kau bisa bekerja,'' ucap Felix cepat.

Walaupun dia kesal tapi entah kenapa tadi dia ikut merasa senang melihat binar mata kebahagiaan yang di tunjukkan oleh Rose.

''Terimakasih,'' ucap Rose.

Mereka terdiam dengan pikiran masing-masing sambil terus memandang indah nya bintang yang berkelap - kelip menghiasi malam yang gelap, kali ini Felix sama sekali tidak keberatan dengan kehadiran Rose.

Tanpa mereka sadari Nayla sedang tersenyum bahagia di belakang meraka. ''Semoga Meraka bisa menyatu,'' gumam Nayla.

*

*

*

Pagi hari.

Nayla Bagun pagi-pagi untuk membantu Rose untuk bersiap pergi ke kantor, dia sekarang sibuk memilihkan outfit yang cocok dengan Rose.

Sudah tiga baju yang Rose cobak tapi belum ada yang 100 % bagus menurut pandangan Nayla, warna bajunya terlalu terang lah, roknya terlalu panjang lah, bajunya terlalu ketat lah, dan sekarang outfit ke empat yang Rose kenakan.

Rose keluar dari walk-in closet dengan atasan baju turtleneck berwarna putih di padukan dengan bawahan pantsuit warna pastel, tidak lupa di tambahkan blazer dengan warna yang senada dengan bawahannya, warna pastel yang lembut semakin menambah kesan feminim di gadis itu.

''Bagaimana ma?'' tanya Rose, kali ini Rose berharap Nayla suka dengan outfit ini karena dia sudah lelah terus berganti pakaian.

''Pas'' ucap Nayla mengacungi 2 jempol untuk Rose.

''Uhh syukur lah,'' gumam gadis itu dalam hati.

''Calon matu ku ini memang sungguh cantik,'' ucap Nayla mengangumi hasil make over nya.

''Nyonya sarapan sudah siap, tuan Felix sudah menunggu di meja makan,'' ucap Luhan masuk ke kamar Rose yang tidak di kunci.

''Iya, kami akan segera kesana,'' jawab Nayla.

''Pagi sayang,'' sapa Nayla.

Felix menoleh melihat Mamanya dan Rose berjalan beriringan, tapi pria itu malah terpaku melihat penampilan Rose yang sedikit berbeda hari ini, dengan rambut yang di tata rapi dan Make up tipis memperlihatkan aura muda yang di milikinya.

Nayla menepuk pundak putra nya yang sedang bengong memperhatikan Rose. '' Gimana cantik, kan?'' Nayla mengedipkan satu matanya menggoda putranya.

Felix di buat salah tingkah oleh mamanya, dia langsung mengalihkan pandangan nya ke sisi lain.

Luhan dan Nayla saling lirik sambil senyum - senyum melihat Felix yang salah tingkah.

Nayla mengambilkan beberapa lauk, menaruh di piring Rose. '' Sayang, Makan yang banyak biar semangat hari ini kerjanya,'' ucapnya dengan antusias.

''Terimakasih Ma.''

''Aku juga mau Ma,'' minta Felix.

''Ambil saja sendiri,'' ucap Nayla cuek.

Akhirnya dengan pasrah Felix mengambilnya sendiri. ''Kenapa semua orang tidak ada di pihak ku sih, papa di pihak Mama , Mama di pihak gadis itu, Luhan juga sekarang ikut-ikutan Mama, aku seperti anak terlantar ,'' gerutu Felix dalam hati, semenjak Rose datang dia menjadi terabaikan.

'' Pagi semuanya,'' sapa Ken yang selalu datang tepat waktu.

''Pagi Ken,'' sapa mereka serentak.

'' Ma, Felix berangkat ya.'' Pria itu tidak lupa mencium pipi mamanya.

''iya sayang, ingat jaga Rose dengan baik,'' pesan Nayla.

''Hmm,'' jawab Felix.

''Ken, Jaga Rose, tolong ajarin Rose dengan pelan - pelan ya, jangan terlalu di paksakan , Jangan seperti bos mu itu sukanya marah terus,'' ucap Nayla berpesan lagi ke Ken sambil menyindir anaknya.

''Dengan senang hati Nyonya,''

Felix yang merasa tersindir langsung pergi meninggalkan meja makan.

''Byee Ma,'' ucap Rose saat melihat Felix sudah beranjak dari tempat duduknya.

''Byee sayang, semangat.'' Nayla melambaikan tangan ke putri kecilnya itu.

''Uhh Rasanya kayak punya putri yang baru beranjak dewasa,'' ucapnya tersenyum

Rose sedikit berlari kecil mengejar Felix dan Ken yang sudah duluan berjalan ke luar.

Sampai nya di garasi dengan sigap assisten Ken membukakan pintu Mobil untuk Roae. '' Silahkan Nona manis,'' ucap Ken dengan ramah.

''Terimakasih Ken.'' Rose masuk dengan senang hati dan dengan pelan assisten Ken menutup pintu mobil itu.

''Ingat kau sudah punya tunangan,'' ucap Felix yang sepertinya tidak suka dengan perlakuan manis assisten Ken ke Rose.

''Apa yang salah Tuan? saya hanya menjalankan tugas yang di perintahkan oleh Nyonya,'' elak assisten Ken.

''Aku adalah bos mu bukan gadis itu, '' ucap Felix langsung masuk ke mobil tidak mau berdebat dengan assisten Ken.

''Humftt, Tuan pasti cemburu, cara Nyonya memang ampuh,'' gumam assisten Ken dalam hati menertawakan bosnya.

Dengan mudah Nayla membentuk sebuah team untuk melancarkan misinya, semua orang di ajaknya bergabung.

Happy Reading 🥰😘🙏😘

I LOVE YOU 3000 😘🙏🥰🥰🙏🙏