Putri sah keluarga Lee, Lee Jihan dibunuh oleh adik dan kekasihnya sendiri. Siapa sangka dia terbangun di dunia asing yang sama sekali berbeda dengan dunia yang dia tinggali sebelumnya. Dia mendapatkan fakta bahwa dia menjalani kehidupan keduanya dengan peran yang sama dan beberapa sosok yang sama dan akhirnya memutuskan untuk membalas dendam.
Tetapi sial, dia tersesat dan masuk ke lembah kematian hingga diselamatkan oleh pria asing yang tanpa dia ketahui adalah raja berpedang haus darah yang disebut gila oleh orang-orang. Jihan dengan misi balas dendamnya terpaksa masuk ke dalam istana dan menjadi pelayan raja dan diam-diam raja menyukainya .
Jihan terlibat dalam porses seleksi calon ratu hingga terlibat kasus kelam kerajaan yang mengancam nyawanya.
Mampukah Jihan bertahan dan membalaskan dendamnya? dan mampukah raja memenangkan hati gadis mungil itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Guang Lin dan tiga sahabatnya
Rumor tentang raja hanyalah rumor belaka yang memang sengaja disebarkan oleh kerajaan untuk memberikan rasa takut pada para penyusup.
Min Guang Lin pada kenyataannya, dikenal kejam hanya bagi pra penjahat dan penyusup. Dia sangat mencintai rakyatnya pun rakyatnya demikian. Raja Min Guang Lin sama seperti raja sebelumnya, tuan Raja Agung Min Hao yang sangat dicintai rakyatnya karena sistem pemerintahannya bersih dan tegas.
Tetapi lima tahun belakangan mulai muncul masalah mengenai perjodohan raja Min Guang Lin, para gadis tiba-tiba menghilang begitu menginjakkan kaki di istana, itulah sebabnya sampai detik ini belum ada ratu yang duduk di tahta.
Guang Lin memang tidak suka dijodohkan, tetapi dia tidak akan menyakiti wanita jika tidak mengusik hidupnya.
Tetapi bukan berati Guang Lin tidak pernah membunuh calon kandidat ratu. Lima gadis yang di kirim ke istana dia tebas langsung karena kesalahan yang dilakukan oleh mereka.
Masuk ke istana tanpa seleksi yang benar, menyuap petugas seleksi, menerima suap dari bangsawan dan bekerja sama dengan pembunuh bayaran adalah kejahatan mereka. Oleh sebab itu sudah satu tahun berlalu sejak pemilihan terakhir dilaksanakan.
" Rapat yang melelahkan, para bangsawan dan menteri itu terus berkoar-koar soal penerus tahta, apa aku sudah setua itu sampai mereka ragu akan kemampuanku!" Kesal Guang Lin yang berjalan tergesa-gesa diikuti Tae Ha, Na Rae dan Raon
" Kakak pertama seharusnya tahu kalau yang mereka khawatirkan itu bukan soal kemampuanmu memimpin negeri, tapi soal kemampuanmu bermain di atas ranjang goyang hahahahahh!" Celetuk Raon yang sedang makan keripik pedas sampai mulutnya belepotan.
Entah dari mana bocah ini mendapat snacknya, yang jelas dia seperti bocah nakal yang suka berulah.
" Raon!" Kesal ketiga orang itu sambil menatapnya jijik.
" Mweheheheheh.... Kan ucapanku ada benarnya, yang mereka ragukan adalah apakah raja kita yang wajahnya tampan ini benar-benar tampan juga dengan belalai gajahnya hahahah, jangan-jangan anunya loyo!" Seloroh Raon.
" Raon, mati kau sekarang!!" Teriak Guang Lin dengan wajah memerah karena malu, dia berlari mengejar Raon yang sudah kabur lebih dahulu.
Na Rae dan Tae Ha saling menatap dengan tangan memijit pelipis mereka," orang-orang stres!!" Ucap keduanya sambil membuang nafas kasar.
Hanya mereka yang bisa sedekat itu dengan raja gila, bahkan para pelayan tidak berani bertingkah seberengsek Raon di depan Raja.
"Ngomong-ngomong, aku mendengar kalau yang mulia membawa seorang gadis ke kediamannya? Siapa? Apa kau tahu sesuatu? Dari keluarga bangsawan mana? Apa dia cantik? Siapa lebih cantik, aku atau dia? Pintar tidak? Sudah sekolah? Bisa masak? Aku harus menyelidiki nya!" Ucap Na Rae yang selalu saja sama, memberondong Tae Ha dengan pertanyaan dalam satu tarikan nafas.
Kang Tae Ha memutar malas kedua bola matanya. Kakaknya sama saja dengan raja dan Rain.
" Aku juga tidak tahu, hanya yang mulia raja yang tahu siapa gadis itu, beliau memintaku untuk tidak bicara tentang hal ini," ujar Tae Ha.
" Apa jangan-jangan yang mulia punya kekasih!?" Bisik Na Rae.
Tae Ha menggelengkan kepalanya, " Tidak mungkin, kakak tahu sendiri penyakit gilanya itu selalu kambuh setiap bulan purnama, dia tidak akan bisa menjalin hubungan sebelum penyakitnya sembuh!" Ujar Tae Ha.
Na Rae membuang nafas kasar, dia tahu betul penyakit kejiwaan yang dialami Guang Lin. Penyakit yang dia terima sepuluh tahun lalu saat adik perempuannya mati di hadapannya karena diserang oleh pembunuh bayaran, bahkan yang lebih mengerikan, para pembunuh itu melecehkan adik Guang Lin di depan matanya sendiri.
Luka yang tidak akan pernah sembuh dan hanya menyisakan trauma bagi Guang Lin dan keluarga kerajaan.
"Bagaimanapun, kita harus mencari cara agar penyakit yang mulia bisa sembuh, aku khawatir dia akan menyendiri sampai dia tua, " ucap Na Rae.
" Atau jangan-jangan kau menginginkan tahta, itu sebabnya kau tidak berusaha mencari solusi!" Tuduh Na Rae.
Wajah kesal Tae Ha semakin terlihat jelas," kakak gila ya!? Dasar emak-emak sinting, jaga bicaramu, bekerja sebagai menteri pertahanan saja sudah membuatku stress kenapa juga aku mau mengambil tahta itu!! Dasar kakak sinting!!" Kesal Tae Ha yang lalu pergi meninggalkan Na Rae.
Wanita itu tersenyum," aku tahu Tae Ha, kau bahkan sudah muak dengan istana, tapi bagaimanapun, kita harus berada di sisi Guang Lin, karena dia yang paling menderita akibat kejadian itu, kau juga menderita karena kehilangan Kekasihmu," batin Na Rae.
Hanya karena Guang Lin terlihat ceria di hadapan sahabatnya, bukan berarti dia tidak menanggung beban. Trauma yang dia alami membuatnya menjadi pria kejam dengan pedang haus darah.
Bagi Guang Lin, penjahat paling keji adalah mereka yang menyiksa perempuan dan meremehkan anak perempuan.
Guang Lin menarik leher Raon dengan keras dan membawa bocah berambut putih itu ke istana dalam," pelayan, mandikan bocah edan ini!" Teriak Guang Lin.
Para pelayan berbaris rapi, meyambut raja dan teman-temannya di sana.
" Arkhhh ampun yang mulia, ampun, saya bisa mandi sendiri, saya akan mandi, ampun!!" Teriak Raon yang tak berdaya dibawah jepitan tangan Guang Lin.
" Keparat, beraninya kau tidak sopan di hadapan raja!" Kesal Guang Lin.
Brukk!
Byyuuurrr!!!
Raon dilempar ke dalam kolam di tengah taman istana dalam," seret bocah itu dan berikan dia pakaian yang bersih dan hangat, sepertinya dia mulai kehilangan akalnya!" Kesal Guang Lin.
Sedangkan Raon hanya tertawa cengengesan sambil garuk-garuk kepala," hehehehe... Terimakasih yang mulia raja, jorok-jorok begini, anda kan sayang sama Raon ulalalala... Hahahah... Raon juga sayang sama Baginda raja!" Teriaknya lantang sambil merentangkan kedua tangannya dan memanyunkan bibirnya.
"huwweekkkk!!!!! Setan air sialan!! Awas kau nanti Raon, aku akan menghukum mu jika hasil rapat hari ini tidak kau kerjakan dengan benar!" Kesal Guang Lin yang langsung pergi dari sana.
Raon tertawa cekikikan sambil mengupil di depan banyak orang," heheheh... Siapa mau upil Raon, upil besar paling berharga hahahahahaha!" Teriaknya sambil melemparkan senyum bodoh ke hadapan semua orang.
Pffthh...
Hahahah...
Gelak tawa terdengar di sana, demikian Raon yang juga ikut tertawa.
" Ya Dewa, kenapa aku berteman dengan bocah edan ini!" Ucap Tae Ha tak habis pikir.
Na Rae menyenggol lengan Tae Ha," Raon sepertinya sedang banyak masalah Tae Ha, setelah ini tolong ajak dia ke kediamanku, sepertinya keluarganya kembali berulah, lihat sorot matanya, dia akan segera menangis," bisik Na Rae yang bisa memahami perasan Raon melalui sorot mata pria itu.
Tae Ha baru sadar, sahabatnya itu memang aneh, setiap kali ada masalah, dia akan memendamnya lalu bertingkah seperti orang kesetanan dan mulai mengganggu orang lain. Itu sebabnya dia disebut sebagai orang gila nomor dua di kerajaan.
" Tunggu apa lagi, segera seret bocah sialan itu!" titah Tae Ha pada para penjaga.
Raon ditarik dari dalam air, wajahnya terus tertawa bahkan tak berhenti tersenyum seperti orang gila, tetapi sorot matanya sangat menyedihkan, tumpukan kristal bening berulang kali pecah, hanya saja tidak ketahuan karena air kolam yang membasahi wajahnya.
Guang Lin berdiri dari seberang, menatap sahabatnya dengan tatapan sedih," ada apa kali ini Raon? Kenapa kau menyembunyikannya dari kami?" Gumam Guang Lin dengan perasaan khawatir pada sahabatnya itu.
semangat ya buat ceritanya Thor
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊
semangat ya buat ceritanya Thor
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat ya buat ceritanya Thor
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat ya buat ceritanya Thor
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat terus ya buat ceritanya Thor
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
buat MC ceweknya kuat Thor,badas biar tmbh menarik ceritanya
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat ya buat ceritanya Thor